Bab 19

"Oh,, tungguin aja bu, mungkin sebentar lagi Bayu pulang, bu Romlah kayak gak tau anak muda jangan sekarang aja, yasudah bu kalau gitu saya permisi dulu" ucap pak Saipul mengundurkan diri.

"Iya Pak.. silahkan" sahut bu Romlah ramah sambil tersenyum ke arah pak Saipul.

Terdengar derungan mobil, dan suara sirine ambulan begitu memekakkan telinga, terlihat mobil ambulan sedang mengarah kerumah bu Romlah. pak Saipul yang tadinya hendak pulang kini ia hanya diam sambil memperhatikan mobil ambulan yang berjalan ke arah mereka.

"Itu kenapa ya bu? kok ada mobil ambulan, siapa yang sakit?" tanya pak Saipul heran.

"Saya juga gak tau pak, mungkin ambulan itu mau ke kampung sebelah." sahut bu Romlah yang juga nampak kebingungan.

Bu Romlah dan pak Saipul nampak begitu kebingungan melihat mobil ambulan yang berjalan ke arah mereka dengan suara sirine yang begitu kencang.

Terlihat seorang pria bertubuh tinggi yang merupakan supir ambulan itu turun dari mobilnya dan berjalan ke arah bu Romlah dan pak Saipul.

"Permisi pak, bu.. numpang nanya, rumahnya Bayu dimana ya?" tanya supir ambulan tersebut.

"Ini rumahnya Bayu mas, dengan saya sendiri ibunya, ada apa ya kok sampean nyariin Bayu, ada perlu apa" ucap bu Romlah dengan raut wajah kebingungan.

"Jadi gini bu.. saya dari pihak rumah sakit mau mengantarkan jasad anak ibu."

Hah.! maksudnya apa ya Mas.?

"Jadi gini bu.. anak ibu mengalami kecelakaan, dan anak ibu meninggal dalam kejadian itu, ibu yang sabar ya"

"Gak mungkin.. gak mungkin anak saya meninggal mas, anak saya baik baik saja, masnya salah orang mungkin."

Bu Romlah nampak tak percaya dengan ucapan sopir ambulan itu.

"Apa benar begitu mas?" timpal pak Saipul.

"Iya Pak benar.. anak ibu ini mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. kalau bapak sama ibu gak percaya mari ikut saya, jasad anak ibu ada di dalam mobil."

Mereka berdua hanya mengangguk pasrah, sopir ambulan itu nampak berjalan menuju mobilnya dengan di ikut pak Saipul dan bu Romlah di belakangnya.

"Ini jasad anak ibu." ucap supir ambulan itu setelah membuka pintu belakang mobilnya, terlihat di dalam mobil itu, jasad Bayu sudah di kenakan kain kafan sehingga tidak terlihat tubuhnya yang sudah hancur itu.

"Gak mungkin! dia bukan Bayu, ini orang lain bukan anak saya."

bu Romlah seakan tak percaya ketika melihat jasad yang ada di dalam mobil ambulan itu bukanlah putranya.

"Bener ibu.. ini jasad anak ibu." supir ambulan itu coba meyakinkan bu Romlah jika jasad yang ia lihat itu merupakan anaknya.

"Sampean yakin mas ini beneran Bayu.? bagaimana bisa kalau ini jasad Bayu, sedangkan kita tidak mengetahui wajahnya." tanya pak Saipul pada sopir ambulan tersebut.

"Bener pak.. saya tidak bisa memperlihatkan tubuh anak ibu ini secara jelas. karna tubuh Bayu kondisinya sudah hancur. tidak ada yang tau siapa pelaku yang menabrak anak ibu, sebab sewaktu kejadian itu tidak ada satu orang pun yang tau, jasad anak ibu di temukan oleh seorang warga dengan kondisi tubuh dan kepala nya sudah hancur.

Supir ambulan itu nampak menjelaskan secara diteal pada bu Romlah dan pak Saipul mengenai kejadian yang menimpa Bayu.

Seketika itu pak Saipul langsung terdiam dan terkejut saat mendengar penjelasan dari supir ambulan itu.

Bu Romlah langsung menangis, air matanya luruh membanjir pipinya, ia sangat terkejut mendengar penjelasan supir ambulan itu. bahwa kondisi Bayu begitu mengenaskan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***