BRUGGGG!
Suara benturan keras menggema di dalam sel, namun anehnya, tembok itu tetap mulus tanpa retakan sedikit pun. Mahendra yang menyaksikan kejadian itu hanya menyunggingkan senyum sinis.
"Hmmm, gimana, Danu? Ape lo mo nyobain lagi tu hajar jeruji? Hehe... lo kira kita orang cuma orang awam yang gak ngerti ma hukum ghaib hah?" ejek Mahendra sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Serigala itu masih menggeliat kesakitan di lantai sel, tak mampu menjawab. Aliran energi yang menyengat tubuhnya terasa amat menyakitkan.
Bahkan tangan serigala itu tampak menghitam seperti terbakar. Tiba-tiba, wujud serigala itu kembali berubah menjadi manusia, namun tubuhnya terlihat sangat lemah.
"Gua kasih lo waktu. Gua masih baek. Tar sore gua nanya lo lagi. Dan gua harap lu udah berpikir jernih," ujar Mahendra sambil bangkit dari duduknya. Ia menoleh ke arah Benji yang sedang berdiri di dekat pintu sel.
"Nji, lu beliin ketoprak tiga bungkus," perintah Mahendra.
"Tiga?? Apa aku tak salah dengar? Yang satu lagi buat siapa pulak?" tanya Benji dengan nada heran.
"Ya buat si Danu lah," jawab Mahendra santai.
"Bah... serigala makan ketoprak pulak!" celetuk Benji tak percaya.
"Ah, lu banyak bacot amat, Ben. Kan dia setengah manusia. Dah beli sana. Nih duitnya. Sisanya ambil," Mahendra menyodorkan selembar uang kertas pada Benji.
"Ketoprak tiga bungkus tiga puluh lima ribu. Duitnya empat puluh ribu. Kau sangat dermawan, Mahendra," sindir Benji sambil menerima uang itu.
"Yee, lumayan itu buat beli gorengan," balas Mahendra enteng.
"Huh, mending ku kantongin. Ku beli gorengan nanti kau minta pulak," gumam Benji sambil memasukkan uang ke sakunya.
"Haha. Terserah lo dah," sahut Mahendra sambil kembali menghisap rokoknya, matanya tetap mengawasi Danu yang tergeletak lemah di lantai sel. Ia tak menyangka Ki Sarma berhasil menangkap serigala ini. Padahal mereka hampir putus asa setelah setengah tahun mencari tanpa hasil. Namun, berkat ketekunan dan kesabaran Ki Sarma Aji, akhirnya salah satu serigala Bukit Tenggarong berhasil ditangkap.
Sambil menunggu Benji kembali, tiba-tiba Mahendra mendengar suara perempuan menangis di luar kantor administrasi. Ia segera keluar untuk mencari sumber suara itu.
Anehnya, suara tangisan itu berhenti begitu ia keluar. Mahendra menunggu sejenak, dan benar saja, suara tangisan itu kembali terdengar, kali ini berasal dari arah bekas gudang produksi yang terbengkalai. Gudang itu tampak gelap gulita meskipun hari masih siang. Mahendra pun mendekati gudang itu dengan langkah hati-hati.
Meskipun ia memiliki pemahaman tentang hal-hal mistis, bulu kuduknya tetap meremang. Ia belum pernah berhadapan dengan hantu perempuan.
Mahendra memasuki gudang gelap itu. Dengan menyalakan korek gas, ia mengarahkan cahayanya ke segala sudut gudang. Meskipun korek itu terasa panas di tangannya, ia tidak merasakannya. Ia telah mengeluarkan tenaga dalamnya sebagai perlindungan.
Namun, gudang itu kosong. Tak ada seorang pun di sana. Mahendra melangkahkan kakinya kembali ke kantor administrasi. Tiba-tiba, suara tangisan itu kembali menggema, kini terdengar sangat dekat, seolah-olah berada tepat di sampingnya. Bulu kuduknya semakin meremang ketika angin dingin tiba-tiba menerpa tubuhnya dan api korek gasnya padam.
"Siapa itu?? Keluarlah! Gua kaga takut! Hei, lu setan perempuan atau apa pun! Tunjukin diri lo!" seru Mahendra dengan nada menantang, namun tak ada jawaban.
Saat Mahendra masih tertegun, keanehan kembali terjadi. Angin dingin kembali menerpa tubuhnya. Lalu, ia merasakan sentuhan lembut seperti jari di pipinya.
"Hihhiihihi. Abang ganteng jangan marah-marah..." Mahendra mendengar suara itu, namun ia tidak melihat siapa pun.
"Hmm, heh cewek sialan! Lu kira gua takut ama lo? Huppp!" Mahendra menyilangkan tangannya di dada dan merapal mantra. Tiba-tiba, tubuhnya memancarkan cahaya terang. Kemudian, ia melihat sesosok makhluk halus di pojok gudang sedang menutup matanya sambil meringis kesilauan.
Makhluk itu ternyata adalah seorang roh wanita yang cantik jelita. Tubuhnya melayang, tidak menyentuh lantai. Ia mengenakan gaun putih yang berkilauan. Dalam kesilauan cahaya yang dipancarkan Mahendra, roh itu merintih.
"Ampun, Bang! Jangan sakiti aye! Aye cuma mo kenalan ma Abang..."
Merasa iba, Mahendra menghentikan ilmunya. Anehnya, kini justru roh wanita itu yang memancarkan cahaya redup, membuat gudang yang tadinya gelap menjadi sedikit lebih terang.
"Siape nama lu, hey roh wanita? Dan kenapa lo ganggu gua?" tanya Mahendra dengan nada penasaran.
"Maaf, Bang. Aye ga maksud ganggu. Nama aye Dewi, Bang. Aye dah lama merhatiin Abang di sini. Tapi baru kali ini aye berani negor..." jawab roh wanita itu dengan suara lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Rohayy II
Maaf ya bang, sedikit koreksi bukan seorang roh. Tapi sesosok roh wanita cantik, gitu bang. Tapi semuanya bagus kok, yok sama-sama semangat. Folowers naik. Cuan-cuan mengalir ☺🙏🍃🍃
2025-02-09
2
Rona Risa
kunti beneran? 😅
2024-03-28
2
Rona Risa
haha mba kunti gak masuk penghuni dimensi gaib kah? 🤭
2024-03-28
2