***
"Grace," panggil seorang pria tampan dengan tubuh atletisnya, pria itu melangkah mendekati Grace.
Memeluknya dari belakang, dan menaruh dagunya di atas pundak gadis itu.
Grace mengulas senyumnya, gadis itu mengelus punggung tangan yang melingkar di perut ratanya.
"Ada apa, Daddy?"
Jordan tersenyum geli, tinggal bersama dengan seorang gadis membuatnya menjadi lebih banyak tersenyum.
"Kenapa memanggilku seperti itu, hm?"
Grace terkekeh, gadis itu membalikkan badannya menghadap ke arah Jordan. Pria yang baru satu hari dekat dengannya dengan cara tidak wajar, Grace mengalungkan kedua tangannya. Meskipun dadanya berdebar, tetapi Grace harus membiasakan kedekatannya seperti ini dengan Jordan.
Karena mulai hari ini Grace akan tinggal bersama Jordan, tadi pagi setelah mereka dari restauran. Jordan dan Grace pergi menuju tempat tinggal Grace, mereka mengambil beberapa pakaian dan barang-barang penting milik gadis itu dan membawanya ke apartemen milik Jordan, dan di sinilah mereka, di apartemen milik Jordan.
"Bukankah kau sugar daddyku, Daddy?" Grace mengedipkan sebelah matanya, membuat Jordan mengeraskan rahangnya.
Tidak hanya karena panggilan yang di berikan Grace, tetapi karena tingkahnya juga membuatnya menjadi bernafs*.
"Kau membuatku berhasr*t, Grace. Bagaimana ini, hm?" bisik Jordan, Grace menggigit bibir bawahnya.
"Eughh ... Jordan," lenguh Grace saat tangan Jordan merayap ke bawah, pada area inti tubuhnya yang tertutupi hotpants dan g-string.
Mengelusnya dari luar, lama Jordan bermain disitu. Hingga setelahnya Jordan melepaskan pengait celana hotpants milik Grace dan melesatkan masuk jemari besarnya.
Menggesek inti tubuhnya dengan pelan, dan memberikan sedikit tusukan. Membuat tubuh Grace menggelinjang, ada rasa geli dan sensasi aneh yang Grace rasakan.
"Jordan,"
"Ada apa, Baby? Berkedut, hm?"
Grace memejamkan matanya, menggigit bibir bawahnya saat dirinya benar-benar merasakan kedutaan pada miliknya.
Sementara Jordan, pria itu menyeringai, ia sangat menyukai ekspresi Grace ketika tengah berhasr*t. Membuat Jordan semakin gencar memainkan milik Grace, menekan-nekan biji kacang milik Grace.
Grace membuka pejaman matanya, ia menatap sayu ke arah Jordan. Kedua tangannya pun memeluk erat tubuh kekar Jordan.
"Daddy ... ahh stop!" ucapnya, Jordan tidak perduli. Pria itu malah membungkam bibir ranum Grace dengan bibirnya sendiri, melumatnya dengan gerakan yang menuntut. Sementara dua jarinya di bawah sana tetap bergerak mengobrak-abrik milik Grace.
Jordan menghimpit tubuh Grace dengan kitchen set, memerangkap tubuh gadis itu dengan tubuhnya, dan semakin memperdalam ciuman keduanya.
Grace sendiri akhirnya membalas ciuman Jordan, gadis itu melumat, menyesap, dan membelit lidah Jordan. Kini suara decapan terdengar memenuhi dapur, hawa yang tadinya terasa dingin kini sedikit terasa panas.
"Ouhh Daddy!" Grace mendongak saat Jordan melepaskan ciumannya dan menyerang leher jenjangnya, memberikan kecupan-kecupan basah, dan menyesapnya. Meninggalkan beberapa bekas kissmark di sana.
Sedangkan jari Jordan di bawah sana tetap bergerak maju mundur pada milik Grace, hingga.
"D-daddy, aku ... sampai. Ouhhh!" tubuh Grace bergetar, gadis itu mencapai pelepasannya.
Grace memeluk erat tubuh kekar Jordan, rasanya kedua kakinya seperti jelly. Beruntung ada Jordan yang menopang tubuhnya.
Jordan tersenyum, pria itu mengelus peluh di kening Grace. Kemudian ia kecup kening Grace.
"Kau sangat basah, Baby. Rasanya aku ingin memakanmu sekarang, tetapi tidak bisa. Karena Thomas sudah ada di depan," bisik Jordan.
Grace menjauhkan wajahnya dari curuk leher Jordan, gadis itu menatap ke arah Jordan dengan tatapan yang tidak rela. Meskipun permainan dua jari Jordan cukup membuatnya menggelinjang dan mendapatkan pelepasan, namun rasanya ia menginginkan lebih.
"Daddy mau pergi?" tanya Grace dengan lirih.
"Yeah, ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan. Kau tidak apa-apa bukan? Aku pasti kembali, tidurlah terlebih dahulu jika kau sudah mengantuk,"
"Baiklah, tetapi bisakah Daddy membenarkan celanaku dahulu?"
Jordan terkekeh, pria itu menatap ke bawah. Menekuk salah satu kakinya dan mengecup milik Grace dari luar membuat Grace menggigit bibir bawahnya, setelahnya Jordan menutup kembali pengait hotpants milik Grace.
Jordan menegakkan tubuhnya kembali, ia menatap ke arah Grace.
"Aku pergi dulu, aku tau kau menginginkan lebih. Tetapi tidak sekarang okay? Nanti setelah aku kembali, aku pastikan kau tidak akan bisa berjalan setelahnya." Jordan melumat bibir Grace dengan lembut, setelahnya ia mengusap jejak salivanya di sekitar bibir Grace sebelum akhirnya pria itu melangkah pergi.
Seperginya Jordan, Grace mengulas senyumnya dan menggelengkan kepalanya.
"Bisa-bisanya secepat ini aku merespon segala perlakuan li*rnya," gumam Grace dengan terkekeh.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Nanaa 774
siap bergadang kalo gini mah😘🤣
2024-04-15
0
Hikmah Haswanfhazwan
aku maraton /Drool//Drool/
2024-03-01
0
Princes Novi
nice ara
2024-02-10
1