Di sebuah mall terbesar dikota tersebut. tampak Alesha dan Raffi yang kini tengah berjalan beriringan. mereka hendak monoton bioskop, kebiasaan yang paling Alesha sukai kala weekend. setelah membeli tiket juga popcorn dan minuman. mereka berdua bergegas masuk kedalamnya. duduk dikursi paling belakang yang terletak dipojokkan.
Begitu lah kelakuan mereka saat kencan. mengambil kesempatan dalam kesempitan. tapi kenakalan Alesha masih tergolong wajar. karna masih mengingat batasan. Only kissing not sex.
Setelah film dimulai, Alesha terus memfokuskan pandangannya kelayar. hingga adegan demi adegan terlewati. Alesha melebarkan kedua matanya saat layar memperlihatkan adegan 21+. Alesha bergerak gelisah. Dia merutuki dirinya sendiri yang memilih film barat hingga mempertontonkan hal hal yang fulgar.
Saat sedang meresapi tayangan dilayar sana. Alesha terkejut saat Raffi menarik tengkuknya dan dengan cepat melabuhkan ciuman panas di bibirnya.
"Akh.." lenguhan kecil keluar dari mulut Alesha saat merasakan tangan Raffi yang lain meraba punggung nya dengan gerakan naik turun dengan lembut.
Setelah dirasa kehabisan napas, keduanya menghentikan aksinya. Nafas Alesha yang masih memburu, menyandarkan kepalanya diceruk leher sang kekasih. Namun sesaat kemudian dahi Alesha mengkerut. Alesha mendapati aroma lain dari tubuh kekasihnya. Bukan seperti parfum biasa yang dikenakan oleh Raffi. Namun sebuah aroma yang juga masih familiar di Indra nya.
"Raf, kok kamu bau parfum lain? kamu ganti merk parfum kamu?" tanya Alesha pada kekasihnya.
"masa sih yang? aku nggak ganti parfum kok" jawab Raffi mencoba tetap tenang kala melihat kecurigaan diwajah Alesha.
"Tapi ini beda loh, malah wanginya kaya parfum yang biasa kak Meera pake." kekeh Alesha menatap Raffi seperti menunggu penjelasan kekasih nya.
Mendengar ucapan alesha, Raffi salah tingkah. namun sebisa mungkin dirinya menguasai diri juga memutar otak guna mencari alasan yang logis.
"Owh, iya aku baru ingat. tadi kak Meera nyemprotin aku pake parfum nya sayang. Katanya kak Meera mual mencium aroma parfum yang biasa aku pake." jelas Raffi dengan lembut.
"Oowh.. aku pikir ..." Alesha tidak melanjutkan ucapannya. dia hanya tersenyum meringis merasa bersalah karena sempat berburuk sangka pada kekasihnya.
"Huh, apa sih yang? aku nggak mungkin berbuat yang tidak tidak. aku itu sangat mencintai kamu." ucap Raffi memeluk Alesha dari samping seraya tersenyum lembut. Mereka pun akhirnya melanjutkan acara nonton yang sempat terjeda oleh obrolan tadi.
*
*
*
Delapan bulan berlalu.
Usia kehamilan Meera sudah memasuki bulan ke sembilan. membuat Meera sudah kesulitan untuk beraktivitas. Bagas pun sudah mengajukan cuti untuk mendampingi istri nya yang akan melahirkan anak pertama mereka yang berjenis kelamin laki laki. Bagas sangat bahagia karena sebentar lagi akan menyandang gelar sebagai seorang ayah.
Dia semakin mencintai istrinya Meera, yang telah bersedia memberikan nya keturunan dalam waktu yang cepat.
Sedangkan pasangan Raffi dan Alesha kini tengah menunggu hari bahagia nya yang tinggal hitungan hari. Setelah Alesha lulus kuliah dengan nilai terbaik dua bulan yang lalu. Raffi langsung melamar Alesha. hingga saat ini sudah tinggal menghitung hari mereka akan sah menjadi pasangan suami istri.
Saat ini Meera tengah menemani adiknya yang tengah melakukan perawatan didalam kamar nya. Alesha sengaja memanggil orang salon langganan nya kerumah karena Alesha malas berpergian.
"Kak , belum apa apa aku udah nervous nih! gimana dong ntar pas malam pertama" ucap Alesha cemberut. Membayangkan dirinya menyerahkan kesuciannya membuat Alesha tersenyum ngeri.
Akhhh
Alesha tiba tiba saja berteriak keras membuat masker yang ada diwajahnya retak retak karena terlalu lebar membuka mulutnya.
"Lesha, kamu apa apaan sih?" tanya Meera yang terkejut mendengar jeritan adiknya.
"Hehehe,, sorry kak. tadi aku lagi membayangkan gimana jadinya pas malam pertama. huhuhu.. kak Meera help me" ucap Alesha dengan raut wajah ketakutan. membuat Meera menggeleng kan kepalanya.
Sesaat kemudian raut wajah Meera berubah. ada rasa tidak rela saat dirinya membayangkan Raffi bercinta dengan adiknya yang sebentar lagi akan menjadi istri Raffi. Karena sampai saat ini hubungan Meera dan Raffi belum juga berakhir meski kegiatan sex mereka terbatas mengingat keberadaan Bagas yang kini telah kembali.
"Biasa aja kali lesh.. namanya juga udah nikah. harus siap menjalankan kewajiban sebagai seorang istri. " sahut Meera pada alesha yang kini tengah menikmati pijatan lembut di punggung nya.
*
*
Hari pernikahan Alesha dan Raffi telah tiba. semua acara berjalan dengan lancar dan khidmat.
Pernikahan mewah itu mereka gelar disebuah ballroom hotel terkenal dikota tersebut. seluruh keluarga besar Alesha memilih menginap di hotel usai acara berakhir larut malam karena saking banyaknya tamu undangan yang rata rata adalah rekan bisnis dad fatan juga suaminya.
Kini Alesha sudah berada dikamar hotel yang dipesan kan khusus mom Dila untuk pasutri baru itu. kamar dengan dekor yang wah .. tentu saja menambah kesan indah untuk pengantin yang akan melakukan ritual malam pertama.
Sedangkan ditempat lain. tepatnya dibawah tangga darurat yang ada dilantai tempat Alesha dan keluarga besar mereka menginap. terlihat Meera dan Raffi yang tengah berciuman panas. Raffi segera melepaskan ciuman itu dengan mendorong bahu Meera perlahan.
"sekarang aku akan menjadi milik Alesha seutuhnya. aku harap ini yang terakhir. jangan pernah menganggu ketentraman rumah tangga yang baru saja aku bangun bersama adikmu." ucap Raffi panjang lebar. menatap meera yang kini ada di hadapannya.
"Oke, aku akan berusaha menjadi Kakak ipar yang baik. meski sejujurnya aku berat mengakhiri hubungan kita." Sahut Meera dengan lirih sembari menatap Raffi dengan dalam. Meera sudah terlalu melibatkan perasaan dalam menjalani hubungan yang salah dengan Raffi. Namun siapa yang bisa menolak saat rasa nyaman hadir dihati nya? Meera tak kuasa menepis rasa yang semakin hari semakin besar.
"Hmm.. semoga kita bisa menjadi ipar yang kompak" ucap Raffi tersenyum tipis.
"Tentu saja" sahut Meera tersenyum getir.
Mereka kemudian keluar dari tempat persembunyiannya secara bergantian menuju kamar tempat mereka menginap yang bersebelahan. tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat gelagat mereka.
"Meera? Raffi? dari mana mereka ?" Batin pemilik mata elang yang tak lain adalah Bagas. Melihat hal yang tidak biasa tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan dan praduga dalam dirinya. hingga rasa curiga mulai menyelimuti hatinya.
Bagas yang tadinya ingin mencari istrinya, tak sengaja melihat Meera juga Raffi keluar dari sudut lorong hotel itu. membuat Bagas buru buru bersembunyi di dalam lift yang kebetulan sudah terbuka. Bagas pun mengamati keduanya dari dalam dengan perasaan yang tak karuan. dan baru keluar dari persembunyiannya setelah melihat Meera juga Raffi masuk ke dalam kamar mereka.
*
*
*
Terimakasih sudah mampir ❤️ jangan lupa kasih vote, like dan komentar ya. Agar author makin semangat berkarya 🥳🥳🥳
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Yuli a
tr jg kebongkar
2024-03-17
1