Malam semakin larut. Bagas kemudian meminta kedua mertua nya dan juga orang tua nya kembali ke rumah Utama untuk beristirahat. Bagas sengaja meminta izin pada mertua nya untuk kedua orang tuanya menginap. yang tentu saja disambut dengan tangan terbuka oleh dad fatan juga mom dila. Sedangkan pasutri baru sudah lebih dulu kembali kesana.
"Kamu ke mobil dulu ya, ayah ada urusan sebentar." ucap ayah Bagas ketika mereka baru saja keluar dari kamar rawat Meera. Sedangkan dad fatan dan mom Dila sudah lebih dulu dijemput sopir mereka.
"Ow, yaudah kalo begitu. ayah jangan lama lama ibu takut udah larut begini " sahut ibu Bagas pada suaminya. Dia lalu bergegas menuju ke parkiran dimana mobil tanpa banyak bertanya. Sedangkan ayah Bagas terlihat menatap punggung istrinya yang kian menjauh dan menghilang dibalik pintu lift.
Setelah istrinya tidak terlihat. ayah Bagas beranjak pergi ke salah satu ruangan dokter dirumah sakit tersebut. Dia membuka pintu ruangan tersebut dan menyapa orang yang tengah duduk menunggu dirinya. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan nya meminta bertemu dengan sang dokter. Ayah Bagas kemudian pamit undur diri tak lupa dia menyampaikan terimakasih juga maaf karena telah menganggu waktu istirahat nya.
Selesai dengan urusannya yang entah apa. ayah Bagas langsung bergegas menuju mobil nya.
Setelah masuk kedalam istrinya terlihat menunggu dirinya.
"Emang ayah ada urusan apa sih?" tanya ibu Bagas
"Tadi ada, ketemu sama temen ayah Bu." jelas ayah Bagas.
Mobil mereka kemudian mulai melaju membelah jalan raya. karena hari sudah larut tentu saja lalu lintas sudah lancar karena sudah jarang kendaraan. Hingga tak lama mereka sampai dirumah mewah besannya.
"Bu, kita sudah sampai" ujar ayah Bagas sembari menepuk pundak istrinya yang terlihat tertidur pulas.
"Em, iya pak." sahut ibu .
Mereka kemudian masuk kedalam rumah yang sudah ditunggu oleh seorang pelayan dirumah tersebut dan mereka di arahkan menuju ke kamar tamu yang ada di rumah tersebut.
*
*
*
Tiga hari setelah menjalani masa pemulihan dirumah sakit. Sore hari ini Meera bersama keluarga kecilnya pulang ke rumah Utama. Mereka dijemput oleh ayah dan ibunya Bagas.
Setelah sampai di depan pintu utama rumah tersebut, mereka disambut hangat oleh pemilik rumah itu.
"Selamat datang baby Kelvin!!!" Seru mom Dila dan Alesha.
Mereka kemudian masuk kedalam nya. Mom Dila mengajak besannya berbincang diruang tengah. sedangkan Meera dan anak juga suaminya langsung menuju ke kamar mereka. Begitu juga dengan Alesha dan Raffi.
Alesha yang kini baru saja selesai membersihkan diri, menatap dirinya sendiri dipantulan cermin. Alesha gugup. pasalnya masa menstruasi nya telah usai. yang berarti sudah tiba saatnya dia harus melayani suaminya.
Setelah mematutkan diri yang sebenarnya tidak ada patut patutnya. Bagaimana mau patut? jika saat ini Alesha tengah memakai baju dinas malam yang membuat dirinya malu setengah mati jika harus keluar dari kamar mandi. Hingga Alesha pun mencoba memberanikan diri keluar dari sana.
Ceklek
Mendengar suara pintu dibuka membuat Raffi menoleh.
deg
jantung Raffi serasa berhenti kala dirinya melihat pemandangan yang menggoda imannya. Tubuh Raffi langsung bereaksi. Sedangkan Alesha semakin gugup kala melihat tatapan lapar dari kedua mata suaminya.
"Sayang" sapa Raffi dengan suara lembut sembari berjalan mendekati istri nya.
*
*
*
Sedangkan diruang tengah, dad fatan dan mom Dila tengah berbicara serius dengan besannya. tak lama terlihat dad fatan menyuruh pelayan untuk memanggil Bagas, menantunya.
Setelah Bagas sampai diruang tengah, ayah Bagas kemudian memberikan sebuah map pada putranya. Map dengan logo rumah sakit tempat istrinya melahirkan kemarin.
"Apa ini yah?" tanya Bagas pada ayahnya. Sedangkan sang ibu dan juga kedua mertuanya juga tak kalah bingung.
"Buka nak, nanti kamu akan mengerti" ujar ayah Bagas.
Tanpa membuang waktu, Bagas pun langsung membuka map tersebut. Diraihnya selembar kertas dan
Deg
tangan Bagas terkepal erat. matanya memerah dan rahangnya mengeras memperlihatkan urat urat dilehernya.
"Ada apa ini Bagas?" tanya mom Dila yang khawatir. Tak jauh berbeda dengan ibu Bagas juga dad fatan.
"Maaf tuan fatan. Bukan nya saya tidak mempercayai keluarga anda. tapi saya melakukan ini untuk memperjelas kecurigaan saya dan sekarang terbukti bahwa apa yang saya curigai adalah kebenaran." ujar ayah Bagas dengan nada tegas.
"Kecurigaan apa maksud anda?" tanya dad fatan bingung.
"Putra ku, Bagas. Bukan ayah biologis anak yang Meera kandung selama ini. Dan ini merupakan suatu hal yang telah mempermalukan keluarga kita. Untuk itu aku akan membawa putraku kembali. pernikahan Meera dan Bagas saya rasa tidak perlu dilanjutkan. saya akan mengajukan gugatan cerai ke pengadilan!" jelas ayah Bagas panjang lebar yang mana membuat semua orang yang ada melotot kan mata tak percaya dengan ucapan yang dia lontarkan.
Bagas kemudian memberikan kertas yang tak lain adalah hasil tes DNA tersebut pada dad fatan. Dad fatan menggeleng tak percaya dengan semua ini. sedangkan mom Dila lebih syok dan lemas mengetahui hal tersebut.
Disaat ketegangan masih menyelimuti. Meera datang bergabung dengan mereka. Meera menatap heran melihat raut wajah keluarga nya. Namun pertanyaan dari suaminya membuat nya menegang sempurna. jantung nya seakan terhenti nafas nya tercekat. Meera menatap suaminya yang tengah menatap tajam dirinya.
"Dengan siapa kamu melakukannya?"
deg
"Almeera!!" sentak Bagas yang semakin emosi melihat Meera diam saja. sedangkan Meera sangat terkejut dan ketakutan melihat kemarahan suaminya.
"Aku tanya sekali lagi meer, Dengan siapa kamu melakukannya? dengan siapa kamu mengkhianati pernikahan kita?" tanya Bagas penuh penekanan.
"Jawab!! jawab meera ! apa kamu mendadak bisu? hah?!!!" bukan Bagas melainkan mom Dila yang terlihat sangat kecewa pada putrinya.
"Maksud mom apa? aku tidak mengerti." cicit Meera ketakutan. mom Dila sendiri langsung menyerahkan hasil tes DNA tersebut dengan kasar pada Meera.
Tangan Meera gemetar membaca setiap tulisan yang tertera di dalam nya. "Siapa? siapa ayah dari bayi itu meer? apakah Raffi?" tanya Bagas dengan emosi naik turun.
Mendengar ucapan Bagas, tentu saja membuat ibunya, mom Dila, dan dad fatan merasa terkejut. Namun tidak dengan ayah Bagas yang sudah menduga hal tersebut. Meera sendiri yang sudah terpojok akhirnya mengakui kesalahannya. Dia mengangguk kan kepalanya. membenarkan ucapan Bagas.
"Almeera!!" bentak mom Dila menatap tak percaya pada putrinya.
PLAK
Mom Dila menampar pipi Meera dengan keras. wanita paruh baya itu menatap penuh kecewa pada putrinya.
"Kenapa kamu tega pada suami serta adikmu? Apa kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan hah?!! kamu membuat kami malu Almeera!!" teriak mom Dila histeris. Sedangkan meer sendiri sudah menangis sesenggukan.
Tanpa semua orang sadari. Bagas sudah berlalu menuju kamar Adik iparnya. dia mengetuk pintu kamar tersebut dengan keras. Membuat dua insan yang sedang melakukan pemanasan menghentikan aksinya.
"Coba kamu lihat dulu siapa tahu penting." ujar Alesha pada suaminya. membuat Raffi langsung berdecak sebal. tapi dia pun mengiyakan perintah istrinya.
Setelah memakai kembali pakaiannya, Raffi membuat pintu kamar nya
Ceklek
"Ada ap..." ucapan Raffi terhenti begitu saja kala mendapat bogem mentah dari seseorang.
Bugh..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Soraya
untung Alisa blm belah duren
2024-03-21
2
Yuli a
alesha jd janda kembang dong 🤭🤣🤣
2024-03-17
1