Selendang berdarah bag 11

"Yang benar kau mahendra?".

"iya..tenang aja sih. gua jamin ga da dia disini".

"Hehe. ya sudahlah. eh enak juga kau ya punya pacar hantu?".

"Ssst. jangan sembarangan ngomong. gua ga ada hubungan apapun ama dia".

"Sudahlah mengaku saja kau. hahaha".

"Yeee. ngaco lu ben. dah lah gua abisin dulu ni mie instant. jangan ajak ngomong dulu".

Sebenarnya mahendra sangat risih dengan pertanyaan itu. tapi memang ia mengakui kebaikan hati dewi. entah mengapa ia begitu baik padanya. tapi ia tak mau terlena dengan perasaan itu. ia harus tegas bila dewi muncul kembali.

Malam itu kembali mereka menonton serial supernatural sambil minum kopi dan sekedar cemilan kacang. Memang mereka gemar sekali menonton serial itu. karena sedikit banyak serial itu mirip dengan keseharian pekerjaan mereka. walau dalam keadaan yang berbeda. Sam dan dean pun jadi artis favorit mereka. bahkan twitter dan facebooknya pun mereka follow

Terkadang mereka tertawa. kadang tegang. kadang menyumpah serapah. yah mirip orang nonton piala dunia. selagi mereka asyik nonton tiba-tiba ruangan itu bagai dialiri angin sepoi-sepoi. padahal ruangan itu tertutup. angin itu pun menerpa wajah mereka dengan lembut sekali. lalu semilir angin itu berbau harum pula. mirip bunga lavender. benji dan mahendra yang sedang fokus nonton jadi terlena dengan angin itu.

Bagai dibelai mesra. angin itu pun membuat mereka sangat ngantuk. hal ini pun membuat benji akhirnya tertidur. sementara mahendra yang sadar akan hal ini hanya bisa mengeluh lemah.

"Sirep kurang ajar".

Hanya itu yang bisa dikatakan mahendra. akan tetapi karena ilmu sirep itu begitu kuat, akhirnya ia pun terlelap.

waktu pun berjalan. entah sudah berapa lama mahendra tertidur, tapi ketika ia mulai membuka matanya. tersadarlah ia telah di libat oleh selendang putih dan menempel pada dinding ruangan. tapi dirinya masih lemah sekali karena pengaruh ilmu sirep yang kuat. hingga ia pun susah berkata-kata.

Dan ketika ia melihat dengan lemahnya ke arah sofa. tertegun lah mahendra. ia melihat seorang wanita cantik berpakaian sinden berwarna hijau batik mengkilap yang sedang menghisap rokok favorit mahendra. dandanan nya pun begitu tebal bak mau naik panggung. dan ketika wanita itu melihat mahendra yang mulai sadar, wanita itu pun tersenyum lalu mengambil gelas berisi darah lalu meminumnya.

"Hmm. sampean sudah sadar cah bagus?. hehehe...hmmm..ahhhh nikmat juga darah temanmu yang gendut itu cah bagus..segar dan manis rasanya".

Kembali mahendra tertegun dengan kata-kata wanita itu. lalu ia menoleh ke sampingnya. terkejut lah mahendra dikala benji pun sudah terlibat dengan muka pucat dan mata terpejam. terlihat pula selendang yang sudah basah oleh darahnya.

"Bennnjiiii". mahendra berusaha untuk berteriak. tapi suaranya sangat lemah.

"Tenang cah bagus. temanmu masih hidup. aku tak akan membunuhnya sekaligus. tapi aku akan meminum darahnya hingga kering kerontang. hahahaha".

lalu wanita itu mendekati benji. dan ia menadahkan darah yang menetes deras dari selendang yang melilit benji. ketika gelas itu penuh, ia hentikan aliran darah di selendang itu dengan meniupnya. lalu aliran itu pun berhenti. dan gelas yang penuh darah benji itu ia teguk dengan lahapnya.

"Ahhh. segar sekali". darah pun menetes dari pinggir bibir wanita itu.

Mahendra yang melihat itu langsung naik pitam.

