Bab 18

"Astaghfirullahalazim." apa yang telah terjadi.? tolong... tolong.!!!!

seorang bapak bapak tersebut nampak berteriak meminta tolong pada warga setempat, ia nampak begitu terkejut saat melihat hal itu.

Tak berselang lama kemudian, terlihat para warga berbohong bondong mendatangi tempat tersebut.

"Astaghfirullahalazim!" jeritan otomatis keluar dari setiap mulut orang yang ada di sana, saat mata mereka melihat hal mengerikan yang ada di depan mereka. seorang pria kepalanya hancur hingga tak terlihat, sementara tubuhnya gepeng, seluruh organ tubuhnya keluar dan berceceran di jalan. jalan yang seharusnya berwarna hitam' kini berubah kecoklatan bercampur dengan darah yang terus mengalir.

"Apa yang telah terjadi pak.? kenapa orang itu jadi seperti ini?" tanya seorang warga pada bapak bapak itu.

"Saya juga tidak tau pak.? tadi saya gak sengaja lewat sini keadaan pria itu sudah seperti ini." sahut bapak bapak itu.

"Sepertinya dia korban tabrak lari,, jangan ada yang mendekat, saya akan telfon polisi." pinta seorang warga tersebut. terlihat ia langsung merogoh Hp yang ada di kantong celananya dan langsung menghubungi pihak kepolisian.

"Tega sekali pelakunya melakukan seperti ini. malah kabur gak mau tanggung jawab." ujar seorang pemuda.

"Iya, kasian sekali ya orang ini, tega banget memperlakukan manusia layaknya seperti hewan." sahut bapak bapak itu sambil menggelengkan kepala.

"Saya sudah laporkan kejadian ini sama polisi, sebentar lagi pihak kepolisian akan kesini, kita tunggu saja." ucap seorang warga itu setelah selesai menelfon pihak dari kepolisian.

Para warga itu hanya diam sambil menunggu pihak dari kepolisian datang, mereka semua tidak ada yang berani mendekati mayat tersebut.

Tak lama kemudian. polisi yang mereka tunggu tunggu kini pun telah datang. terlihat polisi bertubuh jangkung turun dari mobilnya dan berjalan menghampiri kerumunan orang yang ada di sebrang jalan, polisi itu tidak lah datang seorang diri melainkan bersama petugas dari pihak rumah sakit yang membawa mobil ambulan.

Seorang polisi itu nampak menerabas kerumunan para warga itu.

"Astaghfirullahalazim." adakan diantara kalian yang mengenal orang ini?" ucap seorang polisi itu yang bertanya pada semua orang yang ada di tempat itu.

Semua warga yang ada disana menggelengkan kepala. tidak ada yang tau siapa pria itu.

Setelah itu, petugas dari pihak rumah sakit itu pun mempersiapkan semua dan langsung mengurus mayat Bayu, sebagian orang yang ada di sana juga ikut membantu petugas dari rumah sakit itu mengurus jasad Bayu.

Setelah selesai, mereka menggotong jasad Bayu kedalam mobil ambulan. kini semua kerumunan para warga sudah bubar, bapak bapak yang pertama kali melihat mayat itu kini ia ikut ke kantor polisi untuk dijadikan saksi.

°°°°°°°

[~Di lain tempat~]

"Bayu tadi pergi kemana ya? kok sampai sekarang belum pulang, kebiasaan tuh anak kelayapan mulu sampai gak ingat pulang." guman bu Romlah heran.

Terlihat bu Romlah duduk di teras rumahnya sambil menunggu kedatangan anaknya.

"Pak Saipul? sampean dari mana pak malam malam gini." sapa bu Romlah saat melihat tetangganya lewat di depan rumahnya.

Seketika itu pak Saipul langsung menghentikan langkahnya saat melihat bu Romlah yang menyapa dirinya.

"Eh ada bu Romlah.. ini loh bu saya habis dari warung beli kopi, biasa lah bu kalau gak minum kopi rasanya kurang cengar." sahut pak Saipul Tertawa kecil.

"Oh gitu toh.. iya memang kalau sudah kebiasaan gak enak rasanya kalau gak minum kopi." sahut bu Romlah yang menanggapi ucapan pak Saipul.

"Iya bu.. bu Romlah sendiri ngapain kok jam segini masih belum tidur, tumben?"

"Saya masih nungguin Bayu pak, oh iya sampean gak ngeliat Bayu toh.?

"Gak bu.. saya gak ngeliat Bayu sama sekali"

"Oh kirain aja sampean ketemu sama Bayu di jalan gitu."

"Gak bu. emangnya si Bayu pergi kemana?"

"Saya juga gak tau pak. tadi Bayu langsung pergi begitu saja, gak pamitan sama saya."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***