"Perasaan tidak bisa dipaksakan tuan William, dan aku hanya akan fokus pada kuliahku sekarang. Aku tidak mau memikirkan hal hal tentang cinta karena hanya akan mengganggu pendidikan ku." ucap Dara lirih sambil membalas tatapan William.
"I know.. Aku yang salah, maaf karena sudah berani menyukaimu. Tolong jangan menganggap perasaan ku padamu adalah sebuah beban. Aku bersungguh sungguh dan akan menunggu sampai kamu siap dengan jawabanmu atas diriku." Lagi lagi William menatap teduh namun terasa tajam.
"Hmm~ baiklah. Aku sudah terlambat, Aku pergi dulu ya. Bye.." Dara melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Aku tidak boleh terlambat sampai ke perusahaan Gu..
"Tunggu ! Karena kamu menolak pemberianku maka, jangan menolak yang satu ini.." Sontak William menahan langkah Dara.
"Eh~"
William meminta supir rumah besar menyiapkan mobil untuk Dara.
"Tuan William.." netra Dara hampir berkaca kaca, apakah pria ini sungguh selembut itu ? Perhatiannya sungguh menggoyahkan hatiku.
"Hanya fasilitas kecil untuk kekasih pura pura ku. Buatlah dirimu nyaman dengan fasilitas yang aku sediakan. Supir !! Tugasmu mulai hari ini adalah mengantar nona Dara kemanapun dia mau pergi." ucap William tegas kepada supir yang berdiri di dekat mobil.
"Siap tuan." jawab singkat sang supir.
William mendekatkan langkah nya hingga kini hanya berjarak satu langkah di hadapan sang supir.
"Ingat baik baik . Aturan utama saat kamu bekerja adalah, tidak boleh menatap Nona Dara lebih dari dua detik. Jika melanggar maka kamu akan dipecat , mengerti ?!"
Suara William pelan tapi penuh penekanan, membuat supir sedikit terheran namun sepersekian detik kemudian mengangguk paham.
Aku sayang pekerjaanku, aku tidak akan melakukan kesalahan. batin sang supir.
Lalu,
William melambaikan tangan ke arah Dara yang juga membalas hal yang dama, kemudian William kembali masuk ke dalam rumah sedangkan Dara diantar oleh supir menggunakan mobil mewah berwarna hitam legam.
Tujuan pertama Dara adalah perusahaan Gu, sebuah nama grup perusahaan yang sangat terkenal di tanah air.
Meski Dara insecure akan situasi ini namun Dara harus optimis bisa menyelesaikan tugas dari dosen Law sebaik mungkin.
Setelah beberapa menit perjalanan..
"Bapak bisa tunggu disini saja, aku akan masuk duluan. Jika sudah selesai maka aku akan langsung kembali kemari. " Dara tersenyum ramah saat pak supir membukakan pintu mobil.
"Siap, nona Dara." pak supir membungkuk sopan tanda hormat.
Dengan langkah kaki percaya diri , Dara masuk ke tempat resepsionis untuk mengajukan ijin .
"Selamat pagi,kak. Saya mahasiswi dari kampus RY dan tujuan saya kemari adalah ingin mengajukan proposal sponsor untuk kegiatan acara kampus. Apakah bisa diterima ?" sapa sekaligus tanya Dara sopan.
"Baik, silakan lengkapi data tamu terlebih dahulu. Kemudian tunggu lah di ruangan sebelah, jika atasan sudah memberi respon maka akan aku sampaikan padamu." resepsionis wanita itu membalas dengan ramah.
Dara mengangguk mengerti, lalu menunggu di dalam ruangan yang di maksud.
"Apa cuma perasaan ku saja atau semua orang terlihat begitu ramah ?" gumam Dara dalam hati.
Heran saja, sejak dirinya masuk ke dalam gedung, para staff keamanan seakan sudah siap menyambut kedatangan nya. Dara bisa masuk dengan mudah padahal perusahaan Gu terkenal akan protokol keamanan yang ketat.
Resepsionis tadi juga sama, dia begitu ramah menerima berkas proposal yang diajukan oleh Dara , padahal setau Dara , tidak sembarang proposal bakal diterima.
Huft~ seperti nya hari ini semua akan berjalan dengan lancar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments