12

Kini Vira sudah didalam kontrakannya, langsung bersihkan diri karena ingin ke bu Rosa yang punya kotrakan ini. Tadi sempat lewat di depan rumah bu Rosa dan masih ada didepan rumahnya dan sudah bilang juga akan mampir ke sana, tapi Vira izin mandi dulu kepada ibu Rosa.

"Segarnya." Dengan mengeringkan rambutnya. Mandi dengan air hangat karena sudah malam pikirnya.

"Malam Bu Rosa" sapa Vira.

"Ya Vi, sini masuk" ucap ibu Rosa.

"Ibu belum istirahat, ini sudah larut malam Bu?" Tanya Vira.

"Ini Dinda belum pulang jadi Ibu nunggu di luar, karena Ibu kawatir walau Dinda sudah izin karena ada tugas kelompok jadi pulang malam." Cerita Ibu Rosa ke Vira. "Vira tumben pulang malam, apa sudah dapat kerja?" Penasaran Bu Rosa.

"Iya bu sudah, dan sebenarnya...." Terjeda sesaat ucapan Vira, ingin melanjutkan ucapannya itu udah diserobot sama ibu Rosa "syukurlah sudah dapat kerja ya, Vira. Semoga betah dan ga ada yang bikin rese di kantor ya" ucapannya dengan senyum di wajah yang sudah tak muda lagi.

"Terima kasih Bu"ucap Vira.

"Eh tadi Vira mau ngomong apa ke Ibu. Maaf ya Ibu tadi potong omongannya abis ibu ikut seneng sih." Baru tersadar Ibu Rosa.

"Begini bu, saya mau izin keluar dari kontrakan Ibu. Karena saya mau pindah ke tempat deket kantor Bu, tempat kerja saya lumayan jauh, supaya lebih efisien gitu Bu," ucap Vira tanpa bilang yang sebenarnya takut Bu Rosa minder atau entahlah.

"Ya sayang sekali. Padahal Ibu suka loh sama perangai kamu itu sopan dan baik, jarang loh anak muda kayak kamu gitu." Dengan memeluk Vira. Bu Rosa, " ya sudah ga papa yang penting kamu harus hati hati disana nanti jangan suka keluyuran malam malam ya, jangan terpengaruh dengan teman yang suka dunia malam" nasihat Bu Rosa ke Vira dengan penuh kasih sayang.

"Baik bu, dan tenang saja. Ibu kan udah tau saya tidak suka yang begituan" dengan membalas pelukan bu Rosa.

"Kapan kamu pindah Vi?"

"Besok bu, akan ada yang angkut barang nanti siang ya bu, sorenya baru saya kasih kunci ke Ibu, boleh bu?" Menjelaskan ke bu Rosa.

"Silahkan Vi" jawab bu Rosa.

"Saya mau balik ke kontrakannya Bu, mau istirahat karena besok pagi kerja lagi Bu," pamit Vira sopan.

"Iya Vi" jawab bu Rosa. " Tuh Dinda juga udah keliatan baru pulang juga, dan Ibu sama mau istirahat." Dengan menunjuk ke depan rumahnya bu Rosa sudah terlihat anaknya yang di bonceng temannya itu turun dari motor besarnya.

****************

Malam yang syahdu sudah akan hilang berganti dengan sang raja siang matahari, ilalang yang terdapat embun akan lenyap terkena paparan sinarnya.

Waktu terus berlalu dengan cepat. Sudah 3 berlalu dan semuanya sudah Vira paham dan hafal seperti apa perusahaan papahnya dulu dan sudah mulai berkembang saat di bawah pimpinan pak Toni.

Wajah cantiknya terlihat dengan diamnya saja sudah membuat kaum pria akan klepek klepek apalagi jiak sudah tersenyum bisa pada pingsan semuanya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" singkat Vira.

"Ya, Juan" lanjutnya.

"Nona jadwal anda jam 10 ada meeting dengan Perusahaan Adi Pradana di Restoran xxx" ucap Juan.

"Ok. Ingatkan saya 1 jam sebelum jam tersebut, karena jauh kita harus ontime," pinta Vira.

"Ok, Nona" ucap Juan.

Setelah Juan pergi ke tempat kerjanya sendiri yang di samping Vira ruangannya itu. Vira masih terus membaca kertas demi kertas disepannya yang akan menjadi bahan untuk pertemuan pentingnya itu demi kontrak kerjasamanya dengan PT Adi Pradana. Sangat serius Vira melakukannya itu jangan sampai ada kesalahan nanti saat bertemu dengan CEO Perusahaan yang akan bekerjasama pikirnya itu.

Waktu tak terasa sudah tepat pukul 9 dan Juan pula sudah di ruangan Vira dengan merapihkan berkas yang tadi sudah dibaca berulang lagi. Dan Juan pula yang membawa semua berkas berharap lancar kontrak kerjasama dengan PT tersebut.

"Bisa tidak ya aku melakukannya itu" batin Vira.

"Aku gugup ya" lanjut batinnya saja.

Mencoba tenang dengan menarik nafas panjang lalu mengeluarkan dengan perlahan secara berulang. Tanpa disasari Juan melihat tingkah Nonanya itu dengan senyuman.

"Nona tenang saja ya, bos mereka pada dasarnya baik." ucap Juan untuk menenangkan Vira.

"Apa?" tanya ulang Vira karena tak fokus.

"Tenang, Nona," ucap Juan lagi.

"huf" Vira sudah lebih baik.

Tanpa tau jika bos pemilik Perusahaan ADI PRADANA adalah sosok yang sangat dingin, tegas, dan tak ada basi basinya. Juan jelaslah tau siapa itu sosok tersebut tidak lain tidak bukan Aldi Haza Pradana. Juan sudah sering bertemu dengan Aldi saat dulu dengan pak Toni, memang hanya sesaat karena belum pernah terikat langsung kerjasama. Dikalangannya sering terdengar sosok yang tak pernah tersentuh wanita manapun dan entah apa sebabnya pun tak ada yang tau, betul karena tak ingin berurusan dengan sosok Aldi, siapa yang berani mengusiknya habislah sudah hidupnya.

Itulah sepanjang sepengetahuan Juan tentang sosok Aldi, tapi Juan tak berani berbicara lebih untuk Vira. Karena Aldi sudah setuju untuk bertemu dengan Vira bos dirinya. Juan tidak lupa untuk bilang bosnya bukan lagi pak Toni melainkan Vira. Itupun tidak menghalangi pertemuan ini, jadi bolehlah pikir Juan, Aldi tidak keberatan dengan bos dirinya ya seorang wanita. Ada rasa penasaran Juan kenapa big bos Aldi mau bertemu langsung dengan bosnya, sebelumnya Juan pula sudah memastikan bosnya itu lah wanita pertama yang diperbolehkan bekerja sama.

Terus saja Juan dengan pikirannya sendiri saat di mobil menuju perjalanan Restoran xxx. Begitupun dengan Vira, sudah tampak santai dengan waktu yang sebentar lagi akan tiba.

Tanpa tau disisi Aldi berada akhirnya senang sekali karena sosok wanita yang sudah dia korek semua informasinya dari sang Asisten Gunawan. Ya wanita yang pernah bertemu dengannya tanpa disengaja di Hotel Bintang 3 dulu.

Memang sempat menolak di awal berkas yang ingin bekerja sama dengannya itu, setalah Gunawan menjelaskan dan memperlihatkan foto sosok bos perusahaan tersebut barulah Aldi menyetujui. Paham akan bosnya itu Gunawan tidak sia sia usia sudah matang 30 tapi tak tersentuh wanita sekalipun.

Lamunan Aldi saat di kantornya beberapa hari lalu. "Cantik kita bertemu lagi, jangan harap kali ini kau bisa perg.i" Hatinya terus menerus berkata begitu. "Kita bertemu lagi berarti kita jodoh, bolehkan aku artikan begitu,"terus saja gumamannya dalam hati. Senyuman kecil tampak dibibir Aldi membuat Gunawan ketakutan.

"Ada apa kamu, Bos" tanya Gunawan.

"Tak perlu tau, cukup lakukan perintahku" ucap Aldi.

"Lusa atur pertemuan di Restoran xxx dengannya." Perintah Aldi dengan memberikan berkas proposal milik PT Vira.

****************

Hi semuanya.

Bagaimanakah pertemuan Vira dan Aldi selanjutnya?

Bantu like dan koment ya 😘.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!