Akhirnya hari yang telah kami sepakati pun tiba, mas Yogi datang kerumah bersama kelaurganya untuk melamarku. Walau pada awalnya ayah ragu untuk menerima lamaran mas Yogi, namun dwngan keteguhanku aku menjelaskan kepada ayah bahwa mas Yogi berjanji akan berubah, ya . .. Sesuai janjinya juga
"kedatangan kami kesini mau melamar Renata untuk Yogi pak, buk.. Kita sudah sama-sama tau anak-anak kita pacara. Sejak usia sekolah, dan sekarang mereka sudah sama-sama besar, bagaimana menurut bapak dan ibu?" ucap kakak tertua mas Yogi membuka obrolan kami yang sebelumnya kami hanya berbicara seadanya dan lebih banyak hening
"kalau saya tergantung sama Renata nya aja nak, yang mau menjalani kan Renata, tapi ya kalian tau sendiri kondisi Renata, Renata bukan anak orang kaya, dia hanya anak saya yang seorang PNS yang gajinya nggak seberapa". jawab ayahku memberi penegasan tentang siapa kami, karena mereka adalah keluarga terpandang
"kalau kamu gimana Ren, apa kamu mau menerima Yogi, dengan semua yang sudah kamu tau dari Yogi, kamu tau bagaimana pergaulan Yogi, kamu tau juga bagaimana keseharian Yogi, apakah kamu masih bersedia melanjutkan hubungan dwngan serius Ren ?". Tanya kakak tertua mas Yogi lagi meminta penjelasanku
"insyaAllah aku bersedia kak, mas Yogi juga sudah berjanji akan meninggalkan perbuatan dan pergaulan buruknya, dia berjanji akan memulai hidup dengan lebih baik kak". Imbuhku memberikan jawaban dari pertanyaan kakak mas Yogi
"kamu sendiri bagaimana gi, apa kamu sudah benar-benar memikirkan matang-matang, karena pernikahan bukanlah permainan, kamu akan punya tanggung jawab besar terhadap Allah dan juga Renata?". Kakak mas Yogi memberikan pertanyaan yang sama kepada mas Yogi
"aku juga sudah yakin dengan keputusanku kak, aku tidak memandang status sosial atau apalahnya dari Renata pak, buk. Saya tulus menyayangi Renata dan saya yakin Renata akan mampu membawa saya menjadi lebih baik lagi, karena saya tau Renata dibesarkan oleh orang tua yang faham agama seperti bapak dan ibuk". Jawab mas Yogi mantan dan santun kepada semua yang hadir malam itu
Dan akhirnya kami pun menginkat janji suci, dan pada tahun itu juga aku dan mas Yogi melangsungkan pernikahan
Awal pernikahan sangatlah membahagiakan bagi kami yang memang sudah saling menyayangi, namun .. pernikahan memasuki 6 bulan aku belum diberi rezeki untuk hamil hingga berbagai pertanyaan dari keluarga mas Yogi mulai bermunculan, tentu saja pertanyaan negatif, karena aku seorang tenaga kesehatan tapi setelah menikah tidak langsung diberi keturunan
Namun mas Yogi selalu ada menenangkan ku dan terus memberiku semangat agar aku tidak mudah mengambil hati setiap perkataan keluarganya
Memasuki usia 8 bulan pernikahan baru aku diberi rezeki untuk hamil, tentu saja aku dan mas Yogi sangat bahagia. Namun, diawal kehamilanku itulah sifat mas Yogi mulai terlihat aneh. Setiap habis magrib aku selalu diajaknya kerumah orang tuaku, tapi bukan kerumah orang tuaku, melainkan kerumah kakak tertuaku. Dia menitipkan aku kepada kakakku dengan alasan mau pergi sebentar dan aku dititipkan dirumah kakakku. Aku yang memang belum merasa aneh menurut saja apa katanya
"dek, kamu tunggu disini dulu ya, .as mau pergi sebentar, gak lama kok dek .. aku titip Renata sebentar ya kak, aku ada urusan sebentar". Pinta mas Yogi kepada kakak tertuaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments