20. First Date

Desahan panjang keluar dari mulut Ahlam. Di jam tiga pagi dia memilih mengguyur tubuhnya sambil bermain solo karena sang istri benar-benar membuat adik kecilnya tegang.

Suara gemericik air membuat Ellea membuka mata. Dia melihat ke arah sofa di mana sang suami tidak ada. Perlahan, Ellea mulai bangkit dengan menahan rasa sakit di perutnya. Baru saja hendak berdiri, pintu kamar mandi terbuka. Rambut sang suami sudah basah.

"Mas, mandi?" tanya Ellea dengan penuh keheranan.

Ahlam menghampiri Ellea yang yang masih memegang perutnya. Sedangkan Ellea menanti jawaban suaminya.

"Dari pulang kerja kan Mas gak boleh jauh dari kamu. Kamu pengen dipeluk terus sama Mas. Sekarang, baru ada waktu untuk Mas mandi. Soalnya gak enak banget, Sayang."

Ahlam berkata dengan penuh dusta juga penuh kelembutan. Wajah Ellea seketika berubah dan sebuah kata maaf terlontar dengan penuh sesal.

"Enggak apa-apa, Sayang."

Ahlam kembali menarik tangan.Ellea ke dalam pelukannya. Ellea pun membalas pelukan Ahlam dengan begitu erat.

"Tidur lagi, ya."

"Aku harus masak, Mas."

"Tidak," larang Ahlam dengan sangat tegas.

"Mas--"

"Tidak ada bantahan, SAYANG."

Mimik wajah Ahlam yang sudah berubah membuat Ellea menunduk dalam. Hingga Ahlam membaringkan tubuh sang istri kembali.

"Tidur, ya."

Kalimat Ahlam kembali melembut. Ellea pun mengangguk patuh. Namun, Ellea meminta kepada Ahlam untuk tidur di sampingnya lagi.

"Peluklah tubuh Mas sepuas kamu, Sayang."

Tangan Ellea kembali melingkar di atas perut Ahlam. Dia meyakini jikalau Ellea memiliki rasa yang sama dengannya. Hanya saja dia belum menyadarinya. Jika, Ellea tidak nyaman dengannya, dia tidak mungkin terus meminta Ahlam tidur di atas ranjang yang sama untuk menemaninya.

Jam enam pagi pun Ellea belum bangun. Ahlam tersenyum melihat Ellea yang masih memeluk tubuhnya. Tangan Ahlam sudah menyentuh pipi Ellea. Ingin rasanya dia mencium bibir sang istri yang membuatnya candu.

Ahlam mencoba untuk turun dari tempat tidur. Dia meninggalkan Ellea untuk mengecek sang ayah mertua. Ayah Rifal terkejut ketika melihat Ahlam sudah ada di ambang pintu kamarnya.

"Ada apa, Am?"

"Apa ada yang bisa Iam bantu? Soalnya Ellea masih tidur," jawab Ahlam dengan begitu sopan.

"Tumben sekali El masih tidur. Memangnya berapa ronde semalam?" Ayah Rifal membercandai sang menantu.

"Ayah gak perlu tahu. Takut mau."

"Menantu siyalan!" umpat ayah Rifal dan itu membuat Ahlam tertawa.

Ayah Rifal menggelengkan kepala melihat tingkah Ahlam yang begitu mirip dengan ayahnya, Askara. Dari segi bicara yang asal bunyi juga sikapnya yang amat peduli.

Ahlam menemani sang ayah mertua untuk sarapan. Dia tidak ingin ayah Rifal merasa sendiri. Sekarang, bukan hanya Ellea yang harus menjaga ayahnya. Dirinya pun harus ikut menjaga ayah mertuanya.

"Kembalilah ke kamar, Am. Nanti Ellea nyariin kamu. Ayah sudah selesai kok."

"Tidak, Yah. Iam harus memastikan Ayah dulu. Baru Iam kembali ke kamar. Sekarang, Iam juga berkewajiban untuk menjaga Ayah."

Hati ayah Rifal mencelos mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ahlam. Matanya mulai berair karena dia merasakan sebuah ketulusan dari ucapan menantunya tersebut.

"Ayah tidak salah pilih menantu."

"Makasih, Ayah udah jodohin Ellea sama Iam. Iam merasa beruntung bisa memperistri Ellea."

Ayah Rifal terkejut mendengar kejujuran dari mulut Ahlam. Hanya dalam waktu singkat, Ahlam bisa menerima Ellea. Beda halnya dengan dirinya dulu. Harus membenci sang istri, menyakiti dulu, barulah dia sadar dengan perasaannya yang sesungguhnya.

"Tidak selamanya perjodohan itu menyeramkan. Ketika Iam dan Ellea ikhlas menerima perjodohan ini, pasti akan diberi kelancaran dan kebahagiaan."

Ayah Rifal nampak terharu mendengar penuturan Ahlam. Apalagi, sekarang Ahlam sudah menatapnya dengan begitu dalam.

"Doakan Iam dan Ellea ya, Yah. Semoga rumah tangga kamu menjadi rumah tangga yang penuh dengan kebahagiaan. Langgeng hingga tua dan bisa menjaga bersama."

Ayah Rifal mengangguk dan tangannya sudah menepuk pundak Ahlam. Tak ada kalimat yang bisa dia katakan saking terharunya.

Ahlam kembali ke kamar dan sang istri sudah terduduk di atas ranjang.

"Udah bangun?"

Ahlam menghampiri Ellea dan mengecup kening istrinya dengan begitu dalam. Tangan Ellea pun kembali memeluk tubuh Ahlam.

"Apa setiap kali kamu kedatangan tamu akan manja seperti ini?" tanya Ahlam penasaran.

"Aku akan selalu memeluk foto Bunda supaya sakitnya mereda."

Sakit sekali hati Ahlam mendengarnya. Dia memundurkan tubuh Ellea. Menatapnya dengan begitu serius.

"Aku gak mau Ayah tahu karena aku gak mau buat Ayah sedih. Selagi masih bisa aku tahan. Aku akan melakukannya."

"Terbuat dari apa sih hatimu, Sayang?" Ahlam sudah mengusap lembut pipi sang istri.

"Kamu begitu baik dan tulus," lanjutnya.

"Hanya itu yang bisa aku berikan untuk Ayah. Pengorbanan Ayah untukku tak akan pernah bisa aku balas sampai kapanpun. Tak akan pernah bisa."

Ahlam kembali memeluk tubuh Ellea. Dia baru bertemu dengan wanita setulus Ellea. Wanita yang begitu spesial dan hanya ada satu dari seribu wanita yang ada di dunia.

"Sekarang, kalau kamu sakit, kamu harus bilang Mas, ya. Mau kamu peluk Mas seharian pun Mas gak masalah. Kamu mau kan?"

Ellea mengangguk di dalam pelukan Ahlam. Dia akui pelukan Ahlam begitu hangat dan membuatnya ingin terus memeluk tubuh lelaki jangkung itu.

.

Hubungan Ahlam dan Ellea semakin hari semakin dekat. Hari ini Ahlam mengajak Ellea untuk pergi ke sebuah butik di mana akan ada sebuah acara spesial. Ahlam sudah memilihkan sebuah gaun yang begitu cantik. Namun, Ellea nampak tak suka.

"Itu terlalu terbuka, Mas."

"Hanya untuk makan malam saja, Sayang," bujuk Ahlam.

Ellea pun mengikuti saja kemauan suaminya. Dia tidak ingin membuat malu Ahlam di acara makan malam tersebut.

Ahlam begitu terpesona ketika melihat sang istri sudah begitu cantik dengan gaun di tubuhnya. Ahlam memandang Ellea sampai tak berkedip.

"Jangan liatin aku kayak gitu," ucap Ellea sembari menunduk ke bawah karena malu.

Ahlam meraih dagu Ellea dan kini mereka berdua saling tatap.

"Kamu begitu cantik," puji Ahlam dan itu membuat wajah Ellea merona.

Tibanya di hotel mewah, Ahlam menggandeng tangan Ellea menuju sebuah restoran yang sudah dia pesan sebelumnya. Ellea terkejut dengan dekorasi di dalamnya. Di mana penuh bunga dan hanya ada satu meja di sana.

"Our first date."

Ellea terkejut dan langsung menoleh ke arah Ahlam yang sudah tersenyum begitu manis. Ahlam membawa Ellea menuju meja yang sudah dihias begitu indah. Lilin-lilin yang menyala di atas meja menambah suasana semakin romantis. Wajah Ellea begitu bahagia mendapat kejutan dari suaminya.

"Kamu suka?" Ellea hanya mengangguk dengan senyum yang begitu lebar.

Selesai menikmati hidangan makan malam romantis, Ahlam mengajak Ellea untuk menikmati pemandangan Ibukota dari lantai di mana mereka berada.

"Ellea, Sayang."

Panggilan Ahlam membuat pandangan Ellea teralihkan. Wajah Ahlam sudah begitu serius dan dia sudah meraih kedua tangan istrinya.

"Mas, ingin mengatakan sesuatu," ucapnya.

Dada Ellea mulai berdegup karena dia tidak pernah melihat Ahlam seserius ini. Pinggang Ellea pun sudah Ahlam rengkuh hingga tubuhnya begitu menempel dengan Ahlam.

"Mas mencintai kamu, Sayang."

...***To Be Continue***...

Banyakin komennya dong ...

Semoga kalian masih setia membaca kisah ini, ya.

Terpopuler

Comments

Amang Awang

Amang Awang

meleleh hati adek bang

2024-02-24

1

Ayu wandira Ayu

Ayu wandira Ayu

el juga mencintai mas iam....

2024-02-23

0

aisya

aisya

bahagia terusssss yaaaa

2024-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permintaan Ayah
2 2. Meminta Restu
3 3. Perjanjian Sebelum Pernikahan
4 4. Ancaman
5 5. Pemain Cadangan
6 6. Menjaga Perasaan
7 7. Tak Ingin Menyakiti Lagi
8 8. Alasan Kenapa Tak Mengijinkan
9 9. Selalu Ada
10 10. Berbagi Beban
11 11. Tak Bisa Membantu
12 12. Ikatan Hati
13 13. Keinginan Setelah Menikah
14 14.Tak Segan Untuk Memeluk
15 15. Tak Henti Menetes
16 16. Tidak Suka
17 17. Takjub dan Terpesona
18 18. Tidak Sopan
19 19. Rutinitas Membakar Semangat
20 20. First Date
21 21. Wanita Liar
22 22. Sang Pembicara Memberikan Bukti Cinta
23 23. Tak Ingkar Janji
24 24. Second Date
25 25. Membalas
26 26. Mati Rasa
27 27. Kamu Tidak Sendiri
28 28. Memiliki Persamaan
29 29. Mengikhlaskan
30 30. Rindu Tak Bisa Bertemu
31 31. Siluet Kesedihan
32 32. Posesif dan Cemburu
33 33. Lelaki Normal Dan Tidak Belok
34 34. Sejenak Pergi Dari Kesedihan
35 35. Permata Berharga Nan Langka
36 36. Di Belakang Layar
37 37. Membalas Ucapan Pedas
38 38. Berlian dan Batu Kerikil
39 39. Pillow Talk
40 40. Pembersihan Massal
41 41. Rindu
42 42. Masam
43 43. Hadiah Dari Papi
44 44. Kecebong
45 45. Kebahagiaan
46 46. Menyeramkan
47 47. Mimpi Buruk
48 48. Sikap Tak Biasa
49 49. Mencoba Mengusik
50 50. Sulit Diretas
51 51. Drama
52 52. Siapa Yang Lebih Licik dan Cerdik?
53 53. Klarifikasi
54 Be smart reader
55 54. Semuanya Sudah Selesai
56 55. Anak Ayah
57 56. Dua Kesakitan
58 57. Sate Lilit
59 58. Ngidamnya Ellea
60 59. Embrio Ngadi-Ngadi
61 60. Ngidam Mahal
62 61. Lebih Ekstrem
63 Pengumuman
64 62. Hanya Rindu
65 63. Ketakutan
66 64. Ternyata Salah
67 Bonchap
68 TAMAT
69 Hurt Be A Love
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Permintaan Ayah
2
2. Meminta Restu
3
3. Perjanjian Sebelum Pernikahan
4
4. Ancaman
5
5. Pemain Cadangan
6
6. Menjaga Perasaan
7
7. Tak Ingin Menyakiti Lagi
8
8. Alasan Kenapa Tak Mengijinkan
9
9. Selalu Ada
10
10. Berbagi Beban
11
11. Tak Bisa Membantu
12
12. Ikatan Hati
13
13. Keinginan Setelah Menikah
14
14.Tak Segan Untuk Memeluk
15
15. Tak Henti Menetes
16
16. Tidak Suka
17
17. Takjub dan Terpesona
18
18. Tidak Sopan
19
19. Rutinitas Membakar Semangat
20
20. First Date
21
21. Wanita Liar
22
22. Sang Pembicara Memberikan Bukti Cinta
23
23. Tak Ingkar Janji
24
24. Second Date
25
25. Membalas
26
26. Mati Rasa
27
27. Kamu Tidak Sendiri
28
28. Memiliki Persamaan
29
29. Mengikhlaskan
30
30. Rindu Tak Bisa Bertemu
31
31. Siluet Kesedihan
32
32. Posesif dan Cemburu
33
33. Lelaki Normal Dan Tidak Belok
34
34. Sejenak Pergi Dari Kesedihan
35
35. Permata Berharga Nan Langka
36
36. Di Belakang Layar
37
37. Membalas Ucapan Pedas
38
38. Berlian dan Batu Kerikil
39
39. Pillow Talk
40
40. Pembersihan Massal
41
41. Rindu
42
42. Masam
43
43. Hadiah Dari Papi
44
44. Kecebong
45
45. Kebahagiaan
46
46. Menyeramkan
47
47. Mimpi Buruk
48
48. Sikap Tak Biasa
49
49. Mencoba Mengusik
50
50. Sulit Diretas
51
51. Drama
52
52. Siapa Yang Lebih Licik dan Cerdik?
53
53. Klarifikasi
54
Be smart reader
55
54. Semuanya Sudah Selesai
56
55. Anak Ayah
57
56. Dua Kesakitan
58
57. Sate Lilit
59
58. Ngidamnya Ellea
60
59. Embrio Ngadi-Ngadi
61
60. Ngidam Mahal
62
61. Lebih Ekstrem
63
Pengumuman
64
62. Hanya Rindu
65
63. Ketakutan
66
64. Ternyata Salah
67
Bonchap
68
TAMAT
69
Hurt Be A Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!