Selendang berdarah bag 10

Maka ruangan itu pun dipenuhi debu hitam. mahendra langsung keluar dari gedung itu. sesampainya diluar ia pun tersadar tubuhnya diliputi debu hitam. lalu ia kebut dan hempaskan pakaian dan tubuhnya dengan tangan.

"Bangke bener itu jin. bikin gua jadi item begini. heh..mati semua dah tu jin sialan. hadeh..gua belom dapet info apa-apa. apes dah. tapi gua harus lapori ke guru".

lalu mahendra menelpon ki sarma. dan ki sarma langsung mengangkatnya.

"Ya mahendra. bagaimana hasil pemantauanmu?".

"Ternyata firasat ki sarma benar. aku barusan di keroyok dua jin bandu jami. tapi aku berhasil memusnahkan mereka".

"Hah? benarkah mahendra?".

"Ya ki. tampaknya mereka anak buah yang mempunyai selendang itu. dan aku yakin selendang itu sudah dimiliki oleh jin bandu jami yang lain".

"Hmm..selendang itu hanya bisa dipakai oleh wanita mahendra. kalau dugaanku. pastilah bos mereka adalah seorang jin wanita. dan dialah yang telah mencuri selendang itu dari pemakaman nyai sekar caraka. Hmm baiklah mahendra aku pikir hari ini cukup. besok aku akan ke markas. kau pulanglah".

"Tidak ki. aku sekarang akan ke markas. aku perlu mandi kembang 7 rupa. tubuhku diliputi debu bandu jami".

"Baiklah mahendra. dan tetap waspada. kita tak tahu apa yang akan terjadi".

" Ya ki. aku akan tetap waspada".

Mahendra pun menutup telpon nya dan menuju tempat ia memarkir motor. ia tak peduli ketika banyak orang memperhatikan dirinya yang diliputi debu hitam. lalu ia pun menyalakan motornya dan meluncur dengan debu hitam yang menghempas ke belakang.

ia pun sampai di depan pabrik. tapi mahendra tak sadar ternyata ia telah di ikuti oleh seorang wanita dengan mengendarai motor matic dan berpakaian kebaya batik hijau.

"Hehe..cah bagus. aku sudah mengetahui tempatmu. sampean telah menghabisi anak buahku. bersiaplah cah bagus. aku akan menghabisimu malam ini. hahaha". lalu wanita itu pun pergi.

Sementara itu. Benji yang membuka gerbang keheranan oleh keadaan mahendra yang tubuhnya menghitam diliputi debu.

"Alamak..sejak kapan kau jadi petugas damkar mahendra? ada kebakaran dimana rupanya?".

"Diem lu gendut. tar gua kempesin perut lu baru tahu rasa".

"Behahaha. galak kali lah kau ni mahendra. aku kan cuma bertanya saja bah. ya sudahlah masuk. hey apa aku perlu menyiapkan tabung apar(tabung pemadam api) untukmu?". mahendra pun makin melotot dan hendak memukul mahendra.

"eitsss behahaha. ah kau sama kawan sendiri pun emosian pulak. ya ya masuk lah".

Mahendra pun masuk dan langsung menyiapkan kembang 7 rupa yang memang selalu disediakan ki sarma aji di markas. sengaja ki sarma menyiapkan itu untuk berbagai hal yang berbau mistis. seperti kejadian mahendra kali ini.

Setelah mandi ia pun kembali menjadi bersih seperti sedia kala. kemudian sambil mengusap handuk ditubuhnya. ia menemui benji dan melihat di meja sudah ada mie instant yang masih panas.

"Ini punya lu ben?".

"bukan". benji menjawab setengah berbisik

"Waduk tengkyu deh buat sobat gua yang paling baek. dah bikinin gua mie".

"Bukan aku". kembali benji membalas setengah berbisik. ini membuat mahendra keheranan.

"Lah trus siapa ben?".

"Seperti kemarin ndra. kau tahu lah siapa yang buat. mangkok itu melayang-layang ke meja itu bah. hey jangan kau suruh dia muncul ndra aku masih belum siap".

Mahendra pun tersadar. pastilah dewi yang membuatnya. segera ia ingin membuang mangkok itu. tapi ia urungkan. ternyata memang ia lapar.

"Ah udahlah. gua laper. nanggung. hey ben lu ga usah takut. gua ga ngerasain kehadiran dia disini"?.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***