Malam pertama yang tertunda

Ceklek

Alesha yang baru saja membersihkan diri menoleh saat mendengar suara pintu dibuka. Dia tersenyum lembut saat melihat suaminya yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Kamu dari mana raf?" tanya Alesha mencoba mencairkan suasana yang tegang. karna merasa ini adalah pertama kali dirinya berada di kamar yang sama dengan status yang berbeda.

"Maaf sayang, tadi ada rekan bisnis yang meminta bertemu dilobby. Kamu udah mandi ya?" Tanya Raffi mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Hmm . baru saja. Aku mau ganti piyama dulu." ujar Alesha sembari beranjak menuju kopernya yang dia taruh di pojok kamar tersebut. Setelah lama mencari cari piyama yang dia butuhkan. belum juga dia temukan. Yang Alesha temukan hanya satu pakaian tipis juga tembus pandang yang sering orang sebut dengan baju dinas atau lingerie.

"Duh, kok nggak ada piyama yang bener sih!" gerutu Alesha sembari menjenjeng lingerie seksi berwarna merah darah dengan kesal.

Raffi yang melihat itu pun mendekat kearah istrinya. didekapnya sang istri dari belakang. seraya mengecup tengkuknya dengan lembut.

"Ini kan malam pertama kita sayang, pakai saja baju yang ada. Malah lebih enak kalo tidak pakai apa apa kan?" bisik Raffi tepat dibelakang telinga Alesha membuatnya meremang.

"Sorry sayang, tapi hari ini aku kedatangan tamu bulanan" ucap Alesha meringis. merasa tidak enak pada suaminya karna harus menunda malam pertama mereka.

"Whattt??? Astaga sayang! Apa nggak bisa ditunda dulu datang bulannya?" tanya Raffi sedikit jengkel.

"Mana bisa begitu sih raf, akh kamu ada ada saja" sahut Alesha sewot.

"Hufft.. ya udah mau gimana lagi " ucap Raffi lemas. Gairah yang sudah melambung tinggi sejak dirinya masuk kedalam kamar Karena melihat Alesha yang hanya memakai jubah mandi. ditambah rambut panjang nya yang masih setengah basah membuat hasrat nya naik dengan cepat.

"Yaudah sekarang kamu bersih bersih dulu gih, " ujar Alesha pada suaminya.

Mendengar perintah dari istri nya membuat Raffi langsung mengiyakan. Dia lantas membuka kancing kemejanya. tak tanggung-tanggung Raffi meloloskan semua pakaian yang dia kenakan dan hanya menyisakan celana boxer membuat Alesha melotot melihat pemandangan didepannya.

Alesha menelan Saliva nya dengan susah payah. tubuhnya menegang sempurna. mulutnya mengaga lebar. Membuat Raffi terkekeh geli melihat tingkah Alesha.

"Tutup bibir mu sayang. nanti ada lalat masuk" ujar Raffi tersenyum geli. Alesha sendiri langsung gelagapan saat mendengar ucapan Raffi. dia lantas tersenyum malu karena ketahuan terpesona dengan keindahan tubuh atletis suaminya.

"Mau raba raba dulu nggak?" tanya Raffi menggoda Alesha . membuat kedua pipi Alesha bersemu merah.

"Memang boleh?" tanya Alesha polos. yang langsung ditanggapi anggukan kepala oleh Raffi. membuat Alesha langsung menyerbu ke pelukan suaminya. Alesha merasa nyaman kala kepalanya bersandar pada bahu kokoh suaminya. sesaat Alesha meresapi rasa nyaman yang membuat nya damai. hingga sesuatu yang familiar membuat rasa nyaman Alesha buyar.

"Kamu kok bau parfum nya kak Meera sih raf?" tanya Alesha heran. membuat Raffi langsung menegang sempurna khawatir Alesha akan menaruh curiga padanya.

"Masa sih? owh mungkin tadi pas kak Meera meluk waktu dipelaminan?" jawab Raffi berharap istrinya percaya.

"Hmm,, tapi ini kecium banget loh. masa Meluk sebentar aromanya nempel terus." sahut Alesha mengangkat satu alisnya. menatap heran pada suaminya.

"Aku juga nggak tahu yang, udah ya aku mau mandi dulu. kamu kalo udah capek tidur aja duluan. aku nggak apa-apa kok." ujar Raffi langsung bergegas masuk ke kamar mandi. meninggalkan Alesha yang menatap punggung suaminya dengan rasa tidak puas mendengar jawaban dari suaminya.

Alesha lantas bergegas menyiapkan pakaian ganti untuk Raffi. dan memunguti pakaian Raffi yang tercecer di lantai begitu saja. Dan saat Alesha meraih kemeja juga jas yang dikenakan Raffi tadi. aroma parfum Meera lebih terasa diindra penciumnya. membuat Alesha gusar namun sebisa mungkin dirinya berusaha untuk tetap tenang.

Setelah selesai dengan urusannya. Alesha bergegas mengganti pakaian dengan baju yang tersedia dikopernya. setelah itu Alesha segera naik keatas ranjang meluruskan badannya yang terasa kaku juga pegal karna seharian berdiri menyambut tamu yang datang ke pestanya.

Baru saja beberapa detik Alesha memejamkan matanya. namun suara ponsel Raffi membuat nya urung untuk mengistirahatkan diri.

Tring

Bunyi ponsel Raffi menandakan ada pesan yang masuk. Alesha yang biasanya cuek dengan isi ponsel Raffi tiba tiba merasa terdorong untuk mengecek nya. diraihnya ponsel Raffi yang ada diatas nakas. Dahi Alesha mengkerut, ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

~Raffi maaf mengganggu waktu mu. tapi bisakah nanti kita bertemu. ada yang ingin aku....~

Bunyi isi pesan itu yang tak terlihat sepenuhnya karna ponsel Raffi terkunci. Alesha semakin penasaran dan kesal pada Raffi yang ternyata sudah merubah pin pada ponselnya. selama ini Alesha tidak pernah menduga duga pada suaminya. karna alesha sangat percaya pada Raffi yang terlihat sangat mencintai nya.

"apa ini? kenapa hati ku gelisah seperti ini? tidak mungkin kan Raffi bermain dibelakang ku selama ini?" batin Alesha .

"Sayang kamu belum tidur" tanya Raffi yang baru saja keluar dari kamar mandi. membuat Alesha terkejut namun segera mengkondisikan raut wajahnya.

"Hmm, belum . oiya tadi ada pesan masuk di ponsel kamu." ujar Alesha mengangkat ponsel Raffi yang tengah dipegangnya.

"Siapa ?" tanya Raffi cuek.

"Nggak tahu, nomor tidak dikenal. Lagian aku nggak bisa baca sampe akhir isi pesannya. kan ponsel kamu udah ganti pin" sindir Alesha yang membuat Raffi tersenyum kaku. dan bergegas meraih ponsel nya.

"Owh, ini klien ku yang tadi ketemu di lobby." ucap Raffi santai. membuat Alesha lega karena merasa praduga nya hanya overthingking nya saja.

"Ayo kita tidur. pasti kamu lelah kan?" tanya Raffi yang dijawab dengan anggukan kepala saja oleh Alesha. pasutri baru itu pun akhirnya langsung terlelap tanpa ritual malam pertama karna tamu bulanan Alesha yang datang tidak tepat waktu.

*

*

Sedangkan dikamar sebelah. tepatnya dikamar Meera. Dirinya tengah resah kala mengingat ucapan suaminya sebelum terlelap tadi.

"Kamu ada urusan apa sama Raffi? aku lihat tadi kalian pergi bersama?" tanya Bagas dengan datar. raut wajahnya penuh dengan kecurigaan membuat Meera kikuk sendiri.

"Tadi aku diminta membantu menyiapkan kejutan untuk Alesha honey." ucap Meera mencoba tersenyum lebar.

"oh ya?" tanya Bagas lagi sembari berjalan ke kamar mandi meninggalkan Meera yang gusar. Gelisah dan khawatir menyadari suaminya menaruh kecurigaan padanya.

Mengingat percakapan mereka tadi membuat Meera tak tenang. apalagi Raffi tak juga membalas pesannya. membuat Meera semakin gusar saja.

"Kamu belum tidur juga honey?" tanya Bagas yang merasakan pergerakan dari Meera disebelahnya.

"Emm.. baby boy kita sering bergerak honey. aku jadi kurang nyaman." ucap Meera mencoba tersenyum walaupun dirinya sedikit terkejut mendengar suara suaminya yang tiba tiba.

"Oh ya? apa baby boy ingin dijenguk oleh ayahnya?" tanya Bagas tersenyum lembut.

"Maybe yes." sahut Meera tersenyum lebar.

Jawaban Meera tentu saja disambut dengan senang hati oleh Bagas. ia langsung langsung melakukan tugasnya memberi kepuasan untuk istrinya.

*

*

*

Terimakasih sudah mampir ❤️ jangan lupa kasih vote, like dan komentar ya. Agar author makin semangat berkarya 🥳🥳🥳

Terpopuler

Comments

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Kakak Alesha ternyata wc umum.Kasihan orang tuanya dan suaminya.Anak yg dikandung pasti benih Rafi

2024-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Pesta pernikahan
2 Hubungan terlarang
3 Bermain cepat
4 Mulai curiga
5 Malam pertama yang tertunda
6 Senandungan Alesha yang menampar Meera dan Raffi
7 Melahirkan
8 Baby meera
9 Hasil tes DNA
10 Talak untuk Meera
11 Pernikahan siri Meera dan Raffi
12 Naik ranjang
13 Tiga tahun kemudian
14 Wajah yang tak asing
15 Pertemuan Alesha dan Meera
16 Masa lalu mom Dila
17 Kesedihan Meera
18 One Night stand~Alesha
19 Meera hamil?
20 Keterkejutan dad fatan ~Alesha
21 Sampai bertemu besok, sweetheart ~Daniel
22 Menikah dengan ku!~Daniel
23 Sama sama Casanova
24 belum punya suami
25 Sudah memiliki pria lain
26 Bibit premium
27 Pengumuman
28 Sekali gol langsung cetak
29 Drama ngidam
30 Bertahan demi anak
31 Tentang pakaian dinas
32 Wedding Alesha & Daniel
33 Malam pertama part1
34 Malam pertama part2
35 Rencana jahat Raffi
36 Terpergok
37 Kejutan untuk Alesha
38 Dua ronde disiang hari
39 Cari ayah baru! ~Kelvin
40 Akal bulus Daniel
41 Rencana dad fatan
42 Bagaimana kabarmu?~Dad fatan
43 Tamu tak diundang
44 Menantu yang mana?
45 Awal kehancuran Raffi
46 Kehamilan yang tidak diterima
47 Merajuknya bumil
48 Keputusan meera
49 Marsya
50 Babymoon
51 penyesalan dua wanita
52 Rancana bertemu
53 Tunggu tiga tahun lagi!
54 kecemasan bagas
55 Tawaran menikah
56 Saya percaya
57 Selera yang sama
58 Akan dipinang
59 Renungan Raffi
60 Satu putaran
61 Menjadi obat dan penyembuh
62 bersedia
63 Pertemuan Raffi - Meera
64 Menjaga komitmen
65 Jangan terulang lagi
66 Melahirkan Alesha-Meera
67 Happy birthday!
68 Akhir kisah
69 PROMOSI KARYA AUTHOR
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Pesta pernikahan
2
Hubungan terlarang
3
Bermain cepat
4
Mulai curiga
5
Malam pertama yang tertunda
6
Senandungan Alesha yang menampar Meera dan Raffi
7
Melahirkan
8
Baby meera
9
Hasil tes DNA
10
Talak untuk Meera
11
Pernikahan siri Meera dan Raffi
12
Naik ranjang
13
Tiga tahun kemudian
14
Wajah yang tak asing
15
Pertemuan Alesha dan Meera
16
Masa lalu mom Dila
17
Kesedihan Meera
18
One Night stand~Alesha
19
Meera hamil?
20
Keterkejutan dad fatan ~Alesha
21
Sampai bertemu besok, sweetheart ~Daniel
22
Menikah dengan ku!~Daniel
23
Sama sama Casanova
24
belum punya suami
25
Sudah memiliki pria lain
26
Bibit premium
27
Pengumuman
28
Sekali gol langsung cetak
29
Drama ngidam
30
Bertahan demi anak
31
Tentang pakaian dinas
32
Wedding Alesha & Daniel
33
Malam pertama part1
34
Malam pertama part2
35
Rencana jahat Raffi
36
Terpergok
37
Kejutan untuk Alesha
38
Dua ronde disiang hari
39
Cari ayah baru! ~Kelvin
40
Akal bulus Daniel
41
Rencana dad fatan
42
Bagaimana kabarmu?~Dad fatan
43
Tamu tak diundang
44
Menantu yang mana?
45
Awal kehancuran Raffi
46
Kehamilan yang tidak diterima
47
Merajuknya bumil
48
Keputusan meera
49
Marsya
50
Babymoon
51
penyesalan dua wanita
52
Rancana bertemu
53
Tunggu tiga tahun lagi!
54
kecemasan bagas
55
Tawaran menikah
56
Saya percaya
57
Selera yang sama
58
Akan dipinang
59
Renungan Raffi
60
Satu putaran
61
Menjadi obat dan penyembuh
62
bersedia
63
Pertemuan Raffi - Meera
64
Menjaga komitmen
65
Jangan terulang lagi
66
Melahirkan Alesha-Meera
67
Happy birthday!
68
Akhir kisah
69
PROMOSI KARYA AUTHOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!