Bab 6

Pak Udin dan bu Wati yang melihat hal itu tak kuasa membendung air matanya saat melihat Lina merangung kesetanan sambil memeluk jasad kakaknya.

karna mereka tau Kalau Lina sangat menyayangi kakaknya.

Mbak Diana bangun Mbak.. jangan tinggalin Lina. mbak Dianaaa...!!!

Lina terus menagis sambil memeluk jasad kakanya. ia begitu terpukul dan tidak bisa menerima kenyataan jika kakaknya pergi meninggalkan nya.

"Lina.. sudah ya nak kamu yang sabar,, kita Ikhlaskan kepergian Mbakmu" pak Udin berusaha memenangkan Lina.

Gak pak.. kalau Mbak Diana pergi. Lina main sama siapa. Mbak Diana gak boleh pergi.. Mbak Dianaa bangun Mbakk.. jangan tinggalin Lina..

Lina terus meracau sambil menangis tersedu sedu, ia merasa sagat kehilangan dan tak Terima atas kematian kakaknya.

"Kamu gak sendirian Nak kan masih ada ibu dan ayah, Mbakmu pasti sedih kalau melihat kamu seperti ini, kamu harus Ikhlas Nak. kamu harus kuat."

tak Ada satuan apapun dari Lina ia terus menangis sambil memeluk kakaknya.

"turut berdua atas meninggalnya putri bapak, semoga bapak sekeluarga di beri ketabahan oleh allah atas kejadian ini." yasudah kalau gitu saya permisi dulu. ucap seorang warga itu yang dari tadi hanya diam, kini ia pamit undur diri.

"Iya Pak makasih banyak sudah bantuin saya. ini bajunya sampean gimana pak"

Sudah biarkan saja, untuk sementara saya seperti ini saja gapapa, kalau gitu saya permisi dulu. "Asalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam." jawab pak Udin.

lalu setelah itu warga itu beranjak dari rumah pak Udin tanpa mengenakan baju.

"Ibu tunggu sini dulu ya, bapak mau kerumah pak Rt." ucap pak Udin pada istrinya.

"iya Pak" bu Wati hanya mengangguk lemas.

pak Udin beranjak dari rumahnya dan pergi kerumah pak Rt.

bu Wati berjalan mendekati Lina yang tengah menangis disamping jasad kakaknya.

"Linaa.. sudah ya nak kamu jangan nangis terus seperti ini dong, kamu harus kuat." bu Wati berucap sambil mengelus pucuk kepala putrinya.

"Ibu.. mbak Diana jahat bu.. kenapa mbak Diana tega ninggalin kita bu."

kamu gak boleh ngomong seperti itu Nak. ini semua sudah takdir sang maha Kuasa, Allah sangat sayang sama Mbak Diana, sampai sampai mbakmu dipanggil duluan kehadapan nya. Allah menguji kita agar kita lebih tabah dan kuat menerima kenyataan ini. sudah ya nak kamu jangan sedih lagi, kan masih ada ibu dan bapak yang akan selalu menemanimu.

Dengan sigap bu Wati langsung memeluk putrinya itu.

Lina hanya diam tak berbicara apapun ia larut dalam pelukan ibunya. ia merasa lebih tenang saat mendengar nasehat dari ibunya.

******

Singkat cerita..

kini Jenasah Diana pun sudah selesai di mandikan dan di sholatnya. di ruang tamu yang nampak sederhana itu para warga dan tetangga pak Udin berkumpul semua disamping jenazah Diana. mereka turut ikut berdua cita atas meninggalnya putri pertama pak Udin dan bu Wati.

Jenasah Diana pun di bawah ke makam dan akan segera dikuburkan. nampak saat ini ada 4 orang yang menggotong keranda itu menuju ke makan yang sudah di sediakan untuk menguburkan jasad Diana. dengan di iringi para warga dan tetangga yang mengikuti di belakang jenasah Diana. bu Wati, pak Udin dan Lina juga ikut mengantarkan kepulangan Diana untuk terakhir kalinya.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

next

2024-04-09

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Ayo Diana bangkit balaskan dendammu😏😏

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!