04. Siapa dia

Usia Lucia tahun ini telah menginjak dua puluh delapan tahun, oleh karena itu, pertanyaan seputar pernikahan sudah menjadi wacana umum yang bertiup sehari-hari dalam keluarganya, tidak hanya itu, pemukiman tempat Lucia tinggal sering membahas tentang pernikahan dengannya di tengah perbincangan mereka.

Bus kembali berjalan dan sudah mendekati perusahaan Alfred. Lucia berdiri dari tempatnya dan besiap untuk menuju pintu kemudian berencana kembali berlari tapi tiba-tiba dia menoleh kaget, dia sedikit memiringkan tubuhnya ketika ada benda yang menyenggol bahu kirinya dengan sangat keras.

"Astaga! Tasnya besar sekali. Bahuku sakit," batin Lucia.

"Aku yakin, dia tidak hanya membawa sebuah laptop, atau peralatan kantor lainnya. Tapi dia juga membawa seperangkat alat tukang kebun, apa dia psikopat?" batin Lucia kembali.

Lucia masih menatap tas yang berada di sampingnya, sosok pria itu masih memunggunginya. Tiba-tiba bus menginjak rem dengan spontan membuat semua penumpang kembali terhuyung dan sialnya, tas yang berada di punggung pria itu kembali menyentuh pundak Lucia.

Dengan sangat geram, Lucia berbalik dan disaat bersamaan pria itupun berbalik, mata mereka bertemu. Sepersekian detik, Lucia terdim. Seorang pemuda tampan berwajah bersih dan bertampang aristokrat mengangguk dengan sorot mata memohon maaf kepada Lucia.

Jelas orang itu tidak sengaja, karena dia terdorong ulah supir bus yang menginjak pedal rem dengan tiba-tiba. Para penumpang lain kemudian turun. Sebelum dia melangkah, dia membalas anggukan pria tersebut dengan sebuah anggukan juga sambil tersenyum.

"Maaf, tidak sengaja," ucap pria tersebut.

"Tidak apa-apa," timpal Lucia.

Mata Lucia menangkap setelan yang dikenakan pria tersebut, sangat formal bahkan setelan itu lebih cocok digunakan dalam acara pernikahan. Bus kota di Roma dengan setelan yang digunakannya merupakan perpaduan yang aneh di mata Lucia.

Lucia kemudian mengalihkan tatapannya ke arah jalan dan menara perusahaan Alfred. Dia berpikir akan berjalan ke arah mana untuk memasuki perusahaan Alfred Corporation, semuanya sedang berputar di kepala Lucia. Tapi pemikiran itu buyar. Mata Lucia kembali menangkap sikap yang ganjil dari pria yang berada di hadapannya itu.

Dia terlihat kerepotan dengan memeriksa beberapa saku di setelan pakaiannya dan juga membuka tasnya, dia terlihat memeriksa setiap sudut tempat dalam tas tersebut.

Sesaat Lucia berpikir jika wajahnya tidak bisa menjamin apapun saat ini. Dia bagaikan perahu kecil yang terhempas badai di samudera pasifik, mustahil untuk hidup.

"Dia pasti sedang mencari kartu, atau uang untuk membayar. Tapi kelihatannya dia tidak memiliki keduanya," batin Lucia yang masih menatap pria tersebut.

Dan setelah beberapa saat, raut wajah pria itu berubah menjadi tersenyum ketika mendapatkan selembar uang dari tasnya, 500 Euro. Mata Lucia membulat sempurna. Dia telah menebak, uang sebanyak itu pasti akan digunakannya untuk membayar biaya bus yang saat itu dia tumpangi.

"500 Euro setara dengan Rp 9.000.000 di Indonesia," gumam pria tersebut.

Dia tidak peduli, yang penting saat itu dia sangat terbantu dengan bus tersebut, karena mobilnya tiba-tiba mogok di jalan, dan tidak ada alternatif lain, selain menggunakan transportasi bus. Dia juga tidak ingin di jemput oleh bawahannya karena itu akan memakan waktu lebih lama.

Sebelum menggunakan bus, dia memberitahu ayahnya jika dia akan terlambat dalam meeting karena mobilnya sedang bermasalah di jalan. Ayahnya yang mengetahui hal tersebut sudah memberikan saran jika mobil yang digunakannya harus segera diganti, tapi dia berdelik lebih menyukai mobil tesebut dibanding yang lainnya, mobil kuno kesayangan ayahnya.

Dia berjalan dan memberikan lembaran itu kepada sopir busnya, dia menjelaskan terlebih dulu jika dompet dan ponselnya ketinggalan dan dia tidak bisa membayar dengan aplikasi atau card. Hanya itu yang dia miliki. Sopir bus itu terlihat tidak ramah karena biasanya biaya bus hanya 5 Euro, hari itu diberi 500 Euro membuatnya kesal.

"Saya tidak memiliki kembalian untuk itu," timpalnya.

"Tidak apa, semuanya untuk anda," ucapnya.

"Tapi saya tidak bisa menerimanya," jelasnya lagi.

