r Mommy Ana langsung melangkahkan kakinya menuju dalam rumah,sambil menarik tangan putranya.
"Jangan kamu dengerin mereka gas,mereka itu pada sesat !" Ucap mommy Ana,pada sang putra.
"iya mom !" jawab Bagas,sambil mengikuti langkah sang mommy.pak Hartono pun tak mau ketinggalan,dia segera ikut masuk,meski harus saling sikut dan saling dorong dengan adik iparnya.
"Apa kalian gak lelah,dari dulu berantem mulu ?" mommy Ana berkata pada dua orang tua,yang sedari tadi tak akur.yang di tanya pun hanya mengendikan bahu mereka.
"Apa kalian mau berdiri saja dan saling sikut terus ?" kata mommy Ana telah jengah melihat keduanya.
"Dia yang mulai kak !" adu sang adik
"Mommy juga tau kan,dari tadi dia yang mulai !" kata pak Hartono tak mau kalah juga.
"Diaaam...dan duduk !" Teriak mommy Ana,dengan pelototan matanya yang tajam,membuat dua orang itu langsung terduduk.
"Bagus,begitu lebih baik !" ucap mommy Ana,sembari melirik keduanya.
"Gas,mommy mau minta maaf soal tadi pagi !" lirih sang mommy pada putranya.
"Mommy tak ada salah,justru Bagas yang minta maaf,karena telah melukai hati mommy !" kata Bagas,sembari menggenggam kedua tangan sang mommy,lalu di ciumnya.
"Mommy akan menerima bayi itu sebagai adikmu !" mommy Ana bersungguh sungguh dengan ucapannya.
"Apa mommy yakin ?" tanya Bagas,ingin meyakinkan perkataan mommynya.
"Ya,mommy yakin ! Tapi kamu haŕus janji,untuk bersekolah dengan baik,agar adikmu kelak bisa kamu bimbing dengan baik !" pinta sang mommy dengan sedikit nasehat,pada sang putra.
"Baiklah mom,Bagas janji,akan lebih baik lagi dalam hal pendidikan,agar Bagas tak malu jika nanti adik bayi menanyakan pr yang sulit !" jawab Bagas dengan penuh keyakinan.
Mendengar pembicaraan ibu dan anak itu,membuat dua orang di depannya saling lirik.
Mereka berdua jadi saling berbisik satu sama lain.
"Heh,apa kamu percaya dengan perkataan putramu itu,dia kan sering berantem di sekolahnya !" bisik si adik ipar
"Itu juga kamu yang selalu ngajarin anaku sesat !" jawab si kakak ipar.
"Mana ada aku ngajarin keponakan untuk sesat,yang ada ngajarin demi kebaikan dia !" sewot si adik ipar lagi.
"Mana ada nyuruh berantem demi kebaikan,yang ada nyuruh kesesatan !" semprot balik si kakak ipar.
"Heh,apa kamu mau,punya anak selalu di tindas,aku sih ogah ya punya ponakan atu atunya di tindas mulu,jadi wajar dong jika saya menyuruh untuk melawan !"cibir si adik ipar
"Kamu gak boleh ngajarin anakku kekerasan,itu tak baik tau !" ucap pak Hartono,sambil menoyor kepala si adik ipar,saking gemasnya ingin memukulnya saja jika bisa.
"Heh,lo berani ?" teriak si adik ipar,sambil berdiri dan berkacak pinggang.
"Gua berani,siapa takut !" jawab si kakak ipar pula,sambil mengikuti gaya si adik ipar.
Mereka berdua jadinya lo gua lo gua,sambil saling teriak,membuat mommy Ana geram dan membanting vas bunga yang ada di dekatnya hingga hancur.
prang...pyaaar...vas bunga besar itu di banting di antara kedua pasang kaki yang sedang adu mulut.mereka berdua berjingkat kaget,saat vas itu hampir mengenai kaki mereka.
"Kakak kaget !" si adik ipar berkata sembari memegang dadanya.
"Iya sayang,aku juga kaget tau !" gerutu si kakak ipar.
Bagas terkikik geli,melihat wajah pucat pasinya sang ayah dan sang paman. Bagas tau jika mereka berdua itu takut dengan mommy Ana.
"Aku sedang bicara serius dengan putraku,kalian malah bisik bisik gak jelas,dan pada akhirnya bertengkar lagi...!" amuk mommy Ana yang sudah habis stok kesabarannya.
"Apa kalian mau,aku melakukan hal yang lainnya,agar kalian lebih puas ?" Mommy Ana mau berdiri,namun sang adik langsung bersimpuh memegang kaki kakak perempuannya.
"Tidak kak,jangan lagi,aku minta maaf deh !" sang adik begitu takut jika kakaknya bertambah marah,dan melakukan hal yang sangat mengerikan menurutnya.
"Sayang,maafin aku juga ya,aku salah !" ucap pak Hartono dengan sedikit ngeri.
"Anda baru sadar ya,jika anda itu salah ?"Sindir sang istri.
"iya...!" jawab singkat sang suami.
"Syukurlah jika udah sadar,jadi aku tak perlu lagi memukul belakang kepalamu itu !" desis sang istri,yang sudah muak dengan kelakuan adik dan juga suaminya.
"Dan kamu vero,jangan pernah kau meracuni otak putraku dengan hal gila sepertimu,karena aku tak akan membiarkan hal itu terjadi !" ucapan peringatan sang kakak,hanya di angguki saja oleh vero,namun diakhiri dengan senyuman.
"Apa kakak lupa bagai mana dulunya kakak,bahkan kakak lebih gila dari putramu itu !"
gerutu vero yang merasa kesal jika dirinya ýang di salahkan,padahal buah kan tidak jatuh jauh dari pohonnya.Bagas begitu mungkin karena menurun dari mommynya,begitulah menurut pemikiran Vero,tapi kenapa dia yang selalu di salahkan.
"Kamu berani bilang begitu Vero ?" Geram mommy Ana.
"Emang kenyataannya kan ?" kakak jangan munafik !" ucap Vero dengan lantang.
"Verooo...!" Teriak pak Hartono.
"Apa...!"Gua gak takut,walaupun istri lo itu menghajar gua sampai mati pun !"Ucap Vero,dia tak peduli dengan apa yang akan di lakukan oleh kakaknya.
"Dia itu kakakmu,dia sudah berubah,apa salah seorang ibu menginginkan anaknya lebih baik dari dirinya ?" kata pak Hartono,yang membela sang istri.
"Dia berubah karena terpaksa,asal lo tahu saja !" jelas Vero,yang tak terima dulu kakak satu satunya yang menjadi panutannya itu harus berubah,gara gara jatuh cinta pada seorang dokter lebay,yang tak berguna menurutnya.
"Vero,jaga bicaramu !" Teriak sang kakak.
"Aku tak akan diam lagi kak,sudah cukup selama ini aku selalu menahan diri demi kakak !"Mulai sekarang,aku akan melakukan apa saja yang menurutku bena !" Vero berkata dengan berapi api,dia tak ingin mengalah lagi,dia akan berusaha mengembalikan kembali kejayaan dulu sang kakak.
"Terserah kamu !"Gas ayo pergi dan bawa adik Aldo,mommy dan daddy menunggu di luar !" setelah mengatakan itu,mommy Ana berlalu tanpa menoleh lagi ke arah sang adik,dan di ikuti oleh suaminya.
"Uncle,maafin mommy ya !" Bagas merasa kasihan melihat sang paman bersedih,saat melihat kepergian mommynya.
"Gak papa gas,uncle dah biasa menghadapi sikap mommy kamu yang seperti itu !" lirih Vero,dengan wajah murung.
"Uncle jangan marah sama mommy ya,dia lagi kesel,jadi gitu !" mohon Bagas,pada pamannya.
"Iya,uncle emang gak bisa marah sama mommy kamu,dia segalanya buat uncle,uncle rela melakukan apa saja demi mommy kamu !" jelas sang paman,membuat Bagas lega.
"Syukurlah kalau begitu uncle !"o iya uncle,maaf ya,Bagas udah di tungguin mommy,jadi mau bawa adik bayi dulu !" kata Bagas,berpamitan pada Vero,yang langsung di anggukinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments