Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 20

Tubuh ramping melayang dalam gendongan tangan kekar, rambut panjang dan kakinya menjuntai, kala Haris membawanya ke tempat tidur. Dia rebahkan perlahan-lahan tubuh mungil tersebut kemudian menutupnya dengan selimut.

***************

Malam berlalu begitu cepat, adzan subuh mengalun merdu dari mushalla yang tidak jauh dari komplek sederhana. Mata Sarah bergerak-gerak rasanya berat untuk membuka. Namun, mau tak mau dia harus bangun, sudah biasa baginya bangun saat subuh.

"Kok aku tidur disini?" Sarah kebingungan memindai kasur di sebelah kiri kanan. "Ya Allah... Jangan-jangan aku tidur dengan Haris?" Sarah bermonolog. Segera dia turun dari tempat tidur membuka pintu kamar. Orang yang sedang dia takuti rupanya tidur meringkuk di sofa tanpa selimut.

"Oh... dia tidur di situ..." Sarah mengusap dadanya terasa lega. Udara pagi terasa dingin walaupun tanpa ac. Wilayah ini memang terkenal paling dingin di antara kota penyangga Jakarta. Sarah kembali lagi ke kamar ambil selimut, kemudian menutup tubuh Haris sebelum akhirnya ke kamar mandi.

Tanpa Sarah sadari Haris mengulum senyum memandangi Sarah yang tengah berjalan menjauh. Rupanya pria itu hanya pura-pura tidur.

***************

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsallam..."

Kopiah hitam, koko putih, lengkap dengan sarung kotak-kotak. Dia adalah Haris baru pulang dari masjid.

"Kok lama Pak, nanti kesiangan loh," Wanita yang sudah mengenakan seragam lengkap tengah mengenakan alas laki di kursi.

"Tadi ngobrol dulu dengan Pak rt. Kamu sepagi ini sudah siap?" Tanya Haris berdiri di depan Sarah.

"Memang Bapak tidak hafal, setiap hari saya datang jam berapa?" Sarah balik bertanya. Padahal mereka tiba di sekolah dalam waktu bersamaan.

"Iya, bawel" Sambil berlalu, Haris memencet hidung Sarah. Sang pemilik pun mendelik gusar, tetapi Haris sudah masuk ke kamar.

"Cepetan Pak, lama banget sih..." Sarah kesal ketika menunggu Haris diajak Sarapan tetapi entah apa yang dilakukan pria itu di kamar sana.

"Belum jam enam" Rupanya Haris sudah keluar dan berdiri di depan pintu kamar, dengan kostum yang berbeda. Yakni kemeja putih memandangi Sarah yang tengah merengut.

"Sudah Sal... mendingan kita makan, jangan manyun. Sudah aku katakan wajah kamu itu jelek kalau cemberut begitu," Haris gemas melihat Sarah tambah sewot.

Haris memandangi nasi goreng di piring dengan telur ceplok sudah tinggal makan, merasa terharu. Semua itu sudah Sarah siapkan untuknya. Ia melirik Sarah yang tengah menuang air, tersenyum senang. Dia tahu muridnya itu tidak menyukai dirinya, tetapi perhatian Sarah, membuatnya tak mampu berkata-kata.

"Sarapan itu jangan kebanyakan Pak. Nanti ngantuk loh," Sarah melirik Haris, makan nasi goreng sampai nambah.

"Soalnya masakan kamu enak," jujur Haris. Lalu meneguk air yang sudah Sarah siapkan. Selesai makan mereka berangkat ke sekolah, tetapi bukan berduaan dengan mobil, maupun berboncengan motor. Sarah memilih masing-masing dan sudah berangkat lebih dulu.

"Salma... loe hari jumat ke mana?" Tanya Hani ketika baru tiba. Sebab, Sarah libur sejak hari jumat untuk persiapan segala sesuatunya.

"Ada acara keluarga Han..." Sarah menjawab cepat, khawatir Hani curiga.

"Oh... gue kira loe kencan sama pak Haris, masa... nggak masuk kok barengan hahaha," Hani berkelakar.

"Idih, anak cewek ketawa jangan mangap gitu apa Han. Aurat tahu" nasehat Sarah.

"Elaaahh... gue gini juga loe yang ajarin Sal, pakai sok nasehati" Hani melengos.

"Sudahlah... jangan dibahas," jawab Sarah. Khawatir merembet ke mana-mana.

"Hai... cantik..."

"Hai Salma..."

Begitulah, seperti biasanya para siswa yang masih duduk di koridor berisik menggoda Sarah. Bersamaan dengan itu, Haris yang baru saja tiba mengawasi dari pintu arah masuk ke kantor.

"Sal, lihat. Apa gue bilang, Pak Haris itu suka sama loe," bisik Hani. Salma menoleh ke belakang, tetapi Haris segera membungkuk pura-pura melepas sepatu.

"Kamu ini Han, sudahlah... masuk kelas yuk," Sarah menarik tangan Hani hendak meletakkan tas di kelas.

*****************

Di sekolah Negri Kartini, satu kursi di kelas 12 a, kosong. Guru yang tengah mengajar di depan sana kebingungan.

"Mela... teman kamu ke mana?" Tanya Rafi mendekati kursi kosong tersebut, rupanya kursi Salma.

"Sepertinya Sarah tidak masuk sekolah Pak," Mela mengatakan, sejak kemarin handphone Salma tidak bisa di hubungi.

Rafi manggut-manggut tetapi hatinya gelisah, Sarah tidak masuk? Padahal kemarin siang dia belajar bersamanya. Apa mungkin dia sakit? Sebab, kemarin Salma mengeluh lelah. Jika memang demikian seharusnya minta izin.

"Ya sudah... lanjutkan belajarnya," Rafi duduk di depan menunggu tugas anak-anak selesai. Ia berpikir pulang sekolah nanti akan menemui Salma.

************

Di tempat yang berbeda, satu cangkir kopi telah tersaji di depan seorang pria. Entah sudah berapa batang rokok yang dia hisap. Habis satu batang menyulut kembali, hingga asbak penuh dengan puntung. Dia adalah Aiman, semenjak pertengkaran dengan putrinya kemarin sore, Salma tidak mau keluar kamar. Hingga pagi ini pun tidak ada turun, padahal harus berangkat ke sekolah.

Mendengar langkah kaki di seret ke arah pintu, pria itu menoleh. Rupanya istrinya sudah rapi entah mau ke mana.

"Kamu mau kemana Bi?" Aiman sebenarnya kesal, padahal pulang ke rumah hanya sebentar, tetapi istrinya bukan menemani di rumah, malah meninggalkan dirinya.

"Mama mau arisan Pa, tidak lama kok," Jawabnya sambil menarik sepatu dari rak lalu memakainya.

Aiman menarik napas panjang, jika Sudah begitu tidak bisa apa-apa selain membiarkan istrinya pergi. Dia letakkan rokok yang masih setengah di asbak, menekan-nekan hingga mati. Dia beranjak hendak mengurangi egonya sedikit menemui Salma di kamar.

"Sarah..." Panggilnya. Sebenarnya Aiman sangat menyayangi Sarah, tetapi wanita berkepala ular itulah penyebabnya.

"Sarah..." ulang Aiman, karena tidak ada sahutan, Aiman mencengkeram handle pintu. Di atas tempat tidur, Salma masih bergulung selimut.

"Sarah... bangun..." Aiman menggoyang kaki Salma.

"Apa... Aku masih ngantuk," jawab Salma cuek.

"Kenapa kamu tidak sekolah, Sarah?" Aiman mengangkat kepala Salma hingga duduk. Dengan terpaksa, Salma turun dari tempat tidur, lalu berjalan ke kamar mandi. Tetapi bukan untuk mandi melainkan cuci muka, kemudian kembali. Rupanya Aiman masih menunggu dirinya.

"Jadi yang dikatakan Mama kamu itu benar Sarah... jika selama ini kamu sering membolos," ucapan Aiman sungguh tidak tepat waktu. Jika sudah mogok begitu, Salma hanya ingin dirayu, bukan malah dimarahi.

"Kalau aku menjawab hanya sekali ini membolos, toh Papa tidak akan percaya bukan? Karena Papa lebih percaya dengan Rania yang jelas bukan darah daging Papa" air mata Salma merembes. Entah mengapa saat ini ia menjadi cengeng.

"Maaf Pa, coba perhatikan mata aku. Aku menangis semalaman, sampai bengkak begini dan itu gara-gara Papa" Itulah alasan Salma mengapa tidak masuk sekolah karena malu matanya bengkak.

"Andai saja, Papa di posisi aku, anak Papa. Dimarahi di depan ibu tiri dan anak tiri. Mengatai aku bodoh. Aku sedih Pa... huhuhu..." Salma duduk di lantai memeluk lutut.

Aiman terpaku mendengar ucapan putrinya. Selama ini Sarah tidak pernah membantah nasehatnya walaupun sepatah kata. Tetapi ini sampai mbrebet. Aiman bangkit dari duduknya mendekati Salma, kemudian berjongkok di depanya. Aiman mengangkat kepala Salma, hingga saling berhadapan.

"Maafkan Papa," ucap Aiman. Lalu mengajak bicara Salma dari hati ke hati. Mungkin lantaran tidak ada Bianca dan Rania, maka Aiman bisa bicara dengan leluasa.

"Pa... tolong jawab dengan jujur, ke mana perginya Mama?" Tanya Salma tentu ini demi Sarah.

"Sudah... jangan tanyakan itu lagi Sarah, bukannya Papa pernah cerita sama kamu. Kalau mama kamu itu pergi entah ke mana," tegas Aiman.

"Pa... apakah keluarga Papa maupun Mama dulu ada yang melahirkan anak kembar?" Pancing Salma.

"Anak kembar?"

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

ganteng nya rafii deh

2025-02-18

0

Lee

Lee

Ayolah pak Aiman bicara yg jujur., jdi ikutan deg-degan...

2024-03-18

0

Lee

Lee

Ini sarung sejuta umat. Abahku punya bnyak dan kotak-kotak semua 😂

2024-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 1.
2 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 2
3 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 3
4 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 4
5 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 5
6 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 6
7 Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 7
8 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 8
9 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 9
10 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 10
11 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 11
12 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 12
13 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 13
14 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 14
15 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 15
16 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 16
17 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 17
18 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 18
19 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 19
20 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 20
21 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 21
22 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 22
23 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 23
24 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 24
25 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 25
26 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 26
27 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 27
28 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 28
29 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 29
30 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 30
31 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 31
32 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 32
33 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 33
34 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 34
35 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 35
36 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 36
37 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 37
38 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 38
39 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 39
40 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 40.
41 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 41
42 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 42
43 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 43
44 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 44
45 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 45
46 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 46
47 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 47
48 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 48
49 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 49
50 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 50
51 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 51
52 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 52
53 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 53
54 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 54
55 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 55
56 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 56
57 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 57
58 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 58
59 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 59
60 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 60
61 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 61
62 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 62
63 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 63
64 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 64
65 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 65
66 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 66
67 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 67
68 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 68
69 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 69
70 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 70
71 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 71
72 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 72
73 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 73
74 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 74
75 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 75
76 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 76
77 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 77
78 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 78
79 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 79
80 Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 80
81 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 81
82 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 82
83 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 83
84 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 84
85 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 85
86 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 86
87 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 87
88 The Power Of Mbak Jamu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 1.
2
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 2
3
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 3
4
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 4
5
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 5
6
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 6
7
Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 7
8
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 8
9
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 9
10
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 10
11
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 11
12
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 12
13
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 13
14
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 14
15
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 15
16
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 16
17
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 17
18
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 18
19
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 19
20
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 20
21
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 21
22
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 22
23
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 23
24
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 24
25
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 25
26
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 26
27
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 27
28
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 28
29
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 29
30
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 30
31
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 31
32
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 32
33
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 33
34
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 34
35
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 35
36
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 36
37
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 37
38
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 38
39
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 39
40
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 40.
41
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 41
42
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 42
43
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 43
44
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 44
45
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 45
46
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 46
47
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 47
48
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 48
49
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 49
50
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 50
51
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 51
52
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 52
53
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 53
54
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 54
55
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 55
56
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 56
57
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 57
58
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 58
59
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 59
60
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 60
61
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 61
62
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 62
63
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 63
64
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 64
65
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 65
66
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 66
67
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 67
68
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 68
69
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 69
70
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 70
71
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 71
72
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 72
73
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 73
74
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 74
75
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 75
76
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 76
77
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 77
78
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 78
79
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 79
80
Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 80
81
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 81
82
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 82
83
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 83
84
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 84
85
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 85
86
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 86
87
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 87
88
The Power Of Mbak Jamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!