Bab 2 - Hari Yang Hampa

Hari pernikahan itu pun tiba, Ibram datang ibarat tahanan yang sedang digiring oleh keluarga besarnya. Ibram duduk di kursi pelaminan tanpa senyuman, hatinya hampa tak ada cinta.

Apa mau dikata, Ibram kini harus berhadapan dengan ayah kandungnya Arumi untuk mengucapkan sumpah janji suci pernikahan. Tampak Arumi melemparkan senyuman manisnya, namun membuat hatinya semakin teriris.

Ikrar suci pernikahan telah Ibram ucapkan, semua yang hadir menyaksikan begitu bahagia dan bergembira. Mereka tak menyadari perasaan Ibram harus terluka. Dia terpaksa menerima sesuatu yang bukan keinginannya.

Ibram sudah menjalankan perintah sang ibu untuk menikahi gadis pilihannya. Inilah bakti Ibram kepada Mayang. Hanya ini yang mampu membuat ibunya tersenyum bahagia.

Selesai acara, Ibram memboyong Arumi ke rumah yang ia sewa. Karena ia tak mau tinggal seatap dengan ibunya atau mertuanya.

"Apa Mas Ibram ingin mandi? Biar aku siapkan air panasnya," kata Arumi dengan lembut.

"Nanti saja, aku ingin segelas kopi," ucap Ibram meminta.

"Baiklah, aku akan buatkan untuk Mas Ibram," Arumi gegas ke dapur menyiapkannya.

Tak lama kemudian, Arumi membawa segelas kopi permintaan Ibram. Ia lalu menghidangkannya di hadapan suaminya.

"Aku ke kamar dulu, Mas. Merapikan tempat tidur kita," pamit Arumi.

"Tunggu, Arumi!" cegat Ibram sebelum istrinya melangkah.

"Ada apa, Mas?" tanya Arumi dengan lembut.

"Aku ingin meminta maaf terlebih dahulu kepadamu," jawab Ibram membuat Arumi mengernyitkan keningnya.

"Kita 'kan menikah dijodohkan, aku harap kamu jangan terkejut jika aku belum menerima hubungan ini sepenuhnya," ungkap Ibram dengan jujur menatap wajah istrinya

Meskipun perih, Arumi tetap tersenyum.

"Satu hal lagi, pesta resepsi belum ditentukan kapan akan digelar. Jadi aku harap juga, kamu jangan memintanya cepat dilaksanakan," kata Ibram sembari menyeruput kopinya.

Lagi-lagi Arumi hanya tersenyum, ia lalu berkata, "Aku serahkan semua keputusan kepada Mas Ibram."

"Kamu tidak marah?" tanya Ibram menyelidik.

Arumi menggelengkan kepalanya.

"Kenapa tidak marah?" tanya Ibram memancing kesabaran istrinya itu sampai di mana.

"Walaupun kita menikah baru hanya ijab kabul saja sudah membuatku bahagia, Mas." Jawab Arumi diiringi senyuman.

"Terima kasih telah mengerti aku," ucap Ibram balas tersenyum meskipun terpaksa.

Ya, Ibram dan Arumi menikah di kediaman paman Arumi yang kebetulan berada di kota sama dengan Ibram. Hal itu agar keluarganya Ibram tak terlalu jauh harus ke kampung.

Pihak keluarga Arumi tak terlalu mempermasalahkannya, bagi mereka acara sakral sudah dilaksanakan dengan lancar. Keputusan rencana resepsi ada di tangan Ibram, dirinya yang menentukannya akan dibuat di rumah ibunya atau di kampung halamannya Arumi.

Selepas akad dan berkumpul dengan keluarga besar yang hadir. Ibram memutuskan segera membawa Arumi. Tentunya hal tersebut menjadi bahan ejekan saudara-saudara dari keduanya, jika Ibram tak sabar ingin melakukan ritual malam pertama. Padahal Ibram sudah bosan dan jenuh berada di tempat itu.

-

Malam harinya, setelah menikmati makan berdua. Ibram meminta Arumi terlebih dahulu tidur. Ia akan mengerjakan tugas kantor yang beberapa hari ini sempat terbengkalai karena sibuk mengurusi pernikahan.

"Mau aku buatkan minuman, Mas?" tawar Arumi.

"Tidak, terima kasih. Kamu tidur duluan saja," tolak Ibram tanpa menatap.

"Baiklah, Mas. Aku duluan!" pamit Arumi ke kamar.

-

Satu jam berlalu tepat jarum jam ke angka 10, Ibram belum juga masuk ke kamar. Arumi tampak gelisah, apalagi ini pertama kalinya ia tidur sekamar dengan seorang pria.

Arumi tak ingin tidur, ia takut sang suami marah jika belum mendapatkan haknya. Maklum, ini malam pertama yang kata orang-orang begitu dinantikan.

Arumi lantas turun dari ranjang tidurnya. Dalam pikirannya apa pekerjaan Ibram begitu banyak sehingga melupakan malam pernikahan mereka.

Arumi melihat Ibram telah tertidur di atas sofa dengan laptop mati. Arumi mendekat, ia menyentuh tangan suaminya.

Ibram yang merasa disentuh tersentak kaget, ia sampai tak sadar menepis tangan istrinya secara kasar.

"Maaf, Mas!" ucap Arumi merasa bersalah, ia takut Ibram akan marah.

Ibram sejenak terdiam melihat Arumi tanpa menggunakan hijab. Cantik tapi belum mampu menandingi pesona gadis impiannya. "Aku yang minta maaf!"

"Kenapa Mas tidur di sofa?" tanya Arumi dengan lembut.

"Aku sangat lelah, makanya ketiduran di sini," jawab Ibram beralasan padahal memang sengaja.

Arumi mengangguk paham, ia tak menaruh curiga kepada suaminya.

"Ayo kita ke kamar!" Ibram lantas bangkit dari duduknya dan melangkah.

Arumi yang mendengar ajakan suaminya, hatinya mendadak gugup. Malam ini ia akan menyerahkan mahkotanya.

Ibram naik ke atas ranjang, menarik selimut dan segera memejamkan matanya. Arumi juga melakukan hal sama, tapi ia sekilas melirik suaminya.

"Kenapa Mas Ibram tidak merayuku?" batin Arumi.

"Mungkin karena kami hanya kenal dalam waktu singkat dan dijodohkan makanya Mas Ibram belum bisa membuka hati," pikir Arumi berusaha tak suudzon.

Episodes
1 Bab 1 - Rejeki atau Musibah?
2 Bab 2 - Hari Yang Hampa
3 Bab 3 - Pasca Menikah
4 Bab 4 - Menutupi Kekurangan Ibram
5 Bab 5 - Ibu Mertua Yang Baik
6 Bab 6 - Mendengar Kenyataan
7 Bab 7 - Pulang Tanpa Ibram
8 Bab 8 - Bebas
9 Bab 9 - Kedatangan Tamu
10 Bab 10 - Bertemu Robi
11 Bab 11 - Tak Suka Mendengar Arumi Dipuji
12 Bab 12 - Resepsi
13 Bab 13 - Arumi Bertemu Nadira
14 Bab 14 - Pengakuan Arumi Dan Ibram
15 Bab 15 - Ibram Gundah
16 Bab 16 - Mimpi Buruk, Kebahagiaan Arumi
17 Bab 17 - Ibram Begitu Manis
18 Bab 18 - Semakin Mesra
19 Bab 19 - Ditemani Malik
20 Bab 20 - Robi Buat Ulah
21 Bab 21 - Robi Ingin Belajar Ilmu Agama
22 Bab 22 - Nadira Berdebat Dengan Robi
23 Bab 23 - Merasa Bersalah
24 Bab 24 - Menolong Karena Kasihan
25 Bab 25 - Salah Paham
26 Bab 26 - Meluruskan Masalah
27 Bab 27 - Menolak Permintaan Robi
28 Bab 28 - Bertemu Annisa Kedua Kalinya
29 Bab 29 - Belajar Hijrah
30 Bab 30 - Terpaksa Menuruti Mama
31 Bab 31 - Menuduh Nadira
32 Bab 32 - Nadira Minta Maaf
33 Bab 33 - Klarifikasi
34 Bab 34 - Terlibat Skandal
35 Bab 35 - Akal Licik Nadira
36 Bab 36 - Mencari Penjelasan
37 Bab 37 - Lamaran
38 Bab 38 - Nadira Dan Robi Resmi Menikah
39 Bab 39 - Rumah Baru
40 Bab 40 - Sikap Cuek Robi
41 Bab 41 - Minta Izin Keluar Rumah
42 Bab 42 - Dianggap Pembantu
43 Bab 43 - Kenyataannya Sebenarnya
44 Bab 44 - Terasa Sakit
45 Bab 45 - Perasaan Aku Tidak Pernah Berubah
46 Bab 46 - Aku Akan Pergi Menepati Janji
47 Bab 47 - Sad Ending
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 - Rejeki atau Musibah?
2
Bab 2 - Hari Yang Hampa
3
Bab 3 - Pasca Menikah
4
Bab 4 - Menutupi Kekurangan Ibram
5
Bab 5 - Ibu Mertua Yang Baik
6
Bab 6 - Mendengar Kenyataan
7
Bab 7 - Pulang Tanpa Ibram
8
Bab 8 - Bebas
9
Bab 9 - Kedatangan Tamu
10
Bab 10 - Bertemu Robi
11
Bab 11 - Tak Suka Mendengar Arumi Dipuji
12
Bab 12 - Resepsi
13
Bab 13 - Arumi Bertemu Nadira
14
Bab 14 - Pengakuan Arumi Dan Ibram
15
Bab 15 - Ibram Gundah
16
Bab 16 - Mimpi Buruk, Kebahagiaan Arumi
17
Bab 17 - Ibram Begitu Manis
18
Bab 18 - Semakin Mesra
19
Bab 19 - Ditemani Malik
20
Bab 20 - Robi Buat Ulah
21
Bab 21 - Robi Ingin Belajar Ilmu Agama
22
Bab 22 - Nadira Berdebat Dengan Robi
23
Bab 23 - Merasa Bersalah
24
Bab 24 - Menolong Karena Kasihan
25
Bab 25 - Salah Paham
26
Bab 26 - Meluruskan Masalah
27
Bab 27 - Menolak Permintaan Robi
28
Bab 28 - Bertemu Annisa Kedua Kalinya
29
Bab 29 - Belajar Hijrah
30
Bab 30 - Terpaksa Menuruti Mama
31
Bab 31 - Menuduh Nadira
32
Bab 32 - Nadira Minta Maaf
33
Bab 33 - Klarifikasi
34
Bab 34 - Terlibat Skandal
35
Bab 35 - Akal Licik Nadira
36
Bab 36 - Mencari Penjelasan
37
Bab 37 - Lamaran
38
Bab 38 - Nadira Dan Robi Resmi Menikah
39
Bab 39 - Rumah Baru
40
Bab 40 - Sikap Cuek Robi
41
Bab 41 - Minta Izin Keluar Rumah
42
Bab 42 - Dianggap Pembantu
43
Bab 43 - Kenyataannya Sebenarnya
44
Bab 44 - Terasa Sakit
45
Bab 45 - Perasaan Aku Tidak Pernah Berubah
46
Bab 46 - Aku Akan Pergi Menepati Janji
47
Bab 47 - Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!