Pria itu memahami jika sebagian orang Italia tidak ingin memiliki hutang budi kepada orang lain, dia hanya akan mengambil yang seharusnya. Pria itu, Rey Alfred dengan bersikukuh memberikan uang tersebut tapi dengan kesal sopir bus itu menolak kembali.

"Seandainya saya tahu anda seperti ini, sedari tadi anda saya turunkan di tengah jalan, anda tidak bisa membayar," ucap sopir dengan kesal.

"Ini uangnya, saya bisa bayar," timpal Rey ikut kesal.

Sopir bus itu terdengar sangat marah, mungkin kejadiannya akan berbeda jika itu terjadi di negara lain, mereka akan senang hati diberi sesuatu yang lebih dari yang dia harapkan.

Lucia melihat kegaduhan yang tidak lazim lagi di hadapannya itu. Sopir bus yang bersikukuh akan menerima 5 Euro saja dan pria yang berada di dekatnya ingin memberi lebih.

Lucia memutar matanya jengah melihat keadaan itu. Ditambah lagi perhatian semua orang yang berada di dalam bus berada kepada dirinya yang berdiri tepat di samping pria itu.

Tidak tahu kenapa, Lucia merasa terpanggil untuk membantunya, dia kembali menoleh ke arah perusahaan Alfred setelah itu dengan sikunya menutup dada, dia berjalan ke dekat sopir dan menempelkan kartu bus miliknya, dia menjelaskan bahwa dia yang akan membayar biaya tumpangan pria tersebut.

"Sudahlah, aku yang bayar pak," ucap Lucia.

Setelah itu dia segera melangkah dengan cepat keluar dari bus.

Lucia mendesah luar biasa, dia menghempaskan nafasnya lega dengan cita-cita yang dia ingin raih saat itu, merasakan sejuknya angin pagi dan segar dan juga segera menuju perusahaan Alfred. Dia berlari ke arah gedung dan terlihat memasuki pekarangan gedung perusahaan berlantai lima puluh itu.

Entah apa yang menarik dirinya kembali hingga dia berbalik melirik bus itu kembali. Dari jendela dia bisa melihat pria itu melambaikan tangan sebagai ucapan terimah kasih. Lucia yang pembawaannya ceria dan riang, mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.

"Ok, tidak masalah," ucap Lucia dengan bahasa tubuh.

Para penumpang pria menatap Lucia dari kejauhan, ikut tersenyum dan takjub dengan apa yang Lucia lakukan. Tidak hanya pria yang dia tolong.

"Kamu naksir ya?!" tanya supir bus dengan tersenyum meledek ke arah Rey.

Rey tanpa bicara mengalihkan pandangannya ke tempat lain dengan kesal.

"Dia memang sangat cantik dan baik hati, aku berharap ---"

"Berharap apa?" tanya Rey dengan wajah kesal kepada salah satu pria asing dalam bus.

Ada perasaan tidak terima saat pria lain memuji Lucia, entah karena bodynya yang ramping, wajahnya yang cantik atau sekedar senyumnya bahkan saat mereka tersenyum memuji Lucia, Rey tidak terima. Rahangnya mengeras dan mengepalkan tangannya. Dia merasa seakan miliknya telah di ganggu.

"Siapa dia sebenarnya?" batin Rey.

