Setelah melakukan operasi yang lama, akhirnya penghuni baru LF lahir selamat..
Saat ini Taro dan Tara berusia 4 tahun, keduanya sangat sangat menggemaskan, membuat Alda dan Aldo meminta ibu Sean, Shella, 3D, dan Yuna mengajari cara merawat hewan..
Dengan telaten mereka mengajari duo AL merawat hewan sampai benar benar bisa, Yuna, Shella, Anita dan 3D sedang bersama Tara dan Tora bermain di kolam belakang bangunan lab yang bersebelahan dengan tempat tinggal mereka..
Sedangkan Sean yang hari ini melatih bela dirinya hingga dia tidak sengaja membuka lagi tanda naganya tepat saat dia selesai melakukan meditasi di sebuah air terjun..
"kekuatanku sebentar lagi akan kembali kepuncaknya, semoga saja mereka tidak lupa untuk terus meningkatkan kekuatan,." ucap Sean monolog
Dia pun kembali ke ruang monitor untuk mencari keberadaan yang lain, tetapi ternyata disana ada Lulu, Anna dan Risa sedang memantau danau tempat dimana mereka menemukan goa yang di tumbuhi semak belukar ketika pertama kali explore..
"apa yang kakak pantau?? Serius sekali??" tanya Sean
"kakak sedang memantau goa di dekat danau yang dulu pernah kami lihat" jawab Anna
"memangnya ada apa di sana??" tanya Sean
"entahlah, waktu itu kami langsung pulang karena sudah hampir jam makan malam" jawab Anna
Sean langsung mengambil HT, sebelum keluar ia meminta terus memandunya dari CCTV hingga Sean sampai goa tersebut agar rasa penasaran ketiganya terjawab..
Saat Sean keluar ruang CCTV ia bertemu 3D dan mengajaknya mencari letak goa yang di maksud Anna, ia terus di pandu menggunakan alat komunikasi..
Setengah jam akhirnya mereka berempat sampai di depan goa..
"ayo kita bersihkan tanaman rambat ini dulu, setelah itu kita masuk dan memeriksanya" ucap Sean
Mereka pun membersihkan semak belukar yang menutupi mulut goa hingga bersih..
Di dalam goa Sean dan 3D terkejut bukan melihat sangkar yang besar, tetapi mereka terkejut melihat isi di dalamnya..
Seketika aura membunuh Sean keluar karena emosi..
"Sean, hilangkan aura membunuhmu," pinta Dago
"maaf, aku kelepasan" ucapnya
"kami faham apa yang kau rasakan" jawab Diego
Dan ya, saat ini dihadapan mereka terdapat 2 ekor gorilla dan 2 ekor simpanse yang sangat kurus dan memperihatinkan, karena sepertinya dulu tempat inilah para pemburu mengumpulkan hasil tangkapannya..
Sean langsung menghancurkan sangkar tersebut dan menghubungi kakaknya untuk datang dan membawa makanan serta obat obatan, dengan rasa penasaran yang tinggi Lulu, Risa dan Anna segera bergegas menyiapkan apa yang di minta Sean..
"untung mereka berhasil survive selama ini hanya dengan makan buah yang pohonnya menjuntai ke dalam sangkar besar ini, sambil menunggu ketiga gadis itu, tolong carikan buah buahan di dekat sini" perintah Sean
Mereka pun berpencar mencari buah buahan di sekitar dan kembali membawa lumayan banyak buah..
Dengan rakusnya keempat hewan tersebut makan, selang 25 menit Anna, Lulu, Risa dan dokter hewan sampai dan terkejut melihat kondisi keempat hewan tersebut, sang dokter langsung memeriksanya..
"syukurlah mereka hanya kelaparan, ngomong ngomong siapa yang menghancurkan sangkar besi ini?? Tanya dokter hewan
Sean pun menepuk kepalanya dan meminta maaf..
Keempat hewan tersebut langsung dilarikan ke bangunan kesehatan, tempat dimana hewan hewan sakit dirawat..
Kedatangan Sean dan lain membuat yang lain penasaran, kenapa mereka buru buru..
Sean menggandeng tangan Shella dan mengajaknya melihat apa yang sudah mereka temukan..
Disana kondisi gorilla dan simpanse sudah membaik, tapi luka di tubuh mereka sangat terlihat jelas jika mereka disiksa dengan kejam..
"apakah ada hewan yang seperti ini lagi di hutan sana??" tanya Shella
"entahlah, sepertinya kita butuh beberapa orang untuk menelusuri kawasan ini, karena hutan yang di bangun orang tua kita sangat luas" jawab Anna
"bagaimana kalau kita minta tolong kepada mereka??" tanya Dago memberi usul sambil menunjuk beberapa burung beo, kakak tua dan macau
"ide yang bagus, kita tambah dengan Leo dan beberapa kawanannya" tambah Diego
"baiklah, sudah kita putuskan, besok kita akan telusuri hutan ini dengan membagi group" jawab Sean
"Bagaimana kita akan berkomunikasi dengan mereka??" tanya Anna
"tenang saja kak, aku bisa faham kok bahasa mereka semua" jawab Shella kali ini
"bagaimana bisa??"tanya Anna
"karena Sean yang mengajari" jawab Shella santai
"benarkah, kalau begitu ajari kami juga" perintah Lulu
"sekarang kakak bertiga pejamkan mata" perintah Sean
Sean pun menyentuh kening ketiganya setelah itu menyuruh mereka membuka mata..
"cuma begitu saja??" tanya Lulu heran
"coba ajak bicara simpanse itu, tanya apa yang terjadi sehingga mereka di kurung di dalam goa itu, jawabannya pasti karena perburuan liar" jawab Sean
Lulu pun mencoba bertanya kepada simpanse dan mereka bertiga terkejut mendengar jawaban darinya..
"sekarang percaya kan kalau kalian bisa mendengar dan berbicara langsung dengan mereka, satu pesanku untuk kakak bertiga, jangan gunakan kemampuan yang kakak miliki di tempat umum, kalau mereka hanya mengira kalian gila itu masih tidak masalah, tapi kalau sampai ada orang yang tahu, kalian akan dijadikan bahan penelitian" nasehat Sean
"lalu kalau ada hewan yang minta tolong d tempat umum??" tanya Anna
"benar, masak iya kita biarkan mereka?? Tambah Risa, Lulu pun mengangguk setuju
"kalian kan bisa menolong dan mencari tempat yang aman untuk ngobrol" jawab Sean
Mendengar jawaban Sean mereka malu sendiri karena tidak berfikir sampai sejauh itu..
"sudah lah, mari kita makan. Aku sudah lapar.." ajak Sean
Mereka pun menuju ruang makan, disana sudah ada orang tua mereka masing masing menunggu..
Yuna yang dari tadi mengobrol dengan anak monyet emas menjadi perhatian orang tua masing masing..
"apa yang kamu bicarakan dengan monyet itu nak??" tanya sang ibu penasaran
"oh, dia minta tinggal di sini bersama yang lain, karena dia bosan di rumah terus selama 2 minggu ini" jawab Yuna santai
Orang tua mereka saling pandang karena mengira Yuna mengada ada, Sean langsung mengibaskan tangannya seperti menghalau sesuatu, tapi sebenarnya dia memberikan skillnya dengan kibasan tangan,
Cahaya putih memasuki kening keempat pasang orang tua tersebut dan betapa terkejutnya mereka bisa mendengar obrolan dari berbagai hewan..
"sekarang ayah, paman dan bibi dengar kan apa yang mereka bicarakan??" tanya Sean tersenyum
"bocah, rahasia apa lagi yang belum kami ketahui tentangmu??" tanya Baskara
"untuk yang lain masih rahasia, ini adalah keahlianku dari lahir, bahkan saat ibu mengajak keliling mansion pun aku masih ingat" jawab Sean santai
Hana terkejut mendengar jawaban Sean, jadi ketika dia dan suaminya olahraga malam anaknya juga mengetahuinya..
Melihat sang ibu yang tiba tiba malu, Sean pun menggodanya..
"apalagi ketika ayah dan ibu sedang olah raga malam, jujur aku tidak bisa tidur waktu itu" ucap Sean.
Ucapan sang anak ibarat kedua pasutri diguyur menggunakan air es di kepalanya..
Louise, Bella, Mark dan Mona pun tertawa karena tahu kemana arah pembicaraan tersebut, tapi tawa itu membeku ketika anak anak mereka Shella dan 3D menjawab dengan pertanyaan yang sama seperti yang di ucapkan Sean..
"sudah lah, lagi pula itu masa lalu dan kami tidak peduli, karena itu urusan masing-masing, benar kan Sean sayang" tanya Shella kepada Sean
"ya, itu benar sekali" jawa Sean
Sontak seisi ruangan menjadi sunyi karena terkejut mendengar ucapan Shella dan jawaban dari Sean..
"kalian pacaran, sejak kapan??" tanya Hana dan Bella bersamaan..
"iya, kami pacaran sejak berada di rumah paman Michail dan bibi Ratu" jawab Sella
Kedua ibu tersebut saling pandang dan tersenyum bahagia..
Sedangkan sang ayah mereka masih melongo seperti tersengat listrik bertegangan tinggi karena kegiatan malamnya dengan sang istri diketahui anak mereka..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
gaskeun
2024-06-13
0