15

"Bukankah kita tidak sedekat ini?" Vira malah balik tanya.

"Kita akan dekat kedepannya dan bahkan lebih jauh lagi, aku berharap kamu mau Vi" sontak saja wajah cantik itu merona kembali dengan apa yang di ucapkan Aldi.

"Maksudnya?" Entah tak mau berfikir lebih jauh lagi jangan sampai di bilang baper (bawa perasaan).

Helaan nafas sampai terdengar di telinga Vira saat Aldi menarik dan membuangnya sebelum melanjutkan ucapannya itu.

"Begini...."

"Jika aku ingin mengejarmu saat ini." Jelasnya Aldi dengan penuh perhatian. Tangannya pun sudah menggenggam kedua tangan Vira. Sorot mata kedua saling bertemu, Vira mencari kebohongan dari mata lawannya itu "Tidak ada kebohongan kulihat ini" batin Vira.

"Aku bukan perawan Tuan, Aku hanyalah Janda tak di inginkan oleh mantan suamiku sendiri."

"Bukan, kau itu wanita yang sudah kupilih menjadi Masa depanku dengan penuh cinta dan sayang di dalamnya, tidak akan ada yang akan menyakitimu kelak. Bahkan aku sendiri tak akan pernah membuatmu menangis kesedihan. Aku janji padamu Vira."

"Aku ingin kau wanita pertama dan terakhir dalam hidupku ini mencurahkan semua cinta dan kasih sayang. Kau hanya wanita satu satunya yang aku minta dan akan berJuang untuk meyakinkanmu. Bahwa aku serius denganmu."

"Bisakah kita mulainya dari sini Vira?" Aldi menggenggam tangan Vira erat sekali.

"Entahlah, aku tak bisa menjawabnya saat ini." Masih ragu dengan perasaan ini yang baru beberapa kali bertemu Aldi. Memang tak di pungkiri setiap bertemu Aldi selalu jaga jantungnya bergejolak berasa ingin copot saking cepatnya bekerja.

"Aku akan selalu menunjukkannya mulai sekarang, tolong jangan menolak perhatianku padamu. Aku akan selalu setia menunggumu." meyakinkan Vira.

Aldi tak malu lagi dia, langsung dipeluknya sang pujaan hatinya itu dengan erat, mengusap punggung wanita itu. "Bukalah hatimu untukku" bisik di telinga Vira.

Vira yang dipeluknya dadakan tak bisa menolaknya, dan mendengar Aldi berbisik di telinganya hanya senyuman dan anggukan kepalanya saja sebagai jawaban.

Cukup lama pelukan meraka. Menikmati moment yang tak pernah terjadi oleh Aldi. "Inikah rasanya memperlakukan orang yang spesial dihatiku, sungguh senang dan hangat terasa di hati" batin Aldi.

"Baiklah, istirahat kembali kekamar agar besok sudah lebih baik lagi. Jangan melakukan aktifitas berlebih. Nanti aku telp untuk meMastikannya." Perintah Aldi.

Padahal hubungannya belum ada ikatan yang pasti, tapi dengan berani Aldi sudah memberikan perhatian berasa perintah di pikiran Vira.

"Aku pergi dulu, ada yang harus aku urus di kantor" ucap Aldi dengan mengecup kening Vira.

"Ya ampun"batin Vira merasakan keningnya di kecup Aldi.

"Hati hati" ucap Vira bersama dengan Aldi berjalan ke arah pintu.

"Tidak usah mengantarkanku ke luar ya, aku takut tak bisa pergi meninggalkanmu" ucap Aldi menggodanya.

Blas.

Lagi dan lagi merona Vira kali ini sangat terlihat oleh Aldi.

"Bye" ucap Aldi sesaat sebelum hilang dari pandangan Vira.

Flashback Off

"Ok, Juan" ucap Vira saat Juan Masuk ke ruangannya, pasti akan mengingatkan dirinya sudah waktunya pulang.

"Nona...."Juan tak bisa melanjutkan ucapannya.

" Sudah bisa aku jemput pulang, Vira," suara bariton Aldi Masuk melewati Juan begitu saja.

"Sebentar ini aku rapihkan dulu." kata Vira yang sudah hafal suara yang menjemputnya.

"Hem " disetujui oleh Aldi.

