Akhirnya akupun benar-benar kefikiran dengan yang diucapkan mas Yogi, yaitu untuk rujuk dan kembali bersama mengarungi bahtera rumah tangga. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menerimanya kembali
Aku kembali menjalani ijab kabul, karena aku dan mas Yogi berpisah cukup lama, jadi kami harus menikah lagi atau disebut dengan bangun nikah, yaitu ijab qabul setelah perpisahan
"dek .. Terimakasih sudah mau menerima mas kembali dan memaafkan kesalahan mas, mas janji akan berhenti berbuat yang aneh-aneh lagi, dan mas akan jagain kamu dan anak kita, mas sudah menyesal telah menelantarkan kamu dan anak kita". Ucapnya setelah ijab qabul selesai
"iya mas, tapi kamu harus beneran berubah ya mas, jangan seperti yang dulu-dulu lagi, ingat mas, ada anak kita ". Jawabku menegaskan kepada mas Yogi berharap dia akan benar-benar berubah
"iya dek, mas janji akan lebih baik lagi". Jawabnya sambil mencium pucuk kepalaku dan membenamkan dipelukannya
Akhirnya kami kembali tinggal bersama, dan menjalani kehidupan kami seperti semula, awalnya semua berjalan baik-baik saja, mas Yogi membuktikan ucapannya bahwa dia berubah.
Namun, itu juga hanya berlangsung gak lama. Tahun berganti, mas Yogi Pun kembali menunjukkan sikap-sikapnya yang seperti semula , pamit dengan alasan sama dan pulang dengan waktu yang sama
Hingga akhirnya ditahun berikutnya aku diberi lagi kepercayaan oleh Allah, yaa .. Aku kembali hamil anak yang kedua. Kembali aku berharap akan perubahan perbaikan sikap mas Yogi dengan kehamilanku yang kedua. Tapi ternyata tetap saja, seperti itulah tabiatnya
"mas, kamu kan sudah janji sama aku kalau kamu mau berubah setelah aku menerima kamu kembali sama aku, tapi mana buktinya mas, ucapan kamu hanya sebatas janji di mulut kamu saja mas, semua nggak ada buktinya,, lihat aku mas .. Lihat ... Sekarang akupun hamil lagi anak kita yang kedua, apa kamu nggak mikir sedikit aja mas.. Mikir mas gimana nasib anak kita nanti ". Mas Yogi hanya bergeming, ia mengusap mukanya dengan gusar, lalu .. Kembali pergi entah kemana .. dan lagi .. Pulang menjelang pagi
Sampai saat aku melahirkan putra keduaku, mas Yogi masih dengan tabiat aslinya
Masih banyak teka-teki yang disembunyikan mas Yogi, pernikahan kami penuh dengan kebohongannya yang selalu aku maafkan dan maklumi.
tok tok tok
"mbaaak... Mbak Renata.. Mbaaakkk ". Terdengar suara orang memanggilku dengan nafas yang memburu seperti sedang terburu-buru
"ada apa mbak, kok ngos-ngosan gitu .. Ada apa kok cari saya sampai segitunya" tanyaku penasaran dengan tetanggaku itu
"anu mbak .. Aduuhhh.. Gimana ya .. Mbak mas Yogi kena grebek polisi, ke a razia narkoba dan mas Yogi terbukti mengkonsumsi barang haram itu". Jawab tetanggaku dengan setengah bingung dan nafas yang masih berat mungkin kelalahan berlari
"astaghfirullahal'adziiim ... Apa lagi ini ya Allah... Satu lagi kebohongan mas Yogi Kau tunjukkan padaku.. Hhuuuu...hhuuuu...huuuu". kakiku bagai tak bertulang kala itu, seperti tak mampu lagi menahan berat badanku sendiri, persendianku terasa mati, jadi ini rahasia terbesarnya, padahal aku sudah pernah bertanya perihal barang terlarang tersebut apakah dia mengkonsumsinya, dia selalu menjawab akalu dia tidak pernah mengkonsumsi barang itu, lalu aku pen menegaskan agar dia jangan sampai terjerumus dengan barang haram tersebut
Dan ternyata semuanya sandiwaranya, sandiwara yang bertahun-tahun ia perankan dengan begitu sempurna, namun Allah membukanya
Sungguh aku sangat kecewa dengan mas Yogi, sangat kecewa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments