Bab 20

"Astagfirullahalazim." Bayu.. kenapa kamu jadi seprti ini nak, Bayu.."

Bu Romlah tak henti hatinya menangis, ia begitu terpukul mengetahui putranya pulang pulang dalam keadaan menjadi mayat, lebih parahnya lagi kondisi nya sangat tidak wajar.

"Bayuu... kenapa kamu tega ninggalin ibu secepat ini nak, kenapa.." bu Romlah berucap seraya terisak tangis.

"Sudah bu sudah.. bu Romlah yang sabar ya, sampean harus kuat menerima kenyataan ini, ibu harus kuat." ucap pak Saipul yang berusaha menenangkan bu Romlah.

"Bagaimana saya bisa tenang pak, sedangkan kondisi anak saya begitu tidak wajar, hanya Bayu satu satunya yang saya punya, saya sudah tidak punya siapa siapa lagi selain Bayu" bu Romlah nampak terkurai lemas seraya terisak tangis.

"Iya bu saya tau.. ibu yang sabar ya, mungkin ini semua sudah menjadi takdir anak ibu, ibu harus kuat menerima kenyataan ini, ini semua sudah takdir sang Maha Kuasa, kita tidak bisa melawan takdir Allah bu kita hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa."

Bu Romlah hanya diam tak menjawab apapun, ia masih terus menangis.

Tidak semua orang kuat dengan kejadian tragis yang menimpa keluarnya, anak yang sangat ia sayangi pulang tinggal nama, dan lebih parahnya lagi anggota tubuhnya sudah hancur.

"Yaudah bu.. lebih baik sekarang kita segera memakamkan jasad Anak ibu, kasian dia kalau dibiarkan seperti ini terus" ucap pak Saipul sambil mengelus pundak bu Romlah.

Bu Romlah hanya mengangguk pasrah.

Lalu setelah itu pak Saipul dan supir ambulan itu membawa jasad Bayu kedalam rumah, dan akan segera di makamkan.

********

Singkat cerita..

Kini jenazah Bayu sudah selesai di sholatkan, Jenazah Bayu akan dikuburkan pada malam itu juga.

Terlihat, para warga mulai membawa jenazah Bayu menuju ke pemakaman, dengan di iringi tetangga dekat bu Romlah dan yang juga ikut mengantarkan Bayu untuk terakhir kalinya, Jaki dan Rehan juga ikut mengantarkan kepulangan teman mereka.

Seiringnya dengan waktu, kini mereka semua pun sudah sampai di pemakaman. sesampainya di pemakaman, terlihat beberapa warga mulai menurunkan jenazah Bayu untuk kuburkan. namun disaat mereka hendak menurunkan jenazah Bayu, tiba tiba saja ada sesosok kuntilanak melayang di atas, kuntilanak itu nampak melayang di atas dan mengitari mereka.

Mereka semua nampak panik dan ketakutan melihat sesosok kuntilanak itu, sebagian orang yang ada di sana nampak berhamburan dan lari kocar kacir, meninggal pemakaman termasuk Rehan dan Jaki juga ikut pergi dari tempat itu. hanya menyisakan orang orang tertentu yang tidak takut dengan Makhluk gaib.

"Astagfirullahalazim." kenapa ada kuntilanak disini.? gimana ini, apa yang harus kita lakukan pak ustadz. ucap seorang warga panik.

"Harap tenang semua, jangan takut dia sama sama makhluk ciptaan Allah, derajat kita lebih tinggi dari pada setan. semakin kita takut dia akan semakin leluasa menguasai perasaan kita." ucap seorang pak ustadz yang berusaha menenangkan para warga yang ada di sekitarnya.

"Tinggalkan pria laknat itu, dia tidak pantas kalian tolong, celaka lah kalian jika tidak segera meninggalkan tempat ini." kuntilanak itu nampak tertawa menyeringai, sorotan matanya merah menyala menatap ke arah kerumunan orang yang ada di sana.

"Gimana ini pak ustadz?" ucap bu Romlah panik

"Ibu tenang dulu ya, saya akan melakukan sesuatu untuk mengusir makhluk itu." pak ustadz itu berusaha menenangkan bu Romlah yang nampak gelisah dengan kejadian tersebut.

Perlahan pak ustadz itu mendekati kuntilanak tersebut dan berkomunikasi dengannya.

"Wahai kuntilanak, mengapa kamu menggangu kita, lebih baik kamu pergi sekarang jangan ganggu kami untuk menguburkan jenazah Bayu."

Pak ustadz itu nampak mencoba mengajak mengajak nya berbicara.

"Aku hanya ingin kalian semua meninggalkan tempat ini, kalian semua tidak layak membantu laki laki laknat itu, karna perlakuannya sangat keterlaluan."

"Apa sebenarnya yang Bayu lakukan kepadamu, kenapa kamu seperti ada dendam pada Bayu, apakah sebelumnya nak Bayu bermasalah denganmu" tanya pak ustadz itu.

Orang orang yang ada disana hanya diam sambil menyimak percakapan antara pak ustadz dengan kuntilanak itu.

"Kau tidak perlu tau, pada dasarnya Kesalahan pria laknat itu sangat fatal, ini masalah nyawa dan harga diri."

"Baiklah jika kamu tidak ingin mengata hal itu, tetapi aku mohon, tinggalkan lah tempat ini, jangan ganggu kami."

"Tidak akan! justru kalian lah yang harus meninggalkan tempat ini."

"Baiklah jika kamu tidak segera pergi dari sini."

Seketika itu pak ustadz tersebut langsung melantunkan ayat ayat suci alquran untuk mengusir kuntilanak itu, bacaan ayat ayat suci alquran terdengar merdu dibawah gelapnya malam.

Hentikan!!! panass...!!! kurang aja berani sekali kau menantangku, hentikannnn!!!

Kuntilanak itu terlihat memberontak dan merasa kepansan kala mendengar lantunan ayat suci alquran yang menggema di telinganya.

Pak ustadz itu menghentikan sejenak. melantunkan ayat suci alquran.

"Pergi lah sebelum dirimu hancur! aku tidak akan segan segan melenyapkanmu jika kau tidak segera pergi dari sini." ucap pak ustadz itu dengan tegasnya.

"Brengsek..!! dasar orang orang bodoh, bisa bisanya kalian membantu pria laknat itu."

Setelah berucap, sosok kuntilanak itu tiba tiba saja langsung menghilang dari tempat itu menjadi segumpalan asap.

"Alhamdulillah." akhirnya kuntilanak itu pergi juga dari sini.

Semua orang yang ada disana mengucapkan syukur kala melihat kuntilanak itu telah pergi, begitupun dengan bu Romlah dan pak ustadz itu nampak menghembuskan nafas lega, karna kuntilanak itu tidak mengganggu mereka lagi.

"Mari bapak bapak kita lanjutkan menguburkan jenazah Bayu." ucap pak ustadz itu pada semua orang yang ada disana.

"Baik Pak ustadz." sahut mereka semua bersamaan.

Setelah itu mereka semua nampak melanjutkan menguburkan jenazah Bayu yang sempat tertunda. nampak sebagian orang menurunkan jenazah Bayu dengan perlahan.

Kini jenazah Bayu pun sudah selesai di kuburkan. terlihat bu Romlah menangis tersedu-sedu sambil memeluk batu nisan yang tertulis nama putranya. kepergian Bayu tentu sangat menyat hati baginya dan merasa kehilangan karna Hanya Bayu lah anak satu satunya yang ia miliki.

Pak ustadz yang melihat hal itu ia langsung berjalan mendekati bu Romlah.

"Ibu yang sabar ya. ikhlasin kepergian Bayu, ibu haus bisa mengikhlaskan kepergian putra ibu." pak ustadz itu nampak berusaha menenangkan bu Romlah.

"Bagaimana saya bisa iklas pak ustadz, hanya Bayu satu satunya yang saya punya, saya sudah tidak punya siapa siapa lagi selain dia. tapi sekarang, orang yang sangat saya sayangi telah pergi." bu Romlah berucap seraya terisak tangis.

"Saya ngerti bu dengan perasaan sampean sekarang. mungkin ini cobaan dari Allah, agar ibu bisa lebih sabar dan Ikhlas menerima kenyataan ini, saya yakin ibu bisa melewati ini semua, sampean yang sabar ya bu." pak ustadz itu berusaha menasehati bu Romlah.

Bu Romlah nampak hanya diam saja tak berkata apapun, ia terus menangis sambil memeluk batu nisan yang tertulis nama anaknya.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

lanjut

2024-04-10

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Diana jangan melawan Ustad fokuslah dengan balas dendammu😐

2024-03-31

0

FiaNasa

FiaNasa

Andi Bu Romlah tau apa yg telah diperbuat oleh Bayu semasa hidupnya

2024-03-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!