"Kakak jahaaat...kakak tega..hiks hiks !"
Arin menangis dan berteriak,sambil melempar semua barang yang ada d dekatnya.
"stooop...dasar bocil cengeng,udah diam !" bentak Bagas,dan Arin pun langsung terdiam.
"lo bilang apa tadi hem...gua tega sama lo,dan gua kejam sama lo juga ?" tanya Bagas,yang kini wajahnya sudah ada di dekat wajahnya Arin.Arin hanya menganggukan kepalanya saja,sambil terisak.
"Dengerin gua ya cengeng,yang harusnya lo bilang tega dan jahat itu adalah ayah lo,yang gak mau datang kesini,bahkan gak mau ngangkat telfon dari lo !" ucap Bagas,yang kini tengah mengusap air mata Arin,dengan kedua tangannya itu.
"Lo itu harusnya berterima kasih sama gua,lo tahu kenapa hem ?"tanya Bagas lagi,yang di jawab gelengan oleh Arin.
"Kalau gua tadi gak bantuin lo,ah udah yakin gua,kalau ibu dan adik lo itu tidak akan tertolong,bahkan mereka berdua akan mati karena tidak ada dokter yang mau menanganinya !"
Arin terperangah mendengar penuturan Bagas,dia melotot dan ingin berkata,namun Bagas tak membiarkan Arin untuk membuka mulutnya.
"kenapa melotot,gua gak takut bocil,yang ada gua ingin nyubit lo,karena makin lucu,he he !" Bagas malah terkekeh,melihat tingkah menggemaskan Arin.
"Semua yang gua omongin tadi emang bener,
Lo itu harusnya berterima kasih sama gua,bukannya marah !"
"Baiklah ,makasih kak untuk bantuannya,namun tetap saja kakak itu jahat !"
"Aiiih dasar bocil cengeng,serah lo aja,yang penting gua udah nolongin lo,dan lo harus menepati janji yang tadi lo ucapin sama gua !"
Arin menggelengkan kepalanya,dia tidak mau jika adik yang selama ini ia dan ibunya nantikan,harus di berikan pada orang lain.
"Baiklah jika lo tidak mau,berarti sesuai dengan kesepakatan kita tadi,ibu lo harus masuk penjara bersama lo sekalian !"
"Tidak kak,jangan seperti itu,kasian ibu,dia masih sakit dan aku harus sekolah !" kata Arin
"Makanya,lo turutin saja keinginan gua,dari pada kalian masuk penjara dan gak bisa keluar lagi,bahkan untuk SEUMUR HIDUP !" Dengan sengaja Bagas menekankan,kalimat terakhirnya,agar Arin ketakutan.
"Aku tidak mau kak,tidak mauuu !"
"Kalau gak mau,sekarang ayo ikut gua !" ucap Bagas,sambil menarik tangan kecil Arin.sebelum melangkah,Bagas membisikan sesuatu pada dokter ,dan di angguki oleh dokter itu.
Bagas membawa Arin ke tempat adik Arin yang baru saja di pindahkan ke tempat khusus bayi.mereka langsung masuk dan melihat ada seorang bayi mungil,yang sedang tertidur.
"Ayo kita kesana,biar lebih dekat dan lebih jelas kita melihatnya !" kata Bagas,yang kini tengah menarik Arin,yang enggan melangkah,namun terpaksa mengikutinya,karena terus saja Bagas tarik.
Bagas tersenyum lebar,saat telah berada di dekat bayi itu,dia ingin sekali menggendongnya,namun dia urungkan karena takut akan menyakitinya.
"Hallo bayi tampan,namaku Bagas yang akan menjadi kakak terhebatmu !" ucapnya sambil menoel pipi merahnya.Bagas lalu melirik ke arah Arin,yang kini tengah memejamkan matanya.
Bagas mencubit hidung mancung Arin,yang masih merah karena habis nangis.
"Awww...!"Arin kaget dan mengusap hidungnya yang sakit,akibat ulah Bagas.
"Kenapa kakak mencubit hidungku,sakit tau..!"
"lo kenapa malah merem,apa lo gak mau lihat adik lo yang tampan ini ?" tanya Bagas balik
"adik yang akan di rampas kakak !" lirih Arin,sambil menunduk.
"Lo pilih deh,mending gua rampas atau lo gak akan pernah bisa melihatnya seumur hidup lo,karena tidak selamat,bahkan ibu lo juga gak akan pernah lo lihat lagi !"
Arin mencerna ucapan Bagas barusan,di hatinya,dia membenarkan semua ucapan Bagas barusan.akhirnya Arin mendekati adiknya yang baru lahir.dia memandanginya dengan mata yang berkaca kaca.Arin juga mengusap pipi merah itu dengan penuh kasih.
"Hai adik,ini kak Arin,yang selalu mengajak bicara adik,saat masih dalam perut ibu.kakak sangat menyayangi adik.maafin kakak ya dik,karena kakak tidak bisa bersama adik lagi...hiks hiks !"pecah sudah tangisan Arin saat ini,dia berusaha kuat tapi tetap tak bisa.Bagas pun terharu,dan dia segera memeluk Arin dan mengusap rambut panjang itu.
"Maaf rin,bukannya gua tega,tapi gua juga ingin bahagia seperti yang lo dan yang lainnya,lo masih punya kesempatan untuk punya adik lagi,gua yakin itu !" begitulah isi hati Bagas.
dia mengisyaratkan suster yang sedang berdiri di depannya itu,untuk menggendong bayinya .
"Hei berhentilah menangis cengeng,lihatlah adikmu sedang melihat kakak cengengnya ini !" kata Bagas,yang kini mengusap air mata Arin.
"ini tuan muda bayinya,apa tuan muda ingin menggendongnya ?" tanya suster itu,sambil mendekatkan bayinya.
"tidak sus,biarkan dia yang menggendongnya,tapi harus tetap di dampingi,aku tak mau terjadi sesuatu pada adiku ini !" kata Bagas,yang sudah mengklaim adik Arin sebagai adiknya.
"saya mengerti tuan muda !" jawab suster itu,dia langsung mengalihkan bayi itu ke Arin,sambil tetap dia gendong.Arin langsung mendekapnya dan menciuminya.dia tak ingin momen ini berhenti untuk selamanya.namun itu hanyalah keinginan semu,karena Bagas menyuruh nya untuk berhenti.
"Udah ya rin,karena ini udah waktunya gua untuk balik dan membawa bayi ini !"
"bentar lagi kak,ku mohon !" Arin memelas,agar Bagas mengizinkannya.
"sorry rin,bukannya gak mau,tapi sumpah gua udah harus balik,gua janji besok lo boleh melihatnya lagi,bahkan setiap hari pun boleh !" tutur Bagas yang membuat hati Arin senang bukan main.
"Beneran kak,aku boleh melihatnya setiap hari ?" tanya Arin,dengan wajah yang ceria.
"Tentu saja bocil,bahkan boleh main sepuasnya !"
"woaaah,makasih kak,aku sangat senang mendengarnya !"
"iya gua tahu,sekarang udah dulu ya,gua akan bawa bayi ini ke rumah !"
"tapi kak..!" kenapa lagi cengeng ?" emm...bolehkah aku yang ngasih nama adik bayinya ?" ya tentu saja,nama apa yang ingin lo berikan ?"
Arin berfikir sejenak,dia mengingat nama yang pernah di berikan saat dia mengajaknya berbicara waktu masih dalam perut ibunya.
"Aldo " itulah nama yang terucap dari bibir mungilnya.
"Baiklah,nama itu yang akan di pakai,sekarang gua pergi dulu dan sampai jumpa besok di sini lagi !" kata Bagas,dia menyuruh suster itu mengikutinya sambil membawa bayi Aldo.
Arin hanya bisa melihat kepergian mereka.dia tak begitu bersedih,karena besok Bagas akan membawanya kembali ke sini.tentu saja dia akan bertemu lagi dengan Aldo. Arin sangat berharap Aldo akan baik baik saja di sana bersama Bagas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Ikin
bagus kk
2024-07-13
0
Nafri
lnjut kak
2024-04-23
0