Terkekang

Vania selalu mengajak Sena jalan-jalan, mengunjungi berbagai kawasan destinasi mulai dari lokal sampai mancanegara. Sejak kecil Sena sudah merasakan keindahan berbagai belahan dunia berkat sang Ibu. Namun, hanya satu negara yang belum ia kunjungi yakni Indonesia.

"Mommy, aku ingin sekali bisa kesana!" rengek Sena sembari mencebikan bibir mungilnya manja.

"Sena sayang, dengar Mommy baik-baik, di negara itu Mommy mendapatkan berbagai pengalaman pahit dan kenangan yang sangat buruk, itulah mengapa Mommy tak ingin berkunjung lagi kesana," terang Vania, justru membuat Sena semakin penasaran dan ingin berkunjung ke Negara asal ibunya itu.

"Sudahlah, sebaiknya kamu segera tidur!" titah Vania yang sudah sangat lelah setelah bergelut dengan pekerjaanya di perusahaan.

Sena membaringkan tubuhnya di sebelah sang bunda dengan pandangan lurus menatap langit-langit.

Vania mengamati lekat wajah putrinya yang mulai tumbuh besar, ia kemudian tersenyum karena merasa telah berhasil membesarkan Sena meski tanpa seorang suami.

...

Waktu terus berjalan...

Meski kehidupan Sena di limpahi dengan kemewahan dan kekayaan yang selalu di perjuangkan oleh Vania, tetapi ia merasa hidupnya tidak berwarna.

Bagaimana tidak, Vania selalu mengekang kebebasan Sena, sampai gadis itu tumbuh dewasa dan kini sedang menjalani masa kuliah di New York University, Amerika Serikat. Vania ingin memberikan limpahan kasih sayang dan kehidupan yang nyaman untuk Sena.

Saat itu, ketika Sena sehabis mengambil barang di dalam loker, seorang teman satu kampusnya tiba menghampiri dan menyapa dengan ramah.

"Kau pasti selalu di jemput Ibumu, ya kan?" tanya Richie dengan bahasa inggris berlogat anak muda New York.

Tentu saja, Sena yang selalu mendapatkan perhatian ekstra dari Vania. Ia tersenyum tipis, kemudian mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Richie.

"Yeah, she always wants me to be safe and comfortable," jawab Sena ramah.

"That's nice. You're lucky to have such a caring mother," ucap Richie sambil tersenyum.

Sena tiba-tiba mendapat telpon dari sang Ibu yang mengatakan bahwa ia tak bisa menjemputnya karena urusan mendadak di kantor, ia menyuruh Sena untuk naik taksi.

"Sena, kau butuh tumpangan?" tawar Richie yang saat itu mengendarai mobil sportnya, ia berhenti tepat di depan Sena yang masih berdiri cemas.

"Tapi, Mommy melarang ku untuk tidak dekat dengan pria manapun, termasuk kau!" jawab Sena, wajahnya tampak datar takut dengan ancaman sang Ibu jika sampai kedapatan Sena bersama dengan laki-laki.

"Hei, let's go! Kau ini terlalu kuno dengan aturan Ibumu!" cibir Richie di sertai senyuman yang sulit di abaikan oleh Sena, meski ia tak paham dengan getaran yang menguasai hatinya ketika mendapat tatapan maut yang di layangkan pemuda tersebut.

"Bisakah untuk tidak memandangku sepeti itu? Kau ini terlihat aneh!" Sena memutar kedua matanya malas saat Richie terus menatap lekat wajah cantiknya.

"Ayo naiklah! Tak perlu khawatir, aku akan mengantarmu pulang sampai ke apartemen mu." pintu mobil canggih itu terbuka secara otomatis. Tanpa menunggu lama, Sena segera naik dan duduk di sebelah Richie yang mengemudikan mobil tersebut.

Namun, ternyata kendaraan itu tak benar-benar di kemudikan oleh Richie, ia mengenakan sistem canggih menggunakan deteksi jalanan dan sensor suara yang mengikuti perintah pemiliknya.

"Wow, amazing," puji Sena, yang pertama kalinya menaiki kendaraan Richie.

Sena merasa terkesima dengan teknologi yang dimiliki mobil Richie. Mereka berjalan-jalan mengelilingi kota New York, menikmati pemandangan yang gemerlap dan kehidupan malam yang begitu memikat.

"Sungguh indah, bukan?" ucap Richie sambil tersenyum melihat reaksi Sena yang kagum, bahkan saking asyiknya gadis itu sampai lupa waktu, ia mendapat panggilan tiba-tiba dari sang Ibu.

"Richie, aku harus segera pulang! Aku sudah di nantikan Mommy!" desak Sena panik kepada sahabatnya tersebut.

"Tak usah khawatir!" ujarnya, kemudian ia memerintah mobilnya untuk melaju menuju apartemen tempat tinggal Sena.

Kendaraan canggih itu pun mematuhi perintah tuannya dan langsung melesat cepat diantara jalanan ibu kota yang ramai.

Tak butuh waktu lama, mereka tiba di tempat tujuan, Sena membuka seatbelt, dan saat ia hendak keluar, Richie dengan cepat menarik pergelangan tangan gadis tersebut, membuat Sena terdiam beberapa saat, kedua mata mereka saling bertatapan selama beberapa detik.

Richie seakan terhipnotis dengan kecantikan Sena, dengan berani ia menautkan bibirnya dengan bibir gadis tersebut.

"Eugh!" Sena berupaya menghindar dan mendaratkan tamparan keras di pipi Richie.

"Kau sudah menodai bibirku! Kalau sampai Mommy tahu, maka hidupmu tak akan aman!" ancam Sena yang kemudian keluar dari dalam kendaraan Richie.

"Sena, aku menyukaimu," ungkap Richie dengan penuh keberanian. Namun, gadis itu tak memiliki perasaan yang sama, karena sang Ibu melarangnya untuk jatuh cinta.

"Omong kosong! Aku tidak percaya dengan kata-kata gombalanmu!" Sena melenggang pergi begitu saja, meninggalkan luka di hati Richie atas penolakannya.

Sedangkan Vania, memantau pergerakan putrinya lewat CCTV yang di pasang di setiap sudut apartemen.

"Hmm... Dia mulai menjadi anak pembangkang rupanya!" gerutu Vania emosi merajai ketika Sena pulang terlambat.

Gadis itu tiba di unit apartemen dengan wajah murung memantik tanda tanya bagi sang ibu.

"Sena, siapa yang mengantarmu kemari? Dan kenapa kamu baru pulang? Habis kemana saja? Kamu habis berkencan dengan laki-laki? Ngaku!" cecar Vania menatap wajah tertunduk putrinya dengan nada menginterogasi.

"A-aku pulang bersama Richie, Mom, dia yang mengantarku kemari, tetapi kami jalan-jalan sebentar," terang Sena, mendengar hal itu Vania langsung menampar wajah putrinya, kemudian menyeret ke dalam kamar.

"Mommy sudah peringatkan, kamu jangan dekat-dekat dengan pria, kenapa kamu ngeyel?" Vania mengunci Sena.

"Mommy, dengarkan penjelasanku, itu tidak seperti yang Mommy pikir!" isak Sena, merasa Vania terlalu berlebihan.

"Eugh! Aku benci Mommy!" Isaknya sembari meremas kain penutup tempat tidur.

...****************...

Sementara itu...

Di usianya yang ke-36 tahun, Hans semakin bertambah matang, dan tentunya memiliki pesona memikat yang sulit untuk di abaikan.

Ia selalu menjaga pola hidup sehat; rajin berolahraga sampai menggeluti hobinya dalam seni bela diri Karate.

Tentu saja, dari kebiasaanya itu, ia memiliki tubuh atletis, dan proporsional, tak ayal orang mengira jika usianya masih kepala 2, karena ia tampak awet muda dan selalu segar.

Kini kehidupan Hans sudah jauh lebih baik karena keuletan dan kerja kerasnya selama ini, ia sudah menempuh pendidikan S2-nya di

Heidelberg University.

Kini pria yang bernama lengkap Hans Hernandez itu menjadi seorang pengusaha jam tangan merk terkenal serta mendunia, yang memiliki cabang di berbagai negara Eropa sampai Asia, dan salah satunya berada di Indonesia.

Meskipun kesuksesan materi sudah ia raih, Hans belum menemukan kebahagiaan dalam urusan asmara. Baginya, pencapaian karir dan membangun bisnisnya adalah prioritas utama. Masa lalu yang kelam, sudah terhapus dari pikirannya. Hans tetap fokus pada masa depannya yang cerah dalam dunia bisnis internasional

Bagaimana dengan Vania? Bukankah Hans pernah terlibat dalam transaksi terlarang pada masalalu? Tentu saja Hans sudah tak ingin mengingatnya lagi.

...

Pagi itu, saat kepulangannya dari Jerman, Hans di sambut dengan hormat oleh para staf di perusahaanya ketika mulai melangkah.

Hans melangkah dengan percaya diri di tengah keramaian kantor. Sebagai seorang pengusaha sukses, dia dikelilingi oleh aura kemewahan yang tampak memukau. Para staf memberikan sambutan hangat padanya, menyadari betapa penting kehadirannya bagi kesuksesan perusahaan.

Ketika tiba di ruang pribadinya, ia membuka lembaran map yang berisi berkas-berkas penting perusahaan. "Laura, apa saja schedule saya hari ini?" tanya Hans tanpa ramah pada sekretarisnya.

Namun, Laura tak dapat mengabaikan pesona Hans yang menguar di setiap gerak tubuhnya, membuat jantung wanita itu berdebar tak menentu.

Laura, terpesona oleh nada bariton Hans yang begitu maskulin, dengan ramah menjawab, "Hari ini Anda memiliki rapat dengan tim desain jam tangan baru pukul 10 pagi, dilanjutkan dengan pertemuan dengan investor pukul 1 siang, dan setelah itu ada acara gala dinner amal pukul 7 malam."

Hans mengangguk, "Baik, tolong pastikan semuanya berjalan lancar. Saya tidak ingin ada kendala dalam jadwal hari ini."

Dengan sigap, Laura mencatat semua yang Hans katakan.

Tanpa sadar, kedua bola mata Laura terus menerus menatap wajah Hans.

"Kenapa kamu terus melihat saya seperti itu?" tegur Hans, membuat wanita itu gugup dan salah tingkah.

"Karena Anda terlihat sangat tampan- eh maksud saya--" Laura keceplosan, wajahnya seketika tegang dan memerah.

Mendengar hal tersebut, Hans menautkan kedua alisnya, merasa Laura tidak serius. "Di saat seperti ini, hentikan candaan konyolmu itu!" tegur Hans secara tegas sembari menggebrak meja.

Laura merasa tertegun dan terdiam sejenak, menyadari kesalahannya. "Maafkan saya, Pak Hans. Saya tidak bermaksud membuat candaan konyol. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa Anda terlihat sangat rapi dan profesional hari ini," ucap Laura dengan suara gemetar, mencoba memperbaiki kesalahannya.

Hans menghela nafas panjang, mencoba menenangkan diri. "Baiklah, jangan ulangi hal seperti ini lagi, di saat sedang serius saya tidak suka bercanda. Kita harus fokus pada pekerjaan," peringatan tegas Hans sambil menatap tajam ke arah Laura.

Kemudian, ia melanjutkan membahas jadwal hari itu dengan serius bersama Laura, yang kini mencoba untuk tidak membuat kesalahan lagi.

"Astoge, ganteng-ganteng kok galak!" batin Laura sambil menghela nafas dalam saat menyimak ucapan Hans.

...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

Nah ... Hans sekalinya jatuh cinta sama anaknya sendiri terus siapa yang salah ya jelas vania kaaan ...

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!