Mereka sudah di dalam mobil Aldi. Sudah mulai terbiasa diantar di jemput langsung oleh Aldi. Tak boleh Vira pergi kemanapun sendiri jika dirinya tak bisa pasti Juan atau Gunawan yang mengantar Vira. Agar wanita itu tidak terjadi sesuatu hal yang buruk. Posesif jika di pikirkan oleh orang lain tapi tidak dengan Aldi, dia harus bisa menjaga Vira dengan baik, selalu menyayangi dan berlimpah cinta.

"Besok kita berangkat bersama saja ke proyek untuk meninjau perkembangannya," ucap Aldi.

"Ok. " Jempol Vira mengarahkan kedepan badannya untuk menunjukkan ke Aldi. Senyum tipis di sudut Aldi jelas terlihat.

"Aku ingin memberi jawaban yang sudah lama kamu inginkan" ucap Vira sudah mantap untuk ke jenjang selanjutnya hubungan yang sudah cukup penantian Aldi.

Ciiittt.

"Benarkah!" Sontak saja reflek untuk ngerem mobilnya karen terkejut dengan apa yang baru saja di dengarnya itu.

"Hem" Vira manggut manggut.

"Aku sudah siap menjalin hubungan lebih jauh denganmu Mas Aldi" pernyataan Vira.

Langsung saja memeluk wanitanya itu walau di dalam mobil yang banyak keterbatasannya. Untuk mengungkapkan rasa bahagia dan senangnya sampai lupa jika Masih di mobil.

"Baiklah, sampai dirumahmu kita lanjutkan." lanjut Aldi dengan melepaskan pelukan dan melajukan kembali mobil ke mansion Vira.

Sudah berada di ruang tamu mansion Vira, kopi dan teh sudah didepannya.

"Apa yang kamu ucapkan tadi tidak bisa di tarik lagi ya" perintah Aldi dengan memeluk Vira karena sudah resmi jadi pasangan "Pacar".

"Tidak tenang saja, Mas" yakin Vira.

"Aku suka panggilan itu, Sayang" Balas Aldi.

*

*

*

Waktu berjalan dengan cepat berganti hari berganti minggu, hingga sudah bulan bulan berjalan. Tepat nya 2 tahun Vira menjadi janda muda, yang kini banyak kasih sayang di dapatkannya. Calon keluarga barunya bersama pasangan setia menunggu siap ke jenjang pernikahan. Tak ingin mengulangi perih duka dalam rumah tangga, lama menunggu memantapkan hatinya.

Begitupun dengan Aldi sosok dingin dan tegas setiap mata yang melihat dan mengenalnya. Tak tersentuh wanita hanya satu kini Vira, ya wanita yang Aldi inginkan satu untuk selama hidup. Bukan berarti Aldi tidak menyukai pesona wanita atau benci pada wanita, menurutnya wanita yang setiap mendekatinya itu hanya demi uang saja. Tapi tidak dengan Vira sosok yang dulu pertama dia lihat di sebuah hotel tak terduga salah pesan hotel disaat meninjau proyeknya. Di dalam kesulitan terdapat kebahagiaan, itulah kata yang cocok untuk Aldi. Melihat Vira saat itu wanita yang tangguh dan santun.

Benar saja setelah mengenalnya secara langsung pilihan nya benar adanya "TEPAT".

"Mas, Mommy kenapa?" panik Vira.

"Lagi didalam Masih di periksa" cemas Aldi.

"Doakan Mommy, semoga tidak ada yang serius" ucap Papi Adi.

"Amin" ucap mereka yang disana.

Tak lama dokter keluar. " Bagaimana, Dok?" cemas Papi Adi.

"Serangan jantung ringan istri Tuan Adi" ucap dokter itu.

"Sebaiknya istirahat Nyonya lebih banyak dan jangan banyak pikiran untuknya" lanjut dokter.

"Baik dok, terima kasih" ucap Papi Adi.

"Silahkan sudah boleh di tengok dan jangan terlalu banyak berbica dulu." Ucap dokter kembali untuk memastikan pasiennya agar lekas sehat kembali.

"Baik, Dok" hampir bersamaan mereka berucap.

Klik

" Mommy...." suara Adi.

" Papi, biarkan saat ini mommy istirahat dulu," ucap Aldi untuk menenangkan Papinya yang sangat cemas sekali di lihatnya.

****************

Hi.

Semoga suka ya.

Jangan lupa like dan koment.

Love you😘

Terpopuler

Comments

Saini Jamudin

Saini Jamudin

gimana khabar mantan nya c vira

2024-04-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!