" Sikapmu yang dingin telah membuatku belajar agar terbiasa dengan luka hati."
..." Pelangi Hanani 🌹 "...
****
Seusai mereka mengenali setiap sudut sekolah baru mereka, akhirnya merekapun pulang. Namun tidak seperti semula sebab kejadian perselisihan tadi, Izaz pulang bersama Kasih, Hana pulang bersama Ranti, dan Arga tetap pulang sendirian.
Hana dan Ranti pulang menggunakan jasa transportasi Taxi online. Didalam Taxi Hana masih saja tengah berkelud dengan pikirannya mengenai maksud dari perkataan Arga yang ia dengar tadi.
" Apa aku tanya aja langsung sama Arga ya ? pasti dia jawabkan ? Eh ga mungkin deh dia mau jawab. Entar dia bilang aku kepo lagi hm ga usah deh nanya dia " Batin Hana.
Sementara Ranti disibukkan oleh Handphonenya. Setelah beberapa menit merekapun akhirnya sampai di Istana.
Hana dan Ranti bergegas menuju ke Rumah untuk bersiap karena sebentar lagi waktu dzuhur akan tiba.
Tak lama kemudian terdengarlah suara Adzan berkumandang, tapi kali ini kedengarannya lantunan suara Adzan berbeda dari seperti biasanya. Tidak seperti suara Arga ataupun Izaz, padahal sebenarnya jadwal Adzan Dzuhur itu adalah jadwalnya Arga.
Ya memang suara Adzan itu tidak berasal dari Arga, melainkan suara dari Nadzir Masjid. Disebabkan Arga tak berada di Lingkungan Istana.
Hanapun merasa heran sebenarnya apa yang terjadi dengan Arga tak biasanya dia seperti ini. Bahkan dia juga keluar dimalam hari secara diam-diam
" Kenapa Arga sekarang seringkali hilang ditempat ya, aku jadi penasaran apa yang dia lakukan saat keluar dimalam hari atau bahkan maksud dari pembicaraan dia di via telepon tadi dan juga ini dia tak berada di Masjid untuk jadwal Adzannya, apa sih sebenarnya yang terjadi sama Arga. " Ucap Hana dalam hati.
Shalat Zhuhur berjamaahpun telah selesai, barulah Arga tampak memasuki wilayah Istana dan segera menuju masuk kedalam.
Hana yang tengah melihat Argapun berniat untuk menyusulnya.
" Ran kamu balik Luan aja ya, aku mau ke Toilet sebentar. " Kata Hana pada Ranti.
" Oh baiklah Hana." Jawab Ranti dan meninggalkan Hana.
Hanapun bergegas menyusul Arga, dan ternyata Arga berada disebuah tempat yang bisa dibilang tempat barang-barang yang tidak digunakan lagi oleh pihak Istana.
Ditempat itu Arga tengah duduk dan memegang sebuah bingkai Poto ditangannya.
Dia memandang bingkai Poto itu, dengan sorot mata yang sangat senduh. Bahkan juga mengeluarkan air matanya.
" Jihan awak tau tak ? Aku rindu sekali dengan awak, aku rindu nasihat awak, rindu senyuman awak, dan rindu segale hal yang ada Kat awak." Ucap Arga tengah mengusap bingkai Poto itu.
Hana yang tengah menatap Argapun tak tau sebenarnya siapa yang berada dibingkai Poto itu, tampaknya adalah orang yang paling berharga dihidup Arga.
" Siapa yang berada dipoto itu kelihatannya orang yang sangat berharga bagi Arga." Pikir Hana.
Hanapun berusaha sekeras mungkin untuk bisa melihat sosok yang berada dipoto itu,
dan akhirnya diapun melihat sosok perempuan yang cantik dipoto itu.
" Apa itu pacarnya Arga ya ? Makanya Arga sangat begitu terpukul melihat potonya, tapi kenapa dia terpukul seperti itu, emangnya apa yang terjadi dengan gadis itu dan aku juga tidak pernah melihatnya disekitaran Istana ini. " Batin Hana tengah menatap Arga.
" Jihan kamu tenang ya, aku akan buktikan bahwa kamu dan keluargamu tidak bersalah. Aku juga akan membalas semua perbuatan mereka. " Ucap Arga pada sosok gadis yang berada dipoto itu.
" Hm jadi nama gadis itu Jihan, membuktikan tidak bersalah, maksudnya ? Membalas dendam ? Semuanya tampak penuh teka-teki. " Batin Hana yang bingung akan diri Arga.
Setelah itu Argapun pergi dari tempat itu, dengan sigap Hanapun menyembunyikan dirinya agar tidak ketahuan oleh Arga.
" Alhamdulillah, hampir saja." Kata Hana dan meninggalkan tempat itu.
Hanapun melihat Arga berjalan menuju Taman, ya diapun mengikuti Arga untuk bertanya sedikit saja mengenai apa yang terjadi di Istana sebelum Hana sampai di Istana.
Arga tampak begitu tenang kala menatap danau yang berada di Taman itu
Hanapun memberanikan diri untuk menghampiri Arga dan mengajaknya berbicara.
" Assalamu'alaikum, boleh tak saya tanye sesuatu Kat awak ? " Tanya Hana dengan hati-hati.
Argapun menoleh kearah Hana yang berbicara, ya hanya ada tatapan tajam saja yang Arga perlihatkan pada Hana.
Hanapun mengerti bahwa Arga tak ingin berbicara dengannya. Diapun melangkah meninggalkan Taman itu. Namun sebelum Hana melangkah lebih jauh Argapun membuka suara untuk menjawab pertanyaan Hana.
" Waalaikumussalam, tanye pasal ape ? " Tanya Arga kembali.
Hanapun melangkah kembali ke Taman dan menjawab pertanyaan Arga.
" Hm, Ade insiden ape ye, yang terjadi Kat Istana ni sebelum saye sampai Kat sini ? " Ucap Hana pada Arga.
Arga yang mendengar perkataan Hanapun spontan kaget dan bingung, kenapa pertanyaan itu muncul dari Gadis lugu itu pikir Arga.
" Insiden ape ? Tak de insiden apepun Kat Istana ni. " Jawab Arga dan meninggalkan Hana
Hanapun membuka suara lagi.
" Kalau awak cakap tak de Insiden apepun, tapi kenape ade pertikaian antara daerah Terengganu dan Penang ? " Tanya Hana dengan nada sedikit meninggi dan berhasil membuat Arga menoleh ke arah Hana.
Spontan saja Arga kembali menghampiri Hana yang tengah menatapnya.
" Hm awak ni orang asing Kat Istana ni, cume budak kampung datang kat sini, jadi tak payah sibuklah nak ikut campur urusan yang berkaitan kat Istana ni!! Awak ni datang Kat sini hanya nak sambung Study je. Jadi fokuslah pada Study awak !! " Jawab Arga dengan kasar beserta tatapan tajamnya pada Hana dan berlalu meninggalkan Hana.
Hana yang mendengar perkataan Argapun merasa sakit hati, sebab Arga mengatakan dia orang asing. Tapi Hana tersadar apa yang diucapkan Arga benar adanya.
" Haha Hana kamu ini seharusnya sadar apa yang Arga katakan itu benar!! Siapa sih kamu hanya orang Asing yang tiba-tiba muncul di Istana. " kata Hana pada dirinya sendiri.
" Aku tau kok aku orang asing, tapi bisa sih ga usah sekasar itu ngomong sama aku. " Sambung Hana lagi dengan sorot mata yang berkaca-kaca.
Hanapun berlari menuju kerumah Ranti, dan Arga dia kembali ke kamarnya untuk merbahkan tubuhnya.
" Apa aku terlalu kasar ye kat die ? " Kata Arga menanyakan dirinya sendiri.
" Tapi darimane dia tau pasal pertikaian tu, siape ye yang bagi info Kat dia ? " Sambung Arga lagi.
" Ah ape kau ni Arga, tak payahlah pikir pasal budak tu, bagus kau fokus untuk mengumpulkan bukti-bukti dan menjalankan rencanamu. " Kata Arga lagi dengan dirinya.
Sementara Hana masuk ke kamar dan meraih Bolpoint beserta not bindingnya, untuk menuliskan sesuatu yang saat ini dia rasakan.
" Apa aku salah jika aku hanya ingin berbicara denganmu ? Apa aku juga salah jika aku hanya ingin sekedar berteman denganmu?
kenapa sikapmu sedingin itu terhadapku ?
*Ap*a tak ada kehangatan yang akan kau berikan kepadaku setidaknya ketika sedang berbicara saja ? " Isi tulisan Hana.
Seusai Hana menuliskan itu diapun merasa bahwa seperti inilah yang dirasakan Anugrah, ketika dia menolak untuk berteman dengan Anugrah.
" Grah ternyata rasanya ditolak menjadi teman itu menyakitkan sekali ya, apa sesakit ini juga yang kamu rasakan saat aku menolak permintaanmu untuk kita menjadi teman?
Maafkan aku ya Grah udah melakukan hal menyakitkan ini padamu !! hiks hiks." Ucap Hana dengan isakannya yang tengah menatap gelang pemberian Anugrah.
Tanpa tersadar Ranti telah berada dikamar dan Melihat Hana tengah menangis.
" Hana kamu kenapa menangis ? Apa yang terjadi padamu Hana ? " Tanya Ranti pada Hana.
Hanapun spontan kaget melihat keberadaan Ranti yang mengetahui dirinya sedang menangis.
" Ha ? Gak Ran aku cuma nangis karena rindu dengan orang-orang yang aku sayang di Indonesia hehe. " Hana melontarkan alasan lain agar Ranti tidak khawati padanya dan mengusap air matanya.
" hm ya Ampun Hana kamu nangis hanya karena itu ? Ih kamu lucu tau ga. " Ujar Ranti dan memeluk sepupunya itu.
Hanapun membalas pelukan Ranti dengan senang hati
" Ran aku mau cerita ke kamu pasal pemuda yang pernah aku temui ketika aku Study Banding ke Mata Uli " Ucap Hana
" Wah wah seorang pemuda, ayok cerita Hana apa dia seorang yang tampan ? hehe " tanya Ranti
Spontan saja Hana menepuk jidat Ranti
Petak.... " Hana menapuk jidat Ranti.
" Hana sakit tau !! " Rengek Ranti.
" Habis kamu sih aku mau cerita serius, responnya Mala gitu dasar kecentilan!! " Kata Hana pada Ranti.
" Hehe akukan hanya bercanda Hana, sudahlah ayok cepat cerita. " Ujar Ranti yang menggoyang-goyangkan lengan Hana agar segera bercerita.
" Jadi awalnya kami itu ketemu di Auditorium Sekolah Mata Uli itu, sebenarnya dia seangkatan kita belum memasuki SMA tapi karena dia itu orangnya cerdas,disiplin dan jugaaaaa... " Ucapan Hana terpotong.
" Dan juga apa Hana ? " tanya Ranti.
" Hm dia juga bisa dikategorikan pria yang tampan dan rapi " sambung Hana
" Wah pasti kau tertarik padanya kan Hana haha sudahlah jujur saja. " Kata Ranti.
" Hm Ranti dengar dulu aku cerita!! Ancam Hana.
" Hm baiklah baik. " Kata Ranti menyerah.
" Dia diwakilkan dari SMP N 1 Mata Uli sebab dia itu Ketua Osis SMP itu, dan dia sebagai pemandu grubku disaat pengenalan lingkungan setiap sudut Sekolah Mata Uli.
Dan kebetulan juga aku yang diutus untuk menemaninya oleh Ibu Zakiyah, kami bukannya menjadi Rekan belajar yang baik kami malah justru sering bertengkar hehe. " Kata Hana yang mengingat kala dirinya bertengkar dengan Anugrah.
" Haha awalnya sih bertengkar tapi akhirnya pasti cinta juga. " Ujar Ranti tanpa takut.
" Hm, tidak seperti itu Ran, kami terus bertengkar saling meledek satu sama lain, dia meledekku gadis aneh, dan kau tau Ran aku meledeknya apa ? " Tanya Hana pada Ranti.
" Astaga Hana, ya aku mana tau, akukan saat itu di Malay dan kamu di Indo dasar aneh." Jawab Ranti dengan kesal.
" Haha iyaiya, aku meledeknya dengan julukan China buta." Kata Hana dengan tawanya.
" Aha kenapa kau memberi julukan itu Han? " tanya Ranti.
" Sebab matanya sangat sipit Ran, ya wajar sih diakan orang Nias hehe. " Jawab Hana terkekeh.
" Oh Nias, pantesan dia tampan. " Kata Ranti.
" Ada hal yang lebih mengagetkan Ran, kau tau aku menampar wajah tampannya Ran dengan begitu kuat." Ujar Hana yang bercerita pada Ranti.
Rantipun mendengar perkataan Hana merasa kaget, karena sepengetahuan Ranti Hana itu tidak mau dekat lelaki yang bukan Mahromnya apalagi menyentuhnya.
" Hana kenapa kau menamparnya ? Bukan kau tidak mau menyentuh lelaki yang bukan mahrommu bahkan dekat sajapun kau tak ingin." Tanya Ranti.
Hanapun menarik nafasnya agar berbicara lebih leluasa dengan Ranti.
" Karena sebab itulah aku menamparnya, saat kami makan bersama dengan tiba-tiba dia mendekatiku aku spontan saja menjauh. Tapi dia tetap saja mendekatiku lagi ketika aku hendak menjauh darinya diapun menarik lenganku, spontan saja tanganku berkobar menampar wajahnya dan mulutkupun mengeluarkan kata-kata yang begitu tajam untuk menyadarkannya bahwa yang dia perbuat itu dosa. " Jelas Hana pada Ranti.
Rantipun yang mendengar penjelasan Hana paham dan terkekeh begitu saja.
" Hahaha, Hana kau begitu berani menampar dia didepan banyak orang, kau memang sepupuku yang pemberani Hana. " Kata Ranti yang begitu takjub dengan keberanian Hana.
" Hehe mau gimana lagi coba ? Semuanya keluar dengan spontan tapi didetik terakhirku disana akhirnya kami tidak bertengkar lagi Ran, ya kejadiannya di sebuah danau Sekolah itu, aku hendak mengambil teratai yang berada didanau itu tanpa sadar aku memijak sebuah batu hampir saja aku tergelincir namun dia menarik tanganku dan membawaku ke atas untuk menjauh dari danau itu. Aku awalnya kesal sekali, lagi-lagi dia menyentuhku walau sebenarnya sih masih dilapisi lengan bajuku tapi aku tetap saja merasa risih, aku kembali memarahinya namun Sanju temanku mengatakan sesuatu yang membuatku tersadar akan tindakanku yang salah pada lelaki itu, disaat itulah aku meminta maaf padanya dan dia juga sebaliknya, plus dia memberikan sebuah kenangan untukku agar tidak melupakannya. " jelas Hana pada Ranti.
" Wah keren ya pertemuan kalian hehe. " Ujar Ranti pada Hana.
" Ya sebuah barang yang paling berharga dan paling dijaga olehnya. " Kata Hana dan menunjukkan gelang pemberian Anugrah yang tengah dia kenakan.
Rantipun melihat gelang itu dan tertera sebuah nama digelang itu.
" Anugrah Pota Mendrofa, itukah nama Pemuda itu ? " Tanya Ranti tengah menatap gelang itu.
" Iya namanya Anugrah Pota Mendrofa, Ran. " Jawab Hana.
" Wah namanya cukup keren juga. " Kata Ranti pada Hana.
" Tapi ada satu hal yang aku lakukan sangat menyakitinya Ran. " Sambung Hana dengan senduh.
" Apa yang kau lakukan Han, sampai menyakiti hatinya ? " Rasa penasaran Ranti.
" Dia meminta berteman denganku. " Jawab Hana.
" Ha ? karena itu kau menyakitinya. " Ranti terheran.
" Aku menolak berteman dengannya untuk kedua kalinya Ran. " Jawab Hana dengan mata berkaca-kaca.
Ranti merasa heran dengan Hana kenapa dia menolak berteman dengan Anugrah
" Kenapa kau menolaknya Han ? " Tanya Ranti kembali.
" Sebab dia nonmuslim Ran, kau taukan aku memegang prinsip untuk sebisa mungkin menghindari berteman dengan nonmuslim sejak lama dikarenakan kejadian yang terjadi dengan tanteku. " Jawab Hana pada Ranti.