"Wanita jalang. lepaskan temanku. jahanam kau. minumlah darahku. tapi lepaskan temanku". lalu wanita itu sambil berlenggak lenggok mendekati mahendra dan membelai pipinya

"Hahaha kau tenang saja cah bagus. giliranmu akan tiba. saksikan lah dulu temanmu ini mati perlahan-lahan. ini sebagai balasan atas musnah nya anak buahku. entah dengan ilmu apa kau menghabisi mereka. tapi malam ini aku menuntut balas. hihihihi".

"Jadi kau lah yang mencuri selendang laknat ini?".

"Apa??? hahaha. kau salah cah bagus. aku lah pemilik selendang ini. nyai sekar caraka lah yang meminjamnya dariku. jadi apa salahnya aku mengambil milik ku sendiri dari makamnya?".

"Jin laknat..lepaskan aku. aku akan memusnahkanmu seperti aku memusnahkan anak buahmu". tampak mahendra mulai bisa mengumpulkan tenaganya dan berteriak di depan wanita itu.

"Hmm. aku akui stamina mu cah bagus. dalam waktu singkat kau bisa mengimbangi ilmu sirepku yang kuat. tapi itu tak lama lagi. giliranmu sudah tiba hahaha".

Tiba-tiba libatan di tubuh mahendra mengetat dan semakin membuat sesak mahendra. ia pun mengerang kesakitan dikala selendang itu mulai basah oleh darahnya.

"Hahaha...darah yang segar cah bagus. darahmu harum sekali..wahhh belum pernah aku menghirup aroma darah yang seharum ini". lalu wanita itu pun mulai menadahkan darah mahendra. tapi ketika gelas itu penuh, entah dari mana tiba-tiba seperti ada angin berkelebat di samping wanita itu dan gelas itu pun terlempar keatas. dan seperti ada kekuatan tak kasat mata, wanita itu merasakan dadanya dipukul olen kekuatan yang tak terlihat

"Buggg...achhhhh".

wanita itu terseret ke belakang. lalu ia hentak kan kakinya untuk menahan dirinya agar tak terlempar.

"Bangsat kurang ajar. siapa yang mengganggu acaraku. tunjuk kan dirimu". tapi lagi-lagi kekuatan yang tak terlihat itu menyerang kembali. kali ini kepala wanita itu sasaran nya.

"Bug arghhhh". wanita itu terpental ke kanan. tapi ia masih bisa menguasai dirinya.

"Anjing laknat pengecut. baiklah kalau kau tak mau menunjuk kan diri, jangan menyesal". wanita itu segera mengusap matanya. lalu setelah itu barulah ia melihat hantu wanita bergaun putih.

"Hmmm. hey kau hantu kesasar. mengapa kau turut campur urusanku?. kita sama-sama makhluk ghaib. kenapa kau menyerangku?".

"Hahaha ternyata kau bisa melihatku juga jin laknat. kita memang makhluk ghaib. tapi aku bukan makhluk laknat sepertimu yang suka membunuh manusia. kau telah melanggar aturan langit. jangan kan aku. Malaikat pun akan memburumu".

"Hantu durjana. kau akan menyesal. hiyaaaaa".

Jin itu langsug mengeluarkan selendangnya dan menjulurkan ke arah hantu yang ternyata dewi itu. dewi pun menghindarinya dengan bergerak kesamping.

"Hmmm. selendang bandu jami. jadi kau ternyata jin yang mempunyai selendang ini. baiklah. kalau kau punya selendang. aku pun punya. hiyaaaaaa".

Secara ghaib. dari telapak tangan dewi meluncur selendang berwarna ungu dan menjulur cepat ke arah jin itu. jin itu pun menangkis dengan selendang nya pula. maka pertempuran sengit pun terjadi. selendang itu berkelebat dan saling menyerang. ruangan itu pun bagai tersapu oleh badai. dewi dan jin itu saling menyerang dan menangkis dengan menjulurkan selendang nya

Segala macam barang pun terpelanting ke segala arah. dewi dengan selendang ungunya menyerang dengan lincahnya sambil menjulurkan selendang.

"Wuttt wutt brakk".

akan tetapi jin itu pun menghindarinya dengan bersalto ke samping lalu dengan cepat membalasnya dengan selendang putih. serangan mendadak itu tak sempat dihindari dewi.

"buggg".

dewi pun terjengkang ke belakang hampir mengenai mahendra. tapi ia masih bisa menguasai diri. tapi tiba-tiba selendang jin itu berkelebat lagi bagai kilat ke arah wajah dewi. " buggg". dewi pun terlempar kesamping dan terjerembab di lantai.

"Hahaha. hantu laknat kau akan mati oleh selendangku. hiyaaaa".

Melihat ini mahendra tak tega juga dengan dewi. ia pun langung mengerahkan seluruh tenaganya untuk melepaskan diri dari lilitan itu. " hiyaaaaa...". seperti ada ledakan tak terlihat, maka lilitan itu pun hancur lebur.

Secara kilat mahendra segera menangkap selendang jin itu dan menghentaknya ke kanan. jin itu pun terpental ke dinding ruangan. "brugg". dan langsung jatuh ke bawah.

"Dewi. bangunlah dan pergi dari sini. aku akan mengeluarkan ilmuku. kau tak akan kuat menahan nya".

Teriakan mahendra itu pun terdengar oleh dewi. ia sadar dengan ilmu mahendra itu. dan langsung buyar bagai asap dan meninggalkan tempat itu.

Jin itu lalu bangkit.

"Kau memang hebat anak muda. kau bisa terlepas dari lilitan selendangku yang kuat. Baiklah kali ini aku tak main-main. bersiaplah".

Tak butuh waktu lama. secara cepat tubuh jin itu diliputi oleh debu hitam yang membara. dan dengan menghentak kan tangan nya debu membara itu meluncur ke arah mahendra.

"Hancurlah kau anak muda. kau akan mati hangus terbakar. hahaha".

Mahendra segera bersalto ke samping menghindari debu panas itu. tapi bagai punya mata. debu itu mengikuti gerakan mahendra hingga mahendra pun terpaksa melompat menjauhinya. setelah ia berhasil menghindar ia kemudian melompat kembali ke arah jin itu sambil menyilangkan tangan ke dada dan membaca mantra.

"Mampus lah kau jin laknat. hiyaaaaa".

Maka tubuh mahendra seperti meledakkan cahaya yang begitu silau bagai petir menyambar. jin itu pun terkejut dan menutup matanya yang kesilauan

"Arghhhhh. jurus cahya penghancur sukma. kurang ajaarrrr".

Maka dalam sekejap sebagian tubuh jin bagai hangus terbakar dan terlempar lalu ambruk dilantai. asap mengepul dari tubunya. melihat hal ini mahendra terheran. seharusnya jin itu sudah lebur. tapi jin itu masih utuh walau hangus sebagian. selagi jin itu mengerang kesakitan. mahendra dengan cepat mengambil buku pembuka portal.

Angin pun berhembus kuat. lalu lingkaran cahaya merah dengan awan kelabu di tengahnya mulai tercipta di atas jin itu.

"Oh tidak...tidakk.. jangan anak muda. maafkan aku. jangan kau kirim aku ke neraka. ampuuunn".

Tapi mahendra tak mempedulikan nya. ia terus membaca buku itu dan jilatan api pun mulai menjulur. api itu langsung melibat jin itu dan menariknya ke dalam portal.

"Tidakkk. tidakkk..". jin itu masih meronta. tapi bagai gemuruh gunung yang mau meletus. api itu telah menariknya kedalam portal.

Tamat. episode selanjutnya Bayi satu suro

Terpopuler

Comments

👑Queen of tears👑

👑Queen of tears👑

emmmm dewi,,,aku padamu
knnn dugaan ku diawal benar,klw dewi bakal ikut misi ini nanti
👏👏👏

2024-03-21

1

anggita

anggita

👌keren

2024-04-04

1

👑Queen of tears👑

👑Queen of tears👑

🧐
ini benar-benar merusak aku lagi baca,,lagi seru²nya malah dibilang tamat 😤

2024-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Serigala Bukit Tenggarong
2 Serigala Bukit Tenggarong 2
3 Serigala Bukit Tenggarong 3
4 Serigala Bukit Tenggarong 4
5 Serigala Bukit Tenggarong 5
6 Serigala dari bukit tenggarong 6
7 Serigala dari bukit tenggarong 7
8 Selendang berdarah
9 Selendang berdarah Bag 2
10 Selendang berdarah bag 3
11 Selendang berdarah bag 4
12 Selendang berdarah bag 5
13 Selendang berdarah bag 6
14 Selendang berdarah bag 7
15 Selendang berdarah bag 8
16 Selendang berdarah bag 9
17 Selendang berdarah bag 10
18 Selendang berdarah bag 11
19 Bayi satu suro
20 Bayi satu suro bag 2
21 Bayi satu suro bag 3
22 Bayi satu suro bag 4
23 Bayi satu suro bag 5
24 Bayi satu suro bag 6
25 Bayi satu suro bag 7
26 Bayi satu suro bag 8
27 Bayi satu suro bag 9
28 Bayi satu suro bag 10
29 Bayi satu suro bag 11
30 Bayi satu suro bag 12
31 Bayi satu suro bag 13
32 Bayi satu suro bag 14
33 Bayi satu suro bag 15
34 Bayi satu suro bag 16
35 Bayi satu suro bag 17
36 Bayi satu suro bag 18
37 Bayi satu suro bag 19
38 Bayi satu suro bag 20
39 Nyai basisik
40 Nyai basisik bag 2
41 Nyai basisik bag 3
42 Nyai basisik bag 4
43 Nyai basisik bag 5
44 Nyai basisik bag 6
45 Nyai basisik bag 7
46 Nyai basisik bag 8
47 Nyai basisik bag 9
48 Nyai basisik bag 10
49 Nyai basisik bag 11
50 Nyai basisik bag 12
51 Nyai basisik bag 13
52 Nyai basisik bag 14
53 Nyai basisik bag 15
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Serigala Bukit Tenggarong
2
Serigala Bukit Tenggarong 2
3
Serigala Bukit Tenggarong 3
4
Serigala Bukit Tenggarong 4
5
Serigala Bukit Tenggarong 5
6
Serigala dari bukit tenggarong 6
7
Serigala dari bukit tenggarong 7
8
Selendang berdarah
9
Selendang berdarah Bag 2
10
Selendang berdarah bag 3
11
Selendang berdarah bag 4
12
Selendang berdarah bag 5
13
Selendang berdarah bag 6
14
Selendang berdarah bag 7
15
Selendang berdarah bag 8
16
Selendang berdarah bag 9
17
Selendang berdarah bag 10
18
Selendang berdarah bag 11
19
Bayi satu suro
20
Bayi satu suro bag 2
21
Bayi satu suro bag 3
22
Bayi satu suro bag 4
23
Bayi satu suro bag 5
24
Bayi satu suro bag 6
25
Bayi satu suro bag 7
26
Bayi satu suro bag 8
27
Bayi satu suro bag 9
28
Bayi satu suro bag 10
29
Bayi satu suro bag 11
30
Bayi satu suro bag 12
31
Bayi satu suro bag 13
32
Bayi satu suro bag 14
33
Bayi satu suro bag 15
34
Bayi satu suro bag 16
35
Bayi satu suro bag 17
36
Bayi satu suro bag 18
37
Bayi satu suro bag 19
38
Bayi satu suro bag 20
39
Nyai basisik
40
Nyai basisik bag 2
41
Nyai basisik bag 3
42
Nyai basisik bag 4
43
Nyai basisik bag 5
44
Nyai basisik bag 6
45
Nyai basisik bag 7
46
Nyai basisik bag 8
47
Nyai basisik bag 9
48
Nyai basisik bag 10
49
Nyai basisik bag 11
50
Nyai basisik bag 12
51
Nyai basisik bag 13
52
Nyai basisik bag 14
53
Nyai basisik bag 15

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!