Arin dan Aldo tertawa bersama setelah saling tunjuk,membuat mereka jadi tambah penasaran saja.
"Kakak cantik,kenapa ada di sini ?" Aldo bertanya dengan menunjukan wajah cerianya,begitu juga dengan Arin.
"Hei adik gemoy,,ngapain juga kamu di sini ?"
"Aku bersama keluargaku kak,ini keluargaku semua !" jawab Aldo sambil menunjuk keluarganya.
"Oh,kakak juga sama bersama keluarga kakak,inilah keluarga kakak !" Arin menunjuk pula keluarganya.
"Ha haa, berarti kita sama !" ucap mereka bersamaan sambil tertawa.
"Darah emang lebih kental,huff padahal baru bertemu,tapi sudah terlihat kompak dan akrab,bagai mana kalau mereka tahu yang sebenarnya ya,pasti makin heboh deh..!" kata Bagas di dalam hati,sambil menggelengkan kepalanya.
"Hei kalian ini,kenapa asyik berdua dan tidak mengajak kami ?" mommy Ana sengaja memasang wajah cemberutnya.
"Mommy,ini kakak cantik yang ketemu di toilet waktu makan siang kemarin !"kakak cantik ini mommy aku kenalin !"
"Hai tante,aku Putri ariani !" Arin memperkenalkan dirinya pada orang tuanya Aldo dan saat ingin di kenalkan pada Bagas,dia bilang sudah kenal.
"Loh,kakak cantik sudah kenal sama kak Bagas di mana ?oh aku tau,pasti kemarin saat kak Bagas nganterin dompet kakak cantik ya?" ucap Aldo yang baru saja ingat.
"sebelumnya juga sudah kenal,kami rekan bisnis !" jelas Arin dengan malasnya.
"Bagus lah itu kakak,jadi kalian bisa bertemu setiap hari,hehe !"
"Emang kita akan bertemu tiap hari Al,bahkan kakak cantikmu akan tinggal bersama kita di sana !" jelas Bagas dengan penuh semangat.
"What,...opa kenapa dia bilang begitu ?"Arin meminta penjelasan pada sang kakek.
"Selamat siang pak Hartono dan ibu,maaf saya merepotkan kalian dengan menitipkan cucu saya di rumah kalian sementara ,sebelum asisten saya menyiapkan semuanya !" kata pak Handoko dengan tak enak hati.
"Siang juga pak Handoko,justru kami sangat senang dengan adanya cucu bapak di rumah kami !"
"Benar pak yang di katakan suami saya,rumah kami akan tambah ramai,apa lagi putra bungsu kami yang terlihat sangat senang dengan kehadiran cucu anda !" begitulah ucapan mommy Ana pada pak Handoko
"Dan bapak juga tidak perlu khawatir dengan cucu anda,karena kami akan menjaganya dengan sepenuh hati !"
"Terima kasih banyak untuk semuanya,saya bersyukur dan merasa beruntung bisa kenal dengan orang orang baik seperti kalian !" ucap Pak Handoko dengan penuh syukur
"Iya sama sama pak,kami juga sangat beruntung kenal dengan anda !"
Setelah merasa cukup saling berbicara,akhirnya mereka harus berpisah.Arin dan keluarga Bagas segera menuju pesawat pribadi.Aldo tak lepas dari Arin.dia selalu menempel dan tak ingin jauh dari kakak cantiknya itu,yang sebenarnya memang kakak kandung nya Aldo.
Di dalam pesawat juga Aldo duduk dengan Arin,mereka selalu asyik berbicara satu sama lain,membuat Bagas sedikit iri,karena dirinya saja belum bisa berdekatan dengan Arin.
"Huff,,,tidak bisa di biarkan ini,bisa bisa aku tidak akan dapat perhatian dari Arin jika terus seperti ini !" lirih Bagas,pada dirinya sendiri yang masih sedikit terdengar oleh Endro.
"Ada saingan nih bos !" celetuk Endro,yang langsung mendapat tatapan mautnya.membuat Endro menciut.
"Eh tidak tuan muda,saya hanya bercanda saja !"
"Emang itu kenyataan bang,gue harus bersaing dengan adik sendiri !" jawab Bagas yang membenarkan ucapan Endro.
"Jangan khawatir tuan muda,saya akan selalu membantu tuan muda,lihat saja aksi saya sekarang !" kata Endro yang langsung membuka sabuk pengaman dan pergi ke depan menemui Arin dan Aldo.
Anehnya Arin segera menghampiri Bagas setelah Endro berbicara dengan nya,entah apa yang di bicarakan asisten nya itu pada Arin.
"Maaf pa,anda memanggil saya karena ada hal penting dalam pekerjaan ?" Arin langsung duduk dan bertanya pada Bagas,yang dengan terpaksa dia harus mengiyakan apa yang di katakan Endro.
"Maaf nona,saya mengganggu kebersamaan anda dengan adik saya!" ucap Bagas berbasa basi.
"Tidak apa pak Bagas,ini menyangkut pekerjaan jadi saya harus profesional !" jawab Arin santai.
"Baguslah jika anda memahaminya nona ! Celetuk Bagas yang tentunya Arin langsung mendelik pada Bagas.
"Saya selalu memahami anda ya pria tua !" celetuk Arin
"coba bilang sekali lagi apa yang kamu katakan barusan ?" tanya Bagas dan Arin langsung mengatakannya lgi,namun Arin baru sadar dengan kesalahannya dan langsung menutup mulutnya setelah Bagas tersenyum miring ke arahnya.
"Ups..maaf pak,saya tidak sengaja,,beneran deh !"
"Oke,aku maafkan kali ini,tapi kamu harus memanggilku kakak sayang!" bagai mana,apa kamu bersedia ?" tanya Bagas sambil menyenderkan kepalanya pada bahu Arin,dan langsung Arin singkirkan.
"Anda itu tidak usah curi curi kesempatan ya!"
"perasaan gak deh,kamu saja yang merasa begitu !"
"Pak tua ini ya ! Arin kembali menyebut Bagas pak tua,dan kali imi dia tidak menyia nyiakan kesempatan untuk mencium Arin.
"mmmh ...!" Bagas langsung melahap bibir merah muda yang cerewet itu.
Setelah merasa cukup,Bagas langsung melepaskan bibir yang terasa manis itu.Arin menghirup udara sebanyak banyaknya,karena dia merasa telah kehabisan nafas.
"Anda sudah gila ya,?"
"Tidak !
"Dasar mesum dan edan !"
"Itu salahmu sendiri,kenapa selalu bilang aku pria tua,sesuai perjanjian dong !"
"Iiiih apaan sih,gak ada perjanjian seperti itu !" omel Arin
"Oh aku tahu sekarang,mungkin kamu sengaja ya nona bilang terus aku pria tua,karena kamu ingin aku cium terus ya ?" Bagas berkata sembari menaik turunkan alisnya untuk menggoda Arin,yang sudah terlihat pipinya merah.
"Iiih ogah aku harus di cium pfia tua dan mesum sepergi anda ino !"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Nafri
suka dgn certany
2024-04-23
0