Di ruangan Agus.
Nabilla begitu tercegang dengan ruangan yang ia anggap begitu sangat luar biasa'indah. Apalagi dengan pandangan dari dinding kaca, yang memperlihatkan pemandangan - pemandangan kota Jakarta begitu sangat indah dilihat dari sana.
Apa mungkin perusahaan milik ayahnya hampir sama dengan ruangan ini. Itu yang ada dalam pikiran Nabilla sekarang.
"Nona Nabilla bukankah itu nama anda ?" Tanya Ulang Agus, memecahkan keheningan di ruangan itu.
Nabilla yang hanya melamun.
"Tuan berbicara dengan ku?" Tanya Nabilla kembali.
Agus hanya tertawa kecil.
"Duduklah." Ujar Agus, mempersilahkan pada sofa yang kini ia duduki.
Nabilla tanpa membantah sedikit pun langsung duduk berhadapan dengan Agus yang kini menyerahkan amplop coklat padanya.
"Bacalah." Ujar Agus.
Nabilla mengambil amplop coklat itu lalu membacanya. Di situ tertulis surat perjanjian bahwa setelah Nabilla menikah dengan Alister ia diwajibkan mengandung seorang anak sang pewaris dan setelah anak itu lahir Nabilla harus meninggalkan anaknya dengan Alister akan memberikan Nabilla uang 10 M.
"Persyaratan apa ini tuan?" Pekik Nabilla dengan menggelengkan kepalanya.
"Seperti nona lihat, tuan Alister menugaskan saya untuk memberikan surat kontrak pernikahan yang telah di tulis tuan."Tutur Agus.
"Dan anda harus menyetujui nya, dengan menanda tangani surat kontrak itu jika anda tidak ingin memiliki masalah dengan tuan Alister." Ujar Agus lagi.
"Pria yang akan ku nikahi rupanya benar benar sangat licik..." Nabilla hanya bisa meneteskan air matanya. "Baiklah tuan Alister, aku akan mengikuti permainan mu itu." gumam Nabilla tanpa ia sadari ucapannya di dengar Agus.
"Nona Nabilla orang yang pemberani, aku akui itu." Batin Agus dengan tersenyum. "Maaf tuan, seperti nya aku sangat mendukung nona Nabilla."
"Oke aku setuju dengan persyaratan nya...." Lalu Nabilla menandatangani surat tersebut.
"Semuanya sudah selesai, sekarang nona ikutlah denganku... Kita akan ke salon terbaik di kota Jakarta untuk merias Nona." Ujar Agus menaruh kembali surat kontrak itu lalu menghubungi Alister.
Alister yang mendapat telpon dan asisten plus Sekretaris nya tersenyum penuh arti. Lalu ia mengakhiri rapatnya yang ia adakan dengan perusahaan Nirwana. Group.
Nirwana.Group perusahaan terbesar nomor 2, dibawah Al.Group. Perusahaan yang berusaha ingin dibuat bangkrut oleh perusahaan- perusahaan kecil yang kini tengah bersaing dengan perusahaan Nirwana.Group. Itu sebabnya, Perusahaan Nirwana.Group ingin mengajukan kontrak kerjasama dengan perusahaan Al.Group agar perusahaan nya tetap aman di bawah naungan Al.Group.
"Tuan Alister terima kasih anda mau bekerja sama dengan perusahaan saya." Mereka saling berjabat tangan setelah rapat selesai.
"Jangan senang dulu tuan Nirwana...Kau belum tahu apa maksud ku untuk membantumu." Batin Alister dengan senyuman penuh arti.
"Aku lebih berterima kasih perusahaan terbesar nomor dua bekerja sama dengan perusahaan ku." Ujar Alister dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Sampai pada akhirnya Alister kembali ke kota Jakarta dikarenakan pekerjaan nya di Bali sudah selesai. Dan sekarang ia hanya tersenyum kecil melihat foto yang dikirimkan oleh Agus beberapa menit lalu.
"Rupanya gadis kecil itu adalah calon istri ku." gumam Alister dengan senyuman menyungging.
Seketika di otaknya ada pikiran jahat membuat hatinya yang awal - awal kesal kini berubah menjadi tawa jahat dalam hati. Ia memiliki rencana lain selain membuat istri pertama nya cemburu.
+Jangan tinggalkan likes, aku juga butuh vote , gif, ranting karya🌟.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Kak Dsh 14
Menarik thor ceritanya
maaf ya di bab ini aku gak kasih pon. poin nya udh abis 😁
2024-07-12
1
Cantika Jelita
apa ya🤔
2024-05-18
1
FLO Tree
serem amat
2024-05-16
1