Sekarang sudah waktunya untuk pulang berkerja, para karyawan telah kembali, begitu juga Gita dan Kinan, dan tinggal lah Roseline sendiri yang lembur sampai jam sepuluh malam.
"Ternyata cukup lelah juga berkerja di perusahaan, walaupun milik pribadi" ujar Roseline, sambil membereskan barang-barangnya sebelum pulang.
*******
Roseline di perjalanan pulang menuju mansion, sesuai apa yang dia katakan tadi siang bahwa malam ini dia akan kembali,karna akan membicarakan sesuatu dengan ayahnya besok pagi.
******
Sesampainya di mansion, Roseline langsung masuk begitu saja setalah Satpam membuka kan pintu gerbang, dan ternyata mansion sudah sangat sepi karena para pelayan sudah kembali ke paviliun belakang, Roseline memilih langsung ke kamarnya yang berbeda di lantai empat.
"Ternyata tidak ada yang berubah dari kamar ini, sepertinya pria itu sangat menjaga semua milik ku"gumam Roseline.
****
Sinar matahari, yang masuk melalui kaca jendela yang terhalang gorden kamar, berhasil membangun kan Roseline.
setelah bangun Roseline memilih untuk ke kamar mandinya untuk membersihkan dirinya. Semua peralatan di kamar mandi juga telah di ganti dengan yang baru atas perintah Robert saat mengundang Roseline makan malam tempo hari karna dia pikir Roseline akan menginap tenyata tidak.
*****
Di Maja makan semua orang telah berkumpul, Robert, Miranda,dan Rebecca. Tidak ada yang tau bahwa Roseline sekarang berada di mansion,sampai suara seseorang mengalihkan mereka yang baru saja memulai sarapan.
"Ehem..". Roseline berdehem.
Semua orang terkejut sebab Roseline berada di mansion dan dengan masih menggunakan stelan piyama.
"Nak sejak kapan kau di sini, kenapa ibu tidak tau" Miranda berucap dengan kaget.
"Apa aku harus mengabari mu dahulu jika ingin ke kerumah ku?" Roseline balik bertanya dengan satu alisnya terangkat, lalu langsung duduk di kursinya.
Robert ingin menegur Roseline tapi di dahului olah Rebecca.
"Apa ayang kakak bicarakan, Kaka tidak perlu memberitahu siapa pun, kakak bisa kembali kapan pun Kakak mau, lagi pula ibu bertanya seperti itu pasti karna ibu senang kakak kembali ke mansion ini lagi, iya kan Bu?" Rebecca menjelaskan dan bertanya pada Miranda.
"Iyah, benar sayang"
"Dasar rubah,sampai kapan mereka akan berhenti berpura-pura baik di hadapan pria tua ini" Roseline membatin sambil mengisi piringnya dengan menu sarapan.
Robert hanya diam saja walaupun dalam hatinya dia senang Roseline ke mansion ini lagi.
*****
Sat semua orang ingin meninggalkan meja makan Roseline langsung berkata.
"Tuan Robert apa penawaran yang waktu itu masih berlaku sekarang?" Roseline bertanya.
"umm... Sebenernya Iyah, jangan-jangan kau tertarik dengan hal itu" Robert menjawab dengan tersenyum pada Roseline.
"Tidak perlu tersenyum, itu tidak cocok di wajah mu"
Robert yang di Katai seperti itu olah Roseline langsung tertawa sangat keras.
"haha...hah...Ayah pikir kau tidak tau bercanda Roseline, ternyata hanya cara bercanda mu saja yang berbeda" ucap Robert di akhir tawanya.
Tanpa memperdulikan ayah yang sedang tertawa Roseline, malah pergi ke ruang kerja ayahnya, kaki Robert pun mengikuti Roseline.
"Bu..,apa ibu tau tawaran apa yang di di berikan oleh ayah pada anak sial itu,?" Rebecca.
"Ibu juga tidak tau nak,ayah mu tidak pernah bercerita apa pun".
Mengetahui ibunya juga tidak tau tawaran apa yang di berikan Robert pada Roseline.Rebecca hanya bisa kesal sendiri dan malah pergi ke perusahaan dari pada mati penasaran tapi tidak akan menemui jawaban buat apa juga.
Sedangkan Miranda, semakin emosi saja, sebab akhir-akhir ini Robert tidak pernah berbicara dengan nya tentang masalah apa pun.
*****
"Ayah senang kau kembali, ma..sion." ucapan Robert terpotong.
"aku hanya singgah tadi malam dan tidak ada juga niat untuk tetap tinggal di sini, apartemen ku jauh lebih Bagus" Roseline membuka suara nya.
"Berikan aku berkas yang waktu itu anda perlihatkan pada ku,biar aku sendiri yang turun tangan langsung, "
"Apa ini sembuh kebetulan, bukan kah kau menolak mentah-mentah apa yang aku tawarkan waktu itu?"Robert bertanya pada Roseline tapi tangan nya mengambil berkas itu dan meletakan nya di hadapan Roseline.
Roseline langsung mengambil berkas nya dan bangkit dari tempat duduk nya.
"Apa yang ingin kau lakukan dengan berkas itu?" Robert.
"Bukan kan kau ingin aku menyelesaikan masalah tikus kecil itu?". Roseline.
"Iyah tapi dengan cara apa".
"Tuan muda Kaivan mengajukan kerja sama ulang di perusahaan pusat dan aku mengambil nya" jelas Roseline.
"Benarkah, kalau begitu biar ayah transfer saja dana yang di butuhkan dalam membangun proyek itu kembali" Robert.
"Tidak perlu aku tidak semiskin itu sampai harus memakai uang anda, sepertinya anda lupa bahwa aku pemilik dari agensi yang cukup besar, tuan Robert, permisi" setelah mengatakan itu Roseline langsung meninggal kan ruang kerja Robert dan kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap ke kantor, dan pergi ke perusahaan.
Ruang kerja Robert
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments