Menatap tubuh molek wanita yang kini tengah memberontak ingin melepaskan diri, sungguh membuat gejolak kejantanan para preman menginginkan hal terlarang.
"Diamlah manis, kami akan lepaskan kamu setelah puas bermain dengan tubuhmu. Hahaha...Ayo kita bawa dia ke markas !!" perintah sang ketua preman.
Tuhan.. Tolong aku !! Aku tidak mau mengalami ini !!
Dara semakin memberontak dengan menggigit lengan salah satu preman dia berhasil melepaskan diri.
"AWSHHH SIAL !!"pekik preman tersebut sambil mengibaskan lengannya yang digigit Dara.
Namun percuma, karena saat Dara berlari beberapa langkah, preman lain kembali mencekal dan mengunci tubuhnya hingga tak bisa melawan.
"LEPASKAN AKU, TOLOONG !!!" Dara berteriak sekuat tenaga.
Siapapun yang menolongku sekarang , aku bersumpah akan menjadikan dia pahlawan dan jika itu lelaki maka aku akan jadikan dia suami !! Kalau perempuan aku akan anggap dia saudaraku seumur hidup. SIAPAPUN ITU, TOLONG AKU !!!!
Hiks~
Dara mulai menangis karena takut membayangkan hal buruk yang ada di hadapannya.
Saat para preman membawa paksa tubuh Dara hendak masuk ke dalam sebuah mobil vans hitam yang terparkir tak jauh dari ujung lorong gang, tiba tiba..
"LEPASKAN GADIS ITU ATAU KALIAN MATI !!"
Suara seseorang menggelegar menarik perhatian para preman tak terkecuali Dara.
"Apa apaan ini bung, ini bukan urusanmu jadi pergilah !!"bentak si ketua preman dengan seringai mengancam.
Dari segi postur tubuh memang para preman ini lebih kekar dan tinggi menyeramkan, membayangkan jika terjadi perkelahian pastilah tidak akan bisa menang melawan mereka.
Namun sialnya, para preman terlalu meremehkan sosok yang berdiri gagah meski tak se kekar mereka dengan tatapan setajam pedang yang siap menghunus siapa pun di hadapan nya.
William~
Kedua netra Dara semakin berkaca kaca, apakah pria itu mampu menolongnya ?
"TUAN WILLIAM, LARI LAH ! PANGGIL BANTUAN !!!" Dara meminta William mencari bantuan seakan meragukan potensi William.
William tidak akan bisa melawan para preman sialan ini sendirian, dilihat dari fisiknya saja sudah bisa dipastikan, huhuhuuu~ apa tidak ada penolong lain Tuhan !!
"Bantuanmu adalah aku, Dara. Sebaiknya pejamkan matamu jika tidak ingin melihat apa yang aku lakukan pada mereka !" ucap William percaya diri dan ramah seperti biasa.
Masih sempat tersenyum ramah yang justru membuat Dara semakin khawatir. Dara refleks menutup kedua matanya rapat rapat saat..
Dengan gerakan lincah William meladeni para anak buah preman yang menyerang bersamaan.
Bugh~ Bugh~
Brakk ~
Brugh~
Dara yang memejamkan mata tidak kuasa membayangkan bagaimana nasib William yang melawan para preman sendirian.
Aku tidak sanggup melihat William di hajar para preman, Tuhan.. Bagaimana ini..
Tanpa Dara sadari jika saat ini dirinya tidak terkawal satu preman pun karena mereka sibuk menyerang William.
Dara meringkuk ketakutan dengan kedua mata terpejam di dekat mobil vans para preman.
"Dasar brengsek !!" umpat preman yang mendapatkan pukulan keras di bagian lambung.
"Siapapun yang berani mengganggu wanitaku harus mati !!" ucap William tegas dengan tatapan membunuh tanpa ampun.
William menguasai sebuah tehnik bela diri yang mengandalkan serangan pada bagian syaraf tertentu, tidak perlu membuang banyak energi asalkan bisa tepat mengenai titik syaraf yang dimaksud, pasti lawan akan tumbang dengan mudah.
Kurang dari lima belas menit, segerombol preman tersebut berhasil di lumpuhkan. William hanya mengalami sedikit lebam saat para preman menyerang bersamaan.
Tapi itu bukan masalah besar bagi William Gulvend, tubuhnya memang atletis namun tidak ada seorang pun mengira dia pandai ilmu bela diri.
Gerakan lincah yang disertai tenaga yang kuat membuat William unggul. Untuk menjadi pemenang tidak harus sekekar lawan~
"It's oke Dara, sudah aman." suara William terdengar lirih kala mendekati ke arah Dara yang masih memejamkan mata dengan tubuh gemetar.
