Selendang berdarah

Pada suatu malam di sebuah rumah yang besar di daerah Kalimalang. rumah itu dihuni oleh seorang wanita paruh baya. Ia tinggal sendirian dirumah tersebut. Sangat disayangkan rumah dengan banyak kamar tapi hanya seorang saja yang menempati. Pembantu pun tak ada. padahal ia seorang wanita karir.

akan tetapi memang menurut tetangganya. Wanita itu jarang bergaul. Ia keluar rumah hanya untuk berbisnis saja. Bahkan namanya pun orang jarang yang mengenal.

Malam itu setelah seharian berbisnis, ia beristirahat di Sofa sambil menonton sinetron favoritnya. terkadang ia tertawa. Kadang serius dan terkadang ia seperti menahan nangis. hingga sinetron itu pun habis dan ia mulai mengantuk. Karena ia memang sudah sangat lelah, ia malas kekamar dan akhirnya tertidur di sofa nya. malam makin larut. Dikamar yang hening itu hanya terdengar suara jarum jam dinding.

"tik tok tik tok".

namun suara jarum jam itu kemudian diselingi suara yang lain. Ya suara itu seperti suara kain yang bergesek dilantai. Entah dari mana asalnya tiba-tiba dari arah ventilasi jendela menjulur selendang berwarna putih dan merambat meliuk-liuk bagai ular menjujung wanita yang sedang tertidur pulas itu.

Selendang itu begitu panjang sekira 3 meter lebih. dan bagai ular yang hidup kemudian selendang itu mendekati sofa. wanita yang sudah pulas itu pun tak merasa dikala selendang itu melibat dirinya secara perlahan mulai dari kaki kemudian badan lalu leher. akan tetapi begitu selendang itu mulai melibat mulut dan hidungnya, barulah wanita itu membuka matanya lebar-lebar setelah tersadar dirinya telah dilibat oleh sesuatu. Ia kemudian berteriak. Tapi telat. Selendang itu telah menyumbat mulutnya. Lalu ia meronta sejadi-jadinya tapi selendang itu makin memperketat libatan nya.

Nafasnya mulai sesak. Matanya masih melotot dan ia terus meronta tapi akhirnya ia pun lemas tak berdaya lalu pingsan.

Dalam keadaan pingsan. Selendang itu pun bergerak dengan wanita yang masih terlilit seluruh tubuhnya. selendang menyeret wanita itu menuju tembok ruangan lalu terus hingga berhenti di langit-langit ruangan itu.

Lalu suatu hal yang mengerikan terjadi. Tiba-tiba saja selendang itu mulai berubah warnanya menjadi merah basah oleh darah wanita itu. Ia seperti sedang menghisapnya perlahan-lahan. Lalu wanita itu tersadar..ia pun kembali meronta sekuat tenaga karena merasakan sakit yang luar biasa. Matanya kembali melotot kesakitan. Tapi suaranya bagai terpendam dalam tanah. Tak ada yang mendengarnya. tubuh wanita itu bergetar setengah mati menahan rasa sakit. Tapi selendang itu memeras darah wanita itu dengan buasnya. Darah mulai menetes dilantai.

Lalu wanita itu pun terdiam dan tak bergerak sama sekali. Jantungnya sudah berhenti berdetak. Kemudian selendang itu mulai melepaskan lilitan nya dan meninggalkan wanita itu meliuk kembali ke arah ventilasi jendela. Lalu terbang entah kemana.

Anehnya wanita itu masih menempel di langit-langit ruangan itu dalam keadaan mulut ternganga dan mata terbelalak. Tubuh nya yang tadinya gempal menjadi kurus dan pucat pasi.

Sungguh malam yang menegangkan terjadi di rumah yang besar itu. Kejadian itu tak terdengar sama sekali oleh tetangganya. Seperti malam-malam sebelumnya rumah itu memang sepi dan tak ada kegiatan sama sekali. hansip yang meronda pun tak mendengar nya. Bahkan mereka tak melihat dikala selendang itu terbang meninggalkan rumah tersebut.