Episode 8

*Blok E Asrama Putri

Kini mereka sudah sampai di Blok E, disana sudah terlihat para wanita-wanita yang tengah sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, ada yang mengepel, ada yang tengah memasak, ada juga yang sedang menonton TV seraya mengunyah cemilannya, namun saat Cathreen masuk ke dalam dan langsung menyapa, semuanya terlihat kaget dan langsung berdiri rapih seraya menjedah kegiatan mereka masing-masing.

“Hai…semuanya”

“Hai miss Cathreen!” Sahut semuanya.

“Ok, mana yang lain?”

“Yang lain ada di kamar miss…” Jawab salah satu dari mereka.

“Panggil dulu, suruh keluar semuanya” Yang menjawab barusan buru-buru berjalan ke setiap kamar dan memanggil rekan-rekannya untuk berkumpul di ruang tamu.

Setelah semua terkumpul, Cathreen mulai mengenalkan Findya, Ovi dan Lifia pada mereka, hanya mengenalkan secara singkat seperti nama mereka dan darimana mereka berasal, setelah cukup Cathreen mulai menyilahkan para wanita-wanita itu untuk mengenalkan diri pada pendatang baru ini, Findya, Ovi dan Lifia.

“Hai, nama saya Pathw, saya dari Thailand, senang bertemu dengan kalian”

“Hai nama saya cleuu saya juga dari Thailand, saya sangat senang bertemu dengan kalian…”

Siklusnya seperti itu terus sampai mereka semua selesai mengenalkan diri, Cathreen langsung mengarahkan mereka untuk kembali menyelesaikan pekerjaan mereka yang sempat tertunda tadi, setelah itu Cathreen langsung membawa ketiganya menuju kamar mereka.

Di atas pintu terdapat tulisan “Room Number 7” dan dibawah tulisan itu terdapat tulisan “Malaisyan” seketika Cathreen langsung mengganti nama itu dengan tulisan “Indonesian” seraya menceritakan pada mereka bahwa penghuni kamar ini sebelumnya adalah perawat-perawat yang berkebangsaan Malaisya, berhubung kontrak mereka sudah selesai jadi kamar ini diganti oleh Ovi, Findya dan Lifia, tak berlama-lama lagi Cathreen langsung menyilahkan mereka untuk masuk ke dalam.

“Waah kamarnya rapih banget! Aku mau bed yang ini” Turur Lifia yang langsung melemparkan tas ranselnya diatas tempat tidur.

“Iya, bersih lagi…” Ovi menambahkan.

“Ya sudah, sekarang kalian mandi, siap-siap setelah itu kita akan makan di kantin”

“Ok miss…” Ketiganya langsung menyahut, saat miss Cathreen berlalu, Ovi segera berlari mengunci pintu, setelah itu ia kembali senyum-senyum tak menentu, terngiang lagi tentang pertemuannya tadi dengan dokter Barra.

“Ih, ya ampun sumpah demi apa dokter Barra cakep banget….” Mendengar itu Lifia menoleh ke arah Ovi dan turut menambahkan.

“Iya bener kak Ovi, ih tapi dokter Zevran juga cakep loh kak”

“Iya dia juga cakep tapi lebih cakepan dokter Barra”

“Iya bener, sumpah demi apapun”

“Ya Allah andaikan aja dia jadi suami aku…” Ovi mulai berhalusinasi seraya melempar-lempar bantal di udara.

“Hmmm….” Merasa hanya heboh berdua, sesaat kemudian Lifia menatap Findya yang hanya sibuk mengatur lipatan pakaiannya di dalam lemari, pikirnya seketika apa iya Findya secuek itu dengan laki-laki?

“Eh Find?”

“Hmmm?”

“Menurut kamu lebih cakep yang mana? dr. Zevran atau dr. Barra?”

“Siapa itu? Aku gak tau” Mendengar jawaban polos Findya, Lifia hanya bisa menggaruk-garuk kepala.

“Yang tadi itu, yang kita ketemu di depan lift” sontak Ovi yang mulai gemesh dengan Findya langsung menindih ucapan Lifia.

“Halaah udahlah Lif, dia mana tau dr. Barra itu yang mana, orang tadi dia sibuk aja nyariin Hpnya dimana”

“Eh by the way, Hp kamu udah ketemu Find?” Lanjut Ovi sedikit serius.

“Iya udah ketemu, tadi aku narohnya di saku baju…”

“Owalaah, Hmmm…”Ovi dan Lifia kompak memelas.

*****

Setelah 2 jam berlalu, kini miss Cathreen kembali ke asrama Blok E untuk menjemput Ovi, Findya dan Lifia, sesua janji di awal Cathreen akan mengajak mereka makan malam di kantin, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari situ.

“Kalian mau pesan apa?” Tanya miss Cathreen seraya berbaris menunggu antrian.

“Aku sandwich ayam tapi gak pedis” Jawab Ovi.

“Aku nasi kapsah aja deh…” Lifia sedikit pasrah.

“Makanan apa yang menurut miss paling enak disini?” Findya meminta rekomendasi miss Cathreen.

“Sebenarnya semuanya enak sih, cuman menurutku yang paling enak itu, Shawarma sama sandwich albaik”

Masih merasa tak yakin, Findya memilih pasrah seperti Lifia ia mengorder nasi kapsah saja, karena kebetulan beberapa hari ini Findya seperti orang hamil yang tengah mengidam nasi.

Setelah memilih orderan di layar, miss Cathreen langsung membayar dengan menempelkan sebuah kartu yang sejak tadi mengalung di lehernya, Findya yang sedikit penasaran dengan kartu itu, segera melontarkan pertanyaan pada miss Cathreen.

“Itu kartu apa miss?”

“Ow ini kartu jajan, nanti kalian juga akan di kasih kartu seperti ini, setiap bulan akan di isi saldonya sebesar 500 riyal, itu untuk uang makan kalian setiap bulannya, uang ini di luar dari gaji pokok kalian”

“Wah berarti kita bisa menghemat dong miss?” Tambah Ovi.

“Sebenarnya hemat dan boros itu tergantung kalian masing-masing, kalau setiap hari kalian datang ke kantin dan belanja makanan macam-macam tentu uang 500 riyal ini tak akan cukup, makanya di asrama kalian di fasilitasi dapur, biar kapan-kapan kalian juga bisa masak sendiri, itung-itung juga kalian bisa menghemat kan?”

“Iya juga sih” Ovi menghela nafas.

Tidak lama berselang orderan tadi sudah datang dan langsung di sajikan di atas meja, sebelum memulai obrolan Cathreen lebih dulu menyilahkan mereka untuk menikmati makanan tersebut, pun Cathreen sendiri juga langsung mengunyah makanannya.

“Gimana nasi kapsah enak?” Tanya Cathreen.

“Lumayan miss” Jawab Findya.

“Gak enak, tadi pas liat gambarnya kukira seperti nasi kuning, kok ini rasanya beda..” Melihat keluhan Lifi Findya dan Ovi kompak melepaskan tawa, sementara miss Cathreen hanya melemparkan senyuman kecil pada Lifia.

Setelah selesai makan malam, mereka masih duduk disitu sembari menikmati minuman, miss Cathreen lalu membuka tasnya dan mengambil beberapa lembar kertas, sejenak ia merapihkan kertas-kertas tersebut menyusunnya berurutan sesuai halaman yang tertulis.

“Ini beberapa peraturan asrama, kalian harus ingat bila perlu catet, hal-hal yang kalian tidak boleh langgari” tegas Cathreen.

“Yang pertama, kalian dianjurkan keluar menggunakan abaya dan hijab peraturan ini berlaku umum entah dia agama islam ataupun kristen, kalian di larang merokok di area asrama apalagi rumah sakit, kalian di larang membawa hewan peliharaan apapun jenisnya, kalian dilarang pergi ke lantai 12, karena di lantai 12 itu khusus asrama laki-laki, selanjutnya, kalian dilarang berdua-duaan dengan laki-laki entah itu pasien, perawat, dokter ataupun staf lainnya, selanjutnya, kalian dilarang merusak fasilitas asrama, kalian di larang keluar diluar di atas jam 10 malam karena gerbang bawah akan ditutup di jam 10 malam”

Setelah panjang lebar miss Cathreen menjelaskan beberapa peraturan asrama yang tidak boleh di langgar muncul satu pertanyaan di benak Ovi yang langsung ia luahkan pada miss Cathreen saat itu juga.

“Miss kalo misalkan kita kedapatan, ini contoh aja ya misalnya saya kedapatan lagi ngerokok di lingkungan asrama itu proses sanksinya gimana miss? Apakah saya langsung dipecat atau gimana?”

“Yang pertama kita liat dulu, peraturan mana nih yang kamu langgar, kalau masih kategori pelanggaran ringan seperti kedapatan merokok, itu Ovi akan dipanggil dulu ke ruangan saya, saya kasih nasehat dan juga teguran, namun setelah itu kamu masih kedapatan lagi saya panggil lagi ke ruangan saya masih dengan cara yang sama kasih nasehat dan teguran, akan tetapi kali ke tiga Ovi masih saja melanggar maka saya langsung adukan ke kepala perawat dan membuat surat mutasi untuk mengeluarkan Ovi dari asrama, tapi Ovi masih tetap bekerja di rumah sakit ini”

“Berarti saya tinggal di luar, gitu miss?”

“Iya, Ovi cari apartement sendiri, dan sewanya Ovi bayar sendiri”

“Waaow!” Ovi menggeleng.

“Kategori pelanggaran berat itu seprti apa miss?” Findya sedikit penasaran.

“Kategori pelanggaran berat itu contoh misalkan kalian kedapatan berdua-dua dengan lelaki yang bukan mahrom, maka sanksinya langsung pemecatan, atau bahkan kalian dipaksa untuk menikah”

Ketiganya menghela nafas, setidaknya tak ada yang perlu mereka takutkan dari peraturan-peraturan itu, toh mereka bertiga terbilang anak yang baik-baik dan mustahil rasanya jika mereka harus melanggar peraturan-peraturan tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!