Terbongkarnya tabiat suamiku

"ngapain dikuliahin segala sih pak, kerjanya cuman pacaran, nanti dikuliahin cuman ngabisin uang berhenti ditengah jalan kalau kerjanya pacaran terus" tiba-tiba salah satu keluargaku berucap saat kami sedang makan malam

Mungkin ayahku cerita atau hanya sekedar mengabarkan kepada saudara-saudaraku perihal keinginanku untuk melanjutkan pendidikan

"kuliah itu biaya nya tidak sedikit, ya kalau nanti Renata benar-benar kuliah, kalau hanya pacaran kayak saat ini, rugi ayah kuliahin dia" ucapan saudaraku bak batu yang dihantamkan tepat dikepalaku

"aku memang pacaran.. !! Tapi aku bisa tetap belajar dan menggapai cita-citaku sampau aku sukses" jawabku tak kalah ketus saat itu

Karena jujur saja aku tidak terima dengan diucapkannya, aku memang pacaran, tapi aku yakin aku bisa menyelesaikan studiku dan aku akan sukses menjadi tenaga kesehatan

"heehhh.. Nggak yakin aku sama kamu Re, " jawaban tambahannya yang semakin membuatku menahan amarah

"AKAN AKU BUKTIKAN KALAU AKU AKAN SELESAIKAN PENDIDIKANKU, AKU TIDAK AKAN BERHENTI DITENGAH JALAN, AKU AKAN SUKSES JADI TENAGA KESEHATAN !!!! " aku menjawab dengan suara lantang karena emosiku benar-benar seperti dipermainkan

"OK.. BUKTIKAN !!!! tunjuknya didepanku lalu meninggalkan kami, bahkan makanannya pun tidak dihabiskan, mungkin karena dia juga emosi.. Karena dia tau aku pacaran dengan mas Yogi yang notabasenya laki-laki urakan

"sudahlah Re, yang dikatakan saudaramu memang ada benarnya, sekarang ayah tanya sama kamu.. kamu mau melanjutkan studymu atau tidak, kalah iya, kamu lebih tau apa yang harus kamu lakukan dan apa yang bapak maksudkan". Lirik ayahku memulai bicara denganku

"baik yah .. Aku tau maksud ayah.. " jawabku singkat dan meninggalkan tenpat makan, dn aku mulai berfikir tentang pilihan yang harus aku ambil

Tentu saja aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dari ayah, aku akan mengejar mimpi dan cita-citaku

Ya .. Aku tau maksud dari perkataan ayah.. Aku berada diantara dua pilihan yang saat itu menurutku sulit untuk memilih antara salah satunya saja. Namun aku tidak mau egois, aku harus sukses. Akan kubuat keluargaku bangka terutama ayahku. Dan akan aku buktikan kapada saudara-saudaraku bahwa aku mampu sukses. Aku jadikan kekhawatiran saudaraku sebagau motivasi agar aku harus dan harus sukses .. Haruus

Keesokan harinya.

Aku bertemu dengan mas Yogi di taman dekat sekolah setelah jam pulang sekolah, aku akan mengungkapkan pilihanku saat ini walau dihati terasa berat.

"kenapa ngajak ketemuan disini dek, tumben ??" mas Yogi memulai pertanyaan dengan mengernyitkan dahinya karena heran, tak biasanya aku mengajaknya bertemu

"aku sudah memutuskan sesuatu mas, aku minta maaf mas, aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi, kalau mas mau kembali sama simembar silahkan, atau cari pacar baru juga nggak papa ". Ungkapku dengan nada suara bergetar, takut aku mnegatakannya, takut kalau ucapanku langsung dijawab "ok" .. Pasti aku akan malu dan tersiksa

"lohh.. Memangnya kenapa dek, ada apa lagi, bukannya kemarin kita sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan omongan orang lain tentang kita, kenapa kamu seperti ini lagi ??" tanyanya bertubi-tubi dan hatiku sedikit lega karena berarti dia tanut kehilangan aku.. Eeyyyaaa

"bukan karena itu mas, maafkan aku.. Aku mau melanjutkan pendidikanku mas, aku mau kuliah jadi perawat, itu adalah cita-citaku, dan ayahku sudah mengizinkan, tentu kamu faham kan mas apa maksudku, aku tidak mau mengecewakan orang tuaku" akhirnya aku menjawab dengan santai dan mulus tanpa terbata

"jadi.. Kamu mau kuliah dek ?? Oke !!" Degh.... Yang aku takutkan benar-benar terjadi, kata "ok" yang artinya dia setuju dengan perpisahan kami tanpa ada sedikit perjuangan dan rayuan.. Huu hhuu huuuu .. Sedih rasanya

"iya mas, itu alasanku.. Silahkan kamu mau kesiapapun, kalah begitu aku permisi mas " pamitku untuk yang terakhir kalinya, karena setelah ini aku tak akan bertemu lagi dengannya, kecuali dengan Kuasa-Nya

"baiklah dek, jika kamu kuliah.. Maka mas juga akan kuliah, mas akan selalu mengiringi kamu dek .. Meskipun kita menempuh pendidikan lanjutan, bukan berarti kita harus putus dek, mas akan tetap setia sama kamu walau kita LDR kelak". Jawabannya sontak menghentikan langkahku yang awalnya hendak meninggalkan taman

"maksud mas, apa ??" aku pura-pura tidak tau, untuk apa ? Tentu saja untuk mendengar gombalannya yang bikin aku mabung kepayang hi hi hi

"iya dek, mas akan tetap setia sama kamu, mas gak akan cari pengganti kamu, mas sayang sama kamu, dan mas akan selalu jaga perasaan mas buat kamu tanpa ada orang lain". Benar saja yang kutunggu, kalimat indahnya yang membuatku semakin jatuh hati padanya

"mas yakin ? Aku tidak mau mengikat kamu mas, aku bebaskan kamu untuk cari pasangan baru atau kembali sama mantanmu, karena kelak kita pasti berjauhan tidak mungkin untuk komunikasi jarak jauh". Jawabku seolah aku yang paling peduli dengannya, padahal aku sendiri aslinya juga tidak ikhlas kalau dia sama yang lain, tapi lama-lama kan pasti bisa

"mas yakin dek, yakin sekali.. Kita sama-dama kuliah, walau beda tempatnya, karena cita-cita kita beda, mas akan tetao setia sama kamu .. Dengan kita LDR, kita mlah lebih fokus belajar, gak harus mikirin masing-masing, dan kita akan sukses bareng-bareng dek". Tuturnya dengan penuh penekanan agar aku bisa mempercayainya

Bahagia.. ??? Jangan ditanya lagi .. Sudah pasti berbunga-bunga dan mau terbang rasanya, ternyata mas Yogi mau berjuang agar kami bisa sukses bersama, bahkan yang aku takutkan sama sekali tidak terjadi, bahkan sebaliknya. Jadi aku tidak kecewa dan lara hati. Lalu kami pulang kerumah kami masing-masing dengan keputusan yang sudah kami buat.

Sesampainya dirumah aku ditanya ayahku. Namun aku bingung harus bagaimana menyampaikannya, takut ayahku malah murka, tapi tidak mungkin aku berbohong. Akhirnya dengan hati-hati aku menyampaikannya kepada ayahku.

"hhmm.. Anu yah .. Aku mau kuliah perawat di S**KES A***IYAH P*******G , maafkan aku yah, tapi aku tidak memutuskan hubunganku dengan mas Yogi" dengan merunduk tak berani menatap ke arah ayahku

"loh .. Kenapa.. Bagaimana mau belajar kalau masih pacaran sama pemuda itu, semalam kamu bilang kamu faham maksud ayah, lalu kenapa kamu tidak memenuhinya ?". Ayahku berkata dengan nada lirih sedikit bergetar, mungkin khawatirnya sangat besar, karena biaya muliah kesehatan tidaklah murah, tentu ayahku tidak mau buang uang secara konyol

"kami akan sama-sama kuliah yah .. Dan beda jurusan ..bahkan berbeda daerah .. Kami kuliah bersebaerangan yah, jadi kami tidak mungkin untuk bertemu satu sama lain.. Mas Yogi kuliah jurusan ekonomi di S******g yah, jadi jauh jangkauan kami untuk bertemu". Ucapanku kubuat serendah mungkin agar ayahku tidak murka dengan keputusanku

"baiklah, tapi ayah tidak mau menanggung resiko.. Jika sampai kamu berhenti kuliah ditengah jalan karena pemuda itu, kamu harus kembalikan uang ayah sebanyak ayah keluarkan selama kamu kuliah " ayahku menjawab namun dengan menutup mata, menahan air mata agar tak jatuh karena aku tau itu berat ia katakan

"aku bersedia yah, aku berjanji akan lulus, aku akan belajar dengan baik, aku tidaka akan mengecewakan ayah". Jawabku tegas dan bersemangat

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!