Saat ini Rebecca berada di ruang kerja Robert.
"Apa yang ingin ayah beritahu kan pada ku?". Rebecca bertanya.
"Apa kau memang tidak tau kesalahan apa yang kau buat sampai ayah memanggil mu ke sini? atau kau tidak pernah memikirkan kesalahan mu?"Robert balik bertanya.
"ayolah ayah Jangan berbelit, aku memiliki banyak pekerjaan, lagi pula aku tidak memiliki waktu untuk memikirkan kesalahan ku kan"Rebecca masih ngotot bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
Robert hanya bisa menghela nafas melihat sifat Rebecca.
"bagaimana bisa tuan muda Kaivan membatalkan kerja sama nya dengan perusahaan cabang Rebecca?".
Mendengar perkataan Robert, Rebecca malah balik bertanya.
"Apa ayah tidak percaya pada ku sampai harus memata-matai caraku berkerja?"
"Ayah bukan tidak percaya sama cara kerja mu nak, dan bukan hanya dirimu, ayah juga memantau cara kerja Roseline"Robert menjelaskan.
"Terserah ayah saja mau menganggap nya apa,yang pasti masalah tuan muda Kaivan membatalkan kerja samanya bukan kesalahan ku, dia sendiri yang tidak ingin melanjutkan kerja sama nya dan malahan aku sudah membujuk nya untuk tidak di batalkan tapi usaha ku sia-sia" ujar Rebecca dengan tampang yang di buat sesedih mungkin agar meyakinkan Robert.
Melihat wajah sedih Rebecca, Robert tidak lanjut memarahi Rebecca.
"Baiklah anggap saja kau tidak bersalah, tapi jika kesalahan ini terulang lagi maka ayah akan mengambil kembali perusahaan cabang dan memberikan tanggung jawab penuh pada Roseline". Putus Robert tidak mau ada bantahan dari Rebecca.
"Baiklah ayah. Rebecca berjanji ini yang terakhir"ujar Rebecca dengan tersenyum manis seolah dia tidak terpengaruh dengan apa yang di katakan Robert barusan padahal amarah yang ada sejak tadi berusaha dia tahan.
"Jika sudah tidak ada yang ingin ayah bicarakan, Rebecca pamit untuk ke kantor, permisi"
"iyah kau pergilah"ucap Robert.
keluarnya Rebecca, langsung bertemu dengan Miranda.
"Ada apa nak kenapa wajah mu tidak enak di pandang padahal hari masih pagi?" Miranda.
"Bukan apa-apa Bu, hanya saja ayah mengancam jika Rebecca lalai dalam berkerja maka perusahaan cabang akan di serahkan semua nya pada Roseline sialan itu" ucap Rebecca dengan emosi.
"Kalau begitu kau, harus tunjukkan pada ayah mu bahwa kau bisa memegang perusahaan cabang dan pusat,kau tingkatkan kualitas mu agar ayah mu menjadi kan kau pemegang saham terbesar di perusahaan pusat"Miranda mencoba menasehati Rebecca dengan otak liciknya.
"Baik lah bu.. Aku pergi dulu"
"Iyah hati-hati"Miranda.
"sial kenapa harus anak sial itu sih,dan kenapa juga Robert malah lebih mengutamakan Roseline padahal kan Rebecca jelas lebih baik"batin Miranda.
mansion keluarga young🙃
hari ini adalah hari pertama Kinan berkerja sebagai sekretaris.
"kemari lah nak". Ucap Lastri ibu Kinan.
"Bu apa aku terlihat cantik?".Kinan bertanya pada ibunya tentang penampilan nya, dia kemarin pergi berbelanja beberapa pakaian yang cocok untuk di pakai berkerja sebagai sekretaris, karna nanti nya dia akan sering ke luar mendampingi Roseline bertemu klien.
"Sangat cantik,tidak mungkin Putri ibu tidak cantik, benar kan Arjun?" Lastri bertanya pada anak bungsu nya, adik Kinan.
"Benar kata ibu, Kakak sangat cantik dengan pakaian baru itu" ujar Arjun dengan tersenyum manis.
"Oh astaga aku akan terlambat jika terus-menerus di puji olah kalian" ucap Kinan karena melihat jam tinggal tiga puluh menit lagi jam delapan dan dia harus datang lebih dulu di bandingkan atasan nya.
Keluarga Kinan adalah keluarga sederhana. Ibunya tidak memiliki pekerjaan dan adiknya masih duduk di bangku kelas enam SD, ayah Kinan sudah lama meninggal dan alhasil Kinan lah yang menjadi tulang punggung keluarga, Kinan menyelesaikan studi nya dengan bantuan beasiswa yang dia dapat sehingga ibunya tidak pernah membayar uang kuliah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya
2024-05-24
2