19. Rutinitas Membakar Semangat

"Sayang."

Jantung Ellea sangat tak aman mendengar kata yang begitu spesial, tapi dengan mudah Ahlam katakan kepadanya. Ellea membeku seraya menatap Ahlam dengan tatapan penuh ketidakpercayaan.

"Boleh gak?" ulang Ahlam lagi.

"Kenapa dia manggil aku sayang? Apakah--"

"Ellea," panggilan Ahlam membuat pertanyaan di kepalanya buyar.

"Mas butuh jawaban kamu," paksa Ahlam.

"Terserah Mas aja," jawab Ellea dengan wajah bersemu.

Ahlam menarik tangan Ellea ke dalam pelukannya. Dia mengecup ujung kepala Ellea dengan begitu mesra. Tangan Ellea pun mulai melingkar di pinggang sang suami.

.

Ahlam tersenyum lebar ketika melihat pakaian kerjanya sudah Ellea siapkan di atas tempat tidur. Dia meyakini jika Ellea tengah berada di kamar ayahnya. Baru saja hendak mengambil kemeja, suara pintu terbuka membuat Ahlam menoleh. Sang istri sudah membawa nampan dan menghampirinya.

Susu full cream hangat yang menjadi minuman wajib sebelum Ahlam sarapan sudah Ellea siapkan.

"Bunda bilang, Mas gak suka minum kopi atau teh di pagi hari. Tapi, sukanya minum susu full cream hangat."

Ahlam tersenyum dan tangannya meraih susu yang Ellea berikan. Meminumnya sampai habis. Ellea malah tertawa ketika Ahlam mengembalikan gelas susu kepadanya.

"Kenapa?"

Ellea meraih tisu dan mengusap bibir atas Ahlam sambil berjinjit. Di mana sisa susu ada di sana. Tanpa Ellea duga, Ahlam merengkuh pinggang Ellea dan menempelkannya pada tubuh Ahlam. Mata Ellea seketika memandang wajah Ahlam dengan begitu dekat.

"Mas ingin memiliki rutinitas pagi yang membakar semangat," ucap Ahlam dengan Begitu serius.

"Apa?"

Ahlam menyentuh bibir Ellea dan itu membuat jantung Ellea berdegup begitu kencang.

"Mas ingin kamu membalasnya, Sayang."

Perlahan, tapi pasti, bibir Ahlam sudah mulai menempel di bibir Ellea. Sesapan yang Ahlam mulai masih membuat bibir Ellea tertutup rapat. Di sesapan berikutnya, bibir Ellea mulai membuka dan membalas apa yang dilakukan bibir Ahlam. Bahkan, dia begitu terhanyut hingga tak sadar Ahlam sudah menggendongnya bagai kangguru.

"Mas," panggil Ellea setelah wajah mereka berdua mulai menjauh. Posisi Ellea pun masih berada di gendongan Ahlam.

"Kenapa, Sayang?"

"Jika, Mas ingin melakukannya--"

"Tidak, Sayang. Kita pelan-pelan aja. Mas gak mau memaksa."

Ellea tersenyum dan itu membuat Ahlam semakin gemas. Mencium kembali bibir Ellea hingga mereka benar-benar puas.

Ahlam mengecup kening Ellea dengan begitu dalam setelah kegiatan morning kiss berkepanjangan usai.

"Makasih ya, Sayang."

Ellea mengangguk sambil membenarkan dasi di leher suaminya. Ahlam tak menyangka jika dia sudah memiliki rasa pada perempuan yang ayahnya jodohkan tanpa adanya rasa benci sama sekali kepada Ellea.

Di ruang makan, sudah tak ada siapa-siapa. Ellea bertanya kepada staff rumah tangga yang hendak membersihkan meja makan.

"Bapak udah berangkat, Mbak. Katanya lama nunggu pengantin baru mah."

Wajah Ellea memerah. Sedangkan Ahlam tersenyum mendengarnya.

"Bapak udah sarapan kok, Mbak."

Ellea mengangguk dan menemani suaminya sarapan. Sedangkan dia sedang tak bernafsu.

"Kamu gak makan?" Ellea menggeleng.

Ahlam mulai menyodorkan sendok berisi makanan ke depan bibir Ellea.

"Mas--"

"Makanlah, Sayang."

Kalimat itu mampu menghipnotis Ellea. Mulutnya pun mulai terbuka. Ahlam mengusap lembut ujung kepala sang istri. Di dapur dua orang staff rumah tangga tersenyum melihat manisnya sepasang suami istri yang ada di ruang makan.

"Karma baik pasti akan selalu menghampiri Mbak Ellea."

.

Hati Ahlam mencelos ketika Ellea meraih tangannya dan mencium punggung tangannya begitu sopan.

"Hati-hati ya, Mas."

Ahlam tak menjawab, tapi dia memberikan sebuah kecupan hangat di kening Ellea dan membuat hati Ellea menghangat seketika.

"Kamu istirahat, ya. Jangan kecapekan."

Setelah Ahlam pergi ke kantor, Ellea masuk ke dalam kamar. Menatap dirinya di depan cermin dengan tangan yang memegang bibirnya. Dia tersenyum kecil ketika dia dan Ahlam melakukan adegan dewasa yang cukup lama.

"Kenapa aku begitu menikmati setiap cumbuannya?"

Ahlam yang tengah mengemudi pun terus melengkungkan senyum. Dia teringat bagaimana Ellea membalas sesapannya dan membuat darah di tubuhnya mengalir cukup kencang. Hampir saja dia kebablasan.

"Ini bukan yang pertama untuk gua. Tapi, kenapa rasanya beda banget," gumamnya sambil fokus pada jalanan.

Wajah Ahlam begitu berseri dan bersinar. Dia terlihat begitu bahagia hingga para karyawan di sana membicarakan Ahlam. Lelaki itu terbilang begitu tegas dan jarang senyum. Tapi, hari ini dia begitu berbeda.

Apalagi ketika dia sudah memegang ponsel. Senyumnya tak pernah pudar dengan jari yang terus menari di atas layar benda pipih.

Ahlam begitu bersemangat ketika semua pekerjaannya sudah selesai dan bergegas untuk pulang. Tibanya di rumah, sang ayah mertua pun sudah ada di ruang keluarga.

"Baru pulang, Am?"

"Iya, Yah."

Ahlam mencari istrinya. Biasanya dia akan menemani ayahnya. Tapi, tidak ada di ruang keluarga.

"El udah tidur."

Sang ayah mertua seakan tahu pikiran Ahlam. Dia pun meminta ijin kepada ayah Rifal untuk ke kamar. Ahlam melebarkan mata ketika dia melihat istrinya tengah menahan sakit dengan posisi yang meringkuk di atas tempat tidur.

"Sayang."

Ahlam sudah berada di tepian tempat tidur. Dia melihat sang istri yang sudah begitu pucat dan tangan yang terus memegangi perutnya.

"Kamu kenapa?"

"Perut aku sakit."

Begitu lemah ucapan Ellea. Ahlam membantu Ellea untuk duduk. Dia terlihat begitu khawatir dengan kondisi Ellea sekarang.

"Mas panggil dokter, ya." Ellea menggeleng dengan cepat.

"Setiap datang bulan aku pasti begini, Mas. Jadi jangan khawatir."

Ahlam meyakini jika Ellea menyembunyikan ini dari ayahnya. Pura-pura tidur agar sang ayah tak melihat dia kesakitan. Ahlam memeluk tubuh Ellea. Memberikan usapan lembut di atas perut istrinya.

"Mau Mas kompres?" Ellea menggeleng.

"Jangan ke mana-mana, Mas."

Mata Ellea terpejam, tapi tangannya memeluk erat pinggang Ahlam. Lima menit berselang, Ellea tertidur di dalam pelukan Ahlam.

"Terus menahan sakit demi tak ingin melihat ayahnya sedih. Terbuat dari apa hati kamu, Sayang?" Ahlam mengecup kening Ellea dengan begitu dalam.

Malam ini Ahlam terpaksa tidur di samping istrinya. Dia pun tak sempat berganti pakaian. Sedikit saja Ahlam menggeser tubuhnya, ringisan kecil akan keluar dari bibir Ellea.

Ahlam menatap wajah Ellea yang begitu damai. Tangannya berada di atas perut Ahlam. Setan mulai merasuki tubuh Ahlam. Dia mencium bibir Ellea dengan keadaan Ellea tertidur. Menyesapnya berkali-kali hingga dia tersadar jika dia tidak boleh mengambil kesempatan dalam kesempitan. Alhasil, Ahlam harus bisa menahan sesuatu yang mulai menegang.

Tengah berusaha menahan napas, Ellea malah mendekatkan wajahnya ke leher Ahlam. Deru napas Ellea membuat bulu kuduk Ahlam meremang. Tangan Ellea pun malah bergerak ke bawah di mana ada rudal yang ingin keluar dari sarang. Tangan Ellea malah berhenti tepat di atas sana.

"Jangan siksa Mas, Sayang!!"

...***To Be Continue***...

Boleh minta komennya??? Banyakin dong ...

Terpopuler

Comments

Amang Awang

Amang Awang

beehhh.... tangan harapan dikondisikan el

2024-02-24

0

Indrijati Saptarita

Indrijati Saptarita

hadeuuuuhhh....

2024-02-23

0

❤BadranayaShankara0509

❤BadranayaShankara0509

cieeeee .... yg lagi kasmaran . Suit²...
ikutan baper dah 🥰🥰🥰🥰

2024-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permintaan Ayah
2 2. Meminta Restu
3 3. Perjanjian Sebelum Pernikahan
4 4. Ancaman
5 5. Pemain Cadangan
6 6. Menjaga Perasaan
7 7. Tak Ingin Menyakiti Lagi
8 8. Alasan Kenapa Tak Mengijinkan
9 9. Selalu Ada
10 10. Berbagi Beban
11 11. Tak Bisa Membantu
12 12. Ikatan Hati
13 13. Keinginan Setelah Menikah
14 14.Tak Segan Untuk Memeluk
15 15. Tak Henti Menetes
16 16. Tidak Suka
17 17. Takjub dan Terpesona
18 18. Tidak Sopan
19 19. Rutinitas Membakar Semangat
20 20. First Date
21 21. Wanita Liar
22 22. Sang Pembicara Memberikan Bukti Cinta
23 23. Tak Ingkar Janji
24 24. Second Date
25 25. Membalas
26 26. Mati Rasa
27 27. Kamu Tidak Sendiri
28 28. Memiliki Persamaan
29 29. Mengikhlaskan
30 30. Rindu Tak Bisa Bertemu
31 31. Siluet Kesedihan
32 32. Posesif dan Cemburu
33 33. Lelaki Normal Dan Tidak Belok
34 34. Sejenak Pergi Dari Kesedihan
35 35. Permata Berharga Nan Langka
36 36. Di Belakang Layar
37 37. Membalas Ucapan Pedas
38 38. Berlian dan Batu Kerikil
39 39. Pillow Talk
40 40. Pembersihan Massal
41 41. Rindu
42 42. Masam
43 43. Hadiah Dari Papi
44 44. Kecebong
45 45. Kebahagiaan
46 46. Menyeramkan
47 47. Mimpi Buruk
48 48. Sikap Tak Biasa
49 49. Mencoba Mengusik
50 50. Sulit Diretas
51 51. Drama
52 52. Siapa Yang Lebih Licik dan Cerdik?
53 53. Klarifikasi
54 Be smart reader
55 54. Semuanya Sudah Selesai
56 55. Anak Ayah
57 56. Dua Kesakitan
58 57. Sate Lilit
59 58. Ngidamnya Ellea
60 59. Embrio Ngadi-Ngadi
61 60. Ngidam Mahal
62 61. Lebih Ekstrem
63 Pengumuman
64 62. Hanya Rindu
65 63. Ketakutan
66 64. Ternyata Salah
67 Bonchap
68 TAMAT
69 Hurt Be A Love
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Permintaan Ayah
2
2. Meminta Restu
3
3. Perjanjian Sebelum Pernikahan
4
4. Ancaman
5
5. Pemain Cadangan
6
6. Menjaga Perasaan
7
7. Tak Ingin Menyakiti Lagi
8
8. Alasan Kenapa Tak Mengijinkan
9
9. Selalu Ada
10
10. Berbagi Beban
11
11. Tak Bisa Membantu
12
12. Ikatan Hati
13
13. Keinginan Setelah Menikah
14
14.Tak Segan Untuk Memeluk
15
15. Tak Henti Menetes
16
16. Tidak Suka
17
17. Takjub dan Terpesona
18
18. Tidak Sopan
19
19. Rutinitas Membakar Semangat
20
20. First Date
21
21. Wanita Liar
22
22. Sang Pembicara Memberikan Bukti Cinta
23
23. Tak Ingkar Janji
24
24. Second Date
25
25. Membalas
26
26. Mati Rasa
27
27. Kamu Tidak Sendiri
28
28. Memiliki Persamaan
29
29. Mengikhlaskan
30
30. Rindu Tak Bisa Bertemu
31
31. Siluet Kesedihan
32
32. Posesif dan Cemburu
33
33. Lelaki Normal Dan Tidak Belok
34
34. Sejenak Pergi Dari Kesedihan
35
35. Permata Berharga Nan Langka
36
36. Di Belakang Layar
37
37. Membalas Ucapan Pedas
38
38. Berlian dan Batu Kerikil
39
39. Pillow Talk
40
40. Pembersihan Massal
41
41. Rindu
42
42. Masam
43
43. Hadiah Dari Papi
44
44. Kecebong
45
45. Kebahagiaan
46
46. Menyeramkan
47
47. Mimpi Buruk
48
48. Sikap Tak Biasa
49
49. Mencoba Mengusik
50
50. Sulit Diretas
51
51. Drama
52
52. Siapa Yang Lebih Licik dan Cerdik?
53
53. Klarifikasi
54
Be smart reader
55
54. Semuanya Sudah Selesai
56
55. Anak Ayah
57
56. Dua Kesakitan
58
57. Sate Lilit
59
58. Ngidamnya Ellea
60
59. Embrio Ngadi-Ngadi
61
60. Ngidam Mahal
62
61. Lebih Ekstrem
63
Pengumuman
64
62. Hanya Rindu
65
63. Ketakutan
66
64. Ternyata Salah
67
Bonchap
68
TAMAT
69
Hurt Be A Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!