Bab 11 Pembalasan arwah Diana

"Rupanya kau masih ingat dengan tempat ini, gak sia sia aku membawamu kesini. kau memang laki laki laknat. sebagaimana kau merenggut nyawa dan kehormatanku maka kau harus mati juga di tempat ini"

Tiba tiba saja perempuan itu berubah menjadi sesosok Kuntilanak yang sangat menyeramkan, separuh wajahnya hancur dan terkelupas, tubuhnya pun penuh dengan darah yang berasal dari lehernya yang terus mengeluarkan darah.

"Se- se setann...!!! Aaaaa..." Dika berteriak sambil menutup kedua matanya, ia sangat syok dan terkejut melihat perempuan yang ada di depannya itu berubah sepenuhnya menjadi sesosok kuntilanak yang sangat menyeramkan.

Teryata sesosok kuntilanak menyeramkan itu adalah arwah Diana.

Saat ia hendak lari, namun langkah kakinya sangat berat untuk digerakkan, seperti ada yang mencekal kedua kakinya. Dika hanya diam dan pasrah, ia tidak berani melihat ke arah kuntilanak itu yang begitu menyeramkan.

Perlahan sesosok kuntilanak itu mendekati Dika yang tengah dilanda ketakutan.

"Pergii pergiii jangan ganggu aku, pergiii...." ucap Dika ia melihat di sela sela jarinya kuntilanak itu berjalan mendekati nya.

"Kau memang laki laki Bajingan!. dengan sangat tega kau dan ketiga teman biadapmu itu merenggut nyawa dan kesucianku. sekarang aku sudah tak bisa merasakan apa itu arti dari sebuah kehidupan. dan sekarang kau harus membayar semuanya."

Seketika itu Diana pun langsung mencekik leher dika dan mengangkatnya ke udara.

"Laki laki sepertimu tidak pantas hidup di dunia ini, kau harus mati ditangaku."

"Bruk.!!

Diana pun langsung menghempaskan tubuh Dika ke bawah dengan sangat keras.

"Hentikan.. Aku mohon jangan sakiti aku,, kasihani lah saya." dengan keadaan yang masih tersadar, ia berusaha memohon kepada Diana agar ia memaafkan kesalahan nya.

"Apa kau bilang.? tidak ada kata maaf bagi laki laki bajingan sepertimu. apa kau peduli denganku disaat aku memohon untuk di kasihani ketika kau merenggut nyawa dan kehormatanku. tapi sekarang kau memohon untuk dikasihani. sampai kapan pun aku tidak akan memaafkanmu .kata maaf tidak biasa mengganti nyawa seseorang kembali, karna nyawa sangat berarti dari sega galanya, dan tak bisa digantikan dengan apapun."

Diana berjalan secara perlahan mendekati pria itu sambil membawa sebatang kayu yang sangat runcing dan panjang.

"Tidak tidakkk... apa yang akan kau lakukan!! tidakk... jangannn.. aku mohon jangan sakiti aku."

Dika beringsut mundur ke belakang, ia sangat ketakutan melihat sesosok kuntilanak itu berjalan ke arahnya dengan genggaman sebatang kayu panjang di tangannya.

"Semuanya sudah terlambat.. kini giliranku lah yang membunuhmu. jika kau bisa bersenang senang di atas penderitaanku maka aku harus bisa melenyapkanmu. Mati! kau harus mati ditangaku!!. lenyap lah kau laki laki Bajingan"

Crash!!

Seketika itu Diana pun langsung menancapkan kayu itu tepat di bagian Mulut Dika. darah segar menyembur sangat deras mengalir ke tubuhnya. Baju yang seharusnya berwarna putih, kini berubah kemerahan bercap darah yang terus mengalir dari arah mulut Dika.

Tak cukup sampai disitu saja. Diana kembali melayangkan kayu itu menusukkan ke perut Dika hingga menembus ke belakang. darah keluar sangat deras dari perut Dika hingga mengalir ke tanah. tanah yang seharusnya berwana coklat, kini berubah warna coklat kemerahan.

Dika pun menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi yang sangat mengenaskan. tak ada satu orang pun yang mengetahui hal itu, karna hutan itu sangat sepi dan jauh dari permukiman warga.

"Hahahaha... akhirnya kau lenyap juga ditanganku. satu dendamku sudah terbalaskan, tinggal ketiga temanmu itu, mereka harus mati, sebagaimana kau lenyap di tanganku." desih nya dengan seringai. ia tersenyum puas saat melihat kondisi Dika yang begitu mengenaskan.

Tiba tiba sosok Diana pun langsung menghilang dari tempat itu, meninggalkan tubuh Dika yang terkurai di tanah dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

°°°°

Sedangkan dirumah.. bu Lilis yang merupakan ibunya Dika, ia merasa gelisah karna putranya tak kunjung pulang ke rumah.

"si Dika kemana ya kok dari tadi belum pulang juga.. padahal Dika udah dari tadi keluar." guman bu Lilis yang tengah beradi di depan rumah menunnggu kedatangan putranya.

"Apa coba aku telfon aja ya.? coba aku telfon aja deh." bu Lilis langsung meraih Hp yang ada di kantong celananya, ia coba akan menelfon putranya itu.

"Kok gak aktif nomernya.? duh!! si Dika sebenarnya kemana si di telfon juga gak bisa, kelayapan terus kerjaannya tuh anak." guman bu Lilis heran karna Dika tak bisa dihubungi.

Perasannya seakan menjadi gelisah tak karuan, karna putra sulungnya tak kunjung pulang.

Terlihat bu Lilis berjalan masuk ke rumahnya, ia menghampiri suaminya yang tengah berada di ruang tamu.

"Pak.! bapakk.!" bu Lilis memanggil suaminya sambil berjalan ke arahnya.

"Ada apa bu.? kok kayak lagi gelisah gitu, ibu kenapa?" tanya pak Kardi heran saat melihat istrinya tergesa-gesah berjalan menghampirinya.

"Itu loh pak si Dika dari tadi belum pulang, gak biasanya Dika keluar sampai larut malam gini, ibu khawatir terjadi apa apa dengan anak kita pak."

"Emangnya Dika tadi pergi kemana bu?"

"Tadi bilangnya sih pamitan ke ibu mau main kerumah temannya"

"Oh, udah lah bu biarin aja mungkin bentar lagi Dika pulang, ibu kayak gak tau Dika aja, kalau sudah keluar gak bakal pulang kalau gak larut malam."

"Tapi pak,, gak biasanya si Dika pulang larut malam seperti ini, ibu kok jadi khawatir gini ya, bapak coba cari Dika gih, ibu takut terjadi apa apa dengan anak kita"

"Ibu tenang ya, jangan terlalu berfikir negatif, semoga saja tidak terjadi apa apa dengan Dika, yasudah kalau gitu bapak akan mencari Dika, ibu dirumah saja ya gapapa kan bapak tinggal"

"Iya pak gapapa... " sahut bu Lilis singkat.

Yasudah bu.. kalau gitu bapak pergi dulu, "Asalamualaikum." ucap pak Kardi yang berpamitan kepada istrinya.

Iya Pak.. "Waalaikumsalam." sahut bu Lilis singkat.

Lalu setelah itu pak Kardi pun melenggang pergi untuk mencari putranya.

"Semoga tidak terjadi apa apa dengan Dika. Ya Allah lindungilah anakkku dimana pun dia berada." bu Lilis tak henti hentinya memanjatkan doa berharap putranya baik baik saja.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

next.

2024-04-09

1

♥~I L A~♥

♥~I L A~♥

MAMPUSHH LU LELAKI B4J1NG4N 😏😏😈

2024-04-07

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Saat Diana memohon apa kamu peduli Dika,dan sekarang kamu sudah meninggoy nyusul Diana giliran teman2mu,,gimana rasa nya orang tua kamu sama kayak apa yang dirasain orang tua Diana😏😏

2024-03-30

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!