Pagi menyapa setelah semalam banyak hal yang membuatku merasa sangat tertekan. Namun tekadku terus saja aku mantabkan bahwa aku benar-benar tidak akan lagi mempertahankan, walaupun kenyataannya sangat perih.
Seperti biasa rutinitas harianku aku jalani seolah aku wanita paling tanggung dibumi ini. Aku persiapkan mentalku untuk menghadapi hari ini, karena setiap hari aku harus bertemu dengan mas Yogi karena tuntutan pekerjaan .
Sampainya aku ditempat kerjaku. Aku bertemu dengan salah satu sahabat yang "agak aneh" kalau menurutku.
"Re... Kamu tau belum kalau mas Yogi sekarang udah punya gundik, padahal belum resmi pisah dari kamu... Teman lamanya dulu katanya, janda pirang ...ha ha ha " ucapnya bak kereta yang hilang kendali.
"Lalu apa urusannya denganku, mau dia zina juga terserah yang penting jangan kerumahku, mau dia overdosis juga terserah yang penting jangan dirumahku... Ngapain kamu repot-repot kesini cuma buat nyampein hal kayak gitu ... Berharap aku cemburu ? Maaflah ya .. Aku sudah tak peduli sama sekali " balasku tak kalah panjang.
Dan aneh saja ketika aku menjawab ekspresinya berubah tak seriang tadi. Mungkinkah dia bersekongkol dengan mas Yogi mau buat aku cemburu. Baguslah kalau sekongkol, akan aku buat dia tau kalau aku sangat tidak peduli dengannya. Dengan begitu siapa yang akan kepanasan .. Ha ha ha
"bu.. Aku besok ada tugas kerajinan dari sekolah untuk membuat mozaik dari kertas yang dipotong-potong " ucap putra kedua ku sepulang sekolah, putra keduaku sulit untuk pindah karena sudah kelas 6 SD.
"ya sudah sana pulang kerumah ambil peralatan yang kamu buruhkan, ayahmu pasti ada dirumah jam segini.." perintahku
"ahhhh... Males banget aku ketemu ayah, mending aku beli nanti dijalan pas pulang.. " gerutu anakku
Ada rasa nyeri dihati mendengar ucapan anakku, karena anakku tak ingin melihat ayahnya, padahal putra keduaku lah yang paling dengan ayahnya, tapi bahagia aku karena anak-anakku bisa dengan mudah terbiasa tanpa ayahnya karena aku dan mas Yogi pasti akan berpisah.
"yasudah nanti beli dijalan saja... Apa kamu nggak mau mintak uang jajan sma ayahmu.. ? " tanyaku lagi
"kalau memang dia ingat kami dan niat ngasih nggak harus diminta lah buk, kayak kmi ini penagih hutang saja, kalau nggak dikasih aku juga masih bisa makan dan jajan " pungkasnya malah menyadarkan ku
Jika kalian bertanya, apa selama ini kami diberi nafkah ? Jawabannya tidak. Karena akulah tulang punggung rumah tanggaku. Dia modal nyawa aja jadi sumiku..
"tapi ayahmu habis dapat arisan ditempatnya kerja, katanya kalian bertiga dikasih jatah rata..." jelasku pada anakku
"ya nanti tunggu dia ngabarin sendiri, males aku kalau tanya-tanya.. Ya kalau dikasih.. Kalau enggak ?" anakku mulai tak nyaman dengan bahasannya
"oohh.. Ya udah kalau gitu.. " niatku menutup bahasan kami.
"tapi kemarin memang adek bilang katanya ayah mau kasih kami bertiga uang, setelah lunas hutang tempat Uti.." anakku menyambung lagi
Uti adalah sebutan nenek untuk ibu mertuaku, eh .. tapi sikap mertuaku pilih kasih, kalau dengan anak-anakku nggak seperhatian dengan anak-anaknya ipar-iparku. Jadi anakku juga tidak ada yang dekat dengan mertuaku bahkan terkesan menghindar
"yasudah.. Nanti kalau dikasih terima saja sejumlah yang dikasih, gak usah protes, ibu masih sanggup biayai hidup kita semua.." aku mengingatkan anakku agar selalu menerima dengan ikhlas setiap pemberian ayahnya
Tentu saja aku tidak ingin menghilangkan status mas Yogi dihati anak-anakku. Dia tetaplah ayah dari anak-anakku meskipun bukan lagi suamiku dalam agama, namun belum sah negara
"kata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Suzy❤️Koko
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
2024-02-02
0