Keesokan harinya dirumah utama, tampak Alesha dan kedua orang tua nya tengah menikmati sarapan pagi mereka. Sesekali obrolan ringan terjadi antara mom Dila dan Alesha sedangkan dad fatan lebih fokus menghabiskan sarapan nya karena sudah waktunya berangkat ke kantor.
Seusai sarapan Mom Dila bergegas mengantar suaminya yang akan berangkat ke kantor pagi itu. setelah melihat mobil yang dibawa sang suami melesat. mom Dila kembali masuk ke dalam rumah menghampiri putrinya yang terlihat sedang duduk diruang tengah.
"Alesha ?" panggil mom Dila
"Ya mom?" Sahut Alesha menoleh ke arah mom Dila yang kini sudah duduk disebelahnya.
"Sudah tiga tahun berlalu, apa kamu sudah memaafkan kakak mu, Meera sayang?" tanya mom Dila penuh kehati-hatian.
"Alesha sudah melupakan semuanya mom." sahut Alesha sembari tersenyum tipis. mencoba menguatkan hatinya karena sejujurnya masih ada rasa sakit hati yang mendera saat mengingat kembali kejadian itu.
"Keponakan mu sudah berumur tiga tahun. Apa kamu tidak ingin melihatnya?" tanya mom Dila
"Astaga mommy??!!!" Seru Alesha membuat mom Dila terperanjat kaget.
"Ada apa lesh?" tanya mom Dila khawatir.
"Mom, aku melupakan keponakan ku!!!" seru Alesha lagi dengan raut wajah menyesal, merasa bersalah pada Keponakan nya. Hanya karena kesalahan ayah dan ibu nya, Alesha ikut mengabaikan Kelvin sang keponakan.
"Kamu mau menemui nya sayang?" tanya mom Dila pada alesha.
"Tentu saja mom! Aunty macam apa aku ini astaga. Sudah tiga tahun aku melupakan keponakan ku sendiri mom" gumam Alesha disertai helaan nafas panjang. Membuat mom Dila tersenyum tipis melihat nya.
"Nanti siang ikut mom kerumah kak Meera ,oke?" ujar mom Dila.
"Kamu tidak keberatan bukan , jika bertemu lagi dengan kakakmu?" tanya mom Dila lagi.
"Tentu saja tidak mom," sahut Alesha tersenyum simpul.
"Terimakasih sayang, kamu adalah wanita yang baik, mom tahu itu. maafkan mom yang kurang tegas mendidik kakakmu, sampai kejadian itu terjadi dan melukai hati mu Alesha." ujar mom Dila dengan sendu.
"No mom, jangan sedih lagi oke? Alesha baik baik saja sekarang " ucap Alesha sembari memeluk mom nya dari samping.
*
*
*
Sesuai dengan perkataan mom Dila, Kini Alesha dan mommy nya tengah berada didepan rumah Meera menunggu penghuni rumah itu membukakan pintu.
Ceklek.
"Mom ayo masuu..kkk." ucap Meera terbata saat melihat seseorang berdiri di samping mom nya.
deg
"Alesha?" gumam Meera dengan mata yang mengembun. Mata nya berkaca kaca. Ada perasaan rindu, bahagia, malu dan menyesal yang hinggap dalam hatinya.
"Hai kak?" sapa Alesha tersenyum tipis.
"Alesha." panggil meera dan langsung menghampiri adik nya. Meera memeluk erat tubuh Alesha. Badannya bergetar karena tangis. Meera masih tidak menyangka Alesha akan menemui dirinya. Setelah mengetahui adiknya pergi keluar negeri, meera beranggapan bahwa adiknya ingin menjauh darinya.
Bruk
Meera berlutut didepan Alesha. Tatapan wajahnya menunduk. masih ada Isak tangis yang terdengar lirih.
"Maafkan kakak, Alesha. kakak bodoh. kakak jahat sama kamu. Maafkan kakak, kakak mohon." ucap Meera dengan bibir bergetar menahan tangis nya yang kembali pecah.
"Jangan seperti ini kak, Alesha sudah memaafkan dan melupakan semuanya. " ucap Alesha lirih. sembari mengangkat tubuh kakaknya agar berdiri. Dirinya ikut menangis. Melihat penyesalan di diri Meera, membuat Alesha tak tega jika harus menyimpan kebencian pada kakaknya sendiri.
Sementara mom Dila ikut merasa sedih bercampur haru melihat anak anaknya kembali bersatu. Mom Dila bersyukur memiliki anak seperti Alesha yang mau berlapang dada menerima kenyataan pahit dalam hidupnya tanpa menghakimi siapapun.
"Bundaaa!!!!" Teriak Kelvin terdengar sampai didepan rumah.
"Ya, sayang! liat siapa yang datang nak. " sahut Meera sembari mengajak mom Dila dan Alesha masuk kedalam rumah nya.
"Oma?!!" Pekik Kelvin dengan girang melihat Oma nya datang kerumah mereka.
"Onty?" seru Kelvin sembari menatap Alesha yang berdiri tak jauh dari mom Dila.
"Hai, Kelvin. Apa kabar? Ini Aunty sayang." sapa Alesha tersenyum lembut. meski hati nya sedikit berdenyut melihat wajah keponakan nya yang terlihat semakin mirip dengan mantan suaminya.
"Kelvin baik onty, kenapa onty tidak pernah kesini?" tanya Kelvin dengan raut wajah yang menggemaskan.
"Aunty kamu baru pulang dari luar negeri sayang, onty kuliah disana " ujar Meera mencoba memberi pengertian pada putranya. Alesha tersenyum tipis melihat sang kakak yang terlihat begitu menyayangi Kelvin. Alesha beranggapan bahwa kehidupan rumah tangga sang kakak dengan Raffi sangat sempurna.
"Kelvin, lihat Oma bawain makanan kesukaan Kelvin hari ini. Ini Oma masak nya bareng aunty kamu loh. dijamin rasanya semakin enak dan lezat." ucap mom Dila memperlihatkan rantang yang dia bawa.
"Wah opor .... oporrr.. yeyyyy. Kelvin suka oporr!!" seru Kelvin dengan wajah berbinar. Mereka pun langsung menuju ke ruang makan. Meera langsung menyajikan makanan yang dibawa oleh mom nya. Setelah siap, Meera dan lainnya langsung makan siang karena waktu sudah hamil melewati jam makan siang mereka.
*
*
Setelah selesai makan, terlihat mom Dila dan kedua anaknya tengah duduk santai di ruang tengah. sedangkan Kelvin sedang bermain di lantai beralaskan karpet tebal dengan didampingi oleh nanny nya.
"Meera, nanti malam ada pertemuan keluarga. Apa kamu bisa ikut?" Tanya mom Dila
"Acara apa mom?" tanya Meera bingung.
"Alesha sebentar lagi mau tunangan. Malam nanti kami akan membahas pertunangan adikmu dengan keluarga pihak pria." ucap mom Dila seadanya.
"Benarkah Alesha? Selamat sayang. Akhirnya kamu menemukan kebahagiaan kamu lagi. Maafkan kakak yang sudah menghancurkan kebahagiaan kamu sebelumnya." ucap meera menatap sendu pada alesha.
"Terimakasih kak, dan stop menyalahkan diri kakak. Sekarang aku sudah menemukan kebahagiaan ku lagi." ujar Alesha disertai senyum tipis.
"Kalau begitu akan aku usahakan datang mom, tapi.."
"Kenapa meer?" tanya mom Dila.
"Apa Alesha tidak keberatan kalau nanti bertemu dengan Raffi?" tanya Meera pelan.
" Tentu saja tidak kak, aku sudah melupakan semuanya." ujar Alesha menutupi rasa canggung nya.
"Baiklah, terimakasih Alesha." ucap Meera memeluk adiknya dengan sayang.
Setelah puas bercengkrama, Alesha dan mom Dila pamit pulang ke rumah Utama.
"Kapan kapan kakak harus main ke rumah, kita sudah lama tidak mengobrol. Aku sangat merindukan kebersamaan dengan kakak." ucap Alesha saat berpamitan dengan Meera.
"Nanti kalau ada waktu kakak main kesana ya. " sahut Meera tersenyum tipis.
Meera lantas mengantar kepergian mom dan adiknya. setelah nya Meera kembali keruang tengah dimana putra nya masih sibuk bermain dengan nanny nya.
Meera tersenyum tipis, ada beban yang terangkat dihatinya kala mengingat hubungan nya dengan sang adik kini kembali terjalin dengan baik. Meera bertekad tidak akan membuat keluarga nya kecewa lagi dengannya. Dia akan terus mencoba menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Lee Mba Young
kok enak men sih pezina dan lakor itu, tp semoga habits ini merra makin nangis darah krn suami nya makin marah krn alesha akn bertunangan dng laki lain 😅😅 selamat menikmati kehancutanmu meera.
kl di lihat ortu lesha lbih sayang meera drpd lesha krn mereka gk merasa sakit saat suami lesha selingkuh dng meera.
ortu macam apa lah itu pilih kasih.
2024-03-16
2