Bab 8

      "Apa kamu memiliki alamat atau no ponselnya dokter ?" tanya pak Hartono kembali,dia ingin berusaha untuk menghubungi mereka.

      "Mohon maaf tuan,tidak ada alamat ataupun nomor telepon yang tercantum,karena semua yang mengurusnya adalah tuan muda !" jelas dokter itu lagi.

      "Sangat sempurna Bon,anak itu telah memikirkannya dengan matang !"ucap Pak Hartono pada sang asisten.

        "Benar tuan,tapi masih ada satu harapan lagi menurut saya !" kata Boni,yang membuat penasaran pak Hartono.

         "satu harapan..?" jelaskan Bon !" titah pak Hartono,ingin segera mendengar harapan apa itu.

"Tuan,lihat saja rekaman CCTV saat kejadian kemarin,pasti tuan akan melihat wajah mereka !"

jelas Boni pada pak Hartono,yang di angguki langsung olehnya.

"Cerdas Bon,ayo kita ke sana !"

         Akhirnya mereka pergi ke ruangan CCTV,untuk melihat kejadian kemarin.hanya ini harapan terakhir pak Hartono.

Setibanya di sana,Boni langsung menyuruh pegawai yg bertugas saat ini untuk memperlihatkan rekaman kemarin.

Pegawai itu segera melaksanakan tugasnya,dia memperlihatkan rekaman kemarin,sesuai dengan waktu yang di sebutkan,namun tak ada hasil yang di inginkan oleh mereka.

         "Coba dokter perhatikan dengan benar,apa terlihat ibu dan anak itu ?" pak Hartono menyuruh dokter untuk melihat dengan teliti,namun tak ada dalam rekaman itu,bahkan kejadian kemarin saja tak ada sama sekali.

          "Sungguh tuan,semuanya tak ada,tak terlihat sama sekali !" ucap dokter itu,sampai berkali kali di ulang pun,tetap saja hasilnya nihil.

          "Tuan muda telah bergerak cepat tuan,dia tak menyisakan jejak sedikitpun !" ucap Boni

"Benar Bon,putraku terlalu cerdik,kita kalah satu langkah di belakangnya !" kata pak Hartono dengan lirihnya.

           "Benar tuan,sekarang apa yang akan tuan lakukan,sementara jejak tak ada satu pun yang di tinggalkan !" tanya Boni,yang mengkhawatirkan atasannya.

            "Kita cari putraku sekarang Bon !"

Setelah mengatakan itu,pak Hartono langsung pergi,dan di ikuti oleh Boni.

pak Hartono berusaha menghubungi sopir yang selalu menemani putranya.

           "Hallo tuan !"

           "Di mana kamu sekarang Endro ?

           "Saya sedang berada di rumah tuan Antoni,bersama tuan muda,apa ada yang bisa saya bantu tuan besar ?"

           "Tidak ada dro,tolong jaga putraku,aku mempercayakan dia padamu !"

            "Baik tuan,saya mengerti !"

Setelah itu,pak Hartono segera mematikan telfonnya.

             "Bagai mana tuan,apa tuan muda bersama Endro ?" tanya Boni penasaran.

"ya,sesuai dengan perkiraan kita Bon !" lirih pak Hartono.

              "ini tidak bisa di biarkan tuan,bisa bisa adik ipar anda itu mencemari pikiran tuan muda !" kata Boni dengan sangat cemas,karena dia tahu bagai mana watak adik ipar tuannya itu.

             "Aku tak bisa ke sana Bon,hanya istriku yang bisa menemuinya !" ucap sedih pak Hartono,entah kenapa dia tak bisa menemui adik iparnya itu,kita belum bisa mengetahuinya kan guys..wk wk.

              "Tuan harus segera memberi tahu nyonya,agar dia cepat bertindak !"

"Ya,saya akan pulang sekarang,lebih baik kamu kembali,banyak yang harus kamu kerjakan !"

"Baiklah tuan,saya mengerti dan saya permisi !"

pak Hartono akhirnya kembali pulang,dia bergegas menemui sang istri.0

"Mbok,istriku di mana ?" pak Hartono bertanya pada pelayan yang sedang membersihkan kamarnya.

"Eh tuan besar,tadi nyonya berada di kamar tuan muda !" jawab pelayan itu.

"Baiklah mbok,makasih !"

Pak Hartono keluar dari kamarnya,dan menuju kamar putranya.di sana terlihat sang istri sedang termenung,sambil menatap album foto yang ada di tangannya.perlahan pak Hartono melangkah mendekati istrinya.dia duduk di dekat sang istri,sambil merangkul bahunya.

"Apa mommy baik baik saja ?"

"Ya dad !" jawab singkat sang istri,sambil tak melepaskan pandangannya dari album itu.

"Mom,putra kita...

"Ya mommy tau !"

"Apa mommy akan menemuinya ?"

"Ya,harus !"

"Baiklah,daddy akan ikut !"

"Hmm..!

Cukup lama pak Hartono menemani istrinya di kamar Bagas.dia tak berani mengganggu sang istri dengan pertanyaan lainnya.pak Hartono hanya mengelus punggung sang istri,dan sesekali melihat foto foto Bagas yang ada di album itu.setelah sekian lama,akhirnya sang istri menutup album itu dan menyimpannya.

"Ayo dad !" ajak sang istri,sambil melangkahkan kakinya,pak Hartono segera mengikutinya.

mereka langsung pergi menuju kediaman adik dari mommy Ana,untuk menjemput putranya.

Tak membutuhkan waktu lama,mereka telah sampai di depan rumah adiknya.mommy Ana sengaja membunyikan klakson cukup lama,agar mereka tau kalau dirinya telah datang.

"Kamu denger gas,itu pasti mommy kamu,hehe..uncle senang akhirnya mommy kamu mau berkunjung lagi,setelah sekian lama !" ucapnya sambil terkekeh.

"kenapa uncle tau dan yakin,jika itu mommy ?" tanya Bagas

"Mommy kamu emang seperti itu dari dulu,gak pernah sabaran orangnya,dia pasti memarahi anak buah uncle yang lama buka gerbang,hehe !" jawab uncle nya Bagas,sambil terkekeh lagi.terlihat wajah gembiranya,terukir di sana.

"Ayo gas,kita sambut kedatangan mommy kamu !" ajaknya pula.

Mereka pergi keluar,di sana terlihat mobil mommy Ana sudah memasuki halaman depan.mommy Ana dan suaminya segera keluar mobil dan menghampiri kedua laki laki beda usia itu.

"Yah,si lebay ikut !" gerutu adik mommy Ana,membuat Bagas menoleh ke arah sang paman.

"kenapa uncle ? Tanya heran Bagas

"Gak apa,cuma agak terkejut melihat ya daddy kamu ikut !" jelas pamannya Bagas.

"Oo,kok terkejut uncle,emangnya daddy itu hantu ?" tanya Bagas lagi.

"Bahkan lebih dari itu gas,udahlah mommy kamu udah dekat,ayo sambut dia !" kata pamannya,yang tak ingin melewatkan momen berharga ini.

"Hallo kakak tersayang,selamat datang kembali di rumah kita !" sambut adik mommy Ana,dengan cerianya.

"Gak usah lebay !" semprot mommy Ana.

"perasaan B aja deh,yang lebay tuh yang ada di samping kakak !" jawab sang adik,sambil melirik ke arah pak Hartono,yang tengah memutar malas bola matanya.

"Kamu gak berubah !" Gerutu sang kakak.

"Kakak pun sama,gak berubah,masih saja bersamanya !" gerutu adiknya pula.

"Dia itu...

"Suaminya kakak,dan kakak iparnya aku,itu kan yang mau kakak bilang ?" potong adiknya,sambil manyun.

"Hmmm ...!" jawab sang kakak

Interaksi keduanya tak luput dari perhatian Bagas.dia heran melihat interaksi ke duanya,kakak adik itu saling ketus dan tak terlihat akur.namun sangat menarik untuk di lihat dan di dengar.

"Heh,kamu mau terus ngajak kakakmu berdiri di luar !" kata pak Hartono.

"maaf kak,sampe lupa,ayo masuk

Terpopuler

Comments

djjj

djjj

napa wa ya d blokir lagi

2024-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 28
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Ɓab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 89
91 90
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 Draft
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 28
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Ɓab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
89
91
90
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
Draft
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!