Mayat wanita itu masih menempel dilangit-langit ruangan dengan mata terbelalak dan mulut menganga meneteskan darah ke lantai.
Mayat itu semakin pucat. Benji yang melihat ini langsung menutup matanya ketakutan.
"Alamak jaaang. Apa itu bos? mengapa wanita itu menempel di atas bos? Huiihh ngeri kali melihatnya".
"buka tanganmu Benji. Kau harus terbiasa melihat ini".
"aduh bos. Tak kuat aku melihatnya. Masih mending ku di gigit kuntilanak saja dari pada melihat ini".
"hey Benji..apa kau mau kupukul?".
"oh jangan bos. Bah galak kali bos ini. Baiklah kubuka tanganku". Maka benji pun membuka tangannya dan sekuat tenaga mempertahankan nyali nya.
"kau cari tangga lipat dan bawa kesini Benji". Benji pun bernafas lega karena setidaknya ada waktu buat dirinya untuk menghindar.
Lalu polisi yang mengawal Ki sarma pun berkata.
"beginilah keadaanya Ki sarma. Kami menemukan korban seperti ini. Kami sudah naik ke atas plafon tapi kami tak menemukan paku atau tali atau apapun itu yang bisa membuat mayat ini seperti melekat di langit-langit".
"baik. Lalu dimanakah sanak saudaranya?".
"wanita ini tinggal sebatang kara di rumah ini. Dan menurut tetangga wanita ini juga jarang bersosialisasi".
"baiklah. Aku akan memeriksanya secara seksama.
"kalau begitu kami keluar dulu Ki. Kami akan memberikan waktu kepada Ki sarma hingga tuntas".
"ya..terima kasih pak polisi".
"ah panggil namaku mukmin Ki. sedikit banyak aku sudah tahu tentang apa yang dikerjakan Ki sarma selama ini dari komandanku".
"baik mas mukmin. Aku ucapkan terima kasih".
Maka beberapa polisi itu meninggalkan Ki sarma agar bisa berkonsentrasi dengan penyelidikannya. Benji pun datang membawa tangga lipat. Lalu Ki sarma menaikinya untuk melihat kondisi mayat itu.
Ia pun memperhatikan dengan seksama seluruh bagian tubuh mayat itu. Lalu lelehan darah di mulut itu pun ia colek dan mencium hawanya lewat hidung.
"hmm..ada aroma kencur disini". Ia bergumam dalam hati.
"Benji..ambil botol hitam di tasku".
"baik bos".
Benji pun mengambilnya dan memberikan ke Ki sarma. lalu ia buka botol tersebut dan mencelupkan jempolnya. setelah itu dengan jempolnya ia mengusap kening mayat wanita itu.
"bersiaplah dibawah Kenji. Mayat ini akan jatuh. Kau tangkap lalu kau baringkan di sofa".
"omegot bos..yang benar saja".
"ohh mau kupukul kau Ben. sudah jangan takut. Mayat ini tak akan hidup lagi".
"alamak baiklah bos".
Lalu Ki sarma mengusap kembali kening itu hingga tiga kali, maka mayat itu pun jatuh dan ditangkap oleh Benji.
"huiihhh..ngeri kali bos lah..hoekk baunya sudah mulai membusuk pula".
dengan cepat Benji pun melempar mayat itu ke sofa. "bruuggg".
Sementara Ki sarma masih memperhatikan langit-langit bekas mayat itu berada. ditengahnya ia melihat tanda bulat hitam. Kemudian dari sakunya ia mengambil kuas kecil dan mulai menyapu tanda itu. Terdapat abu arang hitam ditanda itu. Ia pun langsung menadah arang itu dengan telapak tangan nya. Lalu menghirup dengan hidungnya.
"hmmm...tidak mungkin. Selendang itu ternyata masih ada. Setelah sekian lama hilang ia mencari korban lagi".
"selendang apa itu bos?".
"selendang nyai Sekar caraka. Selendang ini dulu pernah menebar maut di daerah banyuwangi. tapi menghilang. Setelah 10 tahun selendang itu kini kembali mencari korban. kita kembali ke mobil Benji. penyelidikanku sudah cukup".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Amelia
kuntilanak nya blk gigit... goblok...
2024-08-14
1
®️ed 🔱hite
Selendan maut penghisap darah
2024-08-12
0
anggita
serem jg😳
2024-04-02
2