Serigala Bukit Tenggarong 5

Suara wanita itu menggema, bagai terperangkap dalam gua yang dalam. Namun, Mahendra tak lagi merasakan gentar. Bahkan, kecantikan samar roh wanita itu sempat memukau sesaat. Sayangnya, watak kerasnya segera meruntuhkan kekaguman itu.

"Hei, setan wanita! Kembali ke alammu dan jangan pernah menginjakkan kaki di sini lagi!" serunya tegas.

"Tapi aye nggak niat ganggu, Bang," jawab suara itu dengan nada lirih. "Emang aye nggak boleh kenalan ma abang...?"

"Heh! Bukan tempatnya makhluk halus berinteraksi dengan manusia. Ini bukan duniamu. Jadi, lebih baik kau enyah dari sini.

Atau kau mau merasakan akibatnya jika aku menggunakan ilmuku?" ancam Mahendra.

"Jangan, Bang! Abang kok jahat banget sih? Padahal aye cuma mau kenalan aja. Tapi kalau abang nggak sudi, ya sudah aye pergi. Sampai jumpa lagi, Bang. Dadah, babang tampan..."

Sosok itu perlahan buyar, berubah menjadi kepulan asap kelabu yang lenyap tanpa jejak.

"Ada-ada saja," gumam Mahendra dalam hati sambil menggelengkan kepala. "Tapi lumayan cantik juga sih, itu roh wanita."

Mahendra, yang masih terheran-heran, kembali ke kantor admin. Di sana, Benji sudah duduk dengan lahap menyantap ketopraknya.

"Bujug! Ini orang nggak nungguin gue dulu!" seru Mahendra sedikit kesal.

"Lapar aku, Bang. Sudah kutunggu kau lama sekali. Ya sudah, kulahap saja duluan. Hei, Abang habis dari mana rupanya?" tanya Benji tanpa mengalihkan pandangannya dari makanannya.

"Habis ketemu kunti gue," jawab Mahendra santai.

Mata Benji langsung terbelalak. "Kunti apa maksudmu, Bang? Kunti motor apa kunti rumah?"

"Itu kunci, oon! Yang gue maksud kuntilanak!"

Benji tersedak seketika. "Heg... heg... ohok... ohok. Behahaha! Kau ini ada-ada saja, Bang. Baru kudengar kuntilanak keluar siang-siang... bah!"

"Ah, lu mau percaya apa nggak, terserah. Yang penting gue udah ngasih tahu. Nah, tar malam kalau lo nginep lagi, siap-siap aja!"

"Tak ada lah, Bang. Selama dua tahun kita di sini, tak ada yang berkeliaran. Kecuali yang di sel ini..."

"Haha! Lu pasti nanti terkejut. Hei, gimana serigala itu? Apa sudah makan?"

"Kayaknya nggak mau, Bang..."

"Hmm... ya sudah, terserah dia lah."

Sore menjelang. Mahendra kembali ke depan sel untuk melakukan interogasi. Tampaknya kondisi tahanan yang dijuluki 'Serigala' itu sudah membaik.

"Danu, lu pasti sudah bangun. Nah, gue tanyakan sekali lagi. Di mana markas komplotan lu?"

Namun, jawaban Danu kali ini benar-benar membakar emosi Mahendra.

"Tanyalah pada pantat ibumu... hahaha!"

"Bangsat kurang ajar!" bentak Mahendra geram.

"Boleh. Boleh, Dan. Lo jual, gue beli. Orang bengal pasti mati!"

Dengan langkah cepat, Mahendra meraih tasnya. Dari dalam tas usang itu, ia mengeluarkan sebuah buku tua yang tampak rapuh. Dibukanya buku itu pada halaman tertentu, lalu dibacanya dengan nada suara yang meninggi.

Tiba-tiba saja angin mulai berhembus. Semakin Mahendra membaca, hembusannya semakin kuat. Kejadian di luar nalar mulai tampak di atap sel. Sebuah cahaya lingkaran merah terlihat dan terus membesar. Kemudian, di tengah lingkaran itu, muncul asap kelabu yang berputar-putar. Aliran listrik tampak menari-nari di sekitar asap itu.

Angin semakin kencang, berputar liar di dalam ruangan. Kertas-kertas beterbangan bersama sampah plastik dan debu. Lemari, meja, dan seluruh isi ruangan itu bergetar hebat bagai dilanda gempa. Suasana ruangan itu berubah menjadi mencekam.

"Portal Kalimayada! Oh, tidak... jangan kau masukkan aku ke dalamnya! Aku tak ingin masuk neraka sebelum waktunya! Tutup portal itu... tutup!" raung Danu ketakutan.

Dengan nada geram, Mahendra membentak, "Minta maaf, keparat! Atau portal ini akan menyedot tubuhmu!"

"Baik... baik... maaf. Aku minta maaf atas kata-kataku..." jawab Danu dengan suara gemetar.

Terpopuler

Comments

®️ed 🔱hite

®️ed 🔱hite

beeehhh sopan bnerr😁

2024-08-11

1

®️ed 🔱hite

®️ed 🔱hite

wek wek wek konci kunti brankas

2024-08-11

1

®️ed 🔱hite

®️ed 🔱hite

ngatai tapi muji juga. 🤣🤣🤣

2024-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Serigala Bukit Tenggarong
2 Serigala Bukit Tenggarong 2
3 Serigala Bukit Tenggarong 3
4 Serigala Bukit Tenggarong 4
5 Serigala Bukit Tenggarong 5
6 Serigala dari bukit tenggarong 6
7 Serigala dari bukit tenggarong 7
8 Selendang berdarah
9 Selendang berdarah Bag 2
10 Selendang berdarah bag 3
11 Selendang berdarah bag 4
12 Selendang berdarah bag 5
13 Selendang berdarah bag 6
14 Selendang berdarah bag 7
15 Selendang berdarah bag 8
16 Selendang berdarah bag 9
17 Selendang berdarah bag 10
18 Selendang berdarah bag 11
19 Bayi satu suro
20 Bayi satu suro bag 2
21 Bayi satu suro bag 3
22 Bayi satu suro bag 4
23 Bayi satu suro bag 5
24 Bayi satu suro bag 6
25 Bayi satu suro bag 7
26 Bayi satu suro bag 8
27 Bayi satu suro bag 9
28 Bayi satu suro bag 10
29 Bayi satu suro bag 11
30 Bayi satu suro bag 12
31 Bayi satu suro bag 13
32 Bayi satu suro bag 14
33 Bayi satu suro bag 15
34 Bayi satu suro bag 16
35 Bayi satu suro bag 17
36 Bayi satu suro bag 18
37 Bayi satu suro bag 19
38 Bayi satu suro bag 20
39 Nyai basisik
40 Nyai basisik bag 2
41 Nyai basisik bag 3
42 Nyai basisik bag 4
43 Nyai basisik bag 5
44 Nyai basisik bag 6
45 Nyai basisik bag 7
46 Nyai basisik bag 8
47 Nyai basisik bag 9
48 Nyai basisik bag 10
49 Nyai basisik bag 11
50 Nyai basisik bag 12
51 Nyai basisik bag 13
52 Nyai basisik bag 14
53 Nyai basisik bag 15
54 Nyai basisik bag 16
55 Nyai basisik bag 17
56 Nyai basisik bag 18
57 Nyai basisik bag 19
58 Nyai basisik bag 20
59 Nyai basisik bag 21
60 Nyai Basisik Bag 22
61 Nyai basisik bag 23
62 Nyai basisik bag 24
63 Nyai basisik bag 25
64 Nyai basisik bag 26
65 Nyai basisik bag 27 Tamat
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Serigala Bukit Tenggarong
2
Serigala Bukit Tenggarong 2
3
Serigala Bukit Tenggarong 3
4
Serigala Bukit Tenggarong 4
5
Serigala Bukit Tenggarong 5
6
Serigala dari bukit tenggarong 6
7
Serigala dari bukit tenggarong 7
8
Selendang berdarah
9
Selendang berdarah Bag 2
10
Selendang berdarah bag 3
11
Selendang berdarah bag 4
12
Selendang berdarah bag 5
13
Selendang berdarah bag 6
14
Selendang berdarah bag 7
15
Selendang berdarah bag 8
16
Selendang berdarah bag 9
17
Selendang berdarah bag 10
18
Selendang berdarah bag 11
19
Bayi satu suro
20
Bayi satu suro bag 2
21
Bayi satu suro bag 3
22
Bayi satu suro bag 4
23
Bayi satu suro bag 5
24
Bayi satu suro bag 6
25
Bayi satu suro bag 7
26
Bayi satu suro bag 8
27
Bayi satu suro bag 9
28
Bayi satu suro bag 10
29
Bayi satu suro bag 11
30
Bayi satu suro bag 12
31
Bayi satu suro bag 13
32
Bayi satu suro bag 14
33
Bayi satu suro bag 15
34
Bayi satu suro bag 16
35
Bayi satu suro bag 17
36
Bayi satu suro bag 18
37
Bayi satu suro bag 19
38
Bayi satu suro bag 20
39
Nyai basisik
40
Nyai basisik bag 2
41
Nyai basisik bag 3
42
Nyai basisik bag 4
43
Nyai basisik bag 5
44
Nyai basisik bag 6
45
Nyai basisik bag 7
46
Nyai basisik bag 8
47
Nyai basisik bag 9
48
Nyai basisik bag 10
49
Nyai basisik bag 11
50
Nyai basisik bag 12
51
Nyai basisik bag 13
52
Nyai basisik bag 14
53
Nyai basisik bag 15
54
Nyai basisik bag 16
55
Nyai basisik bag 17
56
Nyai basisik bag 18
57
Nyai basisik bag 19
58
Nyai basisik bag 20
59
Nyai basisik bag 21
60
Nyai Basisik Bag 22
61
Nyai basisik bag 23
62
Nyai basisik bag 24
63
Nyai basisik bag 25
64
Nyai basisik bag 26
65
Nyai basisik bag 27 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!