Pelangi Hanani
..." Pelangi Hanani 🌹 "...
Kunang-kunang yang bersinar begitu indah menemani malam seorang gadis yang tengah menatapnya.
Udara nan sejuk, diselingi angin yang seakan-akan berbisik pada gadis yang kerap disapa Hana.
"Tidurlah Hana, pasti kau lelah dengan hari-harimu. "
Hanani Syaufa adalah gadis sederhana berasal dari kota kecil, yang mempunyai harapan untuk bisa ke Kota besar demi menggapai impiannya.
Namun, apa jadinya Hana hanya berasal dari keluarga Petani.
Untuk bisa makan sehari-hari saja mereka sudah bersyukur. Hal inilah yang membuat Hana terhempas kuat. Untuk sadar bahwa impian tingginya hanya sebatas angan-angan karena terhalang oleh materi.
Waktu semakin larut, yang membuat mata Hana semakin berat menahan kantuknya. Hanapun memasuki kamar miliknya, segera merebahkan tubuhnya yang begitu lelah, dan memenjamkan matanya yang sudah menahan kantuk cukup berat.
Tidak lama kemudian Hana bertemu dengan sosok pemuda, yang begitu tampan, tanpa disadari pemuda itu menghampiri Hanani.
****
" Assalamu'alaikum. " ucap pemuda asing
" Waalaikumussalam. " jawab Hana sedikit ketakutan.
" Kenapa anti begitu takut ? " tanya pemuda asing itu.
" Sa--yaa tidak takut." jawab Hana sedikit gugup dan terbata.
" Oh seperti itu ya, oke nama saya Abdullah. Assalamu'alaikum." pamitnya yang meninggalkan Hana.
" Waalaikumussalam." jawab Hana yang terbangun dari tidurnya.
****
" Masya Allah, ternyata hanya mimpi." ucap Hana.
Terbangun dari tidurnya, Hanapun melaksanakan shalat tahajud.
Waktu ia terbangun saat ini bertepatan dengan waktu tahajud.
Ada banyak permintaan yang Hana pinta pada sang Rabbnya, salah satunya ialah jawaban dari mimpi yang baru saja dia alami.
Selesai shalat tahajud Hanapun mulai memuraja'ah hafalannya, dan akan selesai sampai waktu subuh telah tiba.
.
.
Tibalah waktu subuh Hana sudah menyelesaikan hafalannya dan bergegas membangunkan bapak, ibu dan adiknya agar melaksanakan shalat subuh berjamaah.
Seusai shalat subuh Hanapun pergi ke belakang, tepatnya Kamar mandi menimba air, untuk digunakan mandi dan kebutuhan lainnya.
Hari sudah mulai terang, Kokokan ayam pun sudah mulai terdengar.
Jarum jam telah berputar berhenti di angka 06.25 wib.
Selesailah Hana makan bersama dengan keluarganya yang sederhana.
Meskipun seperti itu, Hana sangat bersyukur memiliki keluarga yang selalu hangat
seperti ini.
Hana berangkat mengendarai sepeda, bersama adiknya yang bernama Rahmet.
Hanapun berpamitan kepada kedua orang tuanya dan keluar terlebih dahulu dari adiknya.
" Dik buruan,nanti kita telat." teriak Hana dari teras rumahnya.
" Iya kak.
Pak, buk, Rahmet berangkat ya Assalamu'alaikum." pamit Rahmet, seraya menyalim kedua tangan orang tuanya.
" Waalaikumussalam, hati-hati ya nak." ucap Ibu dan bapak mereka dengan lembut.
Setelah Rahmet duduk di boncengan, Hanapun mendayung sepedanya, melaju menuju sekolah.
Ditengah perjalanan menunju sekolah tiba-tiba saja ada mobil yang melewati genangan air tepat didepan Hana dan Rahmet.
Yang akhirnya percikannya mengenai Hana dan Rahmet.
" Dik kamu tidak apa-apa ? " tanya Hana.
" Tidak kak, kak coba lihat baju kakak kotor sekali kak." ucap Rahmet melihat seragam milik kakaknya.
" Hm, tidak apa-apa dik, entar disekolah kakak bisa bersihin." jawab Hana yang menyakinkan adiknya.
" Kak apa kakak permisi aja ya. " Ujar Rahmet.
" Ya Allah, udah-udah kita berangkat lagi yok ! Entar telat lagi. " jawab Hana dengan senyuman.
Rahmet tersenyum bangga pada kakaknya, yang selalu tegar akan setiap masalah yang dihadapi kakaknya.
.
Sampailah di Sekolah Rahmet, sementara Sekolah Hana harus menempuh sekitar tujuh menit lagi baru bisa sampai disana.
" Belajar yang benar ya dik, jangan berantem sama yang lain. " nasehat Hana kepada adiknya.
" Siap bos, kakak hati-hati ya Assalamu'alaikum." ucap Rahmet yang menyalam tangan Hana.
" Waalaikumussalam, dik. " jawab Hana.
Hana kembali mendayung sepedanya, dengan cepat supaya tidak terlambat sampai di Sekolahnya.
Tidak lama kemudian sampailah di sekolah Hana.
" Alhamdulillah, sampai juga." ucapnya lega.
Ketika hendak melewati gerbang,
Hana ditegur oleh Penjaga gerbang, dikarenakan seragamnya yang kotor itu.
Hana tak tinggal diam, ia menjelaskan kejadian yang dia alami sewaktu berangkat ke sekolah tadi, dan alhamdulillah penjaga gerbangpun memakluminya.
