Bagas terus saja memperhatikan mereka,namun pada akhirnya dia pun menghampiri mereka yang tengah tertawa,tapi harus terhenti saat Bagas berdehem.
"Ehem..sepertinya ada yang tengah bahagia nih,bagi bagi dong kebahagiaan nya!"
"Eh tuan muda,tidak ko,kami hanya sedang mengobrol biasa dan bercerita saja,iya kan Sar ?" yang di panggil pun menganggukan kepalanya.
"Tadi saya mengkhawatirkan kamu yang masih berada di mobil,eh yang di khawatirkan malah sedang berbahagia,menyebalkan!" ucap Bagas sembari membalikan badannya untuk kembali masuk.
"Tuan muda,tidak seperti itu ceritanya !"
"Buruan ikut masuk,lagian mau seperti itu pun juga tidak masalah !" Celetuk Bagas sambil pergi
"Sar,ayo masuk,bukannya kamu itu mau bertemu nono putri !" ajak Endro pada teman ngobrolnya itu.
"Iya ayok,sekalian saja !"
Mereka mengikuti Bagas,yang telah masuk duluan.
"Maaf menunggu lama ! Ucap Bagas yang baru kembali,dia ingin melangkah ke sisi Arin,namun dia baru melihat jika tempatnya tadi sudah dii ambil alih.
" Endro nya mana nak Bagas ?" tanya pak Handoko yang melihat ke pintu masuk.
"Ada,mungkin bareng sama kekasihnya!" tuh baru nongol opa !" kata Bagas menunjuk dengan dagunya.
"Selamat malam semuanya !" ucap Endro dan Sarah.
"Wah kompak sekali,ayo mari kita makan malam dulu,sudah lapar nih saya !" pak Handoko mengajak mereka untuk bergabung.dan akhirnya .ereka semua makan malam bersama dengan tenang,tanpa ada yang berani berbicara,karena itu adalah hal yang tidak di sukai pak Handoko jika makan sambil berbicara.
Mereka semua kelihatan tenang,namun beda lagi buat Bagas,dia sedari tadi terus memperhatikan Arin dan Boy yang duduk berdampingan,membuat hatinya kesal dan marah.apa lagi di saat Arin menambahkan lauk pada piring Boy sambil tersenyum.
"Ehem..maaf saya sudah selesai makannya,apa boleh saya pergi ke toilet ?" Bagas tak ingin menyaksikan pemandangan itu lagi,yang membuat kepalanya serasa meledak.
"Baiklah tak apa,kalau begitu antarkan nak Bagas dulu ya cucuku !" pak Handoko menyuruh Arin untuk mengantar Bagas ke toilet.tentu saja membuat senang hati Bagas.lain lagi dengan Arin yang langsung cemberut saat mendengar ucapan sang kakek.
"Opa,aku masih makan ! Ucap Arin yang mau ngambil sepotong ayam goreng.
"Itu sudah habis makananmu sayang,jadi tidak mungkin kamu mau nambah lagi,hehe ! Pak Handoko tahu jika sang cucu berusaha untuk menghindar.
"Baiklah opa !" Arin pun mengurungkan niatnya,karena sang opa telah mengetahuinya.
"Ayok pak tua ikut saya ! Kata Arin yang menyebut Bagas pak tua kembali,membuat Bagas tersenyum miring dan mengikuti langkah kaki Arin.
Saat Arin membuka pintu kamar,Bagas segera menarik tangan nya dan memojokan Arin di dekat pintu.
"Hei apa apaan ini,minggir sana !" gertak Arin sambil berusaha mendorong dada bidang Bagas yang berotot,namun tak ada gunanya karena tidak bergeser sedikit pun.malahan Bagas memegang kedua tangan Arin dan membawanya ke belakang kepalanya untuk di kalungkan."
"Mau apa kamu,lepasin tanganku !" Arin terus saja berusaha untuk melepaskan diri dari kungkungan Bagas saat ini.
"Hei nona,ini hukuman ya karena kamu telah mengataiku pria tua !" dan sesuai kesepakatan tadi,aku akan mencium dirimu di sini atau di depan semua orang di sana !" kata Bagas sambil meniup kedua mata Arin yang terbelalak karena mendengar perkataan Bagas
"Kamu itu ya gak pernah berubah,dari dulu sampai sekarang selalu saja memelototi aku!" aku tetap tidak akan takut dengan pelototanmu itu bocil !" ucap Bagas,setelahnya dia segera melepaskan Arin dan berlalu begitu saja,membuat Arin melongo tak percaya .
"Apa tadi katanya,tidak pernah berubah dari dulu ! Emang dia mengenalku sejak dulu ?" huh sungguh aneh pria tua itu! Arin berbicara sendiri sambil menatap kepergian Bagas.
Malam ini sangat sesuatu bagi Bagas,dia sangat bersyukur bisa kembali bertemu dengan bocil cengengnya itu.walau pun Arin belum mengenalinya,namun Bagas tak masalah,karena pelan namun pasti,dia akan memberi tahukan semuanya pada bocil cengeng kesayangannya itu.
Jadi nak Bagas dan keluarga akan kembali besok ?" Tanya pak Handoko pada Bagas yang terlihat memohon padanya agar Arin bisa ikut bersamanya besok.
"Baiklah kalau begitu,,kamu sayang besok sekalian bareng nak Bagas pergi ke ibu kota nya !" kali ini Arin dengan semangat mengangguk dan tanpa ada drama penolakan terlebih dahulu.
"Kamu Boy,urus masalah kampusnya cucuku,dan kali ini saya akan mengijinkan dia untuk berkuliah di sana ! Final pak Handoko dengan tegas,karena kali ini dia tidak merasa khawatir dengan keselamatan cucunya itu,karena telah ada seorang pemuda yang akan mampu melindunginya.
"Tapi tuan...!"
"Boy !"
"Baik tuan,saya akan urus semuanya !"
"hem..
Alangkah gembiranya hati Arin mendengar keputusan dari sang kakek.karena sudah sejak lama dia ingin berkuliah di sana.tapi sayang opa nya itu selalu saja melarangnya.namun kali ini entah mengapa sang kakek menyuruhnya langsung ke sana.tapi Arin tak ingin memikirkannya.
Sebelum Bagas berpamitan,pak Handoko sekali lagi menitipkan sang cucu padanya.
"Nak Bagas,sekali lagi saya titip cucu kesayangan saya pada kamu,karena saya yakin kamu bisa menjaganya dengan baik !"
"Ya opa,saya akan selalu menjaganya dengan sepenuh hati dan dengan segenap jiwa dan raga saya !" jawab Bagas dengan penuh kesungguhan dan keyakinan.
"Sekarang saya merasa tenang,karena cucu saya,berada di tangan yang tepat !"
"Terima kasih opa,karena telah mempercayai saya untuk menjaga cucu opa !"
"Ya sama sama nak !"
Akhirnya Bagas pun segera berpamitan dengan di ikuti Endro.mereka segera pulang,karena mereka harus membereskan barang barang mereka untuk pulang besok.
Begitu juga dengan Arin,dia sedang menyiapkan beberapa barang penting yang akan dia bawa besok.dia di temani Sarah sebagai asistennya.
"Mbak Sar,sepertinya asisten pria tua itu menyukai mbak deh,pasalnya dia ngeliatin mbak terus tanpa mau lirik ke arah lain!" Arin memulai pembicaraan nya pada Sarah sang asisten.
"Ah nona,mana ada begitu,dia itu terlalu tampan buat saya,jadi tidak mungkin lah jika dia menyukai saya yang tak ada apa apanya ini !"
"Ih mbak Sar,jangan merendah gitu lah,mbak Sar itu cantik loh,baik hati dan tidak sombong,cekatan pula !"
"Kenapa tidak sekalian rajin menabung sih nona,hehe !
Arin ikut terkekeh mendengar ucapan Sarah barusan.tanpa terasa mereka telah selesai membereskan barang barang Arin.
Esok harinya keluarga Bagas telah berada di Bandara,mereka saat ini tengah menunggu kedatangan Arin yang masih berada dalam perjalanan menuju Bandara.
Tidak lama kemudian,Arin pun datang bersama pak Handoko,Boy dan juga Sarah tentunya.Bagas dan Endro segera melambaikan tangan ke arah mereka
⅝,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nafri
semngt kak.. lanjutin lgi
2024-04-23
0