Dengan cepat William melepaskan jas yang dia kenakan untuk menutup tubuh Dara yang gemetar, dan dengan sigap William menggendong Dara ala bridal lantaran Dara masih enggan membuka mata dan ketakutan.
"Sudah aman, tenanglah ada aku.." ucap William menenangkan sambil membawa Dara masuk ke dalam mobil nya.
Dara tidak menjawab, lidah nya terlalu kelu untuk berkata kata. Hanya anggukan pelan sebagai tanda persetujuan atas tindakan William.
"Bereskan para preman itu John. Aku tidak mau melihat mereka berkeliaran lagi." titah singkat Tuan muda William sesaat setelah mobil melaju dengan kecepatan sedang.
"Siap tuan." jawab asisten John.
Baru kali ini tuan muda rela mengotori tangannya dengan darah demi seorang wanita. Batin Asisten John.
"Aku tidak mau ke rumah sakit.." suara Dara lirih dengan mata yang masih memejam.
"Iya, jika itu mau mu." jawab William yang kini mengeratkan dekapan atas tubuh Dara yang berada di pangkuannya.
Seperti seorang ayah yang memangku putri kecilnya..
Terasa hangat~
Dara begitu rapuh dan William merasakan hal itu, Bagaimana wanita yang menarik perhatiannya sejak pandangan pertama kini berada dalam dekapan.
Kepala Dara bersender lemah pada dada bidang William dan dia yakin, Dara pasti bisa merasakan debaran jantung William yang tak karuan .
Apa Dara bisa merasakaan bagaimana jantungku berdegub lebih kencang saat berdekatan dengannya~
Mobil kini telah tiba di rumah besar, William membawa Dara kembali ke rumah besar. Padahal baru tadi pagi mereka saling mengucap kata perpisahan, tapi takdir kembali membawa Dara ke rumah besar.
"Panggil dokter Glee sekarang, aku ingin penanganan terbaik untuk Dara !" titah William kepada Meri sang kepala pelayan.
"Baik tuan, dokter Glee sudah dalam perjalanan." ucap Meri usai menutup panggilan seluler dengan sang dokter.
Tak berselang lama dokter Glee pun datang, dia melakukan pemeriksaan atas Dara yang tergeletak lemah di atas ranjang.
"Tidak ada luka yang harus di khawatirkan. Hanya saja, nona Dara seperti mengalami shock atas kejadian yang dia alami. Aku sudah menyuntik cairan obat ke dalam infus. Pastikan dia istirahat setidaknya enam jam dari sekarang." ucap dokter Glee kepada William.
"Hhmm aku mengerti. Syukurlah Dara baik baik saja, aku tidak suka jika sampai dia terluka. "ucap William.
Setelah bercakap sebentar dokter Glee pun pergi meninggalkan rumah besar.
Kini tinggal lah William yang menunggui Dara di kamar. Ada rasa sedih kala menatap wajah sayu Dara yang belum siuman.
"Baru sebentar kita berpisah dan kamu sudah mengalami kejadian buruk . Maaf tadi aku terlambat menolongmu, seharusnya aku datang lebih cepat. Maaf ya.." ucap lirih William yang merasa kedatangannya untuk menolong Dara terlalu lama.
Tadi, Saat Dara mengalami kesulitan, William yang sedang berada di perusahaan lekas meminta sang asisten untuk menuju ke lokasi .
Ponsel milik Dara memang sengaja dipasang chips oleh William , dengan begitu William bisa mengawasi Dara sepanjang waktu tanpa ketahuan.
Kejadian di rumah besar pun tidak luput dari pengamatan William, dengan penuh rasa khawatir William ingin menjemput Dara dan memastikan kondisinya .
Namun sungguh sial memang, Beberapa menit sebelum mobil William tiba di lokasi kediaman Svaroski, William mendapati Dara sedang mengalami masalah dengan para preman.
Ya, chips yang William tanam pada ponsel Dara adalah sistem pengintai super canggih. Dia bisa melacak dan mendapatkan rekaman satelit yang menampilkan Laporan visual 3 dimensi.
Salah satu alat ciptaan William, yang sedang dikembangkan dan hanya akan diproduksi sesuai pesanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
sharusnya msa lalu jdi plajaran, jdi org yg bru buat nglwan msuh, trus dri ingatan msa lalu jga d jdiin pngingat biar nggak k ulang, laaah kok ini tmbah trauma nya mkin jdi ya
2024-10-09
0