Dengan tergesa-gesa Hanapun memarkirkan sepedanya di parkiran, kemudian berlari kecil menuju kelasnya.
Ya tak terpungkiri ledekan, hinaan pun akan pasti menghampiri Hana.
" Dasar Kumal, sudah kelas sembilan masih saja main comberan enggak malu ya mending pulang saja sana, enggak perlu Sekolah." ledek Raisa, yang begitu senang melihat Hana dalam kondisi itu .
" Betul sekali hahaha." sahut teman-temannya Raisa, sambil mentertawakan Hana.
Hanapun terdiam, menahan air matanya agar tidak terjatuh.
Segera mungkin mengantarkan tasnya ke dalam kelas dan pergi ke Toilet untuk membersihkan seragamnya yang kotor.
" Kalian jahat sekali sih sama Hana, seharusnya kalian itu hibur Hana bukannya mala ngeledekin Hana. " ucap Sanju sedikit emosi pada Raisa dan temannya.
Seusai Hana membersihkan seragamnya diapun pergi ke Taman Sekolah, melihat danau yang berada disana.
" Masya Allah sungguh indah ciptaan Mu." ucap Hana saat melihat taman yang lengkap dengan danaunya.
Tetttt...
Bel masuk kelas telah berbunyi, Hanapun kembali ke Kelas tanpa memperdulikan lagi cibir-cibiran teman di kelasnya.
Mata Pelajaran pertama di kelas Hana adalah Tahfidz, dan tibalah guru Tahfidz di Kelas Hana untuk memeriksa setoran hafalan mereka.
Guru Tahfidz mereka bernama Pak Baharuddin yang biasa disapa Pak Udin.
Di Kelas Hana
" Assalamu'alaikum anak-anak. " ucap Pak Udin.
" Waalaikumussalam Pak." jawab mereka bersamaan.
" Bagaimana dengan hari ini, apakah kalian sudah siap untuk dites hafalannya ? " Tanya Pak Udin.
Semua siswa tidak menjawab terkecuali Hana
karena hafalan Hana telah mencapai 16 juz.
" Insya Allah siap Pak. " ucap Hana.
" Loh, hanya Hana yang menjawab ? " tanya Pak Udin.
" Maaf Pak kami belum hafal tuntas hafalan yang Bapak berikan minggu lalu. " jawab Sanju dengan sedikit gugup.
" Hm, baiklah sebagai gantinya minggu depan kalian harus menghafal dua kali lipat tanpa macet atau terbata-bata paham !! " ucap pak Udin dengan nada tegas namun dibarengi senyuman.
Karena Pak Udin tau menghafal Al Qur'an itu membutuhkan kefokusan yang tinggi dan harus dibarengin Muraja'ah.
" Baiklah Hana silahkan maju untuk menyetorkan hafalan kamu nak." Perintah Pak Udin Kepada Hana.
Hanapun maju ke depan menyetorkan hafalannya dengan begitu lancar dan baik sesuai dengan harapan Pak Udin.
Pak Udin berniat untuk menawarkan Hana agar setelah lulus Mts, Hana melanjutkan Aliyahnya di Pondok Tahfidzul Medan gratis hanya dengan syarat 5 juz.
" Hana saya ada tawaran untuk kamu.
Bagaimana kalau setelah lulus Mts kamu lanjutkan pendidikanmu di Pondok Tahfidzul di Medan ? " Pak Udin memberikan tawaran pada Hana.
" Tapi Pak saya tidak punya biaya untuk lanjut kesana." jawab Hana dengan jujur.
" Tidak usah khawatir masalah biaya, kamu bisa lanjut disana dengan gratis syaratnya adalah hafal 6 juz dan Bapak tau kamu telah memiliki hafalan lebih dari itukan. " ucap Pak Udin.
" Eh Bagaimana ya Pak, Hana ingin sekali menerima tawaran Bapak karena itu adalah salah satu impian Hana, tapi-- "
ucapan Hana terhenti kala dia teringat akan keluarganya.
" Tapi apa Hana ? " tanya pak Udin.
" Saya diskusi dulu ya, pak.
Sama kedua orang tua saya. " jawab Hana.
" Kalau begitu tanyakan terlebih dahulu pada orang tuamu tawaran saya ini." ujar Pak Udin untuk menyakinkan Hana yang sedikit ragu.
" Baiklah Pak saya akan bicarakan tawaran ini pada orang tua saya setelah itu hasil keputusannya akan saya sampaikan pada bapak." ucap Hana dengan sopan.
" Alhamdulillah, semoga kamu dan orang tuamu bijak dalam mengambil keputusan."
ucap Pak Udin dengan harap Hana mau menerimanya.
" Insya Allah Pak doakan yang terbaik untuk saya. " jawab Hana dengan sopan lagi.
" Baik, silahkan kembali ke tempatmu
Hana " perintah pak Udin.
Jujur saja hati Hana sangat senang akan tawaran pak Udin. Namun, dia harus mempertimbangkan lagi keputusannya.
Sebab, dia tak ingin mengambil keputusan sendiri tanpa ikut sertanya kedua orang tuanya.
Sevimli, salam hangat dari Author 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
salam kenal kak
asisten dadakan hadir😘
mampir yuk
semangat selalu💪
2021-01-23
0
jully
aku mampir
suamiku tukang ojek😉🙏
2021-01-21
1
🥀|bINInYa MaKnAe|🥀
hallo kak aku mampir nih🤗
2021-01-20
2