08. Amarah Lucia

"Kau pikir begitu cara kerja di sini? Iya? Begitu!? Kau pikir di sini bisa datang dan pergi kapan saja asalkan pekerjaannya sudah selesai semacam di kantor-kantor koran, majalah atau tabloid gosip murahan?!" jelas Rey.

Dia kembali berceloteh dengan menatap wajah Lucia yang sesegukan. Dia menegaskan jika semua aturan di tempat kerja memang berbeda tapi tidak bisa di samakan dengan perusahaan miliknya.

"Apakah seperti itu sistem di kantor-kantor lama kau bekerja sebelumnya!?"

Rey kemudian mendekati Lucia dan berbisik kepadanya, jika cara kerja perusahaan Alfred Corporation bekerja seperti itu, Rocco Alfred ayahnya tidak bisa membangun kerajaan bisnisnya dengan cara-cara bodoh dan amatiran seperti aturan kantor lain.

"Jika kau tidak bisa menghilangkan sifat amatiranmu itu, ya terserah. Itu pilihanmu dan itu membuktikan, tempatmu memang bukan disini!" ucap Rey.

Rey masih belum puas, tangisan Lucia masih belum membuatnya lega. Dia masih merasa belum berhasil mengerjainya. Rey kemudian menambahkan jika sudah menjadi kodrat Lucia tidak bisa kemana-mana lagi selain menjadi manusia rendahan seperti ini.

"Barangkali tulangmu memang tidak cukup kuat untuk mendaki tempat yang tinggi dan terhormat seperti kantor kami! Ya sudah, kembalilah ke tempatmu menjadi sampah. Sana pergi! Apa lagi yang kamu tunggu?!" ucap Rey kasar.

Kali ini Lucia benar-benar menangis, tidak sesegukan dan disembunyi lagi, tapi memang benar dia menangis dengan air mata yang berderai dengan suara yang sangat jelas, hidungnya memerah dan matanya sangat sembab. Mati-matian Lucia menahan diri, menahan agar tidak menangis sungguhan di hadapan Rey tapi itu percuma. Dia tidak berhasil melakukannya.

Apa lagi Rey sangat gencar mondar-mandir di belakang punggungnya dengan kepanasan, hawa panas yang semakin membara. Ucapannya sangat menyakiti hati.

"Pasti di luar tadi kau berpikir jika aku akan memberimu sanksi setelah keterlambatan di hari pertama, kedua dan ketiga kan?"

Rey menjelaskan berulang kali jika perusahaan miliknya tidak akan berjalan dan berdiri kokoh seperti saat ini hanya dengan aturan seperti itu.

"Kami menerapkan disiplin mutlak yang sangat ketat! Kesalahan pertama juga termasuk dalam kesalahan terakhir karena kami menginginkan kesempurnaan," jelas Rey.

Rey meminta Lucia menanyai semua karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut jika dia menginginkan bukti. Setiap harinya akan ada pergantian karyawan bahkan jika dia termasuk pernah mendapat prestasi profesional. Jika dia melanggar aturan, dia akan segera di keluarkan saat itu juga.

"Manusia bisa berganti dan berubah tapi tidak dengan perusahaan kami. Dia harus tetap berdiri kokoh dan berjalan terus."

Rey semakin gencar mengeluarkan kata-katanya, Lucia sudah semakin sesegukan dengan air mata yang hampir membuat ruangan tersebut banjir. Rey menjelaskan jika semua karyawannya tidak ada yang di manjakan, hingga para karyawannya bisa berpikir dia kapabel tidak tergantikan.

"Di perusahaan ini kau tidak akan pernah merasa aman hanya karena disini kamu bisa menjadi sekretarisku. Atau asisten direktur. Seandainya pun kau harus pergi, kami akan kehilangan kamu. Masih akan ada ratusan yang ingin menjadi berada di posisimu, tanpa perbedaan kinerja sedikitpun. Itu fakta!" jelas Rey.

Rey mengangkat wajahnya dengan sangat puas. Dia memutar dengan sikap yang angkuh dan kembali melangkah duduk di kursi kebesarannya. Dan sebelum Lucia membuka mulut untuk menjelaskan sesuatu, Rey telah mengangkat tangan kirinya menuding lurus ke arah pintu.

"Sekarang keluar dari sini, kehadiranmu sama sekali tidak dibutuhkan di sini. Kenapa? Karena kau sendiri yang membuatnya demikian! Kau bukan satu-satunya di Planet Bumi yang bisa jadi sekretaris!"

Rey menjelaskan kembali jika semudah membalikkan telapak tangan dia bisa mencari seratus sekretaris hanya dalam waktu setengah jam ke depan!

"Cepat keluar, sebelum ku panggilkan satpam untuk menyeretmu keluar dari ruangan ini!"

Masih dengan tangan yang menggigil dan wajah yang memucat. Lucia menyeka air matanya yang sudah meleleh habis di pipinya.

"Setidaknya berikan saya kesempatan untuk menjelaskan Tuan," ucap Lucia dengan meminta penuh perasaan dan emosi.

"Saya tidak butuh dalih manusia amatiran sepertimu, cepat keluar!" ucap Rey dengan tatapan tajam.

"Keluar dari ruangan ini, keluar dari kantor ini, dan keluar sepenuhnya dari gedung ini! Terserah kau mau ke mana sampai nanti sore! Mau jalan ke mall kek, mau baca buku di perpustakaan kek, nonton bioskop kek, atau mau berkhayal soal hari gajian, aku tidak mau tahu, kau harus keluar dari sini!" ucap Rey dengan nada yang tajam.

Lucia menggenggam erat jemarinya, dia menyadari jika apapun yang dilakukannya saat itu, entah penjelasan tentang kebaikan pun semuanya percuma. Semuanya telah hancur dan tidak akan bisa dibangun kembali. Lucia kemudian menemukan sisa-sisa keberaniannya, dia menatap tajam ke arah Rey dengan pandangan yang begitu bengis dengan wajah yang memerah.

"Semuanya sudah hancur, aku tidak akan menjelaskan apapun. Dia benar-benar merendahkanku tanpa berpikir. Karena sudah terlanjur mari kita bermain," batin Lucia dengan emosi level ubun-ubun.

Dia tarik ujung bajunya hingga tangannya terlihat jelas sedang mengepal. Dia menatap Rey seolah-olah dia adalah lawan dalam tokoh persilatan dari golongan hitam yang telah membantai seluruh anggota keluarga Lucia dua puluh tahun yang lalu.

Dia menatap Rey dengan penuh dendam dan kebencian.

"Dasar pria sialan! kau pikir aku butuh pekerjaan dengan manusia sepert dirimu? Manusia dengan setengah iblis!" ucap Lucia dengan mendesis dan menyeringai dengan kemarahan yang sempurna.

Dia berdiri dari tempatnya dan mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan Rey dengan tangan yang menumpu di atas meja. Lucia kemudian berteriak dengan sangat keras

"Dasar lelaki sialan, bangsat, iblis, setan!".

Semua umpatan keluar dari mulut Lucia begitu saja dengan rasa kesal yang sudah memuncak.

Rey terdiam untuk sesaat, dia bisa merasakan aroma mint yang sejuk dan menakjubkan dari mulut yang meneriakkan semua umpatan itu, dengan penekanan dan intonasi tanpa cacat sama sekali! Dia ternyata sangat mahir dalam mengumpat.

Rey memperhatikan gerak gerik Lucia, dia dengan emosi berjalan ke arah pintu dengan kesetanan, matanya menajam dan memerah. Sedemikian parahnya amarah Lucia sampai hanya membuka sebuah pintu pekerjaan yang sepele, dia harus menendangkan dua kali, mendorongnya, menariknya tapi pintu tersebut tidak bisa terbuka.

"Tunggu dulu!" Ucap Rey yang berdiri dari tempatnya.

Lucia menghenikan aksinya dengan cepat dia berbalik dan berjalan ke arah Rey, langkahnya terhenti tidak jauh dari Rey masih dengan wajah yang sangat kesal.

"Apa lagi?! Kau masih belum puas menunjukan di mana kasta dan derajatku seharusnya berada?!" ucap Lucia dengan menyergah keras.

"Masih mau mengumumkan ke seluruh dunia kalau aku dan semua karyawan di sini bisa makan hanya dari belas kasihanmu?" teriak Lucia dengan penuh emosi.

Rey masih terdiam, dia melangkah mendekati Lucia kemudian tersenyum penuh arti. Wajahnya berubah menjadi sangat ramah, dia merapikan dasi dan juga kemejanya terlebih dulu, setelah itu menggunakan setelan jasnya kembali. Entah dari mana style bollywood itu dia pelajari.

Rey membuka lebar kedua tangannya seperti hendak memeluk.

Episodes
1 01. Masa Lalu Rey
2 02. Keluarga Baru di Italia
3 03. Hari yang kacau
4 04. Siapa dia
5 05. Nepotisme
6 06. Payah!
7 07. Bertemu Kembali
8 08. Amarah Lucia
9 09. Amarah Lucia 2
10 10. Mengusir pemilik perusahaan
11 11. Tangisan Lucia
12 12. Terusir kembali
13 13, Terusir kembali 2
14 14. Permintaan Maaf
15 15. Wejangan Supir Taksi
16 16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17 17. Perasaan Canggung
18 18. Hah? Bertemu ibuku?
19 19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20 20. Kekasih Lucia
21 21. Merakyat dan Sederhana
22 22. Jangan Panggil Aku Tuan
23 23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24 24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25 25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26 26. Kerjaan yang Padat
27 27. Belum Siap
28 28. Pengalihan Wacana
29 29. 500 Euro Untukmu
30 30. Ajakan Carlo
31 31. Tentang Rey
32 32. Apakah Dia Mutan?
33 33. Rencana Perjodohan Rey
34 34. Cemburu?
35 35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36 36. Tuan Rocco Tertawa
37 37. Selera Musik Yang Sama
38 38. Kekesalan Rey
39 39. Kecurigaan Melda
40 40. Tuan Rocco dan Lucia
41 41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42 42. Makan Malam
43 43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44 44. Perkenalan Rey dan Pedro
45 45. Rey dan Pedro
46 46. Pedro Cemburu
47 47. Kediaman Rey
48 48. Bertemu Nyonya Maura
49 49. Perkenalan Sera dan Lucia
50 50. Lucia dan Keluarga Alfred
51 51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52 52. Stop! Berhenti!
53 53. Skenario Dadakan
54 54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55 55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56 56. Dinner with Angel
57 57. Rey Ilfeel
58 58. Umpatan Rey
59 59. No Komen
60 60. Ke Korea?
61 61. Lunch Bersama Carlo
62 62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63 63. Break!
64 64. Kunjungan Nyonya Maura
65 65. Meeting Dua Minggu
66 66. Bukan Hasutan
67 67. Kita?
68 68. Pasangan Pengantin Baru?
69 69. Mirip Acara Kumpul Besan
70 70. Tebakan Rey
71 71. Menunggu Sebuah Panggilan
72 72. Ibumu atau Ibuku?
73 73. Kenapa Harus Lucia
74 74. Bersama Bianca
75 75. Omong Kosong!
76 76. Sebatas Itu
77 77. Sindrom CInta Anak Remaja
78 78. Hai, Seksi!
79 79. Tolong Resign.
80 80. Masih Rahasia
81 81. Mau Ikut Kan?
82 82. Selamat Datang di Korea.
83 83. Hanya Sekretaris
84 84. Putus
85 85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86 86. Bersantai Sejenak
87 87. Rey Stop
88 88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89 89. Mendadak Pulang
90 90. Saya Tunangan Carlo
91 91. Aku Tidak Bisa
92 92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93 93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94 94. Love Sucks
95 95. Aku Kenapa?
96 96. Lalu Masalahnya Apa?
97 97. Tapi Dia Sekretarisku!
98 98. Kissing
99 99. Will You Marry Me?
100 100. Istri Siapa?
101 101. Lepaskan!!!
102 102. Tidak Ada Solusi
103 103. Kau Dari Mana Saja.
104 104. Konsepnya Berganti
105 105. Thank You
106 106. Berbahagia.
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Masa Lalu Rey
2
02. Keluarga Baru di Italia
3
03. Hari yang kacau
4
04. Siapa dia
5
05. Nepotisme
6
06. Payah!
7
07. Bertemu Kembali
8
08. Amarah Lucia
9
09. Amarah Lucia 2
10
10. Mengusir pemilik perusahaan
11
11. Tangisan Lucia
12
12. Terusir kembali
13
13, Terusir kembali 2
14
14. Permintaan Maaf
15
15. Wejangan Supir Taksi
16
16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17
17. Perasaan Canggung
18
18. Hah? Bertemu ibuku?
19
19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20
20. Kekasih Lucia
21
21. Merakyat dan Sederhana
22
22. Jangan Panggil Aku Tuan
23
23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24
24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25
25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26
26. Kerjaan yang Padat
27
27. Belum Siap
28
28. Pengalihan Wacana
29
29. 500 Euro Untukmu
30
30. Ajakan Carlo
31
31. Tentang Rey
32
32. Apakah Dia Mutan?
33
33. Rencana Perjodohan Rey
34
34. Cemburu?
35
35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36
36. Tuan Rocco Tertawa
37
37. Selera Musik Yang Sama
38
38. Kekesalan Rey
39
39. Kecurigaan Melda
40
40. Tuan Rocco dan Lucia
41
41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42
42. Makan Malam
43
43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44
44. Perkenalan Rey dan Pedro
45
45. Rey dan Pedro
46
46. Pedro Cemburu
47
47. Kediaman Rey
48
48. Bertemu Nyonya Maura
49
49. Perkenalan Sera dan Lucia
50
50. Lucia dan Keluarga Alfred
51
51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52
52. Stop! Berhenti!
53
53. Skenario Dadakan
54
54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55
55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56
56. Dinner with Angel
57
57. Rey Ilfeel
58
58. Umpatan Rey
59
59. No Komen
60
60. Ke Korea?
61
61. Lunch Bersama Carlo
62
62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63
63. Break!
64
64. Kunjungan Nyonya Maura
65
65. Meeting Dua Minggu
66
66. Bukan Hasutan
67
67. Kita?
68
68. Pasangan Pengantin Baru?
69
69. Mirip Acara Kumpul Besan
70
70. Tebakan Rey
71
71. Menunggu Sebuah Panggilan
72
72. Ibumu atau Ibuku?
73
73. Kenapa Harus Lucia
74
74. Bersama Bianca
75
75. Omong Kosong!
76
76. Sebatas Itu
77
77. Sindrom CInta Anak Remaja
78
78. Hai, Seksi!
79
79. Tolong Resign.
80
80. Masih Rahasia
81
81. Mau Ikut Kan?
82
82. Selamat Datang di Korea.
83
83. Hanya Sekretaris
84
84. Putus
85
85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86
86. Bersantai Sejenak
87
87. Rey Stop
88
88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89
89. Mendadak Pulang
90
90. Saya Tunangan Carlo
91
91. Aku Tidak Bisa
92
92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93
93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94
94. Love Sucks
95
95. Aku Kenapa?
96
96. Lalu Masalahnya Apa?
97
97. Tapi Dia Sekretarisku!
98
98. Kissing
99
99. Will You Marry Me?
100
100. Istri Siapa?
101
101. Lepaskan!!!
102
102. Tidak Ada Solusi
103
103. Kau Dari Mana Saja.
104
104. Konsepnya Berganti
105
105. Thank You
106
106. Berbahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!