Episodes
1 01. Masa Lalu Rey
2 02. Keluarga Baru di Italia
3 03. Hari yang kacau
4 04. Siapa dia
5 05. Nepotisme
6 06. Payah!
7 07. Bertemu Kembali
8 08. Amarah Lucia
9 09. Amarah Lucia 2
10 10. Mengusir pemilik perusahaan
11 11. Tangisan Lucia
12 12. Terusir kembali
13 13, Terusir kembali 2
14 14. Permintaan Maaf
15 15. Wejangan Supir Taksi
16 16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17 17. Perasaan Canggung
18 18. Hah? Bertemu ibuku?
19 19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20 20. Kekasih Lucia
21 21. Merakyat dan Sederhana
22 22. Jangan Panggil Aku Tuan
23 23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24 24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25 25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26 26. Kerjaan yang Padat
27 27. Belum Siap
28 28. Pengalihan Wacana
29 29. 500 Euro Untukmu
30 30. Ajakan Carlo
31 31. Tentang Rey
32 32. Apakah Dia Mutan?
33 33. Rencana Perjodohan Rey
34 34. Cemburu?
35 35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36 36. Tuan Rocco Tertawa
37 37. Selera Musik Yang Sama
38 38. Kekesalan Rey
39 39. Kecurigaan Melda
40 40. Tuan Rocco dan Lucia
41 41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42 42. Makan Malam
43 43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44 44. Perkenalan Rey dan Pedro
45 45. Rey dan Pedro
46 46. Pedro Cemburu
47 47. Kediaman Rey
48 48. Bertemu Nyonya Maura
49 49. Perkenalan Sera dan Lucia
50 50. Lucia dan Keluarga Alfred
51 51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52 52. Stop! Berhenti!
53 53. Skenario Dadakan
54 54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55 55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56 56. Dinner with Angel
57 57. Rey Ilfeel
58 58. Umpatan Rey
59 59. No Komen
60 60. Ke Korea?
61 61. Lunch Bersama Carlo
62 62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63 63. Break!
64 64. Kunjungan Nyonya Maura
65 65. Meeting Dua Minggu
66 66. Bukan Hasutan
67 67. Kita?
68 68. Pasangan Pengantin Baru?
69 69. Mirip Acara Kumpul Besan
70 70. Tebakan Rey
71 71. Menunggu Sebuah Panggilan
72 72. Ibumu atau Ibuku?
73 73. Kenapa Harus Lucia
74 74. Bersama Bianca
75 75. Omong Kosong!
76 76. Sebatas Itu
77 77. Sindrom CInta Anak Remaja
78 78. Hai, Seksi!
79 79. Tolong Resign.
80 80. Masih Rahasia
81 81. Mau Ikut Kan?
82 82. Selamat Datang di Korea.
83 83. Hanya Sekretaris
84 84. Putus
85 85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86 86. Bersantai Sejenak
87 87. Rey Stop
88 88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89 89. Mendadak Pulang
90 90. Saya Tunangan Carlo
91 91. Aku Tidak Bisa
92 92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93 93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94 94. Love Sucks
95 95. Aku Kenapa?
96 96. Lalu Masalahnya Apa?
97 97. Tapi Dia Sekretarisku!
98 98. Kissing
99 99. Will You Marry Me?
100 100. Istri Siapa?
101 101. Lepaskan!!!
102 102. Tidak Ada Solusi
103 103. Kau Dari Mana Saja.
104 104. Konsepnya Berganti
105 105. Thank You
106 106. Berbahagia.
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Masa Lalu Rey
2
02. Keluarga Baru di Italia
3
03. Hari yang kacau
4
04. Siapa dia
5
05. Nepotisme
6
06. Payah!
7
07. Bertemu Kembali
8
08. Amarah Lucia
9
09. Amarah Lucia 2
10
10. Mengusir pemilik perusahaan
11
11. Tangisan Lucia
12
12. Terusir kembali
13
13, Terusir kembali 2
14
14. Permintaan Maaf
15
15. Wejangan Supir Taksi
16
16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17
17. Perasaan Canggung
18
18. Hah? Bertemu ibuku?
19
19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20
20. Kekasih Lucia
21
21. Merakyat dan Sederhana
22
22. Jangan Panggil Aku Tuan
23
23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24
24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25
25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26
26. Kerjaan yang Padat
27
27. Belum Siap
28
28. Pengalihan Wacana
29
29. 500 Euro Untukmu
30
30. Ajakan Carlo
31
31. Tentang Rey
32
32. Apakah Dia Mutan?
33
33. Rencana Perjodohan Rey
34
34. Cemburu?
35
35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36
36. Tuan Rocco Tertawa
37
37. Selera Musik Yang Sama
38
38. Kekesalan Rey
39
39. Kecurigaan Melda
40
40. Tuan Rocco dan Lucia
41
41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42
42. Makan Malam
43
43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44
44. Perkenalan Rey dan Pedro
45
45. Rey dan Pedro
46
46. Pedro Cemburu
47
47. Kediaman Rey
48
48. Bertemu Nyonya Maura
49
49. Perkenalan Sera dan Lucia
50
50. Lucia dan Keluarga Alfred
51
51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52
52. Stop! Berhenti!
53
53. Skenario Dadakan
54
54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55
55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56
56. Dinner with Angel
57
57. Rey Ilfeel
58
58. Umpatan Rey
59
59. No Komen
60
60. Ke Korea?
61
61. Lunch Bersama Carlo
62
62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63
63. Break!
64
64. Kunjungan Nyonya Maura
65
65. Meeting Dua Minggu
66
66. Bukan Hasutan
67
67. Kita?
68
68. Pasangan Pengantin Baru?
69
69. Mirip Acara Kumpul Besan
70
70. Tebakan Rey
71
71. Menunggu Sebuah Panggilan
72
72. Ibumu atau Ibuku?
73
73. Kenapa Harus Lucia
74
74. Bersama Bianca
75
75. Omong Kosong!
76
76. Sebatas Itu
77
77. Sindrom CInta Anak Remaja
78
78. Hai, Seksi!
79
79. Tolong Resign.
80
80. Masih Rahasia
81
81. Mau Ikut Kan?
82
82. Selamat Datang di Korea.
83
83. Hanya Sekretaris
84
84. Putus
85
85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86
86. Bersantai Sejenak
87
87. Rey Stop
88
88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89
89. Mendadak Pulang
90
90. Saya Tunangan Carlo
91
91. Aku Tidak Bisa
92
92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93
93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94
94. Love Sucks
95
95. Aku Kenapa?
96
96. Lalu Masalahnya Apa?
97
97. Tapi Dia Sekretarisku!
98
98. Kissing
99
99. Will You Marry Me?
100
100. Istri Siapa?
101
101. Lepaskan!!!
102
102. Tidak Ada Solusi
103
103. Kau Dari Mana Saja.
104
104. Konsepnya Berganti
105
105. Thank You
106
106. Berbahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!