"Apa kamu memiliki alamat atau no ponselnya dokter ?" tanya pak Hartono kembali,dia ingin berusaha untuk menghubungi mereka.
"Mohon maaf tuan,tidak ada alamat ataupun nomor telepon yang tercantum,karena semua yang mengurusnya adalah tuan muda !" jelas dokter itu lagi.
"Sangat sempurna Bon,anak itu telah memikirkannya dengan matang !"ucap Pak Hartono pada sang asisten.
"Benar tuan,tapi masih ada satu harapan lagi menurut saya !" kata Boni,yang membuat penasaran pak Hartono.
"satu harapan..?" jelaskan Bon !" titah pak Hartono,ingin segera mendengar harapan apa itu.
"Tuan,lihat saja rekaman CCTV saat kejadian kemarin,pasti tuan akan melihat wajah mereka !"
jelas Boni pada pak Hartono,yang di angguki langsung olehnya.
"Cerdas Bon,ayo kita ke sana !"
Akhirnya mereka pergi ke ruangan CCTV,untuk melihat kejadian kemarin.hanya ini harapan terakhir pak Hartono.
Setibanya di sana,Boni langsung menyuruh pegawai yg bertugas saat ini untuk memperlihatkan rekaman kemarin.
Pegawai itu segera melaksanakan tugasnya,dia memperlihatkan rekaman kemarin,sesuai dengan waktu yang di sebutkan,namun tak ada hasil yang di inginkan oleh mereka.
"Coba dokter perhatikan dengan benar,apa terlihat ibu dan anak itu ?" pak Hartono menyuruh dokter untuk melihat dengan teliti,namun tak ada dalam rekaman itu,bahkan kejadian kemarin saja tak ada sama sekali.
"Sungguh tuan,semuanya tak ada,tak terlihat sama sekali !" ucap dokter itu,sampai berkali kali di ulang pun,tetap saja hasilnya nihil.
"Tuan muda telah bergerak cepat tuan,dia tak menyisakan jejak sedikitpun !" ucap Boni
"Benar Bon,putraku terlalu cerdik,kita kalah satu langkah di belakangnya !" kata pak Hartono dengan lirihnya.
"Benar tuan,sekarang apa yang akan tuan lakukan,sementara jejak tak ada satu pun yang di tinggalkan !" tanya Boni,yang mengkhawatirkan atasannya.
"Kita cari putraku sekarang Bon !"
Setelah mengatakan itu,pak Hartono langsung pergi,dan di ikuti oleh Boni.
pak Hartono berusaha menghubungi sopir yang selalu menemani putranya.
"Hallo tuan !"
"Di mana kamu sekarang Endro ?
"Saya sedang berada di rumah tuan Antoni,bersama tuan muda,apa ada yang bisa saya bantu tuan besar ?"
"Tidak ada dro,tolong jaga putraku,aku mempercayakan dia padamu !"
"Baik tuan,saya mengerti !"
Setelah itu,pak Hartono segera mematikan telfonnya.
"Bagai mana tuan,apa tuan muda bersama Endro ?" tanya Boni penasaran.
"ya,sesuai dengan perkiraan kita Bon !" lirih pak Hartono.
"ini tidak bisa di biarkan tuan,bisa bisa adik ipar anda itu mencemari pikiran tuan muda !" kata Boni dengan sangat cemas,karena dia tahu bagai mana watak adik ipar tuannya itu.
"Aku tak bisa ke sana Bon,hanya istriku yang bisa menemuinya !" ucap sedih pak Hartono,entah kenapa dia tak bisa menemui adik iparnya itu,kita belum bisa mengetahuinya kan guys..wk wk.
"Tuan harus segera memberi tahu nyonya,agar dia cepat bertindak !"
"Ya,saya akan pulang sekarang,lebih baik kamu kembali,banyak yang harus kamu kerjakan !"
"Baiklah tuan,saya mengerti dan saya permisi !"
pak Hartono akhirnya kembali pulang,dia bergegas menemui sang istri.0
"Mbok,istriku di mana ?" pak Hartono bertanya pada pelayan yang sedang membersihkan kamarnya.
"Eh tuan besar,tadi nyonya berada di kamar tuan muda !" jawab pelayan itu.
"Baiklah mbok,makasih !"
Pak Hartono keluar dari kamarnya,dan menuju kamar putranya.di sana terlihat sang istri sedang termenung,sambil menatap album foto yang ada di tangannya.perlahan pak Hartono melangkah mendekati istrinya.dia duduk di dekat sang istri,sambil merangkul bahunya.
"Apa mommy baik baik saja ?"
"Ya dad !" jawab singkat sang istri,sambil tak melepaskan pandangannya dari album itu.
"Mom,putra kita...
"Ya mommy tau !"
"Apa mommy akan menemuinya ?"
"Ya,harus !"
"Baiklah,daddy akan ikut !"
"Hmm..!
Cukup lama pak Hartono menemani istrinya di kamar Bagas.dia tak berani mengganggu sang istri dengan pertanyaan lainnya.pak Hartono hanya mengelus punggung sang istri,dan sesekali melihat foto foto Bagas yang ada di album itu.setelah sekian lama,akhirnya sang istri menutup album itu dan menyimpannya.
"Ayo dad !" ajak sang istri,sambil melangkahkan kakinya,pak Hartono segera mengikutinya.
mereka langsung pergi menuju kediaman adik dari mommy Ana,untuk menjemput putranya.
Tak membutuhkan waktu lama,mereka telah sampai di depan rumah adiknya.mommy Ana sengaja membunyikan klakson cukup lama,agar mereka tau kalau dirinya telah datang.
"Kamu denger gas,itu pasti mommy kamu,hehe..uncle senang akhirnya mommy kamu mau berkunjung lagi,setelah sekian lama !" ucapnya sambil terkekeh.
"kenapa uncle tau dan yakin,jika itu mommy ?" tanya Bagas
"Mommy kamu emang seperti itu dari dulu,gak pernah sabaran orangnya,dia pasti memarahi anak buah uncle yang lama buka gerbang,hehe !" jawab uncle nya Bagas,sambil terkekeh lagi.terlihat wajah gembiranya,terukir di sana.
"Ayo gas,kita sambut kedatangan mommy kamu !" ajaknya pula.
Mereka pergi keluar,di sana terlihat mobil mommy Ana sudah memasuki halaman depan.mommy Ana dan suaminya segera keluar mobil dan menghampiri kedua laki laki beda usia itu.
"Yah,si lebay ikut !" gerutu adik mommy Ana,membuat Bagas menoleh ke arah sang paman.
"kenapa uncle ? Tanya heran Bagas
"Gak apa,cuma agak terkejut melihat ya daddy kamu ikut !" jelas pamannya Bagas.
"Oo,kok terkejut uncle,emangnya daddy itu hantu ?" tanya Bagas lagi.
"Bahkan lebih dari itu gas,udahlah mommy kamu udah dekat,ayo sambut dia !" kata pamannya,yang tak ingin melewatkan momen berharga ini.
"Hallo kakak tersayang,selamat datang kembali di rumah kita !" sambut adik mommy Ana,dengan cerianya.
"Gak usah lebay !" semprot mommy Ana.
"perasaan B aja deh,yang lebay tuh yang ada di samping kakak !" jawab sang adik,sambil melirik ke arah pak Hartono,yang tengah memutar malas bola matanya.
"Kamu gak berubah !" Gerutu sang kakak.
"Kakak pun sama,gak berubah,masih saja bersamanya !" gerutu adiknya pula.
"Dia itu...
"Suaminya kakak,dan kakak iparnya aku,itu kan yang mau kakak bilang ?" potong adiknya,sambil manyun.
"Hmmm ...!" jawab sang kakak
Interaksi keduanya tak luput dari perhatian Bagas.dia heran melihat interaksi ke duanya,kakak adik itu saling ketus dan tak terlihat akur.namun sangat menarik untuk di lihat dan di dengar.
"Heh,kamu mau terus ngajak kakakmu berdiri di luar !" kata pak Hartono.
"maaf kak,sampe lupa,ayo masuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
djjj
napa wa ya d blokir lagi
2024-09-10
1