" Bahagia itu berawal dari diri kita
sendiri, karena hati dan perasaan takkan
pernah bisa dimanipulasi.
Oleh karena itu, bahagia akan tetap tertambat
dipelabuhan jati diri kita sendiri."
......" Pelangi Hanani 🌹 "......
Keesokan harinya.
Di hari minggu yang cerah, Hana tengah
sibuk membersihkan pekarangannya.
Tiba-tiba saja dibuat terkejut dengan kedatangan tamu tak diundang.
" Assalamu'alaikum ponakan paman yang cantik. " ucap Pamannya Hana.
Ya tamu itu adalah Pamannya Hana, adik dari ibunya Hana.
" Waalaikumussalam Paman." jawab Hana yang berlari menghampiri Pamannya.
Setelah menyalim tangan pamannya, Hana baru menyadari kehadiran Ranti sepupunya.
" Ranti !
Kamu juga ikut." Hana pun menggengam tangan Ranti.
" Iya Han, aku pengen ketemu kamu.
Kitakan udah lama banget tidak ketemu." ujar Ranti, kemudian memeluk Hana.
" Ih, aku juga kengen sekali sama kamu Ran, kamu makin cantik aja ya, Ran hehe." ucap Hana membalas pelukan sepupunya itu.
" Apaan sih Han, yang ada kamu tu yang makin cantik dan manis hehe." balas Ranti tengah mencubit pipi Hana.
" Ekhem.."
Paman Hana berdehem.
" Jadi ceritanya kita tidak bakalan masuk ni, disini saja gitu." cibir pamannya melihat kedua anak gadis itu sibuk meluapkan kerinduan.
Hana dan Rantipun tertawa bersama mendengar penuturan Vicky, paman Hana sekaligus ayahnya Ranti.
" Ayok kita masuk paman, Ran." ajak Hana yang mempersilahkan mereka masuk.
Paman Hana ini adalah adik dari ibunya Hana.
Bernama Vikri Akmal, yang sudah menetap di Malaysia, beberapa tahun lalu.
Tepatnya dia bekerja di Istana Royal Pahang, Malaysia.
Dan sebenarnya niatnya datang ke Indonesia adalah ingin mengajak Hana untuk bersekolah disana. Agar bisa menemani Ranti putrinya yang selalu saja kesepian di Lingkungan Istana.
" Assalamu'alaikum kak. " salam Vikri.
Ibu Hana yang di dapur, meraih jilbabnya dan bergegas keluar rumah menghampiri orang yang mengucapkan salam.
" Waalaikumussalam."
" Eh masya Allah Vikri, adik kakak."
Vickry pun menyalim tangan kakaknya.
" Kesini kok gak bilang-bilang ke Kakak." ucal ibu Hana pada adiknya.
" Hallo tante apa kabar ? " tegur Ranti pada I
ibunya Hana.
" Ya Allah Nak Ranti." pandangan ibu Hana beralih pada Ranti.
" Kamu udah besar ya nak makin cantik pula, Alhamdulillah, tante sehat kamu bagaimana ? jawab ibu Hana, tengah memeluk ponakannya yang baru saja datang dari Malaysia itu.
" Alhamdulillah, Ranti sehat tante." jawab Ranti membalas pelukan tantenya.
Ranti dan Ayahnya masih bisa berbahasa Indonesia dengan baik.
Oleh sebab itu, mereka tidak menggunakan bahasa Melayu pada Keluarga Hana.
" Hana buatkan teh dan cemilan buat Paman dan Ranti." perintah ibunya kepada Hana
" Baik bk. "jawab Hana dan langsung pergi ke dapur untuk melakukan apa yang diperintahkan Ibunya.
" Kak sebenarnya, ada hal yang akan aku sampaikan pada kakak." kata Vikri kepada kakaknya dengan serius.
" Mau bicarakan apa, Vick? tanya Ibu Hana.
Hanapun datang membawa cemilan dan teh untuk paman dan Ranti.
" Silahkan paman, Ranti." Hana mempersilahkan mereka.
" Makasih ya, Hana.
Ohiya nak, boleh kamu ajak Ranti bermain sekitar daerah sini." ujar Vikri, agar bisa berbicara berdua terlebih dahulu dengan kakaknya.
" Tentu paman.
Ayok Ran kita ke taman !
Enakloh sambil ngobrol disana." ajak Hana.
" Wah ayok Han, pasti tamannya baguskan." ucap Ranti yang senang dengan tawaran Hana.
" Hati-hati ya nak jangan bawak Ranti jauh-jauh sekali dari rumah kita." peringatan ibu Hana, yang mengkhawatirkan keduanya.
" Siap Komandan hehe." jawab Hana sambil memberi hormat pada ibunya.
" Hana, Hana anak itu masih saja lucu."
Vikri terkekeh kecil, melihat tingkah Ponakannya.
Sesampai di taman.
Hana ingin sekali menanyakan bagaimana keadaan di Malaysia tentu keren bukan ?
Pasti menyenangkan sekali pikir Hana.
" Masya Allah, indah sekali Taman yang dilengkapi danau ini Han." ungkap Ranti sambil berkeliling ditaman.
Hana spontan kaget dengan tingkah Ranti seperti ini, Hana berpiki bukankah di Malaysia banyak tempat yang jauh lebih indah dari tempat ini.
" Ran kamu kok seperti baru pertama kali ke taman ? Pastikan di Istana tempat kamu tinggal kan jauh lebih indah dari ini." ucap Hana yang memberanikan diri.
" Tempat tinggal aku tidak seperti yang kamu bayangkan Han.
Disana masih ada pertikaian antara umat beragama , ya tepatnya daerah Terengganu kota Islam dan Penang kota nonmuslim.
Kedua kubu itu masih saja bertengkar. Walaupun akhir-akhir ini sedikit meredah, dan menyatukan kedua kubu itulah hal yang saat ini dilakukan oleh Raja Han." jawab Ranti dengan jelas.
Mendengar cerita Ranti, membuat Hana penasaran dengan keadaan di Malaysia.
Bagaimana caranya agar bisa menyatukan kedua kubu itu, kalau belum tau titik masalahnya.
" Hm aku baru tau setelah kamu jelasin Ran."
" Yaudah kita balik yok, udah mau siang ni." ucap Hana.
" Iya Han, yuk." jawab Ranti sambil menganggukkan kepalanya.
Sesampai dirumah.
Paman dan ibunya sepakat untuk langsung saja menyampaikan tujuan Pamannya datang ke rumah Hana.
" Assalamu'alaikum." ucap Hana dan Ranti serentak.
" Waalaikumussalam, nak. " jawab Vikri dan Ibunya Hana.
" Udah selesai mainnya nak ? " tanya Ibu Hana.
" Alhamdulillah, buk udah." jawab Hana dengan senyuman.
" Bagaimana nak Ranti, senang tidak dibawak Ranti ke Taman ? " tanya ibu pada Ranti.
" Alhamdulillah, Ranti senang banget tan,
tamannya bagus dan indah banget tan."
jawab Ranti dengan girang.
" Alhamdulillah, kalau kamu ternyata senang.
Ohiya Han, ada yang paman akan sampaikan ke kamu nak." ucap ibu Hana.
" Sampaikan apa buk, paman ? " tanya Hana penasaran, melihat wajah paman dan ibunya yang begitu serius.
" Begini nak.
Sebenarnya paman kesini ingin mengajak kamu untuk melanjutkan pendidikan di Malaysia, sekaligus untuk menemani Ranti yang selalu kesepian di Istana nak." ungkap Vikri dengan penuh harap.
Hana pun berpikir ini adalah salah satu jalan untuk mengetahui apa akar masalah dari pertikaian kedua kubu, yang bermusuhan di Malaysia. Seperti yang diceritakan Ranti tadi padanya.
Ini kesempatan baginya untuk bisa ikut menuntaskan masalah yang penuh tantangan ini.
" Hm, oke paman Hana mau ikut paman ke Malaysia, untuk melanjutkan pendidikan Hana disana." jawab Hana tanpa basa-basi.
Ibu Hana yang mendengar perkataan Hana spontan kaget. Yang ibunya ketahui sebelumnya, Hana ingin melanjutkan Sekolah Pondok Tahfidzul di Medan dengan penawaran Beasiswa, yang dia ceritakan sebelumnya pada ibunya. Lantas kenapa sekarang Hana menerima ajakan pamannya ?
" Tapi nak, bagaimana dengan beasiswa Tahfidzmu ? Kamukan ingin sekali mengambilnya."
" Tidak apa-apa Ibu, ada hal yang lebih penting dari cita-cita Hana buk." jawab Hana untuk menyakinkan ibunya.
Walaupun dia belum bisa cerita apa tujuannya sebenarnya menerima tawaran pamannya itu.
" Hm, ya sudah semua keputusan ada di kamu nak, ibu akan mendo'akan yang terbaik untuk kamu. " ucap ibu Hana menyerahkan semuanya pada Hana.
" Insya Allah, buk.
Ini jalan yang terbaik yang Hana ambil." jawab Hana lagi.
Vikri dan Ranti pun tersenyum mendapatkan jawaban dari Hana.
" Alhamdulillah, kalau gitu selesai kamu lulus tsanawiyah, paman akan jemput kamu dan kita akan berangkat ke Malaysia." ucap Vikri yang senang tawarannya diterima baik oleh keponakannya.
" Asyik aku bakal punya teman di Istana." ucap Ranti yang kegirangan.
Mendengar kabar bahwa Hana akan menemaninya di Istana.
" Oh iya kak, kami izin numpang sehari ya disini dan besok kami akan langsung balik ke Malaysia. " ucap Vikri sedikit sungkan pada kakaknya.
" Ya Allah iyaya dik, kamu ini seperti orang lain saja, dengan senang hati kami menerima kalian, justru kami yang tidak enakan dengan kalian.
Karena menginap dirumah kumuh seperti ini pasti kalian tidak nyamankan hehe maaf ya dik." tutur Ibu Hana dengan jujur.
" Kakak apa-apaan sih, kita ini keluarga kak Vikri jugakan dulu hidupnya gini juga kak hehe jadi tenang saja pasti nyaman kok, iyakan Ran ?
" Betul yah, disini nyaman sekali suasananya sejuk, ada teman, dan tempatnya juga indah-indah luar biasalah Tante." jawab Ranti dengan jujur.
" Kamu berlebihan Ranti, mana mungkin tempat ini lebih bagus dari tempat tinggal kamu." ucap Ibu Hana.
" Serius Tante, Ranti tidak bohong. " jawab Ranti lagi.
" Hehe yaudah ayuk bersiap udah mau masuk waktu dzuhur ni. " ajak ibunya Hana.
Mereka pun segera bersiap untuk melaksanakan shalat dzuhur bersama.
Bersambung.....
Sevimli 23 Juli 2020
Salam hangat dari Author 🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
like hadir
2021-03-05
0
Andini Dalimunthe
Thank you Kak
Salam kembali dari Pelangi Hanani
2020-09-12
0