Bab 12

~Singkat Cerita~

Pagi hari pun tiba.. Terlihat di dapur Lina sedang membatu ibunya memasak, sudah menjadi kebiasaan nya terkadang Lina bangun lebih awal untuk membantu ibunya sebelum berangkat ke sekolah.

Untuk pagi ini Lina nampak lah begitu sangat ceria tak seperti sebelum sebelumnya yang terpuruk dalam kesedihan.

"Lina.. kamu kenapa nak ibu liat liat hari ini kok kamu kayak lagi bahagia banget, ada apa." tanya bu Wati heran saat melihat tingkah laku putrinya yang nampak berbeda. bu Wati yang melihat hal itu jelas ia merasa heran.

"Lina gak kenapa kenapa kok bu. emang ada yang salah apa dari Lina.?

"Ya gak sih, ibu rasa kamu kayak gimana gitu hari ini, nampak berbeda gak seperti kemaren kemaren. kamu baik baik aja nak? "

"Hemm.. ada ada aja deh ibu ini, mungkin itu hanya perasaan ibu aja kali, Lina baik baik aja kok bu." sahut Lina sambil tersenyum.

Bu Wati hanya diam sambil mencerna perkataan putrinya barusan ia nampak bingung hendak berkata apa.

"Sudah selesai nih bu mau taro dimana?" tanya Lina setelah selesai menyelesaikan pekerjaannya.

"Taro di atas meja sana nak kalau sudah selesai. sahut bu Wati sambil fokus mengupas bawang.

"Oh,, oke deh bu."

Lina langsung mengambil piring dan meletakkan ikan yang sudah ia goreng ke atas meja.

"Nah udah beres semua nih. Lina bantuin apa lagi nih bu, apa masih ada lagi yang harus Lina bantuin?" tanya Lina pada ibunya.

"Udah gak ada nak semuanya sudah selesai, kamu tinggal aja gapapa, yang lain biar ibu yang ngurus, kamu kan masih harus sekolah."

"Oh yaudah deh bu gapapa kan Lina tinggal?"

"Iya nak gapapa..."

"Hmm yaudah deh kalau gitu Lina mau mandi dulu." ucap Lina sambil berjalan ke arah kamar mandi.

"Itu si Lina kenapa ya kok aneh banget hari ini kayak gimana gitu. Hmm.. kira kira kenapa ya tuh anak." guman bu Wati pelan. ia masih merasa heran dengan tingkah laku putrinya yang menurutnya sedikit aneh.

Lina yang setelah selesai mandi, terlihat ia berjalan ke arah kamarnya untuk mempersiapkan peralatan sekolah nya.

"Loh mbak Diana.? mulai kapan mbak Diana disini?"

Lina di buat terkejut saat membuka pintu kamarnya tiba tiba saja ada sesosok arwah kakaknya yang duduk di atas lemari nya.

"Mbak Diana kan sudah bilang kemarin sore Lin.. habis mandi ya."

"Iya mbak.. hmm iyah sih lupa Lina. udah lama mbak disini"

"Dari tadi mbak sudah disini nungguin adek kesayangan mbak." Diana berucap sambil tersenyum ke arah Lina.

"Hemm.. iya deh mbak, oh iya mbak Diana mau disini apa mau ikut Lina ke sekolah"

"Kamu mau berangkat sekolah Lin?"

"Iya lah mbak.."

"Hmmm.. yaudah deh Mbak ikut"

"Yaudah ayok kalau mau ikut, keburu kesiangan nih, yang ada telah nanti Lina."

Lalu Lina berjalan ke arah luar kamarnya bersama arwah sang kakak.

{~Sedangkan di lain tempat~}

"Gimana ini pak.. sampai pagi ini Dika belum juga pulang, apa yang harus kita lakukan pak, gimana dengan anak kita." bu Lilis berucap seraya terisak tangis. karna sampai saat ini suaminya tak dapat menemukan keberadaan putra mereka. meski pak Kardi sudah mencari kemana pun ia tak bisa menemukan keberadaan anaknya.

"Bapak juga bingung bu.. padahal bapak sudah mencari Dika kerumah teman temannya tapi tak ada satu dari mereka yang tau dengan Dika." pak Kardi seakan pasrah karna ia sudah berusaha mencari Dika namun ia tak dapat menemukan keberadaan putranya.

"Apa sebaiknya kita coba lapor polisi saja ya bu? mungkin polisi bisa membantu kita untuk mencari Dika, tidak ada cara lagi selain lapor ke polisi hanya mereka yang bisa menemukan keberadaan Dika"

"Iya Pak,, kita harus lapor polisi.. tentang hal ini, sudah satu hari anak kita tak kunjung pulang, kita harus laporan polisi pak, ibu takut kenapa kenapa dengan Dika."

"Yasudah bu.. ibu tantang dulu ya, kita do'akan semoga Dika baik baik saja. ayo bu kalau gitu kita ke kantor polisi sekarang" ajak pak Kardi pada istrinya.

"Iya pak...." sahut bu Lilis singkat.

Lalu setelah itu mereka berdua melenggang pergi ke kantor polisi untuk melaporkan tentang kehilangan putra mereka.

°°°°

Tak berselang lama kemudian, kini pak Kardi dan bu Lilis pun telah sampai di kantor polisi.

"Selamat siang Pak bu.. ada yang bisa saya bantu?. silahkan duduk,, ucap seorang polisi itu menyapa mereka berdua dengan ramah.

"Siang Pak.. jadi gini pak,, kedatangan kita kesini ingin melapor perihal hilangnya putra kami." ucap pak Kardi.

"Bisa di jelaskan kronologi awal mula tempat terakhir yang sempat di kunjungi oleh putra bapak, dan ciri ciri anak bapak, mungkin bapak punya fotonya."

"Jadi gini pak.. putra kami sudah mulai kemarin malam tak kunjung pulang sampai hari ini, kita juga tidak tau dia perginya kemana, apakah bapak bisa bantu kami untuk mencari putra kami."

"Ciri ciri anak bapak seperti apa? mungkin panjenengan punya fotonya anak bapak, untuk memudahkan saya mencari anak bapak nantinya"

"Sebentar pak saya punya fotonya.

ini pak foto anak kami." pak Kardi berucap sambil menyerahkan selembar foto putra mereka pada polisi tersebut.

"Baik Pak.. laporan bapak saya Terima. siang ini juga saya akan mengerahkan tim kami untuk mulai mencari anak bapak."

"Makasih banyak ya pak. saya serahkan semua ini sama panjenengan, semoga bapak bisa segera menemukan putra kami."

"Baik Pak.. serahkan semua ini sama saya, saya akan berusaha sebisa mungkin untuk mencari keberadaan putra bapak."

"Iya Pak.. yaudah kalau begitu kami pamit pulang dulu. mari pak.."

"Iya Pak silahkan." polisi itu hanya tersebut saat pak Kardi mengundurkan diri.

Lalu setelah itu mereka berdua pun melenggang pergi dari tempat itu.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

next,

2024-04-09

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Ya heran to Lin2 si ibumu,kemaren sedih tau2 sudah ceria kembali😁😅

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!