Part 14

"Dasar pria brengsek! sombong, pemeras, mesum, apalagi ya...? Itu sudah.. menyebalkan." Umpat Nabilla dengan wajah yang kesal. "Dia sudah membuat ku malu di depan banyak orang, memalukan! Coba saja ia melakukan nya tidak di depan banyak orang sudah ku santet tuh orang, meski suami sendiri." Gumam Nabilla, dan tanpa sadar ia menabrak tubuh seseorang. Sehingga seseorang itu menahan tubuhnya yang akan terjatuh.

Alister yang melihat istrinya dibalik dinding kaca hanya terdiam dengan raut wajah datar. Berbeda dengan Agus yang tahu isi pikiran tuannya.. pastinya Alister menahan kecemburuan mungkin jika Alister mencintai Nabilla.

"Tuan, apa perlu aku menyusul nona Nabilla?"

"Tidak perlu." Jawab Alister, dengan singkat. Ia tetap bersikap bodo amat, tetapi hatinya tidak bisa di bohongi... dadanya terasa panas dingin bagaikan melihat dengan jelas pria itu menyentuh pinggang istri nya.

"Baiklah tuan." Agus hanya bisa menatap Nabilla, masih saja saling menatap dengan pria itu. "Aku harus menjelaskan nyonya Nabilla agar tidak salah paham," Gumam Agus dalam hati.

"Aldo..." Nabilla segera mendorong tubuh Aldo hingga pria itu melepaskan pinggang Nabilla.

"Akhirnya kita ketemu kembali Bill.." Ujar Aldo tatapan matanya tidak hentinya menatap Nabilla.

"Aku... aku mau pergi.. byee Al.." ujar Nabilla buru buru ingin pergi. "Nabilla tunggu!" Aldo menahan tubuh Nabilla dengan memeluk pinggang gadis itu.

Nabilla yang menyadari posisinya, segera melepaskan pelukan Aldo tetap saja pria itu mengeratkan pelukannya. "Al, kita di lihat banyak orang.. tolong lepaskan Al." Cicit Nabilla yang sangat malu beberapa pasang mata melihat mereka.

"Aku tidak peduli.. aku sangat merindukanmu.." Aldo membalikkan tubuh Nabilla menghadap nya.

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan...?"

"Bill... ayolah kita kembali... memulai hubungan lagi seperti dulu... aku tidak mau kita putus..." Dengan tekad kuat, Aldo tidak ingin jauh dari Nabilla.. karena dihatinya hanya ada satu nama yaitu Nabilla Gea putri.

Nabilla menatap mata Aldo, menelisik apakah ada kebohongan dibalik nya.. Memang benar ia tidak ada melihat satupun kebohongan disana hanya ada kejujuran dan cinta yang begitu tulus disana.

"Apakah kamu meragukan cintaku...?" Tanya Aldo yang tahu arti dari tatapan Nabilla.

Nabilla menggeleng lalu hanya bisa menunduk merasa bersalah kepada Aldo.

Ia meraih tangan Nabilla dan menaruhnya di dadanya.. "Bill, kamu bisa merasakan nya.. di sini.. di dadaku ada getaran jantung begitu sangat kencang disaat aku di dekatmu.."

Suasana di sana semakin memanas, sampai mereka tidak menyadari Alister berjalan kearah nya dengan Agus mengikuti di belakang tuannya.

"Aaaaa...!" Teriak Nabilla, tubuhnya terasa melayang seperti kejadian tadi pagi.

"Nabilla...!"

"Heyy kau mau bawa pacarku ke mana?! Berhenti...!"

"Aldo tolong aku...! Aldo!" Teriak Nabilla dengan memberontak dari cengkeraman yang ia tahu pria ini ialah suaminya.

Aldo yang akan menyusul Nabilla dicegah Agus.. sampai ia hanya bisa menatap Nabilla di bawa masuk ke dalam mobil.

"Ku peringati jauhi nona Nabilla...! Jika sampai sekalipun kau mendekati nya.. maka kau akan tahu apa yang terjadi pada keluarga mu, jika kau tidak ingin menyesalinya...!" Ancam Agus, lalu memilih pergi dengan diikuti oleh pengawalnya.