Theo terbangun dari tidurnya karena teriakan keras dari pelayan itu.
"Ibu.."
Yvonne melirik kearah Theo lalu manatap pelayan yang membentaknya itu.
"Siapa namamu?" tanya Yvonne tegas, pelayan itu terkekeh sambil menatap rendah.
"Moly, camkan itu dan cepat bersiap! Jangan membuat pekerjaanku yang lainnya berteteran karena mengurus rakyat jelata sepertimu!" sentak Moly.
Yvonne terkekeh pelan lalu bangkit dari duduknya. Ia berjalan mendekati Moly membuat Moly sedikit ketakutan.
"Hey! Berhenti disana!" seru Moly.
Yvonne menatap tajam kearah Moly.
"Sepertinya kau yang rakyat jelata hingga tidak bisa mengenali wajah orang berpangkat tinggi ya. Aku ini putri duke pertama kekaisaran, berani - beraninya kamu meremehkan aku yang calon permaisuri?"
Moly membelakkan matanya, ia langsung terjatuh dan tunduk pada Yvonne.
"No--non--na ma--maafkan saya!"
"Ibu?"
Yvonne teringat kembali pada Theo yang ada di ruangan yang sama.
"Siapa namamu?" tanya Yvonne pada pelayan satunya lagi.
"Sa--saya Rulia, nona.."
"Rulia, kamu tahu kan hukuman apa yang pantas ia dapatkan?" tanya Yvonne tegas. Rulia mengangguk sopan.
"Bagus, bawa dia pergi." Titah Yvonne, Rulia membungkuk kembali lalu membawa Moly pergi.
"Nona! Nona anda harus memaafkan saya, saya akan menjadi selir yang mulia kaisar!"
Yvonne terhenti sambil membelakkan matanya. Ia hendak melangkahkan kaki mendekati anaknya, namun ia memilih mendekati Moly dan memberikan tamparan keras pada wanita itu.
"Kaisar bahkan belum mengangkat permaisuri, bisa - bisanya kamu berkata akan menjadi selirnya! Potong lidahnya, Rulia." Sentak Yvonne pelan agar tidak terdengar oleh Theo.
"Baik, yang mulia."
Rulia segera menyeret Moly pergi dan Yvonne mengusap wajahnya kasar.
"Ibu.. apa ibu baik - baik saja?" tanya Theo menarik baju Yvonne membuat Yvonne langsung melirik dan berjongkok.
"Theo.. maafkan ibu sudah berlaku kasar didepanmu. Ibu harus menghukum orang itu aga--"
"Ibu hebat!" potong Theo membuat Yvonne terdiam.
"Apa?"
"Ibu membela yang mulia kaisar, ibu hebat! Aku akan melakukan hal yang sama ketika ada orang yang menghina ibu nantinya!" seru Theo membuat Yvonne terkekeh pelan.
"Iya, kamu harus membela ibu."
Yvonne memeluk Theo lembut. Theo tersenyum senang lalu memeluk ibunya dengan erat.
"Em, tapi ibu, ada dimana kita sekarang?" tanya Theo kebingungan, Yvonne melepaskan pelukannya.
"Ah.. ini adalah rumah ayahmu." Jelas Yvonne sambil tersenyum senang.
Theo terdiam sejenak sambil menatap lekat ibunya.
"Bukankah ibu bilang kalau aku tidak memiliki ayah?" tanya Theo, kini Yvonne yang dibuat terkejut.
"Ah.. ibu pernah mengatakan seperti itu ya?"
Theo menatap ibunya heran, namun Yvonne mencoba mencari alasan.
Tok tok tok
"Nona, mohon maaf atas kerusuhan yang dibuat oleh bawahan saya. Perkenalkan, saya Rosa, kepala pelayan istana ini. Saya akan turun langsung untuk membantu anda bersiap sebelum mendapatkan pelayan yang lebih baik lagi." Jelas Rosa begitu muncul dari balik pintu.
"Ah, Rosa, mohon bantuannya ya. Aku akan memandikan Theo terlebih dahulu." Sahut Yvonne.
"Baik, nona. Akan segera saya siapkan."
.
"Ibu, apakah aku boleh memakan ini semua?" tanya Theo bersemangat begitu melihat banyak makanan yang dihidangkan disana.
"Tentu, Theor. Kamu bisa menghabiskan semuanya." Sahut Yvonne sambil mengusap rambut Theo.
"Tentu kami akan sangat senang jika tuan muda dan nona menghabiskan masakan kami, tapi tolong jangan memaksakan diri jika anda tidak ingin mendapat masalah pencernaan." Ucap koki disana.
"Ah, terimakasih banyak atas perhatianmu, anakku memang senang makan." Jelas Yvonne.
"Itu sangat baik untuk anak - anak. Tuan muda akan cepat tumbuh besar."
Theo terlihat senang mendengar kata - kata itu.
"Apa aku akan cepat besar seperti yang mulia?" tanya Theo, semua mata tertuju kearahnya.
"Ah, tentu saja tuan muda, anda adalah satu - satunya keturunan kaisar saat ini. Tentu anda akan seperti yang mulia kaisar!" seru koki, Theo tertawa senang yang diperhatikan khawatir oleh Yvonne.
"Iya tentu, dia akan tumbuh seperti Neil karena mereka adalah ayah dan anak. Tapi kenapa aku merasa gelisah begini?" batin Yvonne.
"Nona, setelah melakukan makan malam, apakah anda ingin melakukan sesuatu?" tanya Tera.
"Em, sepertinya aku akan istirahat untuk hari ini. Besok tolong bantu aku untuk berkeliling istana ya." Pinta Yvonne.
"Tentu nona, kalau begitu sampai jumpa besok."
Para pelayan menunduk sopan begitu Yvonne dan Theo berjalan keluar ruang makan.
"Apa anda mengkhawatirkan sesuatu yang mulia?" tanya Gowen begitu melihat Neil tidak fokus bekerja.
"Aku ingin bertemu anakku.."
"Itu tidak boleh. Selama ini anda terus menghindari pekerjaan dengan alasan yang mulia pangeran. Tentu saja setelah pangeran ditemukan anda harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu." Tegas Gowen membuat Neil menggepalkan tangannya.
Neil melanjutkan perkerjaannya dengan berkutat dengan beberapa dokumen. Gowen yang sebenarnya adalah seorang kesatria pengawal Neil, berubah menjadi asistennya begitu Neil sering meninggalkan kursi kaisarnya.
Untungnya dengan bakat terpendam Gowen, berbagai permasalahan negara dapat teratasi ketika kaisar sedang tidak berada ditempatnya.
"Apa kuil sudah dihubungi?" tanya Neil.
"Sudah, mereka akan tiba lusa untuk pengecekan keturunan asli kaisar." Jelas Gowen.
"Bagus, selain itu, suruh Tera menyiapkan pesta pernikahan. Jangan lupa juga untuk menanyakan selera pesta pada Yvonne. Ah.. dan aku melupakan satu hal. Bebaskan duke dan duchess Jadeveuzs." Titah Neil, Gowen menunduk patuh lalu pergi berlalu dari ruangan kaisar.
Neil menyandarkan tubuhnya pada kursi.
"Ah.. apa kasar padanya?" gumam Neil sambil melihat kearah bangunan dimana Yvonne dan Theo tinggal.
Neil teringat beberapa momen. Momen ketika dirinya masih berumur sepuluh tahun dan bertemu dengan Yvonne yang baru enam tahun.
Yvonne yang dituntun manja oleh Reagan itu sangat menggemaskan membuat Neil jatuh hati dalam pandangan pertama pada Yvonne.
Walau pada saat itu hubungan keluarga kaisar dan duke Jadeveuzs tidak baik, kaisar sudah mengumumkan bahwa Yvonne adalah putri mahkota begitu Neil memintanya.
Reagan yang dengan keras menolak hal itu membuat Neil terus memutar otak untuk memiliki wanita itu secara alami, tetapi bagaimana caranya?
Yang jelas adalah membuat wanita itu jatuh hati pada Neil, tapi itu tidak mungkin bisa karena Neil adalah orang yang kaku.
Sampai akhirnya suatu kesempatan datang, sebuah malam yang membuat Neil bisa memiliki Yvonne seutuhnya.
"Yvonne.. wanita tercintaku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments