13

Klek

Suara pintu Restoran xxx sudah terbuka oleh satu pegawainya yang membuka pertanda tamu pelanggan sudah tiba.

"Silahkan masuk Tuan dan Nona" ucapnya.

Vira dan Juan masuk kedalam, "VIP 1" tanya Juan ke pelayan itu.

"Silahkan Tuan, saya antarkan," ucapnya.

"Disini Tuan dan Nona, silahkan." Pintu sudah terbuka untuk Vira dan Juan.

Lantas duduk di kursi kosong yang ada di ruangan itu. Batinnya, "untung tidak terlambat". Ya memang jam masih kurang dari 15 menit lagi waktu janji mereka.

"Santai Nona," Juan berucap demikian ke Vira. Padahal Juan sendiri tak tenang. Dengan banyaknya hal tidak mungkin pikirannya saat ini. Tak lama suara pintu terbuka.

Klek

"Siang" sapa Gunawan.

"Selamat siang Tuan" Juan menjawab dengan berdiri dan berjabat tangan bos dingin itu tak lain Aldi dan juga Gunawan.

Vira hanya tersenyum kepada Aldi, dan hendak berjabat tangan pula. Selangkah lebih maju Gunawan untuk menyambut tangan Vira karena tau bosnya itu tak pernah mau bersentuhan wanita manapun. Agar terlihat sopan dan berbaik hati untuk mewakilkan bosnya itu, itulah pikir Gunawan.

Tapi yang terjadi.

"Siang Nona Navira Putri" ucap Aldi dengan tangan Vira bersambut dengan Aldi.

Sok

Terdiam di tempat sesaat Gunawan melihat bosnya itu yang melakukan hal yang tidak mungkin. "Keajaiban" itulah kata yang terpikir Gunawan untuk bosnya.

Tak bedanya dengan sikap Juan dengan Gunawan dalam hatinya. "Anugrah" itulah kata yang ada di pikiran Juan. Dengan yakin kerjasamanya akan berjalan lancar melihat sosok bos dingin itu.

Tak lama dari mereka duduk semua menu makanan terjadi. Dengan sopan dan teratur makan dengan diam sampai selesai makan mereka. Barulah buka suara.

"Bisa kita mulai pembicaraan ini?" tanya Gunawan kepada Aldi dan Vira.

Aldi menjawab, "hem".

Sedangkan Vira dengan mengangguk.

"Baiklah saya akan memulainya Tuan Aldi." Suara Juan mewakilkan perusahaan Vira untuk menjelaskan semua kerjasama diantara mereka untuk proyek hotel di pinggiran pantai yang baru saja di temukan pak Toni. Aldi yang akan menjadi investor pun sesekali melirik Vira di sebelah Juan yang masih dengan suaranya untuk menjelaskan maksud dan tujuannya.

"Cantiknya, ah itu senyumannya. Bikin hatiku sembunyikan dia dalam kamar saja" gumamnya dalam hati.

"Bagaimana Tuan Aldi?" tanya Juan.

Padahal Juan itu sudah menjelaskan panjang sekali untuk bisa mendapatkan persetuJuan itu, sampai sampai Juan meberikan sedikit triknya agar diterima kerjasamanya itu tapi cuma dibalas dengan, " Ok" ucap Aldi.

"Maksud Tuan Aldi?" tampak tak percaya Juan dengan kata Aldi.

"Deal. Bagian mana yang harus saya tanda tangan?" Langsung tanpa basa basi Aldi bertanya.

Sumpah sungguh terkejut Gunawan di sampingnya, tak pernah bosnya melakukan apapun sebelum di cek ulang bahkan bisa 3/4 kali untuk memastikan tidak rugi.

Sontak saja Juan langsung menunjuk bagian mana yang harus di tanda tangani oleh Aldi, begitupun dengan Vira.

"Terima kasih Tuan Aldi atas kerja sama ini semoga saja tidak ada masalah dikemudian hari"ucap Vira dengan senyum yang tak pernah hilang sejak tadi. Dengan tangan terulur untuk berjabat tangan karena telah terjalin kerjasama.

"Jika ada kendala hubungi langsung, jangan sungkan." Balas Aldi setalah berjabat tangan dengan Vira lalu memberikan kartu namanya.

"Baiklah Tuan," jawab Vira.

"Hem" jawaban Aldi.

Tanpa perlu kartu nama Vira pun sudah pasti tau Aldi kontaknya. Siapa Vira, dimana tinggalnya, bahkan masa lalunya pun sudah dia tau. Gunawan bekerja keras untuk mendapatkan informasi yang diminta Tuannya,yaitu semua informasi tersembunyi sekali pasti akan di dapatkannya. Jelas sekali koneksi dan uang yang berjalan. Semuanya mudah baginya.

Tak pernah terpikir alasan apakah yang membuat seorang Vira yang sangat sempurna di mata Aldi telah di sia siakan oleh mantan suaminya itu, terlebih usia pernikahan hanya 3 bulan, sangat singkat.

Semuanya hanya masih dalam pikir Aldi. Suatu saat dia akan minta penjelasan kepada Vira langsung, karena sudah bertekat Aldi akan mengejar dan mendapatkan Vira sebagai istrinya kelak.

Mereka telah kembali ke perusahaan masing masing, tanpa ada hal yang aneh menurut pikir Vira, sungguh pertama kali bekerja sama dengan perusahaan besar dan itu sangat lancar.

Sedangkan Juan masih dengan ketidak percayaannya jika bekerja samanya sangat mudah sekali. Ini di luar bayangannya. Sekalipun gagal Juan akan membantu Vira mencari investor lainnya yang sudah ia siapkan jauh sebelumnya. Sungguh itu semua tak di perlukan saat ini.

"Juan, tolong di bantu cek semua untuk kerjasama ini." dengan memberikan berkas tadi hasil meetingnya itu.

"Ok bos" Juan balas dengan bahagia.

"Ada apa kamu, Juan?" tanya Vira karena beda sekali Juan saat ini.

"Tidak Nona, saya sangat senang saja saat ini" ucap Juan jujur.

"Baguslah jika begitu" balas Vira.

*

*

*

Vira sudah terbiasa dengan kegiatan nya yang super padat dan sudah tidak diperbolehkan lembur lewat jam 9.

Flashback On

Malam sudah tiba dan semakin larut saja itu rembulan yang menapakkannya semakin tersenyum pada mahluk yang menginginkan dunia malam. Tepat pukul sepuluh malam Vira masih di meja kebesarannya itu dengan laptop menyala dan berbagai berkas di sampingnya, karena memang sedang banyak sekali kerjaan yang harus dia selesaikan.

Sampai....

Bruk

Jatuh sudah Vira dilantai kantornya saat akan mengambil air di dalam kulkas mini di dalam ruangannya. Tepat sekali Juan yang akan pamit masuk keruangan Vira sontak kaget " Nona Vira!" teriak Juan.

Langsung Juan bawa Vira ke rumah terdekat RS. Kusuma Pala rumah sakit no 1 yang pasti semuanya pelayannya terbaik tak perlu diragukan lagi.

"Tolong bantu Nona saya" ucap Juan pada suster yang mendorong menuju UGD.

"Tunggu disini Tuan" ucap suster itu.

Semoga baik baik saja. Itulah pikir Juan. "Sedangkan apa kau disini?" Tanya seseorang pada Juan.

Juan langsung melihat sosok itu dan ternyata Aldi disana sendiri "Nona Vira di dalam Tuan" ucap Juan dengan cemas.

"Kenapa dengan Vira?" tanya Aldi ke Juan dengan mata penuh tajam. Membuat yang dipandangnya pasti sangat takut.

"I-itu Tuan Aldi...." Terbata kata Juan " Nona Vira tak sadarkan diri di ruang kerjanya tadi di kantor." Pelan suara Juan.

"Sekarang bagaimana keadaan Vira?" tanya kembali Aldi.

"Belum ada kabar dari masuk sampai sekarang Tuan" jawab Juan.

"Kenapa bisa sampai lembur hingga larut di kantor" batin Aldi." Apa yang kau kerjaan hingga tak kenal waktu Vira" lanjut batinnya itu.

Mereka masih menunggu belum beberapa waktu telah berlalu.

Kemudian.

Klik

Pintu terbuka dengan seorang Dokter keluar.

"Bagaimana keadaan Nona saya, Dok?" tanya Juan.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" tanya Aldi yang suaranya bersamaan dengan Juan.

"Sudah lebih baik, pasien kelelahan dan pola makan yang tidak teratur yang mengakibatkan lambungnya sakit," jawab Dokter.

"Boleh saya masuk, Dok?"tanya Aldi.

"Boleh Tuan" jawab dokter.

Tanpa melihat sekelilingnya langsung masuk Aldi ke dalam.

Sedangkan Juan terbengong disana saat melihat Tuan Aldi yang tampak hawatir bagai istrinya yang sakit ataupun belahan jiwanya. Tampak sekali terlihat siapa saja yang melihat wajah cemas Aldi pastilah menyangka yang sakit di dalam orang terkasihnya.

Setelah dokter pergi dari pandangan Juan. Perlahan Juan masuk kedalam ruangan UGD yang tampak sepi. Sesaat sebelum langkahnya melanjutkan, tampak tak percaya apa yang dilihatnya. Sontak saja membuat berhenti untuk melangkah. Tapi tidak kemana mana, masih saja Juan terkejut disana.

****************

Hi semuanya.

Semoga suka dengan kisah ini ya.

Bantu like dan koment ya.

😘

Terpopuler

Comments

Tine Lasut

Tine Lasut

penasaran thor.

2024-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!