Rantipun paham akan penjelasan Hana, tak dapat terpungkiri mungkin Hana belajar dari kisah tantenya.
" Hm iyaiya Han, sudahlah kita doakan saja semoga Anugrah mendapatkan hidayah nikamt Islam dari Allah." Ujar Ranti pada Hana.
Hanapun menganggukkan kepalanya dan memeluk Ranti.
" Aku selalu menambatkan itu didalam pelabuhan doaku Ran, dan Sebelum kepergianku dari Mata Uli Anugrah mengatakan bahwa dia akan berusaha sekuat mungkin untuk menjemput hidayah itu dan ketika waktunya tiba kami dipertemuan kembali dia ingin aku yang membimbingnya mengenai Islam. " Ucap Hana pada Ranti.
" Iyaiya Han, sudah jangan menangis lagi Hana, Hana yang aku tau itu Hana yang kuat bukan Hana yang cengeng sudah ya " Kata Ranti menenangkan Hana
" Dan kau tau Ran, apa yang dirasakan Anugrah atas perlakuan padanya sekarang aku turut merasakannya Han, sangat menyakitkan sekali, jangankan ditolak menjadi teman, ditolak untuk berbincang saja oleh seseorang cukup menyakitkan hehe." Kekeh Hana.
Rantipun heran siapa yang dimaksud Hana sepupunya itu.
" Hehe sudahkah Han, jangan terlalu terbebani oleh itu kan masih ada aku sepupu kamu sekaligus BF kamu. " Ucap Ranti pada Hana.
Hanapun tersenyum senang memiliki sepupu sekaligus sahabat seperti Ranti, dengan berbincang mengeluarkan isi hatinya pada Ranti membuat Hana sedikit lega dan juga tenang.
Terkadang memang apa yang kita perbuat pada orang lain, akan ada saatnya kita merasakannya pula Oleh sebab itu senantiasalah selalu berbuat baik pada orang lain dan jangan menyakiti hatinya.
Merekapun bersiap untuk melaksanakan Sholat Ashar berjamaah di Masjid, karena waktu Ashar sebentar lagi tiba.
Berjalan menuju Masjid Hana dan Rantipun bertemu Arga, ya Arga masih memperlihatkan sorot matanya yang tajam pada mereka, spontan saja Hana berlalu cepat meninggalkan tempat itu dan disusul Ranti.
" Apa aku minta maaf ya pada Hana. " Batin Arga tengah menatap kepergian Hana.
Setelah selesai Sholat Hana dan Ranti berniat singgah sebentar di Taman, namun tiba-tiba saja Ranti kebelet buang air kecil.
" Han, kamu tunggu disini ya aku ke toilet bentar udah diujung ni hehe " Pamit Ranti.
" Baiklah, buruan aku tunggu !! " Jawab Hana.
Rantipun berlari menuju toilet, sementara Hana menunggunya di Taman, ya Hanapun Melihat Arga dibawah pohin rindang tengah sibuk berbicara dengan seseorang divia telpon, karena penasaran Hana menghampiri Arga menyelinap dibalik Pohon agar dapat mendengar perbincangan Arga dan seseorang itu.
" Baiklah, terima kasih infonye. " Ucap Arga divia telpon.
" Hm aku akan menemui kau dan segera bagi pelajaran Kat kau." Kata Arga dengan kekesalannya dengan seseorang.
Usia Arga memang masih dibilang muda ya masih beranjak 16 tahun, namun karena dia didik untuk menjadi mandiri. Akhirnya dia tumbuh dewasa melebihi kapasitas usianya, Arga sangat ahli dibidang Bela diri bahkan dia kerap kali memenangkan lomba-lomba yang berkaitan dengan bela diri, tak herankan bila dia punya keberanian seperti itu.
Hana yang mendengar perkataan Argapun membuat kecurigaannya terhadap Arga bertambah, dan dia tak mau meninggalkan momen itu akhirnya Hanapun membuntuti Arga.
"Siapa yang akan Arga temuin ya ? kali ini aku harus ikutin Arga biar semua rasa penasaran ini terjawab." Batin Hana.
Sevimli, semoga selalu suka dengan
Karyaku hehe
@andinidalimunthe_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments