Bab 3 - Pasca Menikah

Arumi terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara adzan Subuh berkumandang. Ia melihat suaminya sedang bersiap-siap untuk melaksanakan sholat.

"Kenapa Mas tidak membangunkan aku?" tanya Arumi sembari mengikat rambutnya.

"Aku tidak mau mengganggu waktu tidurmu," jawab Ibram seraya memakai peci menatap cermin.

"Kita sholat bareng, Mas?" tanya Arumi menyibak selimutnya.

"Aku mau sholat di masjid," jawab Ibram tersenyum singkat lalu keluar kamar.

Arumi menghela napas kecewa. Dirinya ingin ingin sholat berjamaah dengan suaminya untuk pertama kalinya sebagai sepasang pengantin. Ibram pun berangkat, Arumi juga bersiap-siap melaksanakan sholat seorang diri.

Beberapa menit kemudian, Ibram kembali dari mesjid tampak sang istri sedang mengaji. Melihat suaminya telah pulang, Arumi segera mengakhiri kegiatannya. Arumi bergegas bangkit dan menghampiri Ibram lalu mengecup punggung tangannya.

"Aku akan siapkan sarapan!" kata Arumi.

Ibram mengangguk mengiyakan.

Arumi melangkah ke dapur, menyiapkan keperluan suami dan dirinya. Sejam berlalu, Ibram keluar dari kamar dengan berpakaian rapi.

"Mas Ibram hari ini kerja?" tanya Arumi yang heran melihat penampilan suaminya padahal mereka baru saja menikah.

"Ya, aku harus kerja. Kemarin sudah kebanyakan libur mengurus pernikahan kita," jawab Ibram menarik kursi.

Arumi pun mengangguk paham meskipun hatinya kecewa. Ingin dekat dengan suaminya malah harus terpisah karena urusan pekerjaan. Padahal, mereka baru saja menikah kemarin pagi. Apa salahnya menambah waktu cuti.

Ibram mulai mencicipi masakan istrinya yang menurutnya lumayan enak. Ia melahapnya sampai habis, meraih segelas air putih lalu meneguknya. Selepas sarapan, Ibram bangkit dari kursinya kemudian mendekati Arumi. "Aku berangkat, ya!"

Arumi yang masih sarapan, tersenyum tipis, meraih tangan suaminya dan mengecup punggungnya.

Ibram pun berangkat ke kantor dan Arumi melakukan pekerjaannya sebagai seorang ibu rumah tangga.

-

Malam harinya, Ibram telah berada di rumah. Meskipun ia belum mencintai istrinya tapi baginya Arumi kini adalah tanggung jawabnya, ia tak mungkin meninggalkannya terlalu lama.

Keduanya kembali di pertemukan di meja makan, duduk saling berhadapan dan menikmati hidangan yang dimasak oleh Arumi.

"Bagaimana pekerjaan Mas Ibram hari ini?" tanya Arumi mencoba menghilangkan kecanggungan.

"Berjalan lancar," jawab Ibram tanpa menatap.

"Alhamdulillah," ucap Arumi tersenyum lega.

"Mas, kado pemberian dari para saudara dan kita belum di buka," lanjut Arumi berucap.

"Ya, sudah kamu buka saja," kata Ibram menatap istrinya.

"Tapi, aku mau menunggu Mas Ibram. Kita buka sama-sama," ujar Arumi menjelaskan.

"Kenapa harus menunggu aku? Mereka memberikan semuanya untukmu," ucap Ibram sinis.

"Mas, itu semua kado pernikahan untuk kita. Lancang jika aku membukanya sendiri," kata Arumi beralasan.

"Arumi, aku tidak keberatan kamu membukanya tanpa harus menungguku. Ada aku atau tidak tetap sama saja, pasti semua untuk kita," jelas Ibram tersenyum agar istrinya itu tak perlu sungkan dan segan.

"Terima kasih, Mas!" Arumi balas tersenyum.

-

Menjelang tidur, Arumi menoleh ke kanan. Ia menatap suaminya yang masih asyik membaca buku.

"Mas Ibram, tidak mengantuk?" tanya Arumi.

"Jika aku mengantuk nanti juga akan tidur, Rum." Jawab Ibram sekilas menoleh dan tersenyum lalu kembali menatap bukunya.

"Aku tidur duluan, Mas." Pamit Arumi dengan lembut.

Ibram mengerakkan dagunya pelan.

Arumi perlahan memejamkan matanya. Malam kedua setelah menjadi seorang istri, Ibram sama sekali tak menyentuhnya.

"Kenapa dia memperlakukan aku seperti ini? Jika tak menginginkan aku, mengapa harus menikah denganku?" batin Arumi.

Ibram menoleh ke arah istrinya yang telah tertidur. "Maafkan aku, Rum. Aku belum siap melakukannya," batinnya.

Episodes
1 Bab 1 - Rejeki atau Musibah?
2 Bab 2 - Hari Yang Hampa
3 Bab 3 - Pasca Menikah
4 Bab 4 - Menutupi Kekurangan Ibram
5 Bab 5 - Ibu Mertua Yang Baik
6 Bab 6 - Mendengar Kenyataan
7 Bab 7 - Pulang Tanpa Ibram
8 Bab 8 - Bebas
9 Bab 9 - Kedatangan Tamu
10 Bab 10 - Bertemu Robi
11 Bab 11 - Tak Suka Mendengar Arumi Dipuji
12 Bab 12 - Resepsi
13 Bab 13 - Arumi Bertemu Nadira
14 Bab 14 - Pengakuan Arumi Dan Ibram
15 Bab 15 - Ibram Gundah
16 Bab 16 - Mimpi Buruk, Kebahagiaan Arumi
17 Bab 17 - Ibram Begitu Manis
18 Bab 18 - Semakin Mesra
19 Bab 19 - Ditemani Malik
20 Bab 20 - Robi Buat Ulah
21 Bab 21 - Robi Ingin Belajar Ilmu Agama
22 Bab 22 - Nadira Berdebat Dengan Robi
23 Bab 23 - Merasa Bersalah
24 Bab 24 - Menolong Karena Kasihan
25 Bab 25 - Salah Paham
26 Bab 26 - Meluruskan Masalah
27 Bab 27 - Menolak Permintaan Robi
28 Bab 28 - Bertemu Annisa Kedua Kalinya
29 Bab 29 - Belajar Hijrah
30 Bab 30 - Terpaksa Menuruti Mama
31 Bab 31 - Menuduh Nadira
32 Bab 32 - Nadira Minta Maaf
33 Bab 33 - Klarifikasi
34 Bab 34 - Terlibat Skandal
35 Bab 35 - Akal Licik Nadira
36 Bab 36 - Mencari Penjelasan
37 Bab 37 - Lamaran
38 Bab 38 - Nadira Dan Robi Resmi Menikah
39 Bab 39 - Rumah Baru
40 Bab 40 - Sikap Cuek Robi
41 Bab 41 - Minta Izin Keluar Rumah
42 Bab 42 - Dianggap Pembantu
43 Bab 43 - Kenyataannya Sebenarnya
44 Bab 44 - Terasa Sakit
45 Bab 45 - Perasaan Aku Tidak Pernah Berubah
46 Bab 46 - Aku Akan Pergi Menepati Janji
47 Bab 47 - Sad Ending
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 - Rejeki atau Musibah?
2
Bab 2 - Hari Yang Hampa
3
Bab 3 - Pasca Menikah
4
Bab 4 - Menutupi Kekurangan Ibram
5
Bab 5 - Ibu Mertua Yang Baik
6
Bab 6 - Mendengar Kenyataan
7
Bab 7 - Pulang Tanpa Ibram
8
Bab 8 - Bebas
9
Bab 9 - Kedatangan Tamu
10
Bab 10 - Bertemu Robi
11
Bab 11 - Tak Suka Mendengar Arumi Dipuji
12
Bab 12 - Resepsi
13
Bab 13 - Arumi Bertemu Nadira
14
Bab 14 - Pengakuan Arumi Dan Ibram
15
Bab 15 - Ibram Gundah
16
Bab 16 - Mimpi Buruk, Kebahagiaan Arumi
17
Bab 17 - Ibram Begitu Manis
18
Bab 18 - Semakin Mesra
19
Bab 19 - Ditemani Malik
20
Bab 20 - Robi Buat Ulah
21
Bab 21 - Robi Ingin Belajar Ilmu Agama
22
Bab 22 - Nadira Berdebat Dengan Robi
23
Bab 23 - Merasa Bersalah
24
Bab 24 - Menolong Karena Kasihan
25
Bab 25 - Salah Paham
26
Bab 26 - Meluruskan Masalah
27
Bab 27 - Menolak Permintaan Robi
28
Bab 28 - Bertemu Annisa Kedua Kalinya
29
Bab 29 - Belajar Hijrah
30
Bab 30 - Terpaksa Menuruti Mama
31
Bab 31 - Menuduh Nadira
32
Bab 32 - Nadira Minta Maaf
33
Bab 33 - Klarifikasi
34
Bab 34 - Terlibat Skandal
35
Bab 35 - Akal Licik Nadira
36
Bab 36 - Mencari Penjelasan
37
Bab 37 - Lamaran
38
Bab 38 - Nadira Dan Robi Resmi Menikah
39
Bab 39 - Rumah Baru
40
Bab 40 - Sikap Cuek Robi
41
Bab 41 - Minta Izin Keluar Rumah
42
Bab 42 - Dianggap Pembantu
43
Bab 43 - Kenyataannya Sebenarnya
44
Bab 44 - Terasa Sakit
45
Bab 45 - Perasaan Aku Tidak Pernah Berubah
46
Bab 46 - Aku Akan Pergi Menepati Janji
47
Bab 47 - Sad Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!