19

Vira saat ini tinggal di masion Mommy Sisi dan Papi Adi. Tidak ada kata buruk yang mencelanya, ataupun mendapatkan perlakuan dari orang dirumahnya itu. Semuanya sangat menyayangi Vira karena memang Aldi anak tunggal mereka. Tak pernah memilih jodoh untuk anaknya itu sepenuhnya memberikan kebebasan dalam mencari jodoh.

Anak yang sangat penurut dibalik sikap yang selama di tampilkan Aldi, karena semua orang harus takut saat memandangnya agar lawannya tak akan berani untuk memulai mencari masalah besar padanya.

"Sayang" panggil Aldi.

"Iya, Mas." Selalu dengan senyum dia melihat wajah Aldi yang super ganteng itu.

"Kosongkan waktu 3hari lagi ya," pintanya.

"Mau kemana kita, Mas?" Tanya Vira tak mengerti.

"Kita akan honeymoon, Sayang. Maukan? Sayang." Aldi manja di paha istrinya itu direbahkan kepalanya.

"Mau, Mas...." Antusias Vira. Karen tak pernah dulu ia lakukan dengan mantannya itu.

"Kemana kita Mas tujuannya?" lanjutnya.

"Paris" singkat.

"Aku suka love you, Mas" cium bibir Aldi singkat.

"Love you too, Sayang." Saat kepala Vira akan tegak tangan Aldi sudah menekan kembali ke bawah untuk berciuman. Tidak singkat kali ini bisa dibilang lama, suara decakan terdengar lidah bertemu saling memilin mata yang terpejam membuat gelora hasrat jiwa naik ke kembali menuju puncaknya.

Tok

Tok

Tok

Sh*t

Gumam hati Aldi. terpaksa ciuman panas itu terlepas karena suara ketukan pintu dari luar.

"Iya, Mommy..." tanya Vira.

"Ayo makan malam sudah siap." Mommy Sisi mengajaknya untuk waktunya makan malam.

"Siap Mommy kami ke bawah" ucapnya.

Langsung Aldi turun dengan menggandeng mesra istrinya itu. "Udah lepas Al, ga akan hilang ko," goda Papi Adi.

"Ah Papi kayak ga pernah muda saja," celoteh Mommy Sisi.

"Ya ga begitu juga kali Mommy"menolak di jelekkan.

"Sayang, lupa ya jika dlu...." Tidak bisa melanjutkan ucapan Mommy Sisi karena sudah di bungkam oleh nasi dengan lauknya oleh suaminya itu.

"Udah ah, niat mau goda anak, eh malah dibalikin gini. Kan ga lucu jadinya" kesal juga Papi Adi.

Vira, Adi dan Mommy Sisi tersenyum melihat tingkah mertuanya merajuk ingin di baikin sama istrinya itu.

"Sudah ayo kita makan sekarang, ngomong terus ga ada habisnya." Menetralkan suasana disana Mommy menjelaskannya. Papi yang memulai menggoda anaknya eh malah dia yang kena batunya apes banget pikirnya.

Setalah makan malam selesai. "Mommy, Papi kami akan honeymoon, 3 hari lagi berangkat." Memberitahukan jauh hari kepada orang tuanya.

"Good." Jempol sudah terpasang kedepan dengan senyum Papinya itu.

"Jangan lupa kasih kabar baik saat pulang untuk kami " pinta Mommy Sisi.

Merona wajah Vira. "tenang saja Mommy dan Papi, aku akan melakukannya dengan baik dan banyak tentunya. Supaya cepat jadi keturunan yang sudah di tunggu di keluarga kita. Disana kita akan lama sekitar 2 minggu, jika masih kurang bisa akan bertambah lama disana." Santai ucap Aldi.

"Kerja keras, Nak," menepuk pundak anaknya. Dengan berbisik "jangan kasih kendor ya" cekikikan Papinya menuju ke kamarnya.

Hanya tertawa kecil jawaban Aldi. "Papi mu bilang apa Al?" penasaran Mommy ny itu.

"Bukan hal susah Mommy," jawab Aldi agar Mommy tak cemas.

"Tunggu kabar baik sari kita ya mom..." memeluk Mommy dengan erat.

Memang jika dirumah Aldi itu hangat dan penyayang terlihat sudah perbedaanya itu. Sampai Vira pernah berfikir bahwa suaminya itu punya dua kepribadian. Setelah terbiasa setiap hari bersama menjadikan itu sudah terbiasa. Malah senang dan bersyukur jika suaminya penyayang dan dapat diandalkan dalam segala hal.

"Sayang..." mencium pipi Vira, itu baru awal pertanda suaminya minta dilayani diranjang seperti biasa. Tanpa pernah menolak setelah di kamar dan menguncinya. Pasrah Vira akan dirinya melakukan olah raga malam bersama suami bermandi keringat sampai lama bisa lebih dari 1 jam permainan mereka. Yang terbilang masih penganten baru segala hal yang baru akan dicobanya.

Ah

Ah

Ah

Suara desa*** sudah keluar dari mulut Vira. "Mas Al" panggilnya dengan parau..

"Ya, Sayang..." suara serak Aldi.

Terus saja aksinya itu tak lepas badan mereka masih menyatu. Bibirnya kini berciuman gairah saling memilin dan decakan suara ciuman sesangkan adik kecilnya itu sudah masuk dalam lubang surga istrinya melaju dengan tempo cepat seperti balapan kuda.

"Aldi...."

"Sayang."

Saling berucap masing masing karena pencapain pelepasan bersama. Tubuh polosnya langsung Aldi menyelimuti mereka yang saling berpelukan sebatas leher.

"Love you sayang."

"Love you too Mas Al."

Sudah melakukan kenikmatan tiada duanya, keduanya langsung tertidur hingga pagi hari tanpa ada iklan malam lagi.

*

*

*

3 hari kemudian.

" Sayang sudah siap semuanya?" Tanya Aldi.

"Sudah mas" jawab Vira.

"Tidak usah banyak banya bawaannya sayang, disana kita bisa membelinya," ucap Aldi.

"Tidak, Mas. Ini saja." Sambil menunjuk 2 koper didepannya.

Setelah mereka di bawah akan pamit pergi dulu kepada orang tuanya.

"Mom, kita berangkat sekarang. Doakan kami selalu sehat dan pulang membawa kabar baik." Izin Aldi.

"Tentu, Sayang "singkat Mommy.

Memeluk mantunya itu berbisik "Vira, kasih cucu Mommy yang banyak ya" goda mertuanya itu.

"Apa mom?" tanya Aldi.

"Mau tau saja urusan Perempuan." Lumayan nadanya tinggi Mommy Sisi.

"Ya sudah. Ayo berangkat, Sayang," menggandeng istrinya itu usai mencium telapak dua orang tuanya.

Mobil melaju bandara yang akan membawanya berlibur memadu kasih disana tak ada yang mengganggu. Semuanya sudah dipersiapkan akan bersantai selama 2 minggu disana. Urusan kerjaan masing masing di pegang sang asistennya, dan tak ada kendala semuanya yang membutuhkan persetujuannya sudah di jadwalkan ulang setelah kembali dari honeymoonnya.

Telah tiba di bandara mereka berdua selalu dengan bergandengan tangan setiap orang yang melihat pastinya merasa kagum, iri ataupun cacian. Tak ada yang salah itu semuanya pada dasarnya memuji sang pencipnya itu sendiri. Jika kagum berarti akan berlipat kelak hanya sang penguasa yang tahu akan hari pembalasan. Yang Iri akan merasakan ketidakmampuannya untuk berada si atas kita sendiri. Terlebih cacian pastinya akan di balas dengan hati yang semakin terjerat dengan hitam temannya setan.

Tak pernah di hiraukan ucapan dari orang orang yang melihatnya. Tampak santai seperti biasanya.

*

Telah tiba di Paris tujuan mereka honeymoon. "Kita ke Hotel dulu. Besok baru kita jalan." ucap Aldi.

"Ok, Mas " jawab Vira.

Memang perjalanannya itu sangat lama dan sangan lelah berdiam diri dipesawat berjam jam berasa kaku seluruh badan.

Telah sampai di hotel yang dipesannya itu. Langsung menuju kamar ingin rasanya mandi untuk menghilangkan lelah dan lengket.

"Sayang, mandi bareng yuk" pinta Aldi.

"Hanya mandi ya, Mas" takut meminta lebih, bukan tidak mau melayani suaminya tapi tubuhnya sudah tak sanggup sanggat lelah dalam perjalannya kali ini.

"Ok, Sayang" Aldi mengerti itu.

Mereka hanya mandi bersama dan berendam saja. Tidak terjadi apapun itu.

****************

Hi semuanya...

Bagaimana kisah honeymoon mereka?

Bantu like dan koment

